Anda di halaman 1dari 22

Sistem Operasi

Manajemen File dan I/O

Start!
Data Kelompok

Nama Anggota Kelompok

1. Abdul Ghani AF (1900232)


2. Akmal Raihansyah Breda (1907748)
3. Kiki Ginayat (1902692)
4. Muhammad Karim Fadillah (1908179)
5. Rizky Ramadhan (1903897)
Materi 1

1. Pengertian File Management

2
2. Tipe – Tipe File Sistem Operasi

3. Fungsi File Management 3

4. Pengertian Management I/O


4
Materi 1

5. I/O Device

2
6. Pengertian Management Input Output

7. DMA(Direct Memory Access) 3

8. I/O Buffering
4
1. Pengertian File Management 1

Secara singkat , sistem file management Manajemem file sangat penting, karena dapat
2
adalah bagian dari sistem operasi , dimana mengurangi resiko adanya kehilangan suatu file dalam
proses input ke aplikasi dilakukan dengan file operasi sistem karena beberapa sebab. Seperti tidak
dan otuput akan disimpan dalam file untuk
sengaja terhapus, tidak tersimpan, tertimpa file lain, dll .
penyimpanan jangka panjang. File
manajemen juga dapat diartikan sebagai 3
suatu cara atau metode yang digunakan oleh
operating sistem untuk mengorganisasikan
struktur file yang terdapat didalam suatu disk .
Disk ini adalah media yang menyimpan suatu
file .
4
2. Tipe - Tipe File Sistem Operasi 1

1. File Reguler : Terdiri dari file teks (.txt) dan file 2

biner eksekusi (.exe)


2. File Folder : File yang dimiliki oleh sistem operasi
berisi informasi mengenai daftar file yang
3
termasuk folder itu.
3. File Khusus : Nama logic dari perangkat I/O

4
3. Sasaran File Managemen 1

File management diharapkan dapat sesuai dengan


2
kebutuhan pengguna , antara lain : 
1. Memenuhi kebutuhan manajemen data untuk memnuhi
kebutuhan user
2. Menjamin data yang tersimpan dalam file adalah valid
3. Pengoptimasi performa
4. Menyediakan dukungan I/O untuk berbagai jenis
perangkat penyimpanan 3
5. Meminimalisir adanya kehilangan dan kerusakan data
6. Menyediakan satu set standar rutinitas I/O antarmuka
7. Menyediakan dukungan I/O untuk beberapa pengguna

4
File Management Layer 1

Nama Ekstensi Dalam File


2

4
Long Term Storage 1

2
Output yang dihasilkan akan disimpan dalam file dan akan ditempatkan pada tempat penyimpanan
jangka panjang (Harddisk). Oleh karena itu ada beberapa syarat yang diperlukan file management
dalam long term storage , antara lain :
1. Harus sebisa mungkin untuk menyimpan informasi dengan jumlah yang sangat banyak
2. Informasi harus dapat diselamatkan jika terjadi terminasi pada saat proses sedang dijalankan
3. Banyak proses harus dapat mengakses informasi secara bersamaan.  3

4
Absolute dan  Relative Pathname 1

2
Absolute Pathname adalah dengan menuliskan lintasan suatu file mulai
dari root direktori sampai dengan keberadaan sebuah file yang dituju . 

3
Relative Pathname adalah dengan menulskan sebuah berkas mulai dari
direktor saat ini.

4
Fungsi File Management 1

• Mengidentifikasi dari lokasi file yang dituji 2


• Mengalokasikan file dari block yang kosong
• Mengelola penyimpanan kosong untuk block yang tersedia
• Menggunakan direktori untuk memberitahukan lokasi dari semua file
beserta attributnya
• 3
Metode blocking untuk akses file
• Didalam shared system dapat mendeskripsikan akses kontrol pengguna

4
I/O Device 1

Beberapa hardware yang digunakan untuk proses input / output memiliki beberapa
perbedaan utama , antara lain :
1. Data Rate : Kecepatan transfer data yang berbeda setiap device 
2. Kompleksitas Kontrol : Kompleksitas modul I/O untuk mengontrol device 3
3. Aplikasi : Pengaruh perangkat keras terhadap suatu software atau sistem operasi

4
Pengertian Management Input Output 1

Dalam sistem komputer manajemen I/O sangat diperlukan karena I/O adalah sarana user untuk
bisa berkomunikasi dengan komputer. Contoh perangkat I/O seperti keyboard, mouse, audio 2
controllers, video controllers, disk drives, networking ports, dll. Manajemen I/O diperlukan
agar user dapat langsung menggunakan perangkat I/O tanpa harus menginialisasi terlebih
dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap system operasi selalu terdapat I/O manager.

Beberapa fungsi management input /output :


1. Mengirim perintah ke perangkat input / output agar menyediakan layanan. 3
2. Menangani interupsi perangkat input / output
3. Menangani kesalahan perangkat input /output.
4. Menyediakan interface ke pemakai.

4
DMA (Direct Memory Access) 1

DMA (Direct Memory Access) adalah suatu hardware spesial 2


(chip) yang dapat mengontrol aliran bit data antara memory
(RAM) dan beberapa controller dari I/O devices tanpa memerlukan
interferensi dari CPU secara terus menerus. (Mengakses dan
mengontrol memori sistem tanpa interferensi CPU secara terus 3
menerus).

4
DMA (Direct Memory Access) 1

Fungsi dari DMA sendiri adalah agar CPU dapat melakukan pekerjaan atau instruksi
yang berbeda ketika melakukan operasi baca tulis dari perangkat peripheral. Tanpa
2
adanya DMA CPU akan terus sibuk melakukan operasi baca tulis (transfer data) dan
tidak dapat melakukan atau menyelesaikan instruksi yang lain. Dengan adanya
DMA, CPU cukup mempersiapkan DMA chip dengan cara memberikan beberapa
informasi seperti jumlah data bit yang ditransfer, alamat dari device dan memory
yang diperlukan dan arah dari aliran data tersebut, setelah itu DMA chip sendiri
3
yang akan menyelesaikannya. DMA chip akan melakukan interupt, ketika
pekerjaannya sudah selesai. Selama DMA chip melakukan tugasnya hingga
munculnya interupt, CPU dapat menyelesaikan instruksi yang lainnya.

4
Cara Kerja DMA 1

• CPU mengirimkan data data berikut ini ke DMA controller:


2
• Perintah read/write
• Alamat device yang akan diakses
• Alamat awal blok memori yang akan dibaca/ditulis
• Jumlah blok data yang akan ditransfer
• CPU mengeksekusi program lain
3
• DMA controller mengirimkan seluruh blok data (per satu word) langsung ke
memori(tanpa melibatkan CPU)
• DMA controller mengirim interrupt ke CPU jika telah selesai.

4
I/O Buffering 1

I/O buffering adalah area memori komputer yang 2


digunakan untuk menyimpan sementara data
dan instruksi yang akan ditransfer dari dan ke
komputer, yang memungkinkan beberapa
transfer data yang terjadi secara simultan.
Tujuan utamanya adalah untuk kelancaran
komputer dalam menangani proses masuk 3
keluarnya data.

4
Beragam Cara Buffering 1

a. Single buffering b. Double buffering


Teknik ini merupakan buffering paling Teknik ini merupakan buffering paling
sederhana. Ketika proses pemakai memberikan sederhana. Ketika proses pemakai memberikan 2
perintah I/O, sistem operasi menyediakan buffer perintah I/O, sistem operasi menyediakan buffer
bagian memori utama sistem untuk operasi. bagian memori utama sistem untuk operasi.
Untuk peralatan berorientasi blok, transfer Untuk peralatan berorientasi blok, transfer
masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika transfer masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika transfer
selesai, proses memeindahkan blok ke ruang selesai, proses memeindahkan blok ke ruang
pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik 3
pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik
ini disebut reading ahead atau anticipated input. ini disebut reading ahead atau anticipated input.

4
Beragam Cara Buffering 1

c. Circular buffering
Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan
proses. Jika kinerja proses tertentu menjadi fokus kita, maka kita 2
ingin agar operasi I/O mengikuti proses. Double buffering tidak
mencukupi jika proses melakukan operasi I/O yang berturutan
dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari dengan
menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari dua buffer
yang digunakan, kumpulan buffer itu sendiri diacu sebagai 3
circular buffer. Tiap buffer individu adalah satu unit di circular
buffer.

4
RAID 1

RAID, singkatan dari Redundant Array of Independent Disk 2


merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data
komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan fitur
toleransi kesalahan pada media penyimpanan komputer (terutama
hard disk) dengan menggunakan cara redundansi (penumpukan)
data, baik itu dengan menggunakan perangkat lunak, maupun 3
unit perangkat keras RAID terpisah. 

4
Tiga Karakteristik Umum dari RAID 1

• RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap 2


sebagai sistem tunggal disk.
• Data didistribusikan ke drive fisik array.
• Kapasitas redunant disk digunakan untuk menyimpan
informasi paritas, yang menjamin recoveribility data
ketika terjadi masalah atau kegagalan disk. 3

4
Terima Kasih

Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai