KERJA SAMA
EKONOMI
INTERNASIONAL
BENTUK-
PENGERTIAN TUJUAN
BENTUK
K.E REGIONAL
DAN
INTERNASIONAL
DAMPAK K.E.
BAGI INDONESIA
Pengertian
Kerjasama ekonomi internasional adalah
kerjasama dalam bidang ekonomi yang
dilakukan oleh satu negara dengan negara
lain
Tujuan
1. Mencukupi kebutuhan dalam negeri
2. Meningkatkan produktivitas dalam negeri
3. Memperluas lapangan kerja
4. Meningkatkan pendapatan negara melalui
ekspor
5. Memperkuat persahabatan
Bentuk-bentuk Kerjasama Ekonomi Regional
A. Latar Belakang
B. Profil Lembaga PBB
C. Peran Indonesia dalam PBB
Lambang PBB
Markas Besar PBB di New York, AS
Latar Belakang Lahirnya PBB
a. Pada masa sesudah PD I, lahirlah organisasi LBB (Liga
Bangsa-bangsa) dengan tujuan menjaga dunia dari
ancaman peperangan.
b. LBB gagal, dan PD II meletus kembali (1939-1945).
c. Usaha mencapai perdamaian dunia dirintis kembali
oleh Presiden Amerika Serikat Franklin Delano
Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Sir Winston
Churchill. Mereka mengadakan pertemuan di atas
kapal penjelajah Atlanta di lepas Pantai New
Foundland, Samudra Atlantik pada 14 Agustus 1941.
Pertemuan ini menghasilkan suatu deklarasi (Atlantic
Charter)
Isi Piagam Atlantik (Atlantic Charter)
1. Negara-negara di dunia tidak dibenarkan melakukan
perluasan wilayah (ekspansi),
2. Semua bangsa di dunia berhak menentukan corak dan
bentuk pemerintahannya sendiri,
3. Semua negara berhak turut serta dalam perdagangan
dunia,
4. Dan semua bangsa berkewajiban ikut serta dalam
pemeliharaan perdamaian dunia.
Awal berdirinya PBB
Selanjutnya, diadakan pertemuan-pertemuan susulan,
antara lain di Moskow (1943), Dumbarton Oaks (1944),
dan Yalta (1945). Pada pertemuan di Dumbarton Oaks,
Washington, diikuti oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis,
Cina, dan Rusia. Hasil pertemuan tersebutmenyetujui
dibentuknya organisasi United Nations Organization atau
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada pertemuan lanjutan di San Fransisco (25 April–26
Juni 1945) dihasilkan Piagam Perdamaian (Charter of
Peace) yang kemudian digunakan sebagai Mukadimah
Piagam PBB.
Lembaga-lembaga di bawah Dewan Ekonomi dan
Sosial
c. Peran Indonesia dalam PBB
1. Secara tidak langsung, Indonesia ikut menciptakan
perdamaian dunia melalui forum KAA, ASEAN, maupun GNB.
2. Mengirimkan Pasukan Garuda sebagai pasukan penjaga
pedamaian.
3. Pada tahun 1985 Indonesia membantu PBB memberikan
bantuan pangan ke Ethiopia yang dilanda kelaparan.
4. Indonesia pernah terpilih sebagai anggota tidak tetap dewan
keamanan PBB pada tahun 1973-1974.
5. Membantu kekuasaan sementara PBB di Kamboja, yang
bertugas mengawasi transisi dari konflik aktif ke bentuk politik
yang lebih damai.
6. Menteri Luar Negeri Adam Malik menjabat sebagai ketua
sidang Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.
3. Gerakan Non Blok (GNB)
a. Latar belakang berdirinya
b. Profil GNB
c. Peran Indonesia dalam GNB
a. Latar Belakang Beridirinya GNB
Gerakan Non Blok (non-aligned) merupakan organisasi
negara-negara yang tidak memihak Blok Barat
(demokrasi/liberal) maupun Blok Timur (Komunis). Berikut
adalah beberapa faktor pendorong lahirnya GNB.
1. Persamaan nasib bangsa-bangsa yang pernah dijajah
menggalang solidaritas untuk mengenyahkan kolonialisme.
2. Terjadinya Perang Dingin dan ketegangan dunia akibat
persaingan antara blok Barat dan blok Timur.
3. Terjadinya Krisis Kuba yang mengancam perdamaian
dunia.
4. Pada tahun 1961 terjadi pertemuan di Kairo sebagai
persiapan KTT I GNB.
Prinsip-prinsip GNB
1. Tidak berpihak dalam persaingan blok Barat dan blok
Timur.
2. Berpihak terhadap perjuangan antikolonialisme.
3. Menolak ikut serta berbagai bentuk aliansi militer.
4. Menolak aliansi bilateral dengan negara super power.
5. Menolak pendirian basis militer negara super power di
wilayah masing-masing.
Tujuan GNB
1. Mendukung perjuangan dekolonisasi.
2. Memegang teguh melawan imperialisme,
neokolonialisme, dan rasialisme.
3. Sebagai wadah perjuangan negara-negara yang
berkembang untuk mencapai tujuan.
4. Mengurangi ketegangan antara blok Barat dan blok
Timur.
5. Mengadakan penyelesaian sengketa tanpa
menggunakan kekerasan.
Tokoh-tokoh yang Mepelopori Berdirinya GNB
1. Presiden Ir. Soekarno (Indonesia),
2. Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia),
3. Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir),
4. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru (India), dan
5. Perdana Menteri Kwame Nkrumah (Ghana)
Peran Indonesia dalam GNB
1. Indonesia berperan sebagai pelopor berdirinya GNB. Sejak dalam
gagasan pembentukan GNB, Indonesia sudah berperan penting.
Bersama Jawaharlal Nehru yang juga pelopor KAA, Presiden
Soekarno menggagas pembentukan GNB. Akhirnya bersama
empat pemimpin negara India, Ghana, Yugosla ia, dan Mesir,
Indonesia mendeklarasikan berdirinya GNB. Indonesia juga aktif
dalam persiapan penyelenggaraan KTT GNB di Beograd.
2. Dalam KTT GNB tahun 1992, Indonesia berperan sebagai tuan
rumah penyelenggaraan KTT dan Presiden Soeharto bertindak
sebagai ketua GNB.
3. Indonesia memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang
misalnya bidang pertanian dan kependudukan.
4. Indonesia mencetuskan upaya menghidupkan kembali dialog
Utara-Selatan.