Anda di halaman 1dari 19

PHBS DI TATANAN

FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN

Disampaikan pada Sosialisasi PHBS Lima Tatanan ( Fasilitas Pelayanan Kesehatan) tanggal
25 Februari 2016
Oleh :
Yulia Santi, S.Si,Apt (Kepala Bidang Infokes dan PM)
Pengertian dan Indikator
PHBS di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

Upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat


pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu
untuk mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Sehat dan mencegah penularan
penyakit di fasilitas YanKes.
Lanjutan .....

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk


menilai PHBS di Institusi Kesehatan yaitu :

1. Menggunakan air bersih


2. Menggunakan Jamban Sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di Fasilitas Yankes
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk
Lanjutan .....

Persentase tingkat risiko terjangkitnya Infeksi


Nosokomial pada Rumah Sakit Umum mencapai
93,4% sedangkan Rumah Sakit Khusus hanya
6,6%. Antara 1,6-80,8 % merupakan Infeksi
Nosokomial pada penyakit saluran pencernaan.

Data survei PHBS di Institusi Kesehatan per


provinsi tahun 2004 (Profil Promosi Kesehatan)
menunjukkan masih di bawah 50 % dari institusi
kesehatan di provinsi yang sudah baik
pelaksanaan PHBS-nya.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan PHBS di institusi Kesehatan :
• Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat
di institusi kesehatan.
• Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi
kesehatan
• Menciptakan Institusi kesehatan yang sehat.

Sasaran PHBS di Institusi Kesehatan


• Pasien.
• Keluarga Pasien.
• Pengunjung.
• Petugas Kesehatan di institusi kesehatan.
• Karyawan di institusi kesehatan.
Manfaat PHBS Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Bagi Pasien/Keluarga Pasien/Pengunjung :


• Memperoleh pelayanan kesehatan di institusi kesehatan yang sehat
• Terhindar dari penularan penyakit.
• Mempercepat proses penyembuhan penyakit dan peningkatan kesehatan pasien.

Bagi Institusi Kesehatan :


• Mencegah terjadinya penularan penyakit di institusi kesehatan
• Meningkatkan citra institusi kesehatan yang baik sebagai tempat untuk
memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan bagi masyarakat.

Bagi Pemerintah Daerah :


• Peningkatan persentase Institusi Kesehatan Sehat menunjukkan kinerja dan citra
Pemerintah Kabupaten/Kota yang baik.
• Kabupaten/Kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah lain dalam
pembinaan PHBS di Institusi Kesehatan.
STRATEGI PROMOSI
KESEHATAN DALAM
PENERAPAN PHBS DI FASILITAS
PELAYANAN KESEHATAN
3 STRATEGI DASAR PROMKES

3
ADVO MASYARAKAT
KASI
(A)
1 PERILAKU
GERAKAN MENCEGAH
KEMI &
TRAAN PEMBER-
DAYAAN MENGATASI
(G) MASALAH
KES
2
BINA
SUASANA
(B)
1 Gerakan Pemberdayaan
Pemberdayaan individu di fasilitas kesehatan seperti
puskesmas, RS, Pustu/Polindes dan lainnya dilakukan
terhadap pasien/klien dari fasilitas pelayanan kesehatan
tersebut.
Setiap petugas harus menyediakan waktu untuk
memberikan informasi PHBS berkaitan dengan masalah
yang dihadapi pasien/klien. Begitu juga pada
pemberdayaan keluarga dapat dilakukan saat kunjungan
rumah.
Pemberdayaan fasilitas yankes dapat dimulai dengan
pengembangan pengetahuan dan keterampilan petugas
yankes tsb.
2 Bina Suasana
 Dilaksanakan oleh petugas promkes di yankes dengan
memanfaatkan pengantar/penjenguk pasien/klien yang
dibekali dengan informasi tentang PHBS agar bersedia turut
menasehati, menjadi panutan dan menjadi pendorong
(pressure) dalam penerapan PHBS di fasilitas yankes.

 Petugas dapat memanfaatkan media seperti pemasangan


billboard , poster, banner, pertunjukan film, pembagian leaflet,
dan lain - lain untuk menarik perhatian pasien/klien agar ber
PHBS.
3 ADVOKASI

Dilakukan oleh fasilitator kabupaten//kota/provinsi, penyandang


dana(donatur) terhadap pemilik dan pengelola fasilitas yankes
agar dapat berperanserta dalam penerapan PHBS di Yankes
dengan : memberikan dukungan kebijakan/pengaturan,
menyediakan sarana PHBS, dan lain-lain.
Advokasi dapat dilakukan secara berjenjang dari tk. Pusat ke
tk. Provinsi, dari tk. Provinsi ke tk. Kabupaten/kota
PELAKSANAAN STRATEGI
PHBS
PENCATATAN &
(MASY)
PELAPORAN
KEG.
PROMKES
(PUSK,
(TERMASUK SURVEI)
RS)

BERLANDASKAN DATA &


FAKTA SISTEM INFORMASI INFO
(EVIDENCE PROMKES SHARING
BASED) (PROFIL)

PERENC.
PENDAYAGUNAAN
& DISAIN
DATA & INFO
PROM
DLM PROMKES
KES

12
Penerapan Strategi Promkes dalam PHBS di
Tatanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
1. Analisis Situasi
Penentu kebijakan/pimpinan di Fasilitas Yankes melakukan pengkajian ulang
tentang ada tidaknya kebijakan tentang PHBS di Fasilitas Yankes serta bagaimana
sikap dan perilaku petugas kesehatan, pasien, keluarga pasien dan pengunjung
terhadap kebijakan PHBS di Institusi Kesehatan. Kajian ini untuk memperoleh data
sebagai dasar membuat kebijakan.
2. Pembentukan Kelompok Kerja Penyusunan Kebijakan PHBS di Institusi
Kesehatan.
Pihak Pimpinan Fasilitas Yankes mengajak bicara/berdialog petugas dan
karyawan di Fasilitas Yankes tentang :
• Maksud, tujuan dan manfaat penerapan PHBS di Fasilitas Yankes.
• Rencana kebijakan tentang penerapan PHBS di Fasilitas Yankes
• Penerapan PHBS di Fasilitas Yankes, antisi-pasi kendala dan sekaligus alternatif
solusi.
• Penetapan penanggung jawab PHBS di Fasilitas Yankes dan mekanisme
pengawasannya.
• Cara sosialisasi yang efektif bagi petugas, karyawan, pasien, keluarga pasien
dan pengunjung
• Kemudian Pimpinan Fasilitas Yankes membentuk Keiompok Kerja
Penyusunan Kebijakan PHBS di Fasilitas Yankes.

3. Pembuatan Kebijakan PHBS di Institusi Kesehatan


Kelompok Kerja membuat kebijakan yang jelas, tujuan dan cara
melaksanakannya

4. Penyiapan Infrastruktur
• Membuat surat keputusan tentang penanggung jawab dan pengawas
PHBS di Institusi Kesehatan
• Instrumen Pengawasan
• Materi sosialisasi penerapan PHBS di Institusi Kesehatan
• Pembuatan dan penempatan pesan-pesan PHBS di tempat-tempat yang
strategis di institusi kesehatan.
• Mekanisme dan saluran pesan PHBS di Institusi Kesehatan.
• Pelatihan bagi pengelola PHBS di Institusi Kesehatan.
5. Sosialisasi Penerapan PHBS di Institusi Kesehatan
• Sosialisasi penerapan PHBS di Institusi Kesehatan di
lingkungan internal.
• Sosialisasi tugas dan.penanggung jawab PHBS di Institusi
Kesehatan.
6. Penerapan PHBS di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Penyampaian pesan PHBS di Institusi Kesehatan kepada
pasien dan pengunjung seperti melalui penyuluhan,
penyebarluasan informasi melalui media poster, stiker, papan
pengumuman, kunjungan rumah dsb.
• Penyediaan sarana dan prasarana PHBS di Institusi Kesehatan
seperti air bersih, jamban sehat, tempat sampah, tempat cuci
tangan dsb.
• Pelaksanaan pengawasan PHBS di Institusi Kesehatan.
7. Pengawasan dan Penerapan sanksi
Pengawas PHBS di Institusi Kesehatan mencatat pelanggaran
dan menerapkan sanksi sesuai dengan Peraturan Daerah
setempat seperti larangan merokok di sarana kesehatan dan
membuang sampah sembarangan.

8. Pemantauan dan Evaluasi


• Lakukan pemantauan dan evaluasi secara periodik tentang
kebijakan yang dilaksanakan.
• Minta pendapat Pokja PHBS di Institusi Kesehatan dan
lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan.
• Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan.
Akreditasi Puskesmas
Bab VIII. Manajemen Keamanan Lingkungan
Standar
8.5. Lingkungan Pelayanan Mematuhi Persyaratan
Hukum, Regulasi dan Perizinan yang Berlaku.
Kriteria
8.5.1. Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air,
ventilasi, gas dan sistem lain yang dipersyaratkan diperiksa
secara rutin, dipelihara, dan diperbaiki bila perlu

Akreditasi Rumah Sakit

Bab. Manajemen Fasilitas dan Keamanan (MFK)

. Sistem utilitas– listrik, air dan sistem pendukung lainnya


dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan
pengoperasian
INDIKATOR KEBERHASILAN

1. Tersedianya air bersih


2. Tersedianya Jamban Sehat
3. Tersedianya tempat sampah
4. Terdapat larangan untuk tidak merokok
5. Terdapat larangan untuk tidak meludah di sembarangan tempat
6. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin
7. Terdapat peraturan berkaitan K3

Anda mungkin juga menyukai