Anda di halaman 1dari 14

JUDUL

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA LINGKUNGAN HIDUP

OLEH:
MARTIANI
NIM. 2120525320047

PROGRAM STUDI MAGISTER


PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2022
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………..
A. Latar Belakang ………………………………………………………………..
BAB II.TUJUAN , MANFAAT
A. TUJUAN ………………………………………………………………………
B. MANFAAT ……………………………………………………………………
BAB III. PEMBAHASAN
A. Analisis Dampak Pembangunan Hotel
1.1 Sosial ………………………………………………………………………
1.2 Ekonomi ……………………………………………………………………
1.3 Lingkungan Fisik …………………………………………………………..
BAB IV. PENUTUP
1.1 Kesimpulan ………………………………………………………………..
1.2 Saran ………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Lingkungan hidup Indonesia adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, setiap
orang berhak hidup sejahte ra lahir dan batin serta bertempat tinggal dan memperoleh
pelayanan kesehatan yang baik. Pernyataan tersebut tertuang dalam Pasal 28 H Ayat (1)
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Lingkungan hidup Indonesia
sebagai suatu ekosistem terdiri atas berbagai subsistem, yang mempunyai aspek sosial,
budaya, ekonomi dan geografi dengan pembangunan yang memanfaatkan secara terus –
menerus sumber daya alam guna meningkatkan kesejahteraan mutu hidup rakyat. Sementara
itu, ketersediaan sumber da ya alam terbatas dan tidak merata, baik dalam jumlah maupun
dalam kualitas , sedangkan permintaan akan sumber daya alam tersebut makin meningkat
sebagai akibat meningkatnya kegiatan pembangunan untuk memenuhi kebutuhan penduduk
yang semakin meningkat dan beragam. 1 Pembangunan merupakan suatu keniscayaan untuk
menuju kemajuan bangsa.

Namun pada sisi lain, pembangunan dapat menimbulkan konsekuensi terhadap


lingkungan seperti kerusakan dan pencemaran, apalagi dilakukan tanpa perencanaan yang
baik. Pada dasarnya, pembangunan dan lingkungan hidup merupakan suatu hal yang tidak
dapat dipisahkan sebagaimana halnya dua sisi mata uang yang mempunyai nilai sama, karena
sama – sama mendukung eksistensi manusia di bumi ini. Untuk itu, pembangunan dan
lingkungan hidup harus berjalan secara serasi dan harmonis sehingga tujuan dan manfaat
pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh manusia.

Tidak disadari bahwa akibat pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan akan
berdampak pada kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan. Pembangunan yang
berkelanjutan harus diarahkan agar seminimal mungkin berakibat rusaknya bentang alam
lingkungan, baik lingkungan hayati dan non hayati. Untuk itu perlu dilakukan upaya sadar
dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam
strategi pemb angunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, ke
mampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan gene rasi masa depan.
Ketidakseimbangan yang mungkin ada ketika itu dapat dipulihkan kembali oleh system
lingkungan hidup itu sendiri. Tetapi kemudian muncul dua hal yang memiliki kemampuan
untuk menggoncangkan keseimbangan lingkungan hidup, yaitu :

1. perkembangan teknologi yang berhasil diwujudkan oleh akal dan otak


manusia. Revolusi industri adalah ke lanjutan dari penemuan teknologi
berupa tenaga uap.
2. Ledakan penduduk. Selama pertambahan penduduk berada dalam batas kewajaran, maka
pertambahan ini tidak akan mengganggu terlalu keseimbangan lingkungan.

Makin meningkatnya upaya pembangunanan dapat menyebabkan akan meningkatnya


dampak terhadap lingkungan hidup. Keadaan ini mendorong diperlukannya upaya
pengendalian dampak lingkungan hidup sehinggga risiko terhadap lingkungan hidup dapat
ditekan sekecil mungkin.

Pembangunan terjadi di banyak sektor, dan salah satunya adalah di sektor pariwisata.
Hotel merupakan salah satu bentuk dari pembangunan di sektor pariwisata. Namun, apabila
suatu pelaku usaha akan mendirikan hotel harus memiliki izin, yang salah satunya adalah izin
lingkungan yaitu izin bagi kegiatan yang wajib memiliki AMDAL atau UKL – UPL dalam
rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin
usaha dan / atau kegiatan

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ( AMDAL ) yang dalam bahasa Inggris


diistilahkan dengan Environmental Impact Assesment, telah luas dan digunakan oleh banyak
negara sebagai suatu instrumen hukum lingkungan untuk mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan akibat dari suatu kegiatan atau usaha. AMDAL adalah suatu studi yang
mendalam tentang dampak negatif dari suatu kegiatan. AMDAL mempelajari dampak
pembangunan terhadap lingkungan hidup dan dampak lingkungan hidup terhadap terhadap
pembangunan yang didasarkan pada konsep ekologi pembangunan, yang mempelajari
hubungan timbal balik antara pembangunan dan lingkungan hidup. Suatu rencana kegiatan
dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak
negatif yang ditimbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia.

Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif
yang lebih besar dari pada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana
kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan
tidak layak lingkungan tidak diberikan izin lingkungan dan tidak dapat dilanjutkan
pembangunannya. Dalam Pasal 1 angka1 PP No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan
dikatakan bahwa izin lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang
melakukan usaha dan atau kegiatan yang wajib AMDAL/UKL-UPL dalam rangka
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai pra syarat untuk memperoleh izin
usaha dan atau kegiatan. Pasal 1 Angka1 PP NO 27 Tahun 2012 jelas mengatakan bahwa
setiap izin pembangunan yang keluar dari pemerintah wajib memiliki AMDAL/UKL-UPL. 6
Hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Persoalan yang terkait UKL-UPL dapat terjadi di banyak sector termasuk di bidang
pariwisata. Perkembangan kepariwisataan yang sangat cepat tersebut mendorong timbulnya
usaha – usaha akomodasi pariwisata, baik hotel, home stay, art shop, restoran dan rumah
makan dengan berbagai jenis prasarana dan saran pariwisata lainnya. Pembangunan hotel
yang tidak terkontrol, menyebabkan terbatasnya ruang terbuka karena ada kecendrungan
penduduk lokal berusaha memanfaatkan secara maksimal lahan pekarangan rumahnya untuk
pembangunan akomodasi usaha – usaha lainnya berupa rumah makan, warung, art shop dan

berbagai jenis sarana dan prasarana pendukung lainnya.

Untuk mencegah dampak negatif yang terjadi akibat dari pembangunan hotel yang
semakin meningkat, maka pemerintah mengeluarkan peraturan tentang Pengendalian
Pembangunan Hotel untuk melakukan morat orium izin hotel. Salah satu problem yang
sangat mengkhawatirkan dan mengancam kelestarian lingkungan adalah meningkatnya
volume limbah hotel dan berkurangnya kuantitas air tanah. Di samping itu, pertumbuhan
hotel juga berdampak pada turunnya kualitas air tanah. Hal ini karena limbah hotel umumnya
memiliki konsentrasi bahan pencemar yang relatif tinggi.
Untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat pencemaran, setiap
manajemen hotel harus memiliki komitmen yang kuat dalam pengelolaan lingkungan hotel.
Pihak hotel seharusnya menunjukan tanggung jawabnya terhadap kelestarian fungsi
lingkungan dengan melakukan pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan.

Salah satu problem yang sangat mengkhawatirkan adalah, ada hotel yang memiliki
banyak kamar, namun memiliki area parkir yang sempit, dimana kemudian hal tersebut akan
berimbas ke jalan raya dan tentunya akan mengganggu arus lalulin tas yang ada. Selain itu
jumlah hotel yang banyak, juga harus dibarengi dengan kesiapan infrastruktur lain, seperti
bandara dan stasiun sehingga bisa menampung jumlah pengunjung atau wisatawan yang
datang.
BAB II
TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :


1. Peran Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL) dalam Pengendalian Persoalan Lingkungan Berkenaan
dengan Pembangunan Hotel.

2. Kendala – kendala yang dialami dalam Pengendalian Persoalan Lingkungan

Berkenaan dengan Pembangunan Hotel.

B. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan


khususnya bagi bidang Hukum Lingkungan.

2. Manfaat Praktis Bagi Pelaku Usaha, penelitian ini diharapkan agar pengusaha hotel
dapat melaksanakan UKL dan UPL dalam pembangunan dan pengelolaan hotel.

3. Bagi Pemerintah, dengan adanya penelitian ini Pemerintah Kota bisa menegakan
peraturan UKL dan UPL bagi pembangunan hotel.
BAB IV
PEMBAHASAN

Menurut (Soemarwoto, 2003) pembangunan merupakan perubahan terhadap


keseimbangan lingkungan, yaitu usaha sadar manusia untuk mengubah keseimbangan
lingkungan dari kondisi kualitas kurang baik menuju kondisi kualitas yang lebih baik.
Sustainable Development is one that meets the needs of the present without
comprimising the ability of the future generations to meet their own need atau
pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang ramah akan lingkungan dan
juga pemabangunan yang memikirkan untuk generasi yang akan datang.
Pembangunan berkelanjutan adalah sebagai upaya manusia untuk memperbaiki
mutu kehidupan dengan tetap berusaha tidak melampaui ekosistem yang mendukung
kehidupannya. Dalam paradigma Pembangunan Berkelanjutan, memerhatikan aspek :
keberlanjutan ekologis, ekonomi, sosial-budaya, politik serta pertahanan dan
keamanan. (Pribadi, 2017)

Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim,1990)adalah pembangunan untuk


meningkatkan kesejahteraan masyarakat mulai dari sekarang maupun generasi yang
akan datang. Pembangunan tersebut merupakan pembangunan yang tidak merusak
alam sekitar dan tanpa mengurangi kemampua hasil alam. Dengan meningkat nya
kebutuhan saat ini maka dengan adanya pembangunan berkelanjutan maka semua
kebutuhan yang akan datang akan tercukupi tanpa mengurangi kebutuhan saat ini.
Pembangunan berkelajutan sendiri memilki 3 pilar yaitu :

1. Aspek sosial, yaitu dengan adanya aspek sosial tersebut maka akan timbul keadilan
pembangunan yang memerhatikan sumber daya alam dan kesetaraan di berbagai
pelayanan publik.

2. Aspek ekonomi, yaitu dengan adanya aspek ekonomi dapat meningkatkan


kesejahteraan semua golongan masyarakat serta dapat terciptanya inovatif dalam
meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.
3. Aspek lingkungan, yaitu denga adanya aspek lingkungan ini maka dapat menjadi
pedoman masyarakat untuk mejaga kelestarian di lingkungan sekitar supaya tidak
merusak alam sekitar. sehingga semua kebutuhan dapat tercapai dari generasi
sekarang sampai generasi yang akan datang (Jaya, 2004).

1. Analisis Dampak Pembangunan Hotel

Maraknya pembangunan dan pengembangan hotel yang terjadi


menyebabkan timbulnya pro dan kontra masyarakat. Perkembangan jumlah hotel tersebut
dapat menjadi dampak negatif yang disebabkan karena proses pembangunan hotel-hotel baru
pada kenyataanya melalui serangkaian proses yang lebih banyak merugikan masyarakat dari
proses perizinan hingga pelaksanaan pembangunan hotel. Para investor bekerja sama dengan
pemerintah yang diindikasikan melakukan penyimpangan pada proses dilapangannya yang
seperti tidak memperhatikan dampak lingkungan yang akan ditimbulkan akibat hotel tersebut,
misalnya dengan menggusur permukiman untuk dijadikan hotel mewah dan tidak
meningkatkan kualitas infrastruktur yang menunjang kehidupan masyarakat. selain itu
kegiatan pembangunan ini dianggap merugikan warga sekitar hotel dan dianggap
mengaburkan sebagai kota sejarah yang penuh budaya. Namun jika dilihat dampak
positifnya dari data perkembangan jumlah. contoh kasus pengembangan Hotel Cavinton dan
Hotel Tentrem di Kota Yogyakarta. Pemilihan kedua hotel tersebut dikarenakan kedua hotel
tersebut hampir sama yaitu hotel berbintang dengan kelas melati. Hotel Cavinton
menggunakan bekas lahan Hotel Purnama, sedangkan Hotel Tentrem menggunakan sebagian
lahan dari Hotel Mustokoweni yang berada disamping Hotel Tentrem. Sehingga kondisi
tersebut diperkirakan akan menimbulkan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan fisik bagi
masyarakat sekitarnya. . Untuk mencegah dampak negatif dari pembangunan hotel yang
semakin meningkat yang dapat mengancam kelestarian lingkungan misalnya meningkatnya
limbah hotel, dan berkurangnya kuantitas air tanah selain itu dapat menyebabkan adanya
dampak sosial dan ekonomi. Hal yang paling esensial dari aspek sosial ekonomi adalah
persoalan keadilan sosial dan kesejahteraan seluruh warga masyarakat. Berbicara tentang
ekologi dan pembangunan, harus ada suatu sistem dan kesadaran
manusia sebagai aktor pembangunan untuk memperhatikan pembangunan yang efisien dan
tidak merusak lingkungan. Begitu juga dengan hal yang terjadi di jogja, polemik ini muncul
karena masyarakat terus terkena dampak sosial,ekonomi, dan lingkungan di sekitar lokasi
pembangunan hotel berbintang.
Dampak Sosial, Ekonomi, Dan Lingkungan Fisik Pembangunan hotel dapat
mengakibatkan dampak yang sangat luar biasa bagi masyarakat yang tinggal di sekitaran
hotel tersebut,selain itu dampak yang akan ditimbulkan adalah dampak fisik pada
lingkungan. Dampak ekonomi akibat pembangunan hotel dimungkinkan lebih banyak
positifnya walaupun peningkatan ekonomi tersebut belum tersebar merata, sehingga dari hal
tersebut dapat menyebabkan dampak sosial yang akan menimbulkan kesenjangan antar
individu dan perubahan sosial masyarakat sekitar, selain itu dampak fisik dapat terjadi pada
kondisi air masyarakat sekitar hotel, adanya alih fungsi lahan, dan adanya limbah yang
dihasilkan akibat dari aktivitas hotel. Sehingga pembangunan hotel yang terjadi di Kota
tersebut tidak terlepas dari dampak positif dan Negara.

1.1 Sosial
Ditinjau dari aspek sosial perkembangan pembangunan hotel yang ada di Perkotaan
dalam hal ini berakibat pada kondisi masyarakat sekitar. Akibatnya, masyarakat semakin
terdesak oleh perubahan perkembangan wilayah sehingga terjadi tekanan sosial-budaya.
Dampak sosial yang dirasakan masyarakat sekitar kedua hotel tersebut antara lain adanya
perubahan sosial. Perubahan sosial yang terjadi adalah perubahan gaya atau pola kehidupan
dan perubahan cara berkomunikasi. Banyaknya pendatang dari berbagai daerah dan budaya
yang berbeda secara tidak langsung dapat membawa dampak pada perubahan gaya/pola
kehidupan masyarakat sekitar. Sedangkan perubahan cara berkomunikasi terjadi karena
banyaknya masyarakat yang menggunakan handphone untuk berkomunikasi ditambah hanya
sebagian warga yang mengikuti kegiatan sosial. Selain itu, tindakan kriminalitas juga pernah
terjadi seperti hilangnya helm karyawan dan pemalakan di warung-warung sekitar Hotel.
Selain itu, konflik yang terjadi yaitu belum terpenuhinya janji-janji dari pihak Hotel
sebelum pembangunan kepada masyarakat sekitar. Misalnya, pihak hotel berjanji akan
memberikan uang setiap bulan untuk menambah uang kas desa, namun kenyataanya hal
tersebut hanya dilakukan sekali dan pada awal pembangunan saja. Sehingga masyarakat
merasa dirugikan akibat konflik sosial. Dampak sosial lainnya yaitu tersedianya aksesibilitas.
Adanya perbaikan fasilitas dan infrastruktur dapat menciptakan aksesibilitas yang lebih baik,
karena dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan aktifitasnya.
Namun, kebanyakan masyarakat merasakan tindakan seperti itu sudah menjadi tanggung
jawab pihak hotel, seperti beberapa masyarakat di sekitar Hotel yang mengatakan
berdasarkan pengalaman pembangunan hotel sebelumnya yaitu perbaikan tersebut hanya
dilakukan sekali dan hanya pada saat awal pembangunan sehingga fasilitas yang baik
hanya dirasakan di awal saja.

2.1 S Ekonomi
Salah satu dampak ekonomi yang terjadi terlihat dari kondisi wilayah yang banyak
terciptanya lapangan usaha baru untuk menambah penghasilan masyarakat sekitar hotel.
Beberapa usaha warung makan dan pertokoan yang berada di depan dan di samping Hotel.
Dampak ekonomi juga dirasakan sebagian masyarakat atas ganti rugi lahan yang dibeli untuk
pembangunan hotel. Ketersediaan lahan menjadi faktor pendukung adanya pembangunan,
sehingga sebagian lahan masyarakat yang berupa permukiman dan perkebunan kosong di beli
dengan harga tinggi. Selain itu dampak ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat sekitar
Hotel karena penyerapan tenaga kerja lebih di utamakan penduduk sekitar, hal tersebut
merupakan salah satu janji dari pihak hotel. Berbeda dengan yang hanya memperkerjakan
masyarakat dalam awal berdirinya hotel saja setelah itu diberhentikan dan diganti dengan
tenaga kerja dari luar wilayah. Walaupun begitu adanya hotel dapat memberikan dampak
yang baik untuk perekonomian, tidak hanya peningkatan pendapatan masyarakat, tetapi juga
dapat menambah pendapatan daerah. Peningkatan pendapatan tersebut, dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Kesempatan kerja yang cukup besar akan mengurangi angka
pengangguran masyarakat sekitar. Selain itu pajak yang diterima oleh pemerintah atas hotel
juga akan menambah angka pendapatan daerah sehingga kondisi tersebut menjadikan Kota
Yogyakarta menjadi kota yang lebih baik.

3.1 Lingkungan fisik


Akitifitas pembangunan akan memberikan dampak bagi lingkungan sekitar. Dalam
pelaksanaan maupun setelah pembangunan hotel juga memberikan dampak fisik terhadap
masyarakat terutama masyarakat sekitar hotel. Kondisi lingkungan di sekitar area kontruksi
dalam pelaksanaan pembangunan hotel mengakibatkan polusi udara di kawasan tersebut
meningkat, kebisingan akibat alat-alat berat juga dirasakan beberapa warga hingga
mengganggu kenyamanan. Selain itu, retaknya beberapa dinding warga sekitar, dan
beberapa kerusakan jalan akibat aktivitas pembangunan hotel. Dampak lingkungan fisik juga
terjadi setelah hotel berdiri. Tidak hanya dalam pelaksanaan pembangunan saja, namun
setelah pembangunan dampak fisik juga di rasakan oleh masyarakat sekitar. Polusi udara juga
dirasakan masyarakat sekitar yang Pembangunan hotel merupakan intervensi terhadap sistem
fisik lingkungan yang akan memberikan pengaruhnya pada sistem ekonomi. Kemudian
perubahan lingkungan hidup juga akan membawa pada perubahan sosial. Sehingga
perubahan-perubahan tersebut menyebabkan terjadinya dampak. Perbandingan dampak
tersebut dilihat dari kondisi sosial dan ekonominya. Selain itu juga terdapat dampak
lingkungan fisik.(Murti & Rofi, 2017).
BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN DAN SARAN


1.1 Kesimpulan
Dengan perkembangan jasa perhotelan yang marak bukan merubah pola hidup masyarakat
dan tingkat kebutuhan hidup masyarakat tapi malah cenderung merusak tataan kehidupan
masyarakat. Walaupun pemerintah juga sudah berusaha untuk menekan jumlah pembangunan
hotel tapi juga tidak berpengaruh. Lantaran para pengusaha telah memasukkan berkas izin
meraka sehari sebelum moratorium diberlakukan. Ada kegembiraan saat sebuah kota melesat
maju mengikuti perkembangan zaman. Namun ada kegelisahan karena kemajuan yang
diharapkan masyarakat tak seperti yang sekarang. Pembangunan Hotel berbintang tersebut
dapat menimbulkan beberapa Dampak seperti sosial, ekonomi dan lingkungan berupa
perubahan sosial, kriminalitas, konflik, aksesibilitas, kesejahteraan dan penyediaan fasilitas
umum, dampak ekonomi berupa penyerapan tenaga kerja, peningkatan pendapatan, dan
peluang usaha, dan dampak lingkungan fisik berupa alih fungsi lahan, kondisi air, dan
limbah.(Resiko et al., 2004) Perbandingan dampak sosial masyarakat seperti kesejahteraan,
konflik, dan kriminalitas lebih tinggi , sedangkan perubahan sosial, kesenjangan, aksesibilitas
dan penyediaan fasilitas umum Pada dampak ekonomi perubahan pendapatan dan
kesempatan membuka usaha lebih tinggi , terbukanya lapangan pekerjaan . Dan untuk
dampak lingkungan fisik seperti perubahan kondisi dan adanya limbah lebih banyak ,
namun adanya alih fungsi lahan lebih tinggi .

1.2.SARAN
Sebagai masyarakat yang berbudaya ya g meng-istimewakan pemimpinya, rakyat
berhak untuk mengontrol pembangunan, suara masyarakat perlu menjadi pertimbangan oleh
pemda dan para investor dalam melakukan pembangunan. Jika pembangunan tersebut
digunakan hanya untuk menguntungkan beberapa golongan, lalu masyarakat akan
dikemanakan. Seharusnya gubernur dan pemda melakukan evaluasi kerja untuk
merencanakan secara matang Sterkait pembagunan.
Diharapkan pemerintahan tidak haya memikirkan semata-mata tentang laba
keuntungan, melainkan berkewajiban juga untuk menjaga masyarakat dan tidak megkhianati
mereka dengan melunturkan nilai-nilai budaya yang menjadi salah satu

Anda mungkin juga menyukai