Ogt Dan NGT
Ogt Dan NGT
Definisi NGT
NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube, alat yang digunakan
untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang
melalui hidung sampai lambung, u/ memberikan nutrisi dan obat-obatan
kepada pasien yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan
dan obat-obatan dengan cara biasa atau secara oral. NGT juga digunakan
untuk mengeluarkan isi lambung.
Prosedur Pemasangan NGT yang benar adalah melakukan pemasangan
selang (tube) dari rongga hidung kedalam lambung/gaster.
Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
a.Dewasa ukurannya 16-18 Fr
b.Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
c.Bayi ukuran 6 Fr
Lanjutan..
Indikasi Pemasangan NGT
1. Pasien tidak sadar.
2. Pasien kesulitan menelan.
3. Pasien yang keracunan.
4. Pasien yang muntah darah.
5. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut.
6. Bayi prematur
7. Gangguan pencernaan bagian atas
8. pasien yang tidak bisa makan sendiri
Lanjutan..
Tujuan Pemasangan NGT
1. Memasukkan makanan cair/obat-obatan cair.
2. Mengeluarkan cairan/isi lambung & gas yang
terdapat didalam lambung, misalnya mengeluarkan
darah pada pasien yang mengalami muntah darah
atau pendarahan pada lambung.
3. Mengirigasi karena pendarahan/keracunan.
4. Mencegah/mengurangi Nausea Vomitus.
5. Mengambil spesimen pada lambung.
KONTRAINDIKASI PEMASANGAN NGT
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
F. Dokumentasi
Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
ANALISIS PEMASANGAN NGT..
1. Pengertian:
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses
memberikan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke
arah lambung.
2. Tujuan:
Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
Lanjutan..
Dilakukan pada :
Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar
4. Indikasi:
Perdarahan GI (Gastrointestinal)
operasi)
6. Kemungkinan Komplikasi:
Komplikasi mekanis, seperti sonde tersumbat atau dislokasi sonde
Komplikasi yang disebabkan karena posisi sonde yang menyerupai jerat atau
simpul
Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi
Prosedur..
Tujuan
Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
Tahap Preinteraksi
1. Baca catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
Lanjutan..
Tahap Kerja
1. Pasang alas dada pada bayi
2. Bayi disiapkan dalam posisi kepala lebih tinggi dari badan, misalnya
menggunakan bantal
3. Bila pemberian cairan dilakukan melalui hidung, maka lubang hidung
harus dibersihkan dahulu
4. Pipa penduga lambung diukur dari epigastrium sampai kehidung,
kemudian membelok ketelinga, selanjutnya pipa penduga lambung diberi
tanda
5. Ujung pipa dilicinkan dengan air atau pelicin lainnya
6. Bagian pangkal pipa diklem atau dilipat, tutup dengan jari dan
ujungnya dimasukkan melalui hidung sampai batas yang diberi tanda,
perhatikan keadaan bayi adakah tanda sesak
Lanjutan..
7. Periksa apakah pipa betul masuk kedalam lambung, caranya
dengan mengisap cairan lambung menggunakan spuit. Pastikan
bahwa yang keluar cairan lambung caranya dengan melihat warna
cairan
8. Corong atau spuit dipasang pada pangkal pipa
9. Tuangkan sedikit air matang, klem pipa dibuka kemudian cairan
dimasukkan melalui pinggir corong, selama pemberian cairan
corong ditutup dengan kasa steril untuk mencegah kontaminasi
10. Bila cairan sudah habis, tuangkan sedikit air matang untuk
membilas cairan
11. Bila pipa dipasang secara menetap, pangkal pipa diklem atau
dilipat dan diikat setelah itu difiksasi pada dahi dengan plester
Lanjutan..
Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Simpulkan hasil tindakan
3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4. Akhiri kegiatan dengan merapikan pasien dan peralatan
dikembalikan ketempat semula
5. Cuci tangan
Dokumentasi
Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Analisis Video Pemberian Makanan
kepada Bayi
a. Video Pemberian Makan Melalui NGT pada Bayi (Your Child's Nasogastric (NG)
Feeding Tube - Cincinnati Children's)
Secara keseluruhan di Video (Your Child's Nasogastric (NG) Feeding Tube - Cincinnati
Children's ini tidak dijelaskan secara rinci dilakukan prosedur pemberian makanan seperti
menyiapkan alat-alat,cuci tangan, dan menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien
dan perlu ketelitian dan hati hati dalam pemasangan NGT dan pengukuran yang tepat agar
selang bisa masuk langsung ke dalam esofagus (lambung) jadi tidak dilakukan secara
berulang ulang karena di video tersebut dilakukan lepas pasang dan itu akan membuat tidak
nyaman pada bayi tersebut sebaiknya ukur dulu secara benar sebelum di masukkan ke hidung
dan tandai. Kemudian sebaiknya perawat tersebut sebelum melakukan pemberian NGT
sebaiknya pertama meletakkan kain alas di bawah kepala bayi/anak dan hal ini didalam video
tidak dilakukan kemudian tidak ada serbet makan yang di pasang di atas dada, nirbeken
diletakkan di samping pipi seharusnya itu ada dan di video tersebut dijelaskan selang NGT
sudah terpasang sehingga langsung di lakukan pemberian makanan dimana perawat tersebut
sebaiknya menuangkan sedikit air matang 2-5 cc di susul dengan makanan cair melalui
pinggir spuit, dan bila makanan cair sudah habis, tuangkan lagi sedikit air matang, itu tidak
dilakukan di video tersebut.
Lanjutan..
Setelah selesai memberi makan, posisi anak dalam keadaan
semi fowler dan miringkan ke kanan selama setengah jam.
Pada bayi setelah pemberian makanan melalui pipa, bayi di
angkat dan punggungnya di tepuk tepuk kemudian di
miringkan ke kanan selama setengah jam tetapi dalam
video tersebut hanya di miringkan saja tidak di tepuk tepuk,
dan akhirnya yang dilakukan alat alat di bersihkan,
dirapihkan kembali seharusnya , perawat mencuci tangan,
catat makanan dan jumlah makanan cairan yang diberikan,
dan observasi keadaan umum selanjutnya.
Analisis Video Pemberian Makanan kepada orang
Dewasa
ke orang dewasa ini sudah dijelaskan alat dan bahan apa saja yang harus digunakan
namkapun tidak leng sudah benar sesuai dengan SOP pertama perawat tersbeut
sebelumnya sudah mempersiapkan peralatan yang akan digunakan.
Dalam melalukan pemberian makanan perawat tersebut seharusnya perawat
tersebut menerangkan prosedur terlebih dahulu kepada klien sebelum cuci tangan
dan memakan hanscoen, setelah itu posisi klien sudah benar tetap dalam posisi
semi flower tinggi atau dengan kepala tempat tidur ditinggikan 30 derajat , setelah
itu perawat sudah melakukan cek ketepatan selang di lambung dengan cara,
membuka klem dan mengecek dengan menggunakan stetoskop, dan memasukkan
30 cc udara dalam spuit NGT dan masukkan ke dalam lambung dengan gerakan
cepat, dan posisi pun sudah tepat jika terdengar suara udara yang dimasukkan
(seperti gelembung udara yang pecah).
Lanjutan..
Setelah yakin bahwa selang masuk kelambung, klem NGT
selama pengisian makanan cairan ke dalam spuit, klem pun di
buka perlahan lahan, alirkan makanan secara perlahan bisa
30-60 ml, bisa mengatur kecepatan dengan cara meninggikan
spuit jika klien tidak merasa nyaman dengan lambungnya,
kemudian klem selang NGT beberapa menit. Jika makanan
cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk ke
lambung). Tambahan untuk klien harus minum obat sebaiknya
obat harus dilarutkan dan di berikan sebelum makanan habis.
Di videopun dijelaskan setelah makanan habis, selang dibilas
dengan air masak sebanyak 30 ml, kemudian pangkal selang
segera di klem jadi sudah sesuai dengan SOP, rapikan klien
dan peralatan seharusnya itu dilakukan, kemudian
mendokumentasikan prosedur, buka hanscoen dan cuci
PEMASANGAN OGT (ORAL GASTRICT
TUBE)
A. Pengertian
Melakukan pemasangan selang dari rongga mulut sampai kelambung pada bayi atau anak
B. Indikasi
1. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas (stenosis esoagus, tumor mulit atau
faring atau juga esofagus dll)
2. Pasien yang tidak mampu menelan
3. Pasien pasca operasi pada hidung faring atau esofagus
C. Tujuan
1. Memasukan makanan cair atau obat-obatan cair atau padat yang dicairkan
2. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada dalam lambung
3. Mengirigasi lambung karena perdarahan atau keracunan dalam lambung
4. Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah pembedahan atau terauma
5. Mengambil spesemen dalam lambung untuk pemeriksaan laboratorium
Lanjutan..
D. Persiapan alat E. Persiapan perawat
a. Bak troli yang berisi : 1. Mencuci tangan (merujuk pada mencuci tangan yang
baik dan benar)
1. OGT No 5 atau 8 (untuk anak yang lebih
2. Mempersiapkan alat
kecil)
3. Membaca status pasien untuk memastikan instruksi
2. Sudip lidah (tongue spatel)
4. Alat-alat yang dimasukan dalam bak instrumen :
3. Sepasang sarung tangan
a. Selang OGT
4. Senter b. Sarung tangan
5. Spuit ukuran 20-50 cc c. Spuit OGT
6. Plester
7. Stotoskop F. Persiapan pasien
A. Pengertian
Pemberian Nutrisi melalui Oral Gastric Tube (OGT) adalah memberikan makanan
kepada klien sesuai diet melalui selang OGT (Ambarwati, 2009).
B. Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui OGT
Tujuan dari pemberian nutrisi melalui OGT yaitu untuk memberikan makanan cair ke
dalam lambung dengan menggunakan sonde lambung melalui mulut (Kusmiyati,
2007).
Menurut Ambarawati (2009), tujuan dari pemberian nutrisi melalui OGT adalah untuk
memperbaiki atau mempertahankan status nutrisi klien dan untuk memberikan
obat.
C. Indikasi
1. Pasien dengan gawat nafas atau tidak sadar
2. Pasien dengan masalah saluran pencernaan atas (stenosis esophagus, tumor
mulut atau faring)
3. Pasien yang tidak mampu menelan
4. Pasien pasca operasi pada faring atau esophagus
D. Prinsip
Menurut Ambarawati (2009), prinsip dalam pemberian makanan melalui OGT, yaitu :
1. Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender halus, dan
formula khusus makanan internal
2. Sebelum dan sesudah makan dianjurkan untuk memberi air matang hangat terlebih
dahulu
3. Pastikan tidak ada udara yang masuk kedalam selang saat memberikan makan dan
minum
4. Pastikan selang dalam keadaan tertutup selama tidak diberi makan
5. Residu lambung harus dicek sebelum memberikan makanan. Residu > 50 cc maka tunda
pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu tetap, kolaborasi dengan dokter
untuk program selanjutnya
6. Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi lambung. Kecepatan yang
direkomendasikan adalah pemberian dengan ketinggian 45 cm dari abdomen
7. Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama dengan susu jika ada pemberian
obat per oral.
PROSEDUR PEMBERIAN MAKAN
(OGT)
Persiapan Alat
1. Sarung tangan
2. Bak instrumen
3. Makanan cair yang hangat (ASI)
4. Spuit 20-60 cc
5. Tissue
6. Gelas yang berisi air minum hangat
7. Bengkok
Lanjutan..
Prosedur Kerja
Mengecek program terapi medis
Memberikan salam dan menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
Mencuci tangan
Menyiapkan alat disamping tempat tidur pasien
Mengkaji adanya alergi makanan, bising usus, masalah-masalah yang berkaitan dengan pemberian makanan melalui
OGT (muntah, diare, konstipasi, distensi abdomen)
Menyiapkan makanan dan obat jika ada yang akan diberikan sesuai dengan terapi medik
Menjaga privasi klien
Membantu klien dalam mengatur posisi kepala bayi dalam posisi semi fowler atau ekstensi
Mengecek penempatan / kepatenan OGT
Menggunakan sarung tangan
Memasang spuit 20 cc, 30 cc, atau 50 cc pada pangkalpipa/sonde (sebelumnya pipa dijepit dulu dengan klem)
Membuka spuit yang telah terpasang, ketika akan membuka spuit pada pangkal selang OGT klem terlebih dahulu
dengan cara menekuk pangkal selang, kemudian lepaskan spuit dari pangkal selang OGT dan lepaskan klem
Melakukan aspirasi dengan menggunakan spuit yang telah terpasang untuk memastikan kadar residu lambung
Selanjutnya ambil air minum hangat terlebih dahulu yang sudah tersedia dalam gelas dengan menggunakan spuit dan
masukan ujung spuit pada ujung pangkal selang OGT tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien hingga air minum masuk
Lanjutan..
Kemudian ambil makanan cair yang telah disediakan dalam gelas dengan
menggunakan spuit, lap ujung spuit dengan menggunakan tissue dan masukkan
ujung spuit pada pangkal selang OGT, tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien
hingga makanan masuk
Terakhir beri air minum hangat kembali
Bila makanan habis sonde dibilas dengan air matangsampai bersih kemudian sonde
diklem.
Tutup pangkal sonde dengan kasa steril
Sendawakan bayi agar tidak terjadi gumoh
Posisikan kembali klien ke dalam posisi semula
Membereskan kembali alat yang telah digunakan
Membuka sarung tangan dan letakkan pada bengkok
Mencuci tangan
Mengevaluasi dan mencatat hasil tindakan
Analisis Pemasangan dan Pemberian OGT..
atau ordien dan juga sampiran harus diperhatikan dan ini tidak
dilakukan,karena privasi klien itu terpenting kemudian pencahayaan
pun harus di perhatikan namun di dalam video tersebut pencahayaan
sudah bagus.
Lanjutan..
Dalam prosedur pelaksanaan, perawat sudah mencuci tangan, namun tidak memberikan salam
dan menjelaskan prosedur kepada keluarga dari bayi tersebut, tidak dijelaskan cara mengatur
posisi supkinasi, perawat tidak memasang handuk pada dada pasien dan meletakkan tissue pada
wajah pada jangkauan pasien, tidak juga memasang perlak, pengalas, dan bengkok di samping
telinga pasien, biasanya untuk pasien dewasa untuk menentukan insersi OGT minta pasien
tersebut rileks dan bernafas normal, jadi sebelum pemasangan sebaiknya bersihkan area sekitar
mulut menggunakan tissue kemudian pasang stetoskop pada telinga dan gunakan sarung tangan
steril dan ini tidak dilakukan di video tersebut. Setelah itu mengukur panjang selang yang akan
dimasukkan dengan menggunakan metode tradisional yaitu dengan cara ukur jarak dari tepi mulut
ke daun telinga bawah dan procesus xiphideus pada sternum, kemudian memberi tanda pada
panjang yang sudah di ukur sudah dilakukan dan memasukkan selang di mulut sampai
memasukan ke nasofaring, selanjutnya di video tersebut pun perawat memeriksa letak selang
dengan memasang spuit dengan OGT, memasang bagian diafragma stetoskop pada perut di
kuadran kiri atas pasien (lambung) kemudian suntikan 5-10 cc udara bersama dengan auskultasi
abdomen, aspirasi pelan pelan untuk mendapatkan isi lambung, dan yang terakhir adalah
memfiksasi selang OGT dengan plester dan hindari penekanan pada hidung itu sudah dilakukan,
evaluasi setelah terpasang OGT, rapikan alat alat dan cuci tangan tidak dilakukan dan di
perlihatkan.
Lanjutan..
Didalam video tersebut pun dijelaskan bagaimana cara pemberian makanannya juga,
sebelumnya sudah dijelaskan indikasi dilakukannya pemasangan dan pemberian makan lewat
OGT, dimana alat alat sudah dipersiapkan sebelumnya, perawat tidak memberikan salam dan
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, perawat sudah mencuci tangan, sebelumnya
sudah menyiapkan alat dan sebaiknya sebelum dilakukan pemberian makanan perawat
mengkaji terlebih dahulu apakah ada alergi makanan, bising usus, masalah masalah yang
berkaitan dengan pemberian makanan melalui OGT (muntah, diare, konstipasi, distensi,
abdomen) dan ini tidak dilakukan di video tersebut, perawat sudah menyiapkan makanan dan
obat yang akan diberikan sesuai dengan terapi medik, sebaiknya perhatikan privasi klien,
mengatur posisi kepala bayi dalam posisi semi fowler atau ekstensi itu sudah dilakukan,
mengecek kepatenan OGT seharusnya itu dilakukan terlebih dahulu, dan perawat tidak
menggunakan sarung tangan, membuka spuit yang telah terpasang kemudian lepaskan spuit
dari pangkal selang OGT dan lepaskan klem, melakukan aspirasi dengan menggunakan spuit
untuk memastikan kadar residu lambung sudah dilakukan. Dalam pemberian makanan
sebaiknya sebelum memberikan makanan cair ambil air hangat terlebih dahulu yang sudah
tersedia dalam gelas dengan menggunakan spuit dan masukan ujung spuit pada ujung pangkal
selang OGT tinggikan 45 cm dari atas abdomen klien hingga air masuk, kemudian baru ambil
makanan cair yang telah disediakan dalam gelas dengan menggunakan spuit, lap ujung spuit
menggunakan tissue dan masukkan ujung spuit pada pangkal selang OGT, dan tinggikan 45
cm dari atas abdomen, terakhir beri minum hangat kembali, dan sendawakan bayi agar tidak
terjadi gumoh
Video ke 2..
2. Untuk di di video NICU Procedures- Nasogastric and orogastric tube placement ini
dijelaskan bagaimana pemasangan OGT lebih baik dari video pertama mengapa ? dalam
persiapan perawat dimana sebelumya perawat sudah mempersiapkan alat terlebih dahulu, tapi
tidak diperlihatkan perawat tersebut mencuci tangan, dalam persiapan kepada pasien karena
pasiennya bayi jadi sebaiknya perawat memberikan penjelasan mengenai tindakn, prosedur
serta tujuan dari tindakan yang akan dilakukan dan karena bayi tersebut terpasang alat yang
banyak jadi sebaiknya tidak perlu di paksakan untuk dalam posisi supkinasi, kemudian dalam
persiapan lingkungan dalam menjaga privaci seperti menutup pintu atau ordien serta sampiran
itu penting, dan mengatur pencahayaan perlu di perhatikan.
Dalam prosedur pelaksanaan video ini lebih baik karena perawat sudah memakan sarung
tangan steril, namun yang tidak dilakukan adalah pasang handuk pada pasien, letakkan tissue
wajah pada jangkauan pasien, pasang perlak, pengalas, dan bengkok disamping telinga pasien,
untuk pasien dewasa dalam menentukan insersi OGT minta pasien rileks dan bernafas normal
tapi jika pasiennya bayi hal itu tidak perlu dilakukan, bersihkan area mulut dengan tissue
terlebih dahulu, pasang stetoskop pada telinga, gunakan sarung tangan steril, ukur panjang
selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan metode tradisional yaitu ukur jarak dari
tepi mulut ke daun telinga dan procesus xiphodeus pada sternum sudah dilakukan, dan
memberi tanda pada panjang selang yang sudah diukur, masukkan selang di mulut, jika telah
selesai memasang OGT sampai ujung anjurkan pasien untuk bernafas normal dan rileks untuk
pasien dewasa.
Lanjutan..
Terakhir adalah periksa letak selang dengan cara memasang
spuit pada ujung OGT, memasang bagian diafragma stetoskop
pada perut di kuadran kiri atas pasien lambung kemudian
suntikan 5-10 cc bersama dengan auskultasi abdomen setelah
itu aspirasi pelan pelan untuk mendapatkan isi lambung, dan
OGT fiksasi selang OGT dan hindari penekanan pada hidung,
bisa juga plester ditempelkan di dagu pasien, kemudia
tempelkan ujung selang OGT pada baju pasien dengan
memasang plester pada ujung dann penitikin pada baju pasien
agar selangnya tidak longgar dan lepas, evaluasi setelah
terpasang OGT, rapikan alat alat, cuci tangan, dan
dokumentasikan hasil tindakan pada catatan perawat
seharusnya.
THANK YOU...