Anda di halaman 1dari 24

DASAR HUKUM DALAM

PELAYANAN KEBIDANAN
Anne Loisza, S.S.T., M.Tr.Keb
PENGERTIAN HUKUM

Keseluruhan kumpulan peraturan –peraturan atau


kaidah-kaidah dalam suatu kehidupan bersama
Keseluruhan peraturan tentang tingkah laku manusia
yang berlaku dalam kehidupan bersama,yang dapat
dipaksakan pelaksaannya dengan suatu sangsi
Hukum peraturan yang ditulis secara sistematis
disusun dalam kitab undang-undang
Hukum mengatur tingkah laku manusia secara lahiriah
saja
Hukum merupakan aspek legalitas dari suatu tingkah
laku
MACAM-MACAM HUKUM

Hukum Tertulis
Berdasarkan
&
Bentuk
Hukum Tidak Tertulis

Hukum Yang Mengatur


Berdasarkan Sifat &
Hukum Yang Memaksa

Hukum Publik
Berdasarkan Isi &
Hukum Privat
Hukum Material
Berdasarkan &
Fungsi Hukum Formal

Hukum Undang-Undang
Berdasarkan Hukum Kebiasaan
Sumbernya Hukum Yurisprudensi
Hukum Traktat
Hukum Ilmiah
HUKUM KESEHATAN
 Hukum kesehatan adalah semua ketentuan-ketentuan atau
peraturan-peraturan perundang-undangan di bidang
kesehatan yang mengatur hak dan kewajiban individu,
kelompok atau masyarakat sebagai penerima pelayanan
kesehatan pada satu pihak, hak dan kewajiban tenaga
kesehatan dan sarana kesehatan sebagai penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di pihak lain yang mengikat masing-
masing pihak dalam sebuah perjanjian terapeutik dan
ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan perundang-
undangan di bidang kesehatan lainnya yang berlaku secara
lokal, regional, nasional dan internasional
Pentingnya Landasan Hukum Dalam Praktik Profesi

 Bidan adalah profesi yang diakui dengan baik secara


nasional maupun internasional. Dalam melaksanakan
praktik bidan membutuhkan suatu pedoman yang
komprehensif dan integratif tentang sikap dan prilaku
yang harus dimiliki seorang bidan, pedoman tersebut
adalah kode etik bidan.

 Kode etik profesi bidan merupakan suatu pedoman dalam


tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan
profesional bidan. Hukum sangat berperan penting dalam
praktik profesi, khususnya profesi bidan.
Keterkaitan Antara Moral, Etika dan Hukum

 Menurut Lawrence Konhberg pendidikan moral merupakan dasar dari pembangunan


etika
 Sony Keraf membedakan antara moral dengan etika.
Nilai-nilai moral mengandung nasihat,wejangan, petuah, peraturan, dan perintah
turun temurun melalui suatu budaya tertentu.
Etika merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma manusia yang
menentukan dan terwujud dalam sikap dan perilaku hidup manusia.

Etika dan moral saling mempengaruhi keduanya memiliki hubungan erat dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat.

 Hukum merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
bermasyarakat yang memiliki etika, moral, dan norma-norma didalamnya, hukum
berperan sebagai “penjaga” agar etika dan moral dapat berjalan dengan baik.

 Jadi, apabila terjadi pelanggaran terhadap etika dan moral, hukum akan berperan
sebagai pemberi sanksi
Hak-Hak Klien &
Persetujuannya
Berhak menyetujui atau memberikan izin atas tindakan
yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan
penyakit yang dideritanya.

Memperoleh informasi mengenai tata tertib dalam


peraturan yang berlaku di rumah sakit atau institusi
pelayanan kesehatan.

Pasien berhak didampingi keluarganya dalam


keadaan kritis, dsb.

Klien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil


dan jujur.
ASPEK – ASPEK HUKUM PRAKTEK
KEBIDANAN DAN KODE ETIK

MELIPUTI :
UU RI No . 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan 
Permenkes 1464 Tahun 2010 
Permenkes 28 tahun 2017 
RUU Kebidanan 
Permenpan No. 01 Tahun 2008 
Kepmenkes 369 Tahun 2007 
Dasar Hukum Pelayanan Kebidanan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 369/MENKES/SK/III/2007
TENTANG
STANDAR PROFESI BIDAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KODE ETIK
Pengertian
suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis di
dalam melakukan suatu kegiatan ataupun suatu
pekerjaan

suatu aturan yang tertulis, secara sistematik dengan


sengaja di buat, berdasarkan prinsip-prinsip moral
yang ada serta ketika dibutuhkan bisa di fungsikan
sebagai alat yang dapat digunakan menghakimi
berbagai macam dari tindakan yang pada umumnya
dinilai menyimpang dari kode etik yang ada
Tujuan merumuskan kode etika adalah untuk
kepentingan anggota dan organisasi meliputi:
 Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
 Menjaga dan memelihara kesejahteraan anggota
 Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
 Meningkatkan mutu profesi
DI DALAM KODE ETIK TERSENDIRI MEMILIKI
DIMENSI DAN PRINSIP KODE ETIK
DIMENSI :
 Anggota profesi dan klien
 Anggota profesi dan sistem kesehatan
 Anggota profesi dan pfofesi kesehatan.
 Sesama anggota profesi.
Prinsip kode etik antara lain (IBI, 2004):

 Menghargai otonomi.
 Melakukan tindakan yang benar.
 Mencegah tindakan yang dapat merugikan.
 Memperlakukan manusia secara adil
KODE ETIK BIDAN
Kewajiban bidan terhadap klien dan
masyarakat (6 butir)
a. Setiap bidan senantiasa menjujung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumapah
jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung ringgi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memlihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada. Peran,
tugas, dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyrakat.
d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
kliery menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku
dimasyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
f. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal
Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3
butir)
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna
kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan
kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
b. Setiap berhak memberikan pertolongan dan mempunyai
kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya
termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau
rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang
dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila
diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan
dengan kepentingan klien.
Kewajiban bidan terhadap sejawat dan
tenaga kesehatan (2 butir)
a.    Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan
teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja
yang sesuai.
b.    Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus
saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun
tenaga kesehatan lainnya.
Kewajiban bidan terhadap profesinya (3
butir)
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung
tinggi citra profesinya dengan menampilkan
kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat.
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan
Kebidanan Komunitas meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan
penelitian dan kegiatan sejenisnya yang iapat
meningkatkan mutu dan citra profesinya.
Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2
butir)
a. Setiap bidan harus memeiihara kesehatannya agar
dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik.
b. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Kewajiban bidan terhadap pemerintah,
nusa bangsa dan tanah air (2 butir)
a. Setiap bidan dalam menjarankan tugasnya,
senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
pembrintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan
menyumbangkan pemikirannya kepada pemeriniah
untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan
kesehatan keluarga.
Penutup (1 butir)
Sesuai dengan kewenangan dan peraturan
kebijaksanaan yang berlaku bagi bidan, kode etik
merupakan pedoman dalam tata cara keselarasan
dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan profesional.

Anda mungkin juga menyukai