Anda di halaman 1dari 46

TEKS EKSPLANASI

Bacalah teks eksplanasi


Teks 1. Proses terjadinya
Gunung
Teks 2. Gunung Meletus
PROSES TERJADINYA GUNUNG MELETUS
Gunung meletus merupakan suatu peristiwa alam yang dapat kita pelajari.
Gunung api yang masih berstatus aktif mengalami sebuah siklus
memuntahkan material dalam bumi yang disebut dengan erupsi gunung
berapi.
Gunung meletus akan mengalami sebuah proses yang berkaitan dan
berurutan antara satu tahap dengan tahapan yang lainnya. Proses
terjadinya gunung meletus sebenarnya dapat kita pelajari dengan
menggunakan ilmu pengetahuan.
Dalam proses tahapannya, sebenarnya ada beberapa tahapan yang dapat
dijelaskan dan dipahami setiap orangnya jika ingin mempelajari mengenai
ilmu pengetahuan alam ini. Selayaknya sebagai umat manusia, namun kita
juga tetap waspada agar sewaktu-waktu saat terjadinya aktivitas gunung
berapi, kita dapat mengetahui tahapannya dan tetap siaga untuk
menyelamatkan diri.
Untuk menjelaskan mengenai hal berikut, kami telah rangkum untuk Anda 3
proses terjadinya gunung meletus beserta contohnya:
1. Terdapat Endapan Magma di Perut Bumi
Melansir dari Ilmugeografi.com, proses terjadinya gunung meletus biasanya
diawali dengan adanya endapan magma di perut bumi atau pada inti bumi.
Magma merupakan sebuah batuan cair yang berada pada perut bumi. Magma
dapat terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi.
2. Adanya Gas Bertekanan Tinggi
Proses terjadinya gunung meletus juga tak lepas dari adanya gas yang bertekanan
tinggi. Suhu panas yang ada di dalam bumi akan mampu melelehkan batuan
penyusun lapisan bumi. Ketika batu-batuan tersebut meleleh maka akan dihasilka
gas yang kemudian bercampur dengan magma. Magma ini akan terbentuk di
kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi.
 
3. Magma yang Didorong Gas Bertekanan Tinggi
Proses terjadinya gunung meletus juga tak lepas dari magma yang telah terdorong
oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma yang mengandung gas kemudian akan
terdorong sedikit demi sedikit ke permukaan bumi karena memiliki massa yang
lebih ringan daripada batuan padat yang ada di sekelilingnya.
Magma yang mengandung gas berada dalam kondisi dibawah tekanan batuan-
batuan berat yang berada di sekitarnya. Tekanan inilah yang menyebabkan magma
meletus atau yang disebut dengan erupsi gunung berapi atau gunung meletus.
Proses tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Gunung meletus
juga bukan merupakan hal yang langka terjadi di Indonesia. Karena Indonesia
merupakan negara yang berada di Iingkaran cincin api maka gunung api ada
banyak jumlahnya di Indonesia dan banyak aktif.
Contoh Gunung Meletus
1. Gunung Sinabung
2. Gunung Merapi
3. Gunung Kelud
CIRI UMUM KEBAHASAAN
TEKS EKSPLANASI
1. Teks berisi penjelasan-penjelasan tentang proses mengapa dan bagaimana
suatu fenomena terjadi.
2. Memuat informasi berdasarkan fakta.
3. Informasi bersifat keilmuan (sains)
4. Menjelaskan mengapa sesuatu terjadi sebagaimana adanya.
5. Terdapat tesis (teori yang didukung oleh argument).
6. Terdapat hubungan sebab akibat.
7. Fokus pembicaraan bukan manusia.
ISI TEKS EKSPLANASI
Isi teks eksplanasi umumnya memaparkan jawaban dari
pertanyaan MENGAPA dan BAGAIMANA.
Isi teks eksplanasi yang dipaparkan dengan pertanyaan :
Mengapa umumnya pemaparannya akan bersifat
kausalitas atau menggunakan unsur sebab akibat

Isi teks eksplanasi yang dipaparkan dengan pertanyaan


Bagaimana umumnya pemaparannya akan bersifat
kronologis atau berdasarkan urutan peristiwa.
CONTOH PARAGRAF
TEKS EKSPLANASI
Contoh paragraph isi teks eksplanasi yang dipaparkan
dengan unsur pertanyaan MENGAPA
Perputaran Bumi pada porosnyalah yang
menyebabkan terjadinya siang dan malam.
Bagaimana bisa? Bumi kita adalah salah satu planet
yang mengitari Matahari dan ia juga mengitari
dirinya sendiri. Bumi membutuhkan waktu 24 jam
untuk menyelesaikan perputaran pada porosnya,
dan inilah yang dikenal sebagai 1 hari bagi manusia.
CONTOH PARAGRAF
TEKS EKSPLANASI
Contoh paragraph isi teks eksplanasi yang dipaparkan
dengan unsur pertanyaan BAGAIMANA
Selama 24 jam waktu Bumi berputar mengitari porosnya,
ada kalanya sebagian wajah Bumi berhadapan dengan
Matahari dan inilah area yang mengalami siang.  Dan
kemudian seiring dengan perputaran Bumi, wajah yang
tadinya berhadapan dengan Matahari kemudian berputar
dan membelakangi Matahari sehingga sisi wajah Bumi
yang tidak disinari Matahari ini mengalami malam hari.
LANGKAH-LANGKAH
MERINGKAS TEKS EKSPLANASI

1. Membaca teks secara intensif.


2. Mencatat gagasan umum atau pokok pikiran dalam tiap
paragraph.
3. Menyimpulkan gagasan umum setiap paragraph menjadi
gagasan umum teks.
4. Menyusun atau menuliskan gagasan umum teks menjadi
satu paragraph dengan menggunakan Bahasa sendiri
sesuai pemahaman.
Paragraf yang baik adalah paragraf yang
terdiri dari sebuah kalimat utama dan
beberapa kalimat penjelas
Kalimat utama adalah kalimat yang menjadi dasar
pengembangan paragraf tersebut. Dalam kalimat
utamalah, biasanya terdapat gagasan utama
paragraf tersebut.
Sedangkan kalimat penjelas berfungsi untuk
menjabarkan gagasan yang terdapat dalam
kalimat utama.
Jenis paragraf (berdasarkan kalimat
utamanya)
•Paragraf Deduktif
•Paragraf Induktif
•Paragraf Campuran
•Paragraf Ineratif
MENENTUKAN GAGASAN UMUM
Teks 1. Proses Terjadinya Gunung
1. Gunung merupakan proses kenampakan alam.
2. Proses terjadinya gunung secara orogrnrsis.
3. Proses terjadinya gunung secara epirogenesis.
4. Proses pemebentukan gunung berlangsung menururt skala tahun geologi yaitu
antara 45 – 450 juta tahun yang lalau.
5. Tiga cara pembentukan gunung yaitu : lapisan batuan/sedimen yang
menumpuk, pengangkatan kerak bumi/sedimen karena kompresi atau tekanan
gas, gerakan blok sesar akibat tumbukan antarlempeng yang menghasilkan
lipatan lebih tinggi atau tarikan yang menghasilkan lembah.
6. Proses alam tersebut merupakan sesuatu yang bersifat ilmiah.
MERINGKAS ATAU MENYIMPULKAN GAGASAN
UMUM MENJADI SATU PARAGRAF
Gunung merupakan kenampakan alam yang proses
pembentukannya terjadi secara orogenesis dan epirogenesis.
Proses pembentukan gunung berlansung menurut skala tahun
geologi yaitu antara 45 - 450 juta tahun yang lalu. Ada tiga
bentuk proses pembentukan gunung yaitu akibat
penumpukan sedimen, pengangkatan kerak bumi karena
kompresi, dan tumbukan antarlempeng yang menghasilkan
lipatan gunung dang lembah. Proses alam tersebut
merupakan fenomena yang bersifat ilmiah.
STRUKTUR TEKS EKSPLANASI

1. Judul
2. Pernyataan umum
3. Deretan penjelas
4. Interpretasi/kesimpulan
JENIS TEKS EKSPLANASI

1. FENOMENA ALAM
Contoh : terjadinya siang dan malam, terjadinya
gunung, terjadinya gunung meletus.
2. FENOMENA SOSIAL
Contoh : kemiskinan, kriminalitas
CIRI KEBBAHASAAN TEKS
EKSPLANASI

1. Konjungsi kausalitas : sebab, sehingga, karena, oleh karena.


2. Konjungsi kronologis : kemudian, dan, lalu, setelah itu, pada
akhirnya.
3. Kata benda fenomena : matahari, banjir, gunung, bumi.
4. Istilah teknis : erupsi, rantai makanan, erosi.
1. Kalimat aktif
Kalimat yang subjeknya melakukan perbuatan, kegiatan atau
aktivitas. Kalimat aktif biasanya kata kerjanya berawalan me-
atau ber-
Contoh kalimat:
Bangsa kita memiliki semangat kebersamaan atau gotong
royang yang sudah teruji oleh sejarah.
Pelajaran Jarak Jauh menuntut sikap tanggung jawab dari
setiap pelaku pendidikan .
2. Kalimat pasif
Kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
Kalimat pasif biasanya kata kerjanya berawalam di- atau
ter-.
Contoh :
1. Pohon pisang ditananam pak Lurah di sawah
2. Paman terperosok di jurang yang dalam saat
mendaki gunung.
3. Menggunakan konjungsi yang menunjukkan waktu.
Untuk menjelaskan suatu proses atau peristiwa, dalam

teks eksplanasi dipergunakan konjungsi yang men-


nunjukkan waktu untuk memperjelas kronologis peris-
tiwa tersebut.
Contoh :
Sesudah, sebelum, sementara, ketika, sejak dll.
4. Menggunakan konjungsi sebab akibat.
Konjungsi sebab akibat berfungsi menghubungkan
klausa, kalimat, dan paragraph yang memiliki hubung-
an sebab akibat.
Contoh :
Sebab, kerena, akibat, akibatnya, karena iti, sebab itu
dll
5. Menggunakan kata benda (nomina) umum dan
abstrak.
Dalam teks eksplanasi biasa menggunakan kata nomina
umum yang banyak diketahui oleh pembaca.
Contoh :
Kata benda umum : gunung, lautan.
Kata benda abstrak : pengendapan, pendalaman.
5. Menggunakan terminology teknis atau istilah ilmia
Terminologi teknis adalah kata atau gabungan kata
yang digunakan dalam konteks tertentu, misalnya
istilah yang yang berkaitan dengan ilmu kimia, istilah
kegunungan, istilah matematika dan sebagainya.
Contoh :
Sedimen, erupsi dll.
6. Menggunakan Majas
Majas digunakan untuk mempercantik susunan
kalimat. Tujuan menggunakan majas adalah memperoleh
efek tertentu agar tercipta sbuah kesan imajinatif bagi
pembaca. Namum penggunaan majas dalam teks
eksplanasi bersifat manasuka (boleh ada boleh tidak)
2. Kata tugas
• Sejenis kategori kata dalam tata bahasa Indonesia yang terdiri atas kata depan,
kata sambung, kata sandang, atau kata seru
Contoh kalimat
Marilah kita jaga dan rawat Bersama agar nilai kesetiakawanan sosial itu bisa
terus tumbuh dan berkembang di tengah tantangan perubahan zaman yang
tidak mungkin kita hindari.
kata depan : di, ke, dari, pada, dalam, terhadap, dengan, daripada, tentang,
tetapi, melainkan, dan, serta, atau, maupun, selanjutnya, sejak, sebelumnya,
untuk, agar, supaya, sebab, karena, sampai, akibatnya, jika, jikalau, apabila,
biarpun, meskipun, walaupun, bagai, bagaikan, bahwa, kemudian, asal, kecuali,
KATA SANDANG

• Pengertian Kata Sandang


• Seperti yang sudah kita sebutkan di atas bahwa :

• “Suatu kata yang tidak memiliki arti namun menjelaskan nomina atau kata benda”

• Contohnya yaitu : si, sang, para, Yang, dan kaum. Kata sandang bisa dipakai
untuk mendampingi suatu kata benda dasar, nomina yang terbentuk dari verba,
pronomina, atau verba pasif.

• Contoh kalimat

• Aku mencari si Manis kucing kesayanganku dari kemarin sore.

• Hal itu sudah menjadi titah sang raja.


KATA SERU
• Kata seru : kata yang mengungkapkan perasaan atau
maksud seseorang

• Kata seru asli yang tidak dikaitkan dengan kata lain,


seperti: ah, hey, cih, oh, ih, cis, wah, wow, huh, o, duh,
dsb. Kata seru yang diambil atau berasal dari kata-
kata biasa seperti: aduh, ayo, kasihan, sial, celaka,
masa,
Kata penghubung

• Kata Penghubung Aditif atau Gabungan


• Kata hubung aditif atau gabungan (berkaitan) merupakan kata
penghubung yang
• berfungsi menghubungkan antarklausa, kalimat dan paragraf yang
• memiliki kedudukan yang sama. Kata yang sering digunakan untuk
• kata hubung ini adalah dan, lagi pula, dan serta.
• Contoh:
 Ibu sedang menulis dan Ayah memperbaiki motor.
 Ayah, Ibu serta Adik akan ke Surabaya bulan depan.
Kata Penghubung Waktu
•Kata hubung waktu memiliki fungsi sebagai kata hubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal.
Kata hubung waktu bisa menjelaskan hubungan yang sederajat maupun tidak sederajat. Contoh kata hubung
yang biasa digunakan adalah sebelumnya, selanjutnya, bilamana, sejak, sesudah dan lainnya.
•Contoh:

Setelah kata sambutan dari ketua panitia acara selanjutnya adalah pemberian hadiah.

Mereka sudah ada di sana sejak dini hari.

Citra membaca buku yang sebelumnya dia pinjam dari temannya.


Kata Penghubung Pertentangan
• Kata hubung pertentangan merupakan bentuk kata hubung yang menghubungkan dua buah
kalimat, kata, ataupun klausa yang sederajat namun mempertentangkan kedua bagian
tersebut. Kata yang biasa dipakai pada kata hubung ini adalah tetapi, melainkan, dan
sedangkan.

• Contoh:

 Gedung itu besar, tetapi tidak terawat.

 Banyak yang ingin kuliah, tetapi tidak punya biaya.

 Mereka tidak berbohong, melainkan mengatakan kebenaran.


Kata Penghubung Tujuan
• Kata hubung tujuan adalah kata penghubung yang
menjelaskan maksud, tujuan suatu kejadian atau tindakan.
• Kata hubung yang biasa digunakan di antaranya adalah
guna, untuk, agar, dan supaya.
• Contoh:
 Ayah memperbaiki sepeda untuk Tito.
 Mereka membersihkan sungai supaya tidak banjir lagi saat
musim hujan tiba.
 Polisi mengatur lalu lintas agar jalanan tidak macet.
 Ibu menghukum Adik guna memberinya pelajaran.
Kata Penghubung Sebab
• Kata hubung sebab atau kausal merupakan bentuk kata
hubung yang menjelaskan kejadian yang terjadi akibat suatu
sebab tertentu atau khusus. Kata hubungnya adalah sebab
dan karena.
• Contoh:
 Banjir yang terjadi kemarin karena saluran air tersumbat
oleh sampah.
 Aldi jatuh sakit karena bekerja terlalu keras.
 Mereka percaya dengan cerita itu sebab mereka sudah
pernah mengalaminya sendiri.
Kata Penghubung Akibat
• Kata hubung akibat atau konsekutif (berurutan tanpa rumpang)
merupakan bentuk kata hubung yang menerangkan bahwa suatu
keadaan tersebut dapat terjadi karena penyebab yang lainnya.
Contoh kata hubung yang digunakan adalah sehingga, sampai, dan
akibatnya.
• Contoh:
 Guntur malas belajar akibatnya dia tidak lulus Ujian Nasional.
 Anak-anak terlalu asyik bermain petak umpet sampai
mereka lupa hari sudah petang.
Kata Penghubung Urutan
• Kata hubung ini berfungsi menyatakan
urutan suatu hal. Kata hubung yang
sering dipakai di antaranya adalah lalu
dan kemudian.

• Contoh:
 Lelehkan dulu menteganya, setelah panas baru kemudian masukkan
telurnya.
 Kita mampir ke Sidoarjo terlebih dahulu lalu baru kita ke Malang.
Kata Penghubung Syarat

• Kata hubung syarat atau kondisional adalah jenis kata


hubung
yang menerangkan bahwa kejadian tersebut dapat terjadi
apabila
syarat-syaratnya terpenuhi. Kata hubung yang sering
digunakan
adalah jika, jikalau, kalau, dan apabila.
Contoh:
Semua mahasiswa pasti lulus kalau rajin mengerjakan skripsi.
Rina tidak akan sakit apabila kemarin menjaga daya/tahan
tubuhnya.
Tuti akan datang jika Aldi menjemputnya.
Kata Penghubung Tak Bersayarat

• Kata hubung ini berfungsi menyatakan bahwa suatu hal bisa


terjadi tanpa perlu ada syarat yang harus terpenuhi.
Contoh kata hubung yang sering digunakan adalah walaupun,
meskipun, dan biarpun.
• Contoh:
 Mereka tetap bermain, walaupun cuaca panas.
 Andi tetap pergi kuliah, meskipun sedang pusing.
 Adik tetap pergi, biarpun Ayah melarangnya.
Kata Penghubung Perbandingan
• Kata hubung ini berguna untuk menghubungkan dua
hal dan kemudian membandingkannya. Kata yang
sering dipakai di antaranya adalah seperti, sebagai,
bagai, dan bagaikan.
• Contoh:
 Anak kembar yang mirip itu bagaikan pinang dibelah
dua.
 Jalannya selalu lambat seperti siput.
 Mereka tidak pernah akur bagai kucing dan anjing.
Kata Penghubung Pembenaran
• Kata hubung ini biasa disebut juga dengan konsesif adalah
suatu kata hubung yang berfungsi menghubungkan dua hal
dengan cara membenarkan suatu hal sekaligus menolak hal
lainnya. Contoh kata hubung pada konjungsi ini adalah
walaupun, meskipun, biar, dan biarpun.
• Contoh:
 Mereka tetap diam walaupun tahu siapa pencurinya.
 Anak-anak itu tetap bermain meskipun sudah dilarang.
 Makanan itu tetap laku meskipun hampir semua tahu
 makanan itu tidak sehat.
Kata Penghubung Korelatif
• Kata hubung ini bertujuan untuk menghubungkan dua
kalimat yang masih memiliki hubungan sehingga bagian yang
satu langsung mempengaruhi bagian yang lain atau kalimat
yang satu melengkapi kalimat yang lain. Contoh kata hubung
ini adalah tidak hanya … tetapi juga, sedemikian rupa …
sehingga, dan bukannya … melainkan.
• Contoh:
 Kakakku tidak hanya seorang mahasiswa, tetapi juga
seorang pengusaha baju.
Kata Penghubung Penegas
• Kata hubung ini berfungsi sebagai penegas atau meringkas bagian
kalimatnya sebelumnya. Contoh kata yang sering dipakai adalah
bahkan, apalagi, yaitu, dan yakni.
Contoh:
 Pak Anto adalah orang yang sangat kaya bahkan melebihi kekayaan
seorang presiden.
 Jalanan Jakarta selalu macet apalagi ketika turun hujan.
 Beberapa tempat liburan favoritnya, yaitu hutan, laut, dan gunung.
Kata Penghubung Pembatas
• Kata hubung ini bertujuan untuk menyatakan suatu batasan terhadap
suatu keadaan atau kejadian. Kata hubung yang sering digunakan
adalah kecuali, selain, dan asal.
• Contoh:
 Mereka tidak boleh pulang kecuali ada mereka sudah menyelesaikan
 tugas akuntansi.
 Peserta rapat menyetujui usulan ketua asal keinginan mereka juga
 dipenuhi.
 Selain petugas perpustakaan, yang lain dilarang masuk.
Kata Penghubung Penjelas
• Kata hubung ini berfungsi untuk menjelaskan kalimat
sebelumnya agar lebih terperinci. Kata yang sering
dipakai di antaranya adalah bahwa.
Contoh:
 Mereka yakin bahwa Lina bukan pencuri sebenarnya.
 Ibu bilang bahwa Ayah akan pulang minggu depan.
 Pencuri itu berjanji bahwa dia tidak akan mengulangi
perbuatannya lagi.

Anda mungkin juga menyukai