Anda di halaman 1dari 29

Statistika Deskriptif &

Inferensial
Oleh : Achmad Zakaria
Statistika Deskriptif
Pengertian

• Statistika Deskriptif bertugas hanya untuk


memperoleh gambaran (description) atau ukuran-
ukuran tentang data-data yang ada di tangan
• Memberikan informasi secara visual dan lebih
bersifat subjektif dalam pembuatan analisisnya
• Jika data yang dianalisis merupakan
sampel dari suatu populasi maka statistika
deskriptif akan menghasilkan ukuran-
ukuran sampel (statistik)
• Jika data yang dianalisis merupakan
keseluruhan populasi maka statistika
deskriptif akan menghasilkan ukuran-
ukuran populasi (Parameter)
Lingkup Statistika Deskriptif
• Ukuran gejala pusat dan ukuran letak
• Ukuran simpangan, dispersi dan variasi
• Distribusi frekuensi
• Penyajian data: tabel dan grafik
Statistika Inferensi
Adalah proses dimana kesimpulan tentang
harga parameter suatu populasi akan dicapai
dengan menggunakan pengamatan dan
perhitungan harga statistiksuatu sampel
yang diambil dari populasi itu
Statistika inferensial meliputi :
1. Estimasi
2. Hipotesis
Populasi

Generalisasi/inferensi

Sampel

• Uji Hipotesis (Uji Statisitik)


• Estimasi
Statistika

Deskriptif Konfirmatif/infeensi

Penaksiran Pengujian hipotesis

Titik Selang
Estimasi (Penaksiran)

• Penaksiran merupakan suatu alat dalam


statistika yang digunakan untuk
memperkirakan nilai sesungguhnya
dari suatu parameter
• Nilai parameter yang dimaksud adalah
rata-rata dan variansi
Interval estimasi
• Estimasi parameter yang dinyatakan oleh
dua nilai dalam suatu interval
• Dikenal juga dengan istilah selang
kepercayaan digunakan untuk mencari nilai
sesungguhnya dari suatu parameter, dimana
semua nilai yg mungkin dari parameter
tersebut berada pada kisaran batas bawah
dan batas atas dari suatu selang.
Pengelompokan selang
kepercayaan
1. Jenis parameternya yakni :  dan variansi
2
2. Banyaknya variabel acak yang terlibat
yakni satu atau dua populasi
Test Hipotesis
• Suatu anggapan teoritis yang dapat ditolak
atau diterima secara empiris

Uji Statistik
• Adalah suatu prosedur untuk menguji secara
probabilistik kebenaran dan ketidakbenaran
hipotesis nol
• Macam uji statistik yang dipakai perlu disesuaikan
dengan macam dan bentuk data statistik yang
tersedia, disamping itu pula didasarkan pada tujuan
pengujian yang bersangkutan
Uji Statistik
• Pada umumnya bersifat spesifik, artinya
suatu uji statistik yang berlaku pada
macamdata statistiktertentu, belum
tentu berlaku pada macam data statistik
lainnya.
• Suatu pengetahuan untuk memilih
macam uji statistiksangat diperlukan
guna mendapatkan hasil pengujian
hipotesis yang valid
Uji statistik
• Valid diartikan macam uji statistik yang digunakan
sesuai dengan macam data yang ada dan tujuan uji
statistik
• Setelah macam uji statistik ditentukan, tindakan
berikutnya adalah melakukan perhitungan statistik
• Perhitungan statistik dilakukan guna mencari
besarnya kesalahan type I (α) yg menunjukkan
besar resiko salah dalam menolak hipotesis nol
Uji statistik
• Besar resiko salah ini dinyatakan dalam
ukuran probabilitas, selanjutnya kesalahan
type I yang dipeoleh dari perhitungan
dibandingkan denganbesar kesalahan type I
yang masih diperhatikan (batas kemaknaan)
• Batas kemaknaan merupakan besaran untuk
menentukan apakah kesalahan type I kecil
atau besar. Dari hasil perbandingan ini
diputuskan apakah hipotesis nol ditolak atau
diterima
Uji statistik
• Besar kesalahan lebih kecil dari batas
kemaknaan kesalahan dianggap kecil.
Sebaliknya apabila besar kesalahan lebih
dai batas kemaknaan, kesalahan dianggap
besar
• Keputusan selalu mengambil resiko slah
terkecil, keputusan menolak hipotesa nol.
Sedangkan kesalahan type I besar,
keputusan menerima hipotesa nol
Langkah uji stastistik
1. Menetapkan hipotesis nol
2. Menetapkan hipotesis alternatif
3. Menentukan batas kemaknaan
4. Melakukan perhitungan statistik
5. Mengambil keputusan uji statistik
Menetapkan hipotesis nol/alternatif
• Ho : suatu pernyataan yang merupakan
jawaban sementara terhadap hasil uji
statistik
• H1 : Hipotesis alaternatif merupakan
pernyataan yang berlawanan dengan
pernyataan dalam Ho
Menyususn hipotesis alternatif ada 3
macam
1. H1 menyatakan
harga parameter
tidak sama dengan
harga harga yang
dihipotesiskan 2
pihak atau two-tail
2. H1 menyatakan
harga parameter
lebih besar dari
harga yang
dihipotesiskan 1
pihak atau one - tail
3. H1 menyatakan
harga parameter
lebih kecil dari
harga yang
dihipotesiskan 1
pihak atau one-
tail
Menentukan batas kemaknaan
• Perlu mempunyai kesamaan pandang mengenai
besar resiko salah dalam suatu pengambilan
keputusan
• Menentukan kesalahan type I besar atau kecil
disebut batas kemaknaan.
• Batas kemaknaan dinyatakan dengan nilai
probabilitas
• Umumnya dignakan angka 1%, 5 % atau angka
yang lain tergantung masalah yang diujidan
keinginan peneliti.
Melakukan perhitungan statistik
• Prinsipnya untuk mencari besar kesalahan
type I atau seringkali dinyatakan dengan
“P”
• Perhitungan ini didasarkan pada relative
deviate yang merupakan suatu nilai relative
dari penyimpangan atau perbedaan antara
dua nilai yang dibandingkan dibagi dengan
standart error penyimpangan tersebut
Keputusan uji statistik
• Dihadapkan pada 2 resiko salah yaitu :
kesalahan type I(α) & II(β )
• Type I : menolak hipotesis nol (Ho) pada
kenyataannya Ho benar(False positive)
• Type II : Menerima Ho padahal
kenyataannya Ho salah (false negative)
Keputusan & Hipotesis
Kenyataan Keputusan
Menolak Ho Menerima Ho
Ho Benar Kesalahan type I Benar
Ho Salah benar Kesalahan Type
II
Syarat Uji
• Skala Data
Interval
Rasio

• Distribusi Normal
• Homogen

Anda mungkin juga menyukai