Anda di halaman 1dari 29

PERAN AKTIF BANGSA

INDONESIA PADA MASA


PERANG DINGIN
Sebagai negara yang baru merdeka, Indonesia tidak
luput dari pengaruh negara yang terlibat dalam
perang dingin. Artinya, negara yang baru merdeka
menjadi ajang perebutan hegemoni antara negara-
negara adidaya
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka sejak
proklamasi kemerdekaan Indonesia, Indonesia
menerapkan kebijakan yang disebut dengan politik
Bebas-Aktif
Politik Bebas-aktif

Tidak terikat pada suatu


Ideologi atau politik negara
Bebas asing atau blok tertentu dan
bersikap netral

Giat menggembangkan
persahabatan dan
kerjasama internasional
Aktif dengan menghormati
kedaulatan negara lain serta
turut menjaga perdamaian
dunia
Kebijakan ini menegaskan bahwa Indonesia tidak
ikut dalam blok manapun. Karena cita-cita bangsa
Indonesia adalah turut serta mewujudkan
perdamaian dunia. Berdasarkan amanat Undang-
undang Dasar 1945. Bunyi alinea ke empat UUD
1945
PERAN INDONESIA DI KANCAH DUNIA

Dalam skala Internasional


Indonesia, Yugoslavia, Dalam skala Regional
India, Mesir, Ghana Indonesia
memprakarsai memprakarsai
terbentuknya Gerakan
Non Blok
terbentuknya ASEAN
SKALA INTERNASIONAL GERAKAN NON
BLOK (GNB)

Gerakan Non Blok (GNB)


adalah organisasi
Internasional yang
berkainginan untuk terlepas
dari kekuatan blok manapun
Latar belakang GNB
1. Kejenuhan akibat pengkotak-kotakan kekuatan
berdasarkan perbedaan ideologi yang membuat
negara berkembang sulit untuk membangun
ekonomi negara
2. Kekhawatiran terjadinya perang nuklir sebagai
akibat perang dingin, karena amerika serikat dan
uni soviet mempunyai senjata nuklir yang setiap
saat dapat diluncurkan
Terbentuknya Gerakan Non blok

Gerakan Non Blok bermula


dari sebuah Konferensi yang
dilaksanakan pada 28 April sd
Mei 1954 di kolombo,
Srilangka
Konferensi Kolombo Dihadiri
Oleh

Ali Sastroamijoyo Jawaharlal Nehru


(PM Indonesia) (PM India)

Sir Jhon Kotelawala


(PM Srilangka)
U Nu (PM Moh. Ali (PM
Myanmar) Pakistan)
• Kemudian sebagai tindak lanjut, Ali Sastroamijoyo
menyarankan untuk diadakan konferensi yang lebih
besar
• Akhirnya tanggal 18 sd 21 April 1955
diselenggarakan kembali Konferensi Asia Afrika di
Bandung
• Konferensi ini dihadiri oleh 29 Negara (23 negara
dari Asia 6 dari Afrika)
Hasil Konferensi Asia Afrika
• Pada Konferensi ini, 29 negara berkomitmen untuk
tidak terlibat dalam Konfrontasi Blok Barat Dan
Blok Timur
• Dan diakhir Konferensi, ditandaitangani sebuah
deklarasi yang dikenal dengan Dasa Sila Bandung
• Konferensi tersebut menghasilkan kesepakatan
bersama membentuk sebuah Gerakan Non Blok
(GNB)
• Dari Konferensi Asia Afrika, kemudian pada
tanggal 1 sd 6 September 1961 diadakan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Beograd,
Yugoslavia sekaligus pembentukan GNB untuk
membawa kesepakatan dasa sila Bandung menjadi
langkah yang kongkret
Tokoh Pendiri Gerakan Non Blok

Josep Broz Tito Soekarno Presiden


Presiden Yuzoslavia Indonesia

Kwame Nkrumah
Presiden Ghana
Gamal Abdul Nesser Jawaharlal Nehru,
Presiden Mesir PM India
Eksistensi Gerakan Non Blok
• Eksistensi GNB terlihat pada pertengahan 1970-an.
Pada tahun itu isu ekonomi mulai menjadi
perhatian GNB
• Mengatasi hal itu, maka GNB dan kelompok 77
(Group Of 77/G-77) mengadakan pertemuan
membahas ekonomi dunia
Eksistensi Gerakan Non Blok
• Tahun 1990-an GNB memfokuskan kegiatan untuk
mengatasi masalah terkait ekonomi pada negara
berkembang, pengentasan kemiskinan, dan
lingkungan hidup
• Sebagai akibat dari runtuhnya Uni Soviet ,Tembok
Berlin sehingga terjadi kesenjangan antara negara
maju dan berkembang
Peran Indonesia Dalam GNB
• Peran Indonesia terlihat selama memegang
kepemimpinan GNB pada 1992-1995
• Selama 3 tahun kepemimpinan Indonesia, GNB
dinilai berhasil memainkan peran penting
pencaturan politik dunia. Melalui Jakarta
Messege. Indonesia memberi warna baru pada
gerakan ini
Contohnya
• Menghidupkan kembali dialog antar Negara
Berkembang
Contohnya
• Dipercaya untuk menyelesaikan konflik regional
antara lain Konflik Kamboja, Gerakan Separatis
Moro Filiphina, dan Sengketa Laut Cina Selatan
SKALA REGIONAL MEMBENTUK
ORGANISASI ASEAN

ASEAN adalah organisasi perhimpunan bangsa-


bangsa Asia Tenggara. Organisasi ini didirikan
pada tanggal 8 Agustus 1967di Bangkok, Thailand.
Pelopor pendiri ASEAN adalah Indonesia,
Malaysia, Thailand, Singapura, Filiphina.
Tokoh Pendiri ASEAN

Adam Malik Tun Abdul Razak


Menlu Indonesia Menlu Malaysia

Thanat Koman Menlu


Thailand

S. Rajaratman Naricos Ramos


Menlu Singapura Menlu
Piliphina
Pertemuan 8 Januari 1984
kelima negara
tersebut
menghasilkan
Deklarasi 28 Juli 1995
yang menjadi
dasar
berdirinya 23 Juli 1997
ASEAN .
Beberapa
negara
kemudian ikut 23 Juli 1997
bergabung ,
yaitu sebagai
berikut :
16 Desember 1998
Tujuan ASEAN
2 Tujuan Utama ASEAN

Mempercepat Mempromosikan
pertumbuhan perdamaian dan stabilitas
ekonomi, kemajuan regional melalui
sosial dan penghormatan terhadap
perkembangan keadilan dan supermasi
kebudayaan di hukum dalam hubungan
antara negara-negara di
kawasan negara-
kawasan serta kepatuhan
negara Asia Tenggara. terhadap prinsip-prinsip
piagam pbb
Eksistensi ASEAN
Kerjasama Ekonomi

Melalui pembentukan AFTA (Asean Free Trade


Area ) atau Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN
diberlakukan tarif efektif bersama antara 5-10%
produk Ekspor Impor dengan tujuan
menghilangkan kendala perdagangan di antara
negara-negara anggota ASEAN. Contohnya :
1. Perdagangan bebas dengan Mitra Wicara
2. Kerjasama di sektor industri dan jasa berupa
sektor Trasportasi, Telekomunikasi,
Parawisata, Dan Keuangan
Eksistensi ASEAN
Kerjasama Politik Dan Keamanan
1. Konvensi ASEAN tentang pemberantasan
terorisme
2. Pertemuan para menteri pertahanan ASEAN yang
bertujuan mempromosikan dan meningkatkan
kerjasama bidang pertahanan
3. Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan
4. Kerjasama Pemberantasan Kejahatan Lintas
Negara
Kerjasama Eksternal Dan Fungsional

• Kerjasama Eksternal ASEAN


1. Adanya kerjasama dalam bidang Keamanan,
Perdagangan, Energi, Parawisata, Pendidikan antara
Asia Tenggara Dan Timur Laut (Tiongkok, Jepang,
Korea, dalam proses ASEAN Plus Tiga)
2. Kerjasama dengan Mitra Dialog yaitu Australia,
Kanada, Uni Eropa, dan Amerika
3. Negara ASEAN juga ikut berpartisipasi dalam
kegiatan organisasi Internasional APEC, ASEM,
EALAF
Kerjasama Eksternal Dan Fungsional

• Kerjasama Fungsional ASEAN mencakup bidang


Kebudayaan, Penerangan, Pendidikan, Lingkungan
Hidup, Iptek, Penanganan Bencana, Pembangunan
Sosial
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai