Anda di halaman 1dari 12

Bab VI

Peran Indonesia
dalam Perdamaian
Dunia
A. Landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif
B. Politik Luar Negeri Bebas Aktif dan Pelaksanaannya
C. Peran Indonesia dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Dunia
Landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Landasan Ideal dan Konstitusional Landasan Operasional Politik


Politik Luar Negeri Bebas Aktif Luar Negeri Bebas Aktif

• Pancasila • Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945


• Undang Undang Dasar 1945 • Pasal 11 dan Pasal 13 Ayat (1) dan (2) UUD 1945
•Ketetapan MPRS Nomor XII/MPRS/1966
• Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978
• Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983
kembali • Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999
olitik Luar Negeri Bebas Aktif dan Pelaksanaannya

Indonesia selalu bersikap netral di tengah ketegangan dunia

Politik luar negeri Indonesia masa Demokrasi Liberal : Menggagas Konferensi Asia
Afrika dan Gerakan Non-Blok

Politik luar negeri Indonesia masa Demokrasi Terpimpin : Menghapus imperialisme dan
kolonialisme

Politik luar negeri Indonesia masa Orde Baru : Menggagas ASEAN, ikut dalam APEC dan KTT
Non-Blok, dan bergabung dengan OPEC

Politik luar negeri Indonesia masa Reformasi dipengaruhi oleh kondisi dalam negeri

kembali
Peran Indonesia dalam Upaya Menciptakan
Perdamaian Dunia

Konferensi Asia Deklarasi


Misi Garuda
Afrika (KAA)
Djuanda

Association of
Gerakan South East Organisasi
Non- Asian Nations Konferensi Islam
Blok (ASEAN)

Jakarta Informal
Meeting

kembali
Konferensi Asia Afrika (KAA)

Pencetus KAA: Sir John Kotelawala (Sri Lanka), Ali Sastroamidjojo


(Indonesia), Jawaharlal Nehru (India), U Nu (Birma), dan Muhammad
Ali Jinnah (Pakistan).

KAA dilaksanakan pada 18-25 April 1955 di Bandung

Hasil keputusan KAA: Basic Paper on Racial Discrimination and Basic


Paper on Radio Activity (Dasasila Bandung) ysng bertujuan intuk
menciptakan perdamaiandunia

kembali
Misi Garuda

❖ Misi Garuda merupakan bentuk dukungan Indonesia kepada PBB untuk


menciptakan perdamaian dunia.
❖ Misi Garuda bertugas sebagai ”Peace Keeping Force” atau
Pasukan
Pemelihara Perdamaian.

❖ Beberapa konflik yang pernah diredam Misi Garuda: Konflik di Kongo,


Konflik di Vietnam, Konflik di Timur Tengah, Konflik di Kamboja, dan Konlik
di Bosnia.
❖ Misi Garuda juga melaksanakan kegiatan amal, pembangunan dan perbaikan
fasilitas umum, pengobatan, serta pendidikan bagi anak-anak di sekitar
wilayah konflik.

kembali
Pada 13 Desember
1957, Pemerintah
Indonesia
mengeluarkan
sebuah pernyataan
yang dikenal
dengan: Deklarasi
Djuanda Batas teritorial
Deklarasi Djuanda Indonesia
sebagai usaha menjadi 12 mil
bangsa Indonesia Deklarasi diukur dari titik
terluar
memperjuangkan
batas wilayah laut Djuanda pulau-pulau di
negara Indonesia

Undang-Undang
Nomor 4/PRP/1960
tentang perairan
Indonesia
memperkuat
kembali Deklarasi Djuanda
Gerakan Non-Blok
Perang Dingin pascaPerang Dunia II melatarbelakangi pembentukan Gerakan
Non-Blok (GNB)

Pada 5-12 Juni 1961 diadakan pertrmuan antara negara-negara Non-Blok di


Kairo, Mesir

Pemrakarasa GNB Soekarno (Indonesia), Joseph Broz Tito (Yugoslavia),


Gamal Abdul Nasser (Mesir), Kwame Nkrumah (Ghana), dan Jawaharlal
Nehru (India)

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB pertama kali diadakan pada 1-6
September 1961 di Beogard, Yugoslavia

kembali
Association of South East Asian
Nations (ASEAN)
ASEAN merupakan kerja sama antarnegara di kawasan Asia Tenggara yang terbentuk karena
perasaan senasib sebagai bekas negara terjajah

ASEAN terbentuk pada 8 Agustus 1967

ASEAN secara resmi terbentuk setelah penandatanganan Deklarasi Bangkok

Tiga pilar komunitas ASEAN


ASEAN Political Security Community ASEAN Economic Community ASEAN Socio-Cultural Community

kembali
Organisasi Konferensi Islam
Pembentukan OKI dilatarbelakangi peristiwa pembakaran
Masjid Al-Aqsha di Yerussalem pada 21 Agustus 1969

OKI mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I Islam


pada 22-25 September 1969 di Rabat, Maroko

KTT I Islam menghasilkan Deklarasi Rabat yang


menegaskan keyakinan atas agama Islam serta
penghormatan pada piagam PBB dan hak asasi manusia

kembali
Jakarta Informal Meeting

Peristiwa Indonesia Keberhasilan Hasil


penggulingan berperan penting Indonesia dalam pelaksanaan JIM I
kekuasaan dalam mengadakan JIM I dan JIM II
pemerintahan di menyelesaikan dan JIM II semakin dilaporkan
Kamboja pada 1975 konflik Kamboja– meningkatkan Menteri Luar
dan perang antara Vietnam dengan kepercayaan Negeri Indonesia,
Kamboja dan mengadakan JIM I negara-negara Ali Alatas, dalam
Vietnam pada 1979 pada 25–28 Juli ASEAN terhadap KTT ASEAN di
melatarbelakangi 1988. Indonesia Brunei
pelaksanaan Kemudian Darussalam pada
Jakarta Informal diadakan JIM II 1989
Meeting (JIM) pada 16–18
Februari 1989

kembali

Anda mungkin juga menyukai