Anda di halaman 1dari 35

Proses Penyusunan, Penilaian

AMDAL dan Penerbitan Ijin


Lingkungn
(Tatalaksana Penilaian AMDAL (Kelembagaan, kewenangan dan lesensi
KPA, Tatalaksana Penilaian), dan Penerbitan Ijin Lingkungan)
MENGAPA PERLU ADA
PENILAIAN DOKUMEN AMDAL ????

Dokumen AMDAL adalah pintu terakhir


untuk meloloskan suatu kegiatan
Dokumen ini, yang merupakan janji tertulis,
dibuat oleh pemilik kegiatan/pemrakarsa
Untuk menjamin objektivitasnya maka perlu
dilakukan penilaian oleh pihak ketiga
(independen) yang berwenang/bertugas
mengawasi lingkungan
DOKUMEN AMDAL
• FORMULIR KA
• ANDAL
• RKL RPL
DASAR HUKUM
 UU No. 32 tahun 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 PP RI No. 27 tahun 2012 ttg Ijin Lingkungan
 Permen Neg LH No.08 tahun 2013 Tata Laksana Peniliaan dan Pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan
 Permen Neg LH No.16 tahun 2012 ttg Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup
 Permen Neg LH No. 05 tahun 2012 ttg Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan AMDAL
 Permen Neg LH No. 15 tahun 2010 ttg Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup
 Permen LHK NOMOR P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 Tentang Pedoman Penyusunan
Dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Pokok Bahasan
1. Tatalaksana Penilaian
AMDAL
a. Kelembagaan,
b. Kewenangan
c. Lesensi KPA,
d. Tatalaksana Penilaian,

2. Penerbitan Ijin Lingkungan


1a
Syarat Penilai dari Pemerintah
 Berpendidikan sarjana dan/atau
 Sudah memperoleh sertifikat penyusunan AMDAL, penilaian AMDAL atau
pelatihan yang sejenis
KOMISI PENILAI AMDAL
(KPA)
 Adalah komisi yang bertugas
menilai dokumen Amdal
Pembentukan KPA
KPA dibentuk oleh :
1. Menteri untuk pusat
2. Gubernur untuk propinsi
3. Bupati/Walikota untuk Kabupaten/kota

KPA wajib memiliki Lesensi oleh Menteri, Gubernur dan


Bupati/Walikota
Komisi penilai dibantu oleh tim teknis dan sekretariat komisi penilai
Susunan KPA
 Ketua (anggota), sekretaris (anggota), dan anggota
 Ketua Komisi Pejabat Eselon I (Pusat), Eselon II (untuk Propinsi
dan Kab/kota) atau sekretaris Kab/Kota bila Lembaga LH masih
kantor atau dibawahnya
 Sekretaris Komisi Amdal pejabat eselon II (Pusat), eselon III
(Provinsi dan Kab/Kota)
Pembentukan Tim Teknis
Tim Teknis dibentuk oleh :
1. Menteri atau pejabat eselon I AMDAL untuk pusat
2. Gubernur atau pejabat eselon II LH Propinsi
3. Bupati/Walkot atau pejabat eselon II di LH kabupaten/kota
Tim Teknis
 Ketua secara ex-officio dijabat oleh sekretaris KPA
 Anggota : wakil dari instansi LH, wakil dari instansi teknis yang
membidangi usaha/kegiatan, ahli terkait dengan usaha/kegiatan
dan dampak LH dari usaha/kegiatan . Setiap anggota KPA harus
memiliki kewenangan pengambilan keputusan sesuai dengan
instansi yg diwakilinya dibuktikan dengan surat penugasan resmi.
 Wakil dari instansi LH pusat
Koordinator Sekretariat
 Dijabat eselon III ex-officio di pusat, eselon IV ex-officio di
provinsi dan Kab/kota
 Berkedudukan di eselon III (pusat), eselon IV (provinsi dan
Kab/kota)
TUGAS KPA
(Pasal 9 Permen LH 8 tahun 2013)
 Menilai FORMULIR KA, ANDAL, RKL dan RPL
 Memberikan rekomendasi kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan
hidup kepada Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
kewenangannya berdasarkan hasil penilaian terhadap kajian yang
tercantum dalam Andal dan RKL-RPL
 Dalam melaksanakan tugasnya harus memperhatikan: kebijakan LH
yang diatur oleh undang-undang, rencana pengembangan wilayah,
rencana tata ruang wilayah dan hankam
Tugas KPA
 Ketua : melakukan koordinasi proses penilaian
 Sekretaris : membantu ketua, menyusun rumusan hasil penilaian
 Anggota : memberikan saran, pendapat dan tanggapan
Tugas Tim Teknis
 Menilai secara teknis dokumen berdasarkan
permintaan komisi penilai
 Penilaian secara teknis : lokasi proyek dengan
RUTRW; kesesuaian dengan pedoman umum
penyusunan AMDAL; kesesuaian dengan
peraturan; metode penelitian dan analisis;
kesahian data yang digunakan; kelayakan
desain, teknologi dan proses produksi yang
digunakan; kelayakan ekologis
Kewenangan Komisi Penilai
1b  Pusat : usaha/kegiatan yang strategis seperti
pertahanan dan keamanan dalam Lampiran II;
jenis usaha dan/kegiatan yang tercantum dalam
lampiran III, IV dan V Permen Neg LH No. 08
tahun 2013 yang : lebih dari satu wilayah
propinsi; sengketa dengan negara lain; 12 mil
atau lebih dari garis pantai; lintas batas negara;
 Propinsi : usaha/kegiatan strategis (lampiran III);
jenis usaha/kegiatan yang tercantum dalam
Lampiran IV dan V Permen Neg LH No. 8 tahun
2013 yang : lebih dari satu kabupaten/kota; lintas
kabupaten/kota; wilayah laut paling jauh 12 mil
Kewenangan Komisi Penilai
 Kabupaten/kota : jenis usaha dan atau kegiatan yang tercantum
dalam lampiran IV Permen Neg LH No. 8 tahun 2013 ; berlokasi
di kab/kota, 1/3 dari wilayah laut untuk provinsi; jenis usaha atau
kegiatan yang tercantum dalam lampiran V
Dalam hal rencana usaha dan/atau kegiatan yang penyusunan
Amdalnya menggunakan pendekatan terpadu atau kawasan serta
kewenangan penilaiannya berada di:

a. KPA pusat, KPA provinsi, dan KPA kabupaten/kota;


b. KPA pusat dan KPA provinsi; atau
c. KPA pusat dan KPA kabupaten/kota,

Penilaian Amdalnya dilakukan oleh KPA pusat.


KPA Provinsi dan KPA Kab/Kota kewenangannya di KPA Provinsi
 Dalam hal instansi lingkungan hidup kabupaten/kota bertindak
sebagai Pemrakarsa dan kewenangan penilaian
AMDALnya berada di kabupaten/kota yang bersangkutan,
penilaian Amdal terhadap Usaha dan/atau Kegiatan tersebut
dilakukan oleh Komisi Penilai AMDAL provinsi.
 Dalam hal instansi lingkungan hidup provinsi bertindak sebagai
Pemrakarsa dan kewenangan penilaian AMDALnya berada di
provinsi yang bersangkutan, penilaian AMDAL terhadap
Usaha dan/atau Kegiatan tersebut dilakukan oleh Komisi Penilai
Amdal Pusat
1c Lesensi
 Komisi Penilai Amdal wajib memiliki lisensi dari Menteri,
gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
 Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara lisensi diatur
dengan Peraturan Menteri (Permeneg LH Nomor 15 tahun 2010
ttg Persyaratan Dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup)
Penerbitan Lesensi
 Menteri untuk komisi penilai Pusat;
 Gubernur untuk komisi penilai provinsi; atau
 Bupati/walikota untuk komisi penilai kabupaten/kota.
Persyaratan Lesensi (1)
 Ketua komisi penilai dipimpin oleh pejabat minimal setingkat
eselon II;
 Memiliki sekretariat komisi penilai yang berkedudukan di
instansi lingkungan hidup Pusat, provinsi, atau kabupaten/kota;
 Memiliki tim teknis dengan sumber daya manusia yang telah
lulus pelatihan penyusunan AMDAL paling sedikit 2 (dua) orang
dan pelatihan penilaian AMDAL paling sedikit 3 (tiga) orang;
Persyaratan Lesensi (2)

 keanggotaan komisi penilai minimal mencakup tenaga ahli di


bidang biogeofisik-kimia, ekonomi, sosial, budaya, kesehatan,
perencanaan pembangunan wilayah, dan lingkungan hidup;
 adanya organisasi lingkungan hidup atau lembaga swadaya
masyarakat sebagai salah satu anggota komisi penilai; dan
 adanya kerjasama dengan laboratorium yang terakreditasi atau
yang mempunyai kemampuan menguji contoh uji kualitas
lingkungan hidup, paling sedikit untuk parameter air dan udara
Rekomendasi
 Deputi Menteri, untuk komisi penilai provinsi; atau
 Gubernur (atau dapat dilimpahkan ke BLH) untuk komisi penilai kabupaten/kota
Rekomendasi lisensi
komisi penilai kabupaten/kota
Didasarkan atas hasil verifikasi tim terpadu yang dibentuk oleh
kepala instansi lingkungan hidup provinsi. Tim terpadu terdiri atas:
 Unsur instansi lingkungan hidup provinsi;
 Unsur instansi yang melakukan penunjukkan dan/atau
memberikan rekomendasi terhadap laboratorium lingkungan; dan
 Unsur perguruan tinggi.

Lesensi berlaku selama 3 tahun


Pencabutan rekomendasi lisensi
 Terdapat bukti bahwa salah satu persyaratan dalam berkas permohonan
lisensi yang diajukan palsu;
 Terjadi perubahan yang mengakibatkan tidak terpenuhinya salah satu
persyaratan lisensi dan perubahan tersebut tidak diberitahukan secara
tertulis
 Dalam waktu 6 (enam) bulan sebagaimana persyaratan lisensi tidak
dipenuhi; dan/atau
 Melanggar administrasi proses amdal dan/atau ditemukan 5 (lima)
dokumen amdal yang telah ditetapkan kelayakan lingkungan hidupnya
berkualitas buruk sampai sangat buruk berdasarkan uji mutu dokumen
amdal setelah dilakukan pembinaan dan pengawasan selama 1 (satu)
tahun oleh:
1. Menteri, untuk komisi penilai provinsi; atau
2. gubernur dan/atau Menteri, untuk komisi penilai
3. kabupaten/kota.
Pencabutan rekomendasi lisensi
Dilakukan secara tertulis oleh:
 Deputi Menteri, untuk komisi penilai provinsi; atau
 Gubernur, untuk komisi penilai kabupaten/kota
1d

TATA KERJA KOMISI PENILAI


2 Ijin Lingkungan (Off line)
 Acuan : PP 27 tahun 2012 ttg Ijin Lingkungan
Permohonan Izin Lingkungan diajukan secara tertulis
oleh penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan
selaku
Pemrakarsa kepada Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya
Permohonan Izin Lingkungan disampaikan bersamaan
dengan pengajuan penilaian ANDAL dan RKL-RPL
atau pemeriksaan UKL/UPL.
Permohonan Izin Lingkungan
Permohonan izin lingkungan harus dilengkapi dengan:
 Dokumen Amdal atau formulir UKL-UPL;
 Dokumen pendirian Usaha dan/atau Kegiatan; dan
 Profil Usaha dan/atau Kegiatan
Pengumuman Izin Lingkungan
 Wajib dilakukan menteri, gubernur atau bupati/walikota
 Pengumuman dilakukan melalui multimedia dan papan pengumuman
di lokasi Usaha dan/atau Kegiatan paling lama 5 (lima) hari untuk
AMDAL, dan 2 hari Untuk UKL/UPL kerja terhitung sejak dokumen
yang diajukan dinyatakan lengkap secara administrasi
 Masyarakat dapat memberikan saran, pendapat, dan tanggapan
terhadap pengumuman dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh)
hari kerja untuk AMDAL dan 3 hari untuk UKL/UPL sejak
diumumkan
 Saran, pendapat, dan tanggapan dapat disampaikan melalui wakil
masyarakat yang terkena dampak dan/atau organisasi masyarakat
yang menjadi anggota Komisi Penilai Amdal
Penerbitan Izin Lingkungan
 Menteri, untuk Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau
Rekomendasi yang diterbitkan oleh Menteri;
 Gubernur, untuk Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup atau
Rekomendasi yang diterbitkan oleh gubernur; dan
 Bupati/walikota, untuk Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup
atau Rekomendasi yang diterbitkan oleh bupati/walikota.
Waktu penerbitan izin lingkungan
 Setelah dilakukannya pengumuman permohonan Izin Lingkungan
 Dilakukan bersamaan dengan diterbitkannya Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup atau Rekomendasi
 Izin Lingkungan yang telah diterbitkan oleh Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota wajib diumumkan melalui media massa
dan/atau multimedia.
 Pengumuman dilakukan dalam jangka waktu 5 (lima) hari kerja
sejak diterbitkan
Terima kasih
Semoga Bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai