HOOKE
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS UDAYANA
I WAYAN RINAS
BAGAN KONSEP
F
Tegangan σ =
A
Keterangan:
A
F : besar gaya tekan/tarik (N)
A : luas penampang (m2)
σ : tegangan (N/m2)
F
Next
Macam – macam tegangan :
Rentang
Mampatan
Geser
Next
Tabel 1. Macam – Macam Tegangan suatu bahan
Back
Regangan
Regangan (strain)
Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang benda
ΔL terhadap panjang mula-mula L.
Regangan dirumuskan sebagai berikut.
L
Regangan e
Lo Lo
Keterangan :
e : Regangan
ΔL : pertambahan panjang (m)
L
Lo : panjang mula-mula (m)
F Next
Konsep regangan dan aplikasinya
Back
Modulus
Elastisitas
Modulus Young adalah besarnya gaya yang bekerja pada luas penampang
tertentu untuk meregangkan benda. Secara matematis, Modulus Young dapat
dinyatakan dalam persamaan :
Keterangan :
Y = Modulus Young (N/m2)
F = Gaya Luar (N)
A = Luas Permukaan (m2)
ΔL= pertambahan panjang (m)
Lo = panjang mula-mula (m)
Back
Modulus Geser
Modulus Geser adalah Modulus Young yang digunakan untuk
menghitung tegangan geser.
Modulus geser disimbolkan dengan : S
∆𝑳 =𝑭/𝑺𝑨.𝑳𝟎
Keterangan:
∆𝑳 = Pertambahan panjang (m)
𝑳𝟎 = Panjang mula - mula (m)
F = Gaya Luar (N)
A = Luas Permukaan (m2)
S = Modulus geser (shear modulus) (N/m2)
Back
Modulus Bulk
Modulus Bulk menjelaskan kecenderungan suatu benda untuk
berubah bentuk ke segala arah ketika diberi tegangan seragam ke
segala arah.
Dengan rumus :
𝑩 = − ∆𝑷
∆𝑽/𝑽𝟎
Keterangan :
∆𝑽 = Pertambahan panjang (𝑚3) Kompresibilitas:
𝑽𝟎 = Panjang mula - mula (𝑚3) 𝑘 = 1/𝐵
∆𝑷 = Penambahan tekanan (Pa)
B = Modulus Bulk (N/m2)
Note : tanda minus menanda-kan volume
berkurang terhadap penambahan tekanan. Next
Tabel 2. Macam – Macam Modulus Elastisitas
Modulus Modulus Modulus
Bahan Young ,E geser, S Bulk,
B (N/m2) (N/m2)
Besi 100 x 109 2
(N/m ) 40 x 109 90 x 109
Baja 200 x 109 80 x 109 140 x 109
Kuningan 100 x 109 35 x 109 80 x 109
Alumunium 70 x 109 25 x 109 70 x 109
Beton 20 x 109 - -
Marmer 50 x 109 - -
Tulang 15 x 109 80 x 109 -
Air - - 2,0 x 109
Alkhohol - - 1,0 x 109
Raksa - - 2,5 x 109
Hukum Hooke
𝑭 = 𝒌∆𝒙
𝐹𝑝
∆𝑥
Dimana :
F = gaya yang dikerjakan (N)
∆𝒙 = pertambahan panjang (m) F
k = konstanta pegas (N/m)
Pegas Disusun Seri
Ep = ½ F . X
= ½ (K. ∆𝒙)x
= ½ K ∆𝒙 2
GRAFIK HUBUNGAN GAYA DAN
PERPANJANGAN PEGAS
APLIKASI HUKUM HOOKE
Terima Kasih