Anda di halaman 1dari 37

RIKA IRDAYANTI, SH, MH

PATI, 25 OKTOBER 1983


Pendidikan:
S1 – Hukum Universitas Padjajaran (2001)
S2 – Hukum Universitas Indonesia (2011)
Pengalaman Tugas:
1. Perancang Peraturan Perundang-undangan Ahli
Muda/ Subkoordinator Hukum I, Biro Hukum
2. Kasubbag Peraturan Perundang-undangan I, Biro
Hukum dan Organisasi
3. Penyusun Rancangan Peraturan Perundang-undangan,
Biro Hukum dan Organisasi
4. Legal Drafter Agung Sedayu Group
DRAFT
16 NOVEMBER 2020

KEPUTUSAN BERSAMA 4 MENTERI


TENTANG PEDOMAN PEMBELAJARAN
PADA SEMESTER GENAP TAHUN
AJARAN 2020/2021 DAN TAHUN
AKADEMI 2020/2021

Biro Hukum
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
1 2
Dasar Hukum

KEPUTUSAN BERSAMA
MENTERI PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN,
PMPK 33/2019 TTG
PP 21/2008 TTG MENTERI AGAMA,
SPA
UU 20/2003 TTG PENYELENGGARAAN MENTERI KESEHATAN,
PENYELENGGARAAN
SISDIKNAS + UU PENANGGULANGAN DAN MENTERI DALAM
PROGRAM SPAB +
BENCANA + PP NEGERI
24/2007 TTG PERMENKES TTG
17/2010 TTG PPP+pp NOMOR 04/KB/2020
KEBENCANAAN+UU 21/2020 TTG PSBB
PEDOMAN PSBB
NOMOR 737 TAHUN
23/2014 TTG DALAM RANGKA
DALAM RANGKA 2020
PEMDA PERCEPATAN
PERCEPATAN NOMOR:
PENANGANAN COVID
PENANGAN COVID 19 HK.01.08/Menkes/7093/
19
2020
NOMOR 420-3987 Tahun
2020

3
Kebijakan Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19 (SKB 4 Menteri)

Penyesuaian SKB 4 Menteri tetap mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan, evaluasi capaian
belajar serta kesiapan di segala aspek pendidikan baik di pemerintah ataupun di pamerintah daerah

15 Juni 2020 7 Agustus 2020 20 November 2020

Implementasi Penyesuaian Penyesuaian


SKB 4 Menteri SKB 4 Menteri SKB 4 Menteri
Dapat membuka PTM dengan syarat Dapat membuka PTM dengan syarat
Mulai Januari 20201:
Pembelajaran tatap muka
Belajar dari Rumah Dapat membuka PTM dengan diperbolehkan, namun tidak
syarat diwajibkan
Belajar dari Rumah Belajar dari Rumah Peta zonasi risiko dari satuan tugas
penanganan COVID-19 nasional
Belajar dari Rumah Belajar dari Rumah tidak lagi menentukan pemberian
izin pembelajaran tatap muka

4
5
Dampak jika PTM Semakin Lama Tidak Dilakukan

Ancaman putus sekolah Kendala tumbuh kembang Tekanan psikososial dan


kekerasan dalam rumah tangga
Anak harus bekerja Kesenjangan capaian belajar Anak stres

● Risiko putus sekolah ● Perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran ● Minimnya interaksi dengan guru,
dikarenakan anak “terpaksa” jarak jauh dapat mengakibatkan kesenjangan capaian teman, dan lingkungan luar ditambah
bekerja untuk membantu belajar, terutama untuk anak dari sosio-ekonomi berbeda. tekanan akibat sulitnya
keuangan keluarga di tengah pembelajaran jarak jauh dapat
krisis pandemi COVID-19. menyebabkan stres pada anak.
Ketidakoptimalan pertumbuhan
Persepsi orang tua ● Turunnya keikutsertaan dalam PAUD sehingga
● Banyak orang tua yang tidak kehilangan tumbuh kembang yang optimal di usia Kekerasan yang tidak terdeteksi
bisa melihat peranan sekolah emas.
● Tanpa sekolah, banyak anak yang
dalam proses belajar terjebak di kekerasan rumah tanpa
mengajar apabila proses Risiko “learning loss”
terdeteksi oleh guru.
pembelajaran tidak dilakukan ● Hilangnya pembelajaran secara berkepanjangan berisiko
secara tatap muka. terhadap pembelajaran jangka panjang, baik kognitif
maupun perkembangan karakter

6
Penentuan Kebijakan Pembelajaran Berfokus pada Daerah

Pemerintah daerah merupakan pihak yang paling mengetahui dan


memahami kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerahnya.

Kondisi, kebutuhan, dan kapasitas kecamatan dan/atau desa/kelurahan


pada satu kabupaten/kota yang sama dapat sangat bervariatif antara
satu dengan lainnya.

Pengambilan kebijakan pada sektor pendidikan di daerah harus melalui


pertimbangan yang holistik dan selaras dengan pengambilan kebijakan
pada sektor lain di daerah.

7
Prinsip Kebijakan Pendidikan di Masa Pandemi COVID-19

1 Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga


kependidikan, keluarga, dan masyarakat merupakan prioritas utama
dalam menetapkan kebijakan pembelajaran.

Tumbuh kembang peserta didik dan kondisi psikososial juga menjadi


pertimbangan dalam pemenuhan layanan pendidikan selama masa

2
pandemi COVID-19.

8
Penyesuaian Kebijakan untuk Memberikan Penguatan Peran
Pemerintah Daerah

Pemberian kewenangan penuh pada


Pemberian izin dapat dilakukan
pemerintah daerah dalam penentuan
secara serentak atau bertahap per
pemberian izin pembelajaran tatap muka
wilayah
kecamatan dan/atau desa/kelurahan

Berlaku mulai semester genap tahun ajaran 2020/2021 (bulan Januari 2021).
Daerah dan satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kesiapan untuk penyesuaian ini.

9
1 Mulai Januari 2021, kebijakan pembelajaran tatap muka dimulai dari pemberian izin
oleh pemerintah daerah, dan tetap dilanjutkan dengan izin berjenjang dari satuan
pendidikan dan orang tua

Tidak
Pemda memberi
izin
Peserta didik
melanjutkan
Satuan pendidikan pembelajaran dari
penuhi daftar periksa, Tidak rumah secara penuh
Ya termasuk
persetujuan komite
sekolah/perwakilan
orang tua/wali

Ya Peserta didik memulai


Orang tua
Ya pembelajaran tatap
setuju untuk
Berlaku mulai semester genap muka di satuan
pembelajaran
tahun ajaran 2020/2021 pendidikan secara
tatap muka
(bulan Januari 2021) bertahap

Peta zonasi risiko dari satuan tugas penanganan COVID-19


Pembelajaran tatap muka diperbolehkan,
nasional tidak lagi menentukan pemberian izin pembelajaran tatap
namun tidak diwajibkan
muka

10
2 Pemberian izin pembelajaran tatap muka dapat dilakukan secara serentak dalam
satu wilayah kabupaten/kota atau bertahap per wilayah kecamatan/desa/kelurahan

Berlaku mulai semester genap


Bertahap
tahun ajaran 2020/2021
(bulan Januari 2021)
Sebelum Tahap 1 Tahap 2 dst.

Kecamatan/desa/kelurahan 1

Kecamatan/desa/kelurahan 2
Kabupaten/kota A

Kecamatan/desa/kelurahan 3

Kecamatan/desa/kelurahan 4

Kecamatan/desa/kelurahan 5

dst.

11
3 Faktor-faktor yang perlu menjadi pertimbangan pemerintah daerah
dalam pemberian izin pembelajaran tatap muka antara lain:

○ Tingkat risiko penyebaran COVID-19 ○ Kebutuhan layanan pendidikan bagi anak


di wilayahnya yang orang tua/walinya bekerja di luar
rumah
○ Kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan ○
Ketersediaan akses transportasi yang
○ Kesiapan satuan pendidikan dalam aman dari dan ke satuan pendidikan
melaksanakan pembelajaran tatap ○
muka sesuai dengan daftar periksa Tempat tinggal warga satuan pendidikan

○ Akses terhadap sumber Mobilitas warga antar-
belajar/kemudahan Belajar Dari Rumah kabupaten/kota, kecamatan, dan
(BDR) ○ kelurahan/desa

Kondisi psikososial peserta didik Kondisi geografis daerah

12
4 Pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan tetap hanya diperbolehkan untuk
satuan pendidikan yang telah memenuhi daftar periksa

1○ Ketersediaan sarana sanitasi dan 5○ Memiliki pemetaan warga satuan pendidikan


kebersihan yang:
■ Toilet bersih dan layak ■ Memiliki comorbid tidak terkontrol

■ Sarana cuci tangan pakai sabun ■ Tidak memiliki akses transportasi yang aman
dengan air mengalir atau hand sanitizer ■ Memiliki riwayat perjalanan dari daerah dengan
■ Disinfektan tingkat risiko COVID-19 yang tinggi atau
2 Mampu mengakses fasilitas riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi
○ positif COVID-19 dan belum menyelesaikan
pelayanan kesehatan
isolasi mandiri
3 Kesiapan menerapkan wajib masker 6 Mendapatkan persetujuan komite
○ ○ sekolah/ perwakilan orang tua/wali
4 Memiliki thermogun

13
5 Pembelajaran tatap muka tetap dilakukan dengan mengikuti
protokol kesehatan yang ketat (1/2)

Masa Transisi (2 bulan pertama) Masa Kebiasaan Baru

Kondisi kelas Jaga jarak minimal 1,5 meter

Jumlah maksimal peserta didik per ruang kelas:


PAUD: 5 (dari standar 15 peserta didik)
Pendidikan dasar dan menengah: 18 (dari standar 36 peserta didik)
SLB: 5 (dari standar 8 peserta didik)

Jadwal pembelajaran Sistem bergiliran rombongan belajar (shifting); ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan

Perilaku wajib Menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker sekali pakai/masker bedah

Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer

Menjaga jarak minimal 1,5 meter dan tidak melakukan kontak fisik

Menerapkan etika batuk/bersin

14
15
Tindak Lanjut Hasil Pemantauan PTM di Satpen

• dapat memberikan rekomendasi untuk


Gubernur menghentikan pembelajaran tatap muka di
sebagai Wakil satuan pendidikan, jika hasil pemantauan
Pemerintah pelaksanaan pembelajaran tatap muka di
Pusat satuan pendidikan ditemukan dampak
kesehatan yang bersifat lintas kabupaten/kota
• dapat memberikan rekomendasi untuk
menghentikan pembelajaran tatap muka di
pemerintah satuan pendidikan, jika hasil pemantauan
pusat pelaksanaan pembelajaran tatap muka di
satuan pendidikan ditemukan dampak
kesehatan yang bersifat lintas provinsi

16
Tugas dan Tanggung Jawab Disdik dalam
Mempersiapkan PTM di Satuan Pendidikan (1/2)

melakukan verifikasi dan


evaluasi terhadap kesiapan
memastikan kesiapan satuan
satuan pendidikan dalam melaporkan kesiapan satuan
pendidikan untuk
melaksanakan pembelajaran pendidikan yang memenuhi
pembelajaran tatap muka
tatap muka berdasarkan daftar periksa
dengan aman
pengisian daftar periksa di
DAPODIK

menugaskan pendidik dari


menentukan pemberian izin satu satuan pendidikan ke
pembelajaran tatap muka satuan pendidikan yang lain
jika diperlukan

17
Tugas dan Tanggung Jawab Disdik dalam
Mempersiapkan PTM di Satuan Pendidikan (2/2)
memberikan peningkatan kapasitas
kepada pengawas sekolah, kepala
satuan pendidikan, dan pendidik berkoordinasi dengan
berkoordinasi dengan mengenai penerapan protokol Dishub setempat untuk
satuan tugas penanganan kesehatan, dukungan psikososial,
memastikan akses
COVID-19 dan/atau Dinkes pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran, mekanisme pembelajaran transportasi yang aman dari
setempat jarak jauh, dan mekanisme pelaporan,
dengan tetap menerapkan protokol dan ke satuan pendidikan
kesehatan

menyiapkan mekanisme melakukan simulasi pembelajaran dapat memfasilitasi tes usap


pelaporan dan pengaduan tatap muka di satuan pendidikan
sebelum memulai pembelajaran tatap (swab) untuk warga satuan
untuk masyarakat atas muka secara menyeluruh untuk pendidikan sebelum
praktik pelanggaran melihat kesiapan satuan pendidikan melakukan pembelajaran
pembelajaran tatap muka di dalam melaksanakan pembelajaran
tatap muka tatap muka
daerah

18
Tugas dan Tanggung Jawab Disdik ketika PTM Telah
Dimulai di Satuan Pendidikan

bersama dengan satuan tugas


penanganan COVID-19 memberhentikan
melakukan pemantauan dan pembelajaran tatap muka di
melaporkan hasil pemantauan
evaluasi atas praktik satuan pendidikan yang
dan evaluasi kepada kepala
pembelajaran tatap muka yang sudah memulai pembelajaran
daerah dan Mendikbud pada
dilakukan oleh satuan tatap muka apabila
laman
pendidikan menggunakan ditemukan kasus konfirmasi
http://sekolah.data.kemdikbud.
format instrumen yang telah go.id/kesiapanbelajar/ positif COVID-19 di satuan
disiapkan pada laman pendidikan
http://sekolah.data.kemdikbud.
go.id/kesiapanbelajar/

19
Tugas dan Tanggung Jawab Dinkes dalam Pelaksanaan
PTM Telah Dimulai di Satuan Pendidikan
memastikan Pusat Kesehatan
berkoordinasi dengan Disdik menginformasikan kepada
Masyarakat (Puskesmas)
Provinsi, Disdik Kab/Kota untuk satuan tugas penanganan
setempat melakukan
mendapatkan data satuan COVID-19 kabupaten/kota dan
pengawasan dan pembinaan
pendidikan yang sudah Puskesmas setempat jika ada
mengenai pencegahan dan
melakukan pembelajaran tatap warga satuan pendidikan di
pengendalian COVID-19
muka di satuan pendidikan wilayah kerjanya terkonfirmasi
kepada satuan pendidikan di
secara berkala positif COVID-19
wilayah kerjanya

memberi rekomendasi kepada


satuan tugas penanganan
memastikan Puskesmas
COVID-19 setempat terkait
bersama dengan satuan melakukan penelusuran riwayat
satuan pendidikan yang harus
pendidikan proaktif melakukan kontak erat dari warga satuan
dilakukan pemberhentian
pengecekan kondisi kesehatan pendidikan terkonfirmasi positif
pembelajaran tatap muka
warga satuan pendidikan
apabila ditemukan kasus
terkonfirmasi positif COVID-19

20
Tugas dan Tanggung Jawab Satpen dalam Pelaksanaan
PTM yang Telah Dimulai di Satuan Pendidikan
membuat rencana kegiatan dan
membentuk satuan tugas anggaran satuan pendidikan
mengisi daftar periksa kesiapan penanganan COVID-19 di (RKAS) terkait pendanaan
pembelajaran tatap muka satuan pendidikan (tim2 di slide kegiatan sosialisasi,
satuan pendidikan melalui selanjutnya) dan dapat peningkatan kapasitas, dan
laman DAPODIK melibatkan orang tua/wali pengadaan sarana prasarana
peserta didik dan masyarakat sanitasi, kebersihan, dan
kesehatan satuan pendidikan

menginformasikan kepada disdik sesuai dengan


kewenangannya jika ada warga satuan pendidikan
di wilayah kerjanya terkonfirmasi positif COVID-19

21
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pembelajaran,
Psikososial, dan Tata Ruang dalam Pelaksanaan PTM

melakukan pengaturan tata letak ruangan :


melakukan pembagian kelompok belajar jarak antar-orang duduk dan berdiri atau
dalam rombongan belajar yang sama dan mengantri minimal 1,5 m, kecukupan ruang
pengaturan jadwal pelajaran untuk setiap terbuka dan saluran udara untuk memastikan
kelompok dalam rombongan belajar sesuai sirkulasi yang baik, dan di ruangan terbuka di
dengan ketentuan pada masa transisi lingkungan sekolah jika saluran udara untuk
memastikan sirkulasi kurang baik

mempersiapkan layanan bantuan kesehatan


menerapkan mekanisme pencegahan jiwa dan psikososial bagi seluruh warga
perundungan bagi warga satuan pendidikan satuan pendidikan , dengan cara :
yang terstigma COVID-19 menugaskan guru BK, mendata kontak
layanan dukungan psikososial

22
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Kesehatan, Kebersihan,
dan Keamanan dalam Pelaksanaan PTM

melakukan pembersihan dan


memberikan informasi kepada disinfeksi di satuan pendidikan
membuat prosedur pemantauan kepala satuan pendidikan paling lambat satu hari sebelum
dan pelaporan kesehatan warga terkait kebutuhan penyediaan penyelenggaraan tatap muka
satuan pendidikan: fokus pada sarana prasarana kesehatan dimulai dan dilanjutkan setiap hari
dan kebersihan sesuai pada selama satuan pendidikan
gejala umum, dilaksanakan tiap menyelenggarakan pembelajaran
hari sebelum masuk gerbang daftar periksa tatap muka
satpen, meminta warga satpen
untuk kembali ke rumah utk
isman / dbawah ke faskes melakukan pemantauan
terdekat, pemantauan periode penerapan protokol kesehatan membuat prosedur pengaturan
isman, dan membuat rekapitulasi secara berkala pada kegiatan pedagang kaki lima dan
hasil pemantauan Kesehatan pembelajaran tatap muka yang warung makanan di sekitar
dan ketidakhadiran berlangsung di luar satuan lingkungan satuan pendidikan
pendidikan, jika ada

23
Tugas dan Tanggung Jawab Tim Pelatihan dan Humas
dalam Pelaksanaan PTM

menempelkan poster
melakukan sosialisasi kepada dan/atau media
para pemangku kepentingan di komunikasi, informasi, dan
lingkungan satuan pendidikan, edukasi lainnya pada area mempersiapkan
khususnya orang tua/wali strategis di lingkungan peningkatan
peserta didik, mengenai: tanggal satuan pendidikan kapasitas yang
mulai PTM, metode mencakup: protokol
pembelajaran yang akan dipakai, kesehatan dan
Langkah pengendalian COVID- peningkatan
19, hal yg perlu dipersiapkan kapasitas bagi tenaga
oleh peserta didik dan ortu/wali, menyampaikan protokol kebersihan
dan keterlibatan masyarakat kesehatan untuk tamu
sekitar

24
Protokol Kesehatan di Satuan Pendidikan

SEBELUM PEMBELAJARAN SETELAH PEMBELAJARAN


a. melakukan disinfeksi sarana prasarana dan a. melakukan disinfeksi sarana prasarana dan
lingkungan satuan pendidikan; lingkungan satuan pendidikan;
b. memastikan kecukupan cairan disinfektan, sabun b. memeriksa ketersediaan sisa cairan disinfektan,
cuci tangan, air bersih di setiap fasilitas CTPS, sabun cuci tangan, dan cairan pembersih tangan
dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer); (hand sanitizer),
c. memastikan ketersediaan masker, dan/atau c. memeriksa ketersediaan sisa masker dan/atau
masker tembus pandang cadangan; masker tembus pandang cadangan;
d. memastikan thermogun (pengukur suhu tubuh d. memastikan thermogun (pengukur suhu tubuh
tembak) berfungsi dengan baik; dan tembak) berfungsi dengan baik; dan
e. melakukan pemantauan kesehatan warga satuan e. melaporkan hasil pemantauan kesehatan warga
pendidikan: suhu tubuh dan menanyakan adanya satuan pendidikan harian kepada dinas
gejala umum seperti demam, batuk, pilek, nyeri pendidikan, kantor wilayah Kementerian Agama
tenggorokan, sesak nafas, sakit kepala, provinsi, dan kantor Kementerian Agama
mual/muntah, diare, anosmia (hilangnya kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya.
kemampuan indra penciuman), atau ageusia
(hilangnya kemampuan indra perasa).
25
Protokol Kesehatan Warga Satuan Pendidikan di Satuan
Pendidikan (1/3)
POSISI AKTIVITAS
Sebelum berangkat a. sarapan/konsumsi gizi seimbang;
b. memastikan  diri dalam kondisi sehat dan tidak memiliki adanya gejala umum ;
c. menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker sekali pakai/masker bedah;
d. sebaiknya membawa cairan pembersih tangan;
e. membawa makanan beserta alat makan dan air minum sesuai kebutuhan;
f. wajib membawa perlengkapan pribadi.
Selama perjalanan a. menggunakan masker dan tetap menjaga jarak minimal 1,5 m;
b. hindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan
mulut, dan menerapkan etika batuk dan bersin setiap waktu;
c. membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan transportasi
publik/antar-jemput;
Sebelum masuk a. pengantaran dilakukan di lokasi yang telah ditentukan;
gerbang b. mengikuti  pemeriksaan kesehatan  SDA
c. melakukan CTPS sebelum memasuki gerbang satuan pendidikan dan ruang
kelas;
d. untuk tamu, mengikuti protokol kesehatan di satuan pendidikan.
26
Protokol Kesehatan Warga Satuan Pendidikan di Satuan Pendidikan
(2/3)
POSISI AKTIVITAS
Selama a. menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak minimal 1,5 m;
Kegiatan b. menggunakan alat belajar, alat musik, dan alat makan minum pribadi;
Belajar c. dilarang pinjam-meminjam peralatan;
Mengajar d. memberikan pengumuman di seluruh area satuan pendidikan secara berulang dan intensif
terkait penggunaaan masker, CTPS dengan air mengalir, dan jaga jarak;
e. melakukan pengamatan visual kesehatan warga satuan pendidikan, jika ada yang memiliki
gejala gangguan kesehatan maka harus ikuti prokes .satuan pendidikan

Selesai a. tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS ;


Kegiatan b. keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sambil menerapkan jaga
Belajar jarak;
Mengajar c. penjemput peserta didik menunggu di lokasi yang sudah disediakan dan melakukan jaga
jarak.
Perjalanan a. menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak minimal 1,5 m;
pulang dari b. hindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan mulut, dan
Satuan menerapkan etika batuk dan bersin;
pendidikan c. membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan transportasi publik/antar-
jemput.
27
Protokol Kesehatan Warga Satuan Pendidikan di Satuan Pendidikan
(3/3)
POSISI AKTIVITAS
Setelah a. melepas alas kaki, meletakan barang-barang yang dibawa di luar ruangan dan melakukan
Sampai di disinfeksi terhadap barang-barang tersebut;
Rumah b. membersihkan diri (mandi) dan mengganti pakaian sebelum berinteraksi fisik dengan orang
lain di dalam rumah;
c. tetap melakukan PHBS khususnya CTPS dengan air mengalir secara rutin;
d. jika warga satuan pendidikan mengalami adanya gejala umum setelah kembali dari satuan
pendidikan, warga satuan pendidikan tersebut diminta untuk segera melaporkan pada tim
kesehatan satuan pendidikan.
Selesai a. tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS ;
Kegiatan b. keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sambil menerapkan jaga
Belajar jarak;
Mengajar c. penjemput peserta didik menunggu di lokasi yang sudah disediakan dan melakukan jaga
jarak.
Perjalanan a. menggunakan masker dan menerapkan jaga jarak minimal 1,5 m;
pulang dari b. hindari menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung, mata, dan mulut, dan
Satuan menerapkan etika batuk dan bersin;
pendidikan c. membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan transportasi publik/antar-
jemput.
28
Protokol Kesehatan Selama Berada di Lingkungan Satuan Pendidikan (1/2)

LOKASI AKTIVITAS
Perpustakaan, ruang a. melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum masuk dan keluar dari
praktikum, ruang ruangan;
keterampilan, dan/atau ruang b. meletakkan buku/alat praktikum pada tempat yang telah disediakan;
sejenisnya c. selalu menggunakan masker dan jaga jarak minimal 1,5 m;
Kantin    a. melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum dan setelah makan;
b. selalu menggunakan masker dan jaga jarak minimal 1,5 m;
c. masker hanya boleh dilepaskan sejenak saat makan dan minum;
d. memastikan seluruh karyawan menggunakan masker selama berada di
kantin;
e. memastikan peralatan memasak dan makan dibersihkan dengan baik;
f. menggunakan alat makan pribadi.
Toilet a. melakukan CTPS dengan air mengalir setelah menggunakan kamar
mandi dan toilet;
b. selalu menggunakan masker dan menjaga jarak jika harus mengantri.

29
Protokol Kesehatan Selama Berada di Lingkungan Satuan Pendidikan (2/2)

LOKASI AKTIVITAS
Tempat Ibadah a. melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum dan setelah beribadah;
b. selalu menggunakan masker dan melakukan jaga jarak;
c. menggunakan peralatan ibadah milik pribadi;
d. hindari menggunakan peralatan ibadah bersama;
e. hindari kebiasaan bersentuhan, bersalaman, bercium pipi, dan cium tangan.
Tangga dan Lorong a. berjalan sendiri-sendiri mengikuti arah jalur yang ditentukan;
   b. dilarang berkerumun di tangga dan lorong satuan pendidikan.
Lapangan Selalu menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 1,5 m dalam kegiatan
kebersamaan yang dilakukan di lapangan.
Ruang Serba Guna a. melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum dan setelah menggunakan ruangan
dan Ruang Olah atau berolah raga;
Raga b. selalu menggunakan masker dan melakukan jaga jarak minimal 1,5 m;
c. olah raga dengan menggunakan masker hanya dilakukan dengan intensitas ringan
sampai dengan sedang dengan indikator saat berolahraga masih dapat berbicara;
d. gunakan perlengkapan olah raga pribadi;
e. dilarang pinjam meminjam perlengkapan olah raga.

30
31
Layanan Kemdikbud Untuk Pelaksanaan PJJ di Masa Covid-19
Relaksasi BOS & BOP Fasilitas Pembelajaran
Orang tua untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan Kemdikbud menyediakan “Belajar Dari Rumah” melalui
proses belajar mengajar di rumah. TVRI, Belajar melalui Radio RRI, dan layanan belajar daring
melalui Rumah Belajar.

Guru Berbagi
Bantuan PHBS dan Sanitasi Sekolah
merupakan gerakan kolaborasi pemerintah, guru,
komunitas, dan penggerak pendidikan Berupa bantuan sanitasi, masker, pengadaan
handsanitizer, dan desinfektan

LAYANAN Penambahan Sasaran TIK


KEMENDIKBUD
Penyediaan Kuota Internet bantuan TIK terdiri atas : 15 laptop, 1 proyektor,
dan 1 akses poin
Diberikan pada siswa dan guru untuk melaksanakan
PJJ
Pengiriman Modul Pembelajaran
mencakup rencana pembelajaran yang mudah dilakukan
secara mandiri oleh pendamping (orang tua/wali)
Kurikulum Darurat
Diharapkan dapat membantu mengurangi kendala Seri Bimtek Daring dan Webinar
yang dihadapi guru, orang tua, dan anak
Penyelenggaraan melibatkan pemangklu pendidikan
kepala sekolah dan guru

32
33
34
35
36
Terima kasih

Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19 14


37

Anda mungkin juga menyukai