Anda di halaman 1dari 5

Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Novotel Banjarbaru

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup adalah terlaksananya pembangunan
berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
Untuk itu sejak awal perencana kegiatan sudah harus memperkirakan perubahan rona lingkungan
akibat pembentukan suatu kondisi yang merugikan akibat di selenggarakannya pembangunan.
Setiap kegiatan pembangunan, dimana pun dan kapanpun, pasti akan menimbulkan dampak.
Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas yang dapat bersifat
alamiah, baik kimia, fisik maupun biologi (Otto Soemarwoto, 1994)

Dampak positif pembangunan lainnya terhadap lingkungan hidup, misalnya terkendalinya hama
dan penyakit; tersedianya air bersih; terkendalinya banjir; dan lain-lain; sedangkan dampak
negatif akibat pembangunan terhadap lingkungan yang sangat menonjol adalah masalah
pencemaran lingkungan. Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran agar
pelaksanaan pembangunan bidang lingkungan hidup dapat berhasil apabila administrasi
pemerintah berfungsi secara efektif dan terpadu. Sistem perizinan adalah salah satu sarana yuridis
administratif yangdigunakan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran lingkungan.
Secara formal Analisis Dampak Lingkungan (ADL) berasal dari Undang-undang National
Environmenal Protection Act (NEPA) 1969 di Amerika Serikat. Dalam Undang-undang ini ADL
dimaksudkan sebagai alat untuk merencanakan

tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu
aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan (Otto Soemarwoto,

1994)

Dalam pasal 1 angka 1 pp No 27 Tahun 2012 tentang izin lingkuungan dikatakan bahwa
izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan atau
kegiatan yang wajib AMDAL/UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup sebagai pra syarat untuk memperoleh izin usaha dan atau kegiatan. Pasal 1 angka 1 PP No
27 tahun 2012 jelas mengatakan bahwa setiap izin pembangunan yang keluar dari pemerintah
wajib memiliki AMDAL/UKL-UPL. Hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada
dilapangan.

Persoalan yang terkait AMDAL dapat terjadi di banyak sektor termasuk di bidang
pariwisata . Perkembangan kepariwisataan yang sangat cepat tersebut mendorong timbulnya
usaha –usaha akomodasi pariwisata, baik hotel, home stay, art shop, restoran dan rumah
makan dengan berbagai jenis prasarana dan saran pariwisata lainnya.

Jl Ahmad Yani Km 27 No 1A, Landasan Ulin, Banjarbaru 1


Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Novotel Banjarbaru

Hotel adalah usaha dan/ atau kegiatan yang memiliki dampak penting terhadap lingkungan.
Menurut lampiran 1 peraturan menteri negara lingkungan hidup republik indonesia nomor 5
tahun 2012 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan dampak yang mungkin terjadi akibat pembangunan hotel adalah
pembebasan lahan , daya dukung lahan , tingkat kebutuhan air sehari – hari , limbah yang
dihasilkan . efek pembangunan terhadap lingkungan sekita( getaran, kebisingan , polusi , udara
dll ) jumlah pohon yang mungkin hilang konflik sosial akibat pembebasan lahan.

Pembangunan hotel yang tidak terkontrol, menyebabkan terbatasnya ruang terbuka karena ada
kecendrungan penduduk lokal berusaha memanfaatkan secara maksimal lahan pekarangan
rumahnya untuk pembangunan akomodasi usaha –usaha lainnya berupa rumah makan,
warung, dan berbagai jenis sarana dan prasarana pendukung lainnya.Untuk mencegah
dampak negatif yang terjadi akibat dari pembangunan hotel yang semakin meningkat,
maka pemerintah mengeluarkan PERWAL No. 03 Tahun 2017 tentang pelimpahan
sebagian kewenangan di bidang perizinan kepada kepala dinas penanaman modal dan pelayanan
terpadu . Salah satu problem yang sangat mengkhawatirkan dan mengancam kelestarian
lingkungan di Kota Banjar Baru adalah meningkatnya volume limbah hotel dan berkurangnya
kuantitas air tanah. Di samping itu, pertumbuhan hotel juga berdampak pada turunnya
kualitas air tanah. Hal ini karena limbah hotel umumnya memiliki konsentrasi bahan
pencemar yang relatif tinggi.

Untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran, setiap manajemen hotel
harus memiliki komitmen yang kuat dalam pengelolaan lingkungan hotel. Pihak hotel
seharusnya menunjukan tanggung jawabnya terhadap kelestarian fungsi lingkungan dengan
melakukan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan. Tidak semua manajemen
hotel memiliki kesadaran untuk mengolah air limbah yang dihasilkan. Masih banyak
hotel yang tidak melakukan pengolahan air limbah sebelum di buang ke lingkungan.
Dengan demikian diperlukan suatu upaya pengawasan dan penataan lingkungan yang
harus dilakukan instansi terkait, Salah satu problem yang sangat mengkhawatirkan adalah,
ada hotel yang memiliki banyak kamar, namun memiliki area parkir yang sempit, dimana
kemudian hal tersebut akan berimbas ke jalan raya dan tentunya akan mengganggu arus
lalulinas yang ada. Selain itu jumlah hotel yang banyak, juga harus dibarengi dengan
kesiapan infrastruktur ain, seperti bandara dan stasiun sehingga bisa menampung
jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang.

Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) hanya merupakan salah satu dokumen dari Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Perkembangan aspek sosial dalam AMDAL lebih
dinamis dari perkembangan AMDAL itu sendiri. Dalam bab pembukaan dari Undang-undang No.

Jl Ahmad Yani Km 27 No 1A, Landasan Ulin, Banjarbaru 2


Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Novotel Banjarbaru

23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain. Dari rumusan ini jelas bahwa, Undang-undang tersebut secara
eksplisit memperhatikan lingkungan sosial. Lingkungan hidup, menurut Undang-undang ini,
merupakan sebuah sistem yang terdiri dari lingkungan hayati, lingkungan non hayati dan
lingkungan sosial.

1.2 Tujuan Rencana Kegiatan


Maksud dari penyusunan kerangka acuan anlisis dampak lingkungan (KA ANDAL )
pembangunan Hotel adalah untuk terciptanya pembangunan yang berwawasan lingkungan serta
pembangunan sarana pelayanan yang dapat mememnuhi kebutuhan masyarakat sekaligus tetap
memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan

1. Menunjukan tingkat kepedulian pihak pemrakarsa dalam upaya menjalankan.

2. memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitarlokasi kegiatan dan pihak
terkait tentang rencana kegiatan pembangunan hotel yang bersifat spesifik untuk kegiatan-
kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sehingga masyarakat dapat
memberikan masukan, saran dan tanggapan atasrencana kegiatan tersebut.

3. Masyarakat berhak mengetahui setiap rencana usaha dan kegiatan yang wajib UKL – UPL

4. Mengetahui kualitas rona lingkungan di lokasi rencana pembangunan dan sekitarnya

5. Mengkaji dan memperkirakan dampak lingkungan serta mengevaluasi dampak terhadap


lingkungan hidup dari rencana kegiatan pada tahap pra- kontruksi , kontruksi , dan pasca
kontruksi terhadap komponen lingkungan hidup serta mengidentifikasi dampak muncul akibat
kegiatan pembangunan .

1.3 Pelaksana Studi

1.1.1 Identifikasi Pemrakarsa dan Konsultan


a. Identitas Pemrakarsa
1. Nama Usaha dan/atau Kegiatan : PT. Subur Sejahtera
2. Alamat Usaha dan/Kegiatan : Jl Kol Sugiono No.11 Kota Banjarmasin
3. Kelurahan :
4. Kecamatan :
5. Kabupaten/Kota : Banjarmasin
6. Provinsi : Kalimantan Selatan
7. Nomor Telepon :

Jl Ahmad Yani Km 27 No 1A, Landasan Ulin, Banjarbaru 3


Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Novotel Banjarbaru

9. Nama Penanggung Jawab Usaha


dan/atau Kegiatan : Saridi Salimin ,SKM.,M.Kes
11. Jabatan : Direktur
12. Nomor Telepon/HP :

b. Identitas Konsultan Penyusun

1. Ketua Tim Penyusun Amdal (KTPA)


Nama : Zulnazri
Nomor Registrasi :

2. Anggota Tim Penyusun Amdal (ATPA)


a. Nama : Halim Akbar
Nomor Registrasi :

b. Nama : Ibrahim Chalid


Nomor Registrasi :

3. Tim Ahli
a. Ahli Lingkungan : Zulnazri
b. Ahli Geofisik (Udara) : Halim Akbar
c. Ahli Konstruksi : Saridi Salimin
d. Ahli Hidrologi : Muhammad Authar
e. Ahli Biologi : Ibrahim Chalid
f. Ahli Transportasi : Sulaiman Khairadi
g. Ahli Sosekbud : Dedi Erman Hasibuan

Adapun Surat tentang Pengangkatan Tim Penyusun Amdal, Biodata Penyusun dan Surat
Pernyataan Penyusun terlampir.

Jl Ahmad Yani Km 27 No 1A, Landasan Ulin, Banjarbaru 4


Kerangka Acuan Rencana Kegiatan Pembangunan Novotel Banjarbaru

Jl Ahmad Yani Km 27 No 1A, Landasan Ulin, Banjarbaru 5

Anda mungkin juga menyukai