Makna Politik Bebas Aktif Indonesia
Makna Politik Bebas Aktif Indonesia
Setelah mengetahui definisi atau pengertian dari politik bebas aktif, tentunya
politik bebas aktif ini juga mempunyai tujuan. Tujuan politik bebas aktif tentu
saja seiring dengan tujuan pembangunan nasional Indonesia yang terdapat
dalam alinea 4 UUD 1945.
Tujuan sekaligus contoh politik luar negeri bebas aktif tersebut, yaitu :
2.
1. Masa Demokrasi Liberal
Masa Orde Lama : masa ini disebut masa liberal,
karena dalam politik maupun sistem ekonominya
menggunakan prinsip-prinsip liberal.
Masa Orde Baru : pada masa krisis ekonomi,
ditandai dengan tumabngnya pemerintahan orde
baru kemudian disusul dengan era reformasi
yang dimulai oleh pemerintahan Presiden
Habibie. Pada masa ini tidak hanya hal
ketatanegaraan yang mengalami perubahan,
namun juga kebijakan ekonomi. sehingga apa
yang telah stabil dijalankan selama 32 tahun,
terpaksa mengalami perubahan guna
menyesuaikan dengan keadaan.
2.Masalah Pemanfaatan Kekayaan Alam
Masa Orde Lama : Konsep Bung Karno tentang
kekayaan alam sangat jelas. jika bangsa
Indonesia belum mampu atau belum punya iptek
untuk mengembangkan minyak bumi dsb biarlah
SDA tetap berada di dalam perut bumi Indonesia.
Masa Orde Baru : Konsepnya bertolak belakang
dengan Orde Lama. sehingga rakyat pun merasa
hidup berkecukupan pada masa orde baru. Beras
murah, padahal sebagian adalah beras import.
Beberapa gelintir orang mendapat rente ekonomi
yang luar biasa dari berbagai jenis monopoli
import komoditi bahan pokok, termasuk beras,
terigu, kedelai, dsb.
3.Sistem Pemerinatah
Orde Lama : kebijakan pada pemerintah,
berorientasu pada politik, semua proyek
diserahkan kepada pemerintah, sentralistil,
demokrasi terpimpin, sekularisme.
Orde Baru : Kebijakan masih pada pemerintah,
namun sektor ekonomi sudah diserahlan ke
swasta asong, fokus pada pembangunan
ekonomi, sentralustik, demokrai pancasial,
kapitalisme .
4. Orde Lama : Diskriminasi etnis Tionghas serta
kesenajngan sosial dan KKN
Orde Baru :Diskriminasi Ekonomi dan
Diskriminasi Etnis Tionghoa serta banyaknya
KKN ( Kolusi, koruosi, dan nepotisme.
5. Orde Lama : Pelanggaran HAM yaotu Tragedi
PKI dan pengahapusan Presiden seumur hidup
Orde Baru : Larangan kebebasan berpendapat
(ditolaknya HAM) pada Tragedi mei 1998
(Penculikan mahasiswa Trisakti)
6. Orde Lama : kebijakan pada pemerinatahn,
berorientasi pada politik, semua proyek
diserahkan kepada pemerinatah, sentralistik,
tidak menenal demokrasi.
Orde Baru : Kebijakan masih pada pemerintah,
namun sektor ekonomi sudah diserah kan ke
swasta/asing, fokus pada pembangunan
ekonomi, sentralistik, tidak menganal demokrasi
3.
GNB didirikan berdasarkan prinsip-prinsip dasar sebagai hasil
kesepakatan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang dikenal
dengan sebutan dasasila Bandung. Terdapat keterkaitan yang erat antara
GNB dan dasasila Bandung tersebut.
Perkembangan terbaru
Pada sesi pembukaan, Menlu Venezuela, Mr. Jorge Arreaza telah lakukan serah
terima keketuaan GNB kepada Menlu Azerbaijan, Mr. Elmar Mammadyarov.
Dalam sambutan pembukanya, Menlu Azerbaijan, sampaikan pentingnya
penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara berdaulat.
Lebih lanjut tekankan pentingnya tegakkan prinsip-prinsip Dasasila Bandung
sebagai dasar pergerakan GNB.
Isu-isu utama yang dibahas oleh negara anggota antara lain mengenai
perdamaian dan keamanan internasional dan regional, dukungan terhadap
kemerdekaan Palestina, pentingnya kerja sama internasional dan falsafah
multilateralisme, perubahan iklim, dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan.
Mewakili Delegasi Indonesia, Duta Besar RI untuk Republik Azerbaijan, Prof.
Dr. H. Husnan Bey Fananie, MA tekankan pentingnya prinsip multilateralisme.
“Negara-negara GNB harus bersatu untuk mencari solusi atas isu-isu global,
ujar Dubes RI dalam pernyataannya pada sesi Debat Umum. Delegasi RI juga
serukan pentingnya reformasi GNB dalam memperkuat efektivitas kerja dan
respons GNB dalam tantangan dunia kontemporer.