Sumber: wikimedia.org
Monumen Ground Zero dibangun di Legian,
Peristiwa 11 September Kuta, Bali, untuk mengenang Tragedi Bom
2001. Bali I yang terjadi pada 12 Oktober 2002.
B. Kesetaraan Global dan Lahirnya Liga
Bangsa-Bangsa
Paham tentang kesetaraan dan kebebasan individu diawali sejak pemerintah
demokrasi dijalankan di Athena, salah satu negara kota yang ada di Yunani.
Munculnya kesadaran tentang pentingnya kesetaraan bagi bangsa-bangsa di
dunia direalisasikan dengan pelaksanaan Konferensi Perdamaian di Paris
pada 1919, yakni setelah berakhirnya Perang Dunia 1.
Pada konferensi tersebut terbentuklah Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang diusul
oleh Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson.
LBB kemudian terbentuk pada 10 Januari 1920 dengan melahirkan sejumlah
kesepakatan yakni: 1)Melenyapkan perang, 2)Menaati hukum internasional,
3)Menggunakan diplomasi terbuka.
Sumber: wikimedia.org
Woodrow Wilson adalah Presiden
Amerika Serikat ke-28 yang meraih
Nobel Perdamaian atas jasanya
memprakrasai berdirinya LBB.
Liga Bangsa-Bangsa (LBB) kemudian menjadi organisasi internasional
yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB).
LBB dibubarkan pada 12 April 1946. Adapun penyebab bubarnya LBB,
yaitu:
1) LBB hanya mengandalkan kekuatan Inggris dan Prancis.
2) Ketidakikutsertaan negara-negara besar, terutama Amerika dan Uni
Soviet membuat kondisi tidak stabil.
3) Aggotanya tidak bersikap tegas dalam menghadapi ancaman
perdamaian.
4) Munculnya kekuatan baru di Eropa yang berada di bawah kekuasaan
fasisme (diktator militer).
TUGAS
1. Perhatikan informasi berikut.
1) Pembantaian suku indian (pribumi) di benua amerika yang dilakukan oleh para
penjajah eropa pada 1498.
2) Penaklukan Malaka oleh bangsa Portugis tahun 1511.
3) Pembantaian terhadap warga Negara Palestina yang dilakukan oleh Israel pada 7
Oktober 2023 hingga sekarang.
4) Pengerahan tenaga kerja romusa di seluruh Asia Tenggara oleh bangsa Jepang pada
Perang Dunia II.
Informasi mengenai kejahatan genosida ditunjukkan nomor….
A. 1) dan 2)
B. 1) dan 3)
C. 2) dan 3)
D. 2) dan 4)
E. 3) dan 4)
2. Berikut yang tidak termasuk penyebab bubarnya LBB adalah….
A. Organisasi LBB hanya mengandalkan Inggris dan Prancis
B. Ketidakikutsertaan negara-negara besar membuat kondisi tidak stabil
C. Munculnya Gerakan Nonblok yang menyaingi LBB di kawasan Asia Tenggara
D. Anggotanya tidak bersikap tegas dalam menghadapi ancaman perdamaian
E. Munculnya kekuatan baru di Eropa yang berada di bawah kekuasaan fasisme
(diktator militer)
3. Indonesia turut aktif dalam menjaga perdamaian dunia. Hal tersebut sesuai dengan
amanat yang tertuang dalam….
F. UUDS 1950 D. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
G. Pancasila sila ke-5 E. Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
H. Pembukaan UUD 1945
C. Peran Indonesia untuk Perdamaian Dunia Melalui
Lembaga-Lembaga Internasional
1. PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
Indonesia turut aktif dalam menjaga perdamaian dunia karena sesuai
dengan amanat yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
2. KAA (Konferensi Asia Afrika)
Konferensi Asia Afrika muncul pada Konferensi Colombo yang
diprakarsai oleh Ali Sastroamidjojo yang pada saat itu menjabat
sebagai perdana menteri RI.
Indonesia berperan sebagai penyelenggara Konferensi Asia Afrika
(KAA) di Bandung pada 18–24 April 1955.
Penyelenggaraan konferensi ini
dilatarbelakangi oleh beberapa faktor
politik pasca Perang Dunia II, yaitu:
Sumber: wikimedia.org
1) Negara Asia dan Afrika memiliki
persamaan nasib dan sejarah di masa
lalu.
2) Lahirnya kesadaran bangsa Asia dan
Afrika untuk memperoleh
kemerdekaan. Suasana di depan Gedung Merdeka saat
diselenggarakan Konfrensi Asia Afrika
3) Konferensi Asia Afrika diharapkan pada 1955.
dapat mencegah pengaruh ideologi
dari negara-negara adikuasa.
Tokoh-tokoh pelopor Konferensi Asia Afrika
Sumber: wikimedia.org
Indonesia mengirimkan pasukan Kontingen
Garuda untuk bergabung dengan Pasukan
Penjaga Perdamaian PBB sebagai wujud
bantuan kepada PBB untuk menjaga
perdamaian ke wilayah konflik.
KONGA I (Mesir-1957), KONGA II (Kongo-
1860), KONGA III (Kongo-1862), KONGA
IV, V, & VII (Vietnam), KONGA VIII (Timur Pasukan Konga VI yang dikirim
ke Timur Tengah pada 3
Tengah-1974–1979), KONGA IX (Iran-Irak -
Desember 1973.
1988–1990), KONGA X (Namibia-1989),
KONGA XI (Irak-Kuwait-1992 –1995).
4. Deklarasi Djuanda
Perdana Menteri Djuanda menugaskan Mr. Mochtar
Kusumaatmaja untuk mencari dasar hukum dalam
mengesahkan batas wilayah laut Indonesia.
Pada 13 Desember 1957, pemerintah Indonesia
Sumber: wikimedia.org
mengeluarkan Deklarasi Djuanda.
Deklarasi Djuanda baru mendapat pengakuan dari
dunia internasional melalui Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut di
Montego Bay, Jamaika, tahun 1982 atau Konvensi
PBB tentang Hukum Laut (United Nations
Ir. H. Djuanda Kartawidjaja.
Convention of the Law of the Sea [UNCLOS]).
5. GERAKAN NONBLOK (GNB)
Gerakan Nonblok diilhami oleh keberhasilan Konferensi Asia Afrika
dan Indonesia menjadi salah satu pelopor berdirinya GNB.
GNB didirikan untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan tidak
memihak kepada salah satu blok kekuasaan dunia yang sedang
bersaing, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.
Indonesia memegang kepemimpinan GNB pada tahun 1992–1995
dan pernah menjadi tuan rumah KTT GNB pada 1–7 September 1992
di Jakarta dan Bogor.
Lewat Jakarta Message, Indonesia berhasil memfokuskan kerja sama
pada pembangunan ekonomi dengan menghidupkan kembali dialog
Selatan–Selatan.
Indonesia turut andil dalam menyelesaikan berbagai konflik
regional, antara lain Kamboja, gerakan separatis Moro di
Filipina, dan sengketa di Laut Tiongkok Selatan.
Sumber: wikimedia.org
Sumber: wikimedia.org
Indonesia telah memberikan dukungan bagi
berdirinya negara Palestina yang merdeka dan
berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Berkenaan dengan isu Islamofobia, pemerintah
Indonesia menekankan mengenai perlunya
mengajak pihak Barat dalam proses penciptaan Logo OKI.
proses dialogis lintas-agama dan kebudayaan yang
konstruktif.
7. asean
Peran Indonesia dalam ASEAN selain sebagai salah satu negara pemrakarsa,
Indonesia juga merupakan negara yang terbesar di kawasan ini.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang pertama diselenggarakan di
Bali, Indonesia pada 23-24 Februari1976.
Sekretaris Jenderal pertama ASEAN dijabat oleh H.R. Dharsono.