Anda di halaman 1dari 25

ELASTISITAS dan HUKUM

HOOKE

TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS UDAYANA

I WAYAN RINAS
BAGAN KONSEP

Sifat Elastisitas Hukum Hooke


• Tegangan (strees) • Sifat Elastis Pegas
• Regangan (strain) • Pemanfaatan Pegas
• Modulus Elastisitas • Pegas Disusun Seri
• Modulus Young (E) • Pegas Disusun
• Modulus Geser (S) Paralel
• Modulus Bulk (B)
Apa itu
Elastisitas ???
Elastisitas adalah sifat menghambat perubahan (Deformasi) bentuk
dan cenderung untuk mengembalikan bentuk benda ke bentuk
semula ketika gaya yang memengaruhinya dihilangkan.
Dibagi menjadi dua yaitu :

Benda elastis Benda plastis / tidak elastis


(kembali ke bentuk semula) (tidak kembali ke bentuk semula)
3 hal utama dalam sifat
elastisitas

Tegangan Regangan Modulus


(Stres) (Strain) Elastisitas
Tegangan
Tegangan (Stress)
Tegangan adalah besarnya gaya yang bekerja pada
permukaan benda persatuan luas. Tegangan dalam
elastisitas dirumuskan:

F
Tegangan σ =
A
Keterangan:
A
F : besar gaya tekan/tarik (N)
A : luas penampang (m2)
σ  : tegangan (N/m2)
F

Next
Macam – macam tegangan :

Rentang

Mampatan

Geser

Next
Tabel 1. Macam – Macam Tegangan suatu bahan

Tegangan Tegangan Tegangan


Bahan rentang mampat geser
(N/m2) (N/m2) (N/m2)
Besi Baja 170 x 106 550 x 106 170 x 106
Kuningan 500 x 106 500 x 106 250 x 106
Alumunium 250 x 106 250 x 106 200 x 106
Beton 200 x 106 200 x 106 200 x 106
Batu Bara 2 x 106 20 x 106 2 x 106
Marmer - 35 x 106 -
Granit - 80 x 106 -
Kayu - 170 x 106 -
(pinus) 40 x 106 35 x 106 5 x 106
Nilon -

Back
Regangan
Regangan (strain)
Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang benda
ΔL terhadap panjang mula-mula L.
Regangan dirumuskan sebagai berikut.
L
Regangan e 
Lo Lo

Keterangan :
e : Regangan
ΔL : pertambahan panjang (m)
L
Lo : panjang mula-mula (m)

F Next
Konsep regangan dan aplikasinya

Back
Modulus
Elastisitas

Modulus Modulus Modulus


Young Geser Bulk

Perbandingan antara tegangan dan regangan disebut sebagai Modulus Elastisitas


Modulus Young
Modulus Young

Modulus Young adalah besarnya gaya yang bekerja pada luas penampang
tertentu untuk meregangkan benda. Secara matematis, Modulus Young dapat
dinyatakan dalam persamaan :

Keterangan :
Y = Modulus Young (N/m2)
F = Gaya Luar (N)
A = Luas Permukaan (m2)
ΔL= pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
Back
Modulus Geser
Modulus Geser adalah Modulus Young yang digunakan untuk
menghitung tegangan geser.
 Modulus geser disimbolkan dengan : S

∆𝑳 =𝑭/𝑺𝑨.𝑳𝟎

Keterangan:
∆𝑳 = Pertambahan panjang (m)
𝑳𝟎 = Panjang mula - mula (m)
F = Gaya Luar (N)
A = Luas Permukaan (m2)
S = Modulus geser (shear modulus) (N/m2)

Back
Modulus Bulk
Modulus Bulk menjelaskan kecenderungan suatu benda untuk
berubah bentuk ke segala arah ketika diberi tegangan seragam ke
segala arah.
Dengan rumus :

𝑩 = − ∆𝑷
∆𝑽/𝑽𝟎

Keterangan :
∆𝑽 = Pertambahan panjang (𝑚3) Kompresibilitas:
𝑽𝟎 = Panjang mula - mula (𝑚3) 𝑘 = 1/𝐵
∆𝑷 = Penambahan tekanan (Pa)
B = Modulus Bulk (N/m2)
Note : tanda minus menanda-kan volume
berkurang terhadap penambahan tekanan. Next
Tabel 2. Macam – Macam Modulus Elastisitas
Modulus Modulus Modulus
Bahan Young ,E geser, S Bulk,
B (N/m2) (N/m2)
Besi 100 x 109 2
(N/m ) 40 x 109 90 x 109
Baja 200 x 109 80 x 109 140 x 109
Kuningan 100 x 109 35 x 109 80 x 109
Alumunium 70 x 109 25 x 109 70 x 109
Beton 20 x 109 - -
Marmer 50 x 109 - -
Tulang 15 x 109 80 x 109 -
Air - - 2,0 x 109
Alkhohol - - 1,0 x 109
Raksa - - 2,5 x 109

Udara - - 1,0 1 x 109


Hukum Hooke
Hukum hooke berbunyi "Perubahan bentuk
benda elastis akan sebanding dengan gaya
yang bekerja padanya sampai batas tertentu
(batas elastisitas). Jika gaya yang deberikan
ditambah hingga melebihi batas elastisitas
benda maka benda akam mengalami deformasi
(perubahan bentuk) permanen".
Sifat Elastis Pegas
“Pertambahan panjang berbanding lurus dengan gaya yang
diberikan benda.” – Robert Hooke (1676)
Gaya pegas perlawanan berfungsi sebagai gaya reaksi terhadap
gaya F, Oleh karena pegas selalu ingin mengembalikan keadaan
pegas seperti semula (gaya pemulih)

Hukum Hooke

𝑭 = 𝒌∆𝒙
𝐹𝑝
∆𝑥
Dimana :
F = gaya yang dikerjakan (N)
∆𝒙 = pertambahan panjang (m) F
k = konstanta pegas (N/m)
Pegas Disusun Seri

PPegas Disusun Paralel


Pegas di susun seri

Pegas disusun seri akan menurunkan nilai konstanta


pegas.
Pegas di susun paralel
Pegas disusun paralel akan meningkatkan nilai konstanta
pegas.
Batas Elastisitas
Pada gambar disamping ada sebuah gaya yang
diberikan pada sebuah pegas. Gaya ini membuat
pegas bertambah panjang.
Namun, jika gaya terus diperbesar melampaui batas
elastisitas pegas tersebut, maka pegas sudah masuk
daerah plastis, yaitu benda tidak bisa kembali ke
bentuk semula.
ENERGI POTENSIAL PEGAS

Ep = ½ F . X
= ½ (K. ∆𝒙)x
= ½ K ∆𝒙 2
GRAFIK HUBUNGAN GAYA DAN
PERPANJANGAN PEGAS
APLIKASI HUKUM HOOKE
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai