Anda di halaman 1dari 53

PENULISAN KARYA

ILMIAH
Dr. RITA KARTIKA SARI, SKM. M.Kes
BAB I PENDAHULUAN
• Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
penelitian
• Penelitian selalu diawali dengan masalah penelitian
• Masalah penelitian adalah kesenjangan antara kenyataan (empiris) dengan teori
(logika)yang menimbulkan rasa tidak puas
• Merumuskan pertanyaan penelitian atau yang disebut konseptualisasi masalah, ada 2 hal
yang harus diperhatikan yaitu pertama berhubungan dengan masalah (substansi)
yang dipertanyakan dan kedua cara menjawab pertanyaan tersebut
(Metodologinya).
• Latar belakang masalah memuat uraian yang terkait dengan permasalahan
yang dikemukakan serta penjelasan mengapa masalah tersebut dipandang
menarik dan penting untuk diteliti
• Pada latar belakang harus memuat 4 aspek yaitu Masalah, besar
masalah, kronologis masalah, upaya penyelesaian dengan penelitian
yang masih harus dibuktikan kebenarannya.
MASALAH PENELITIAN

• Masalah penelitian dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu : Masalah filosofis, masalah kebijakan dan
masalah ilmiah.
• Masalah filosofis : Jika gejala-gejala empirisnya tidak sesuai dengan pandangan hidup yang ada di masyarakat.
Misalnya Pengobatan dengan menggunakan air rendaman batu ponari, Perilaku hubungan seks sebelum nikah
dikalangan remaja, gejala empiris tidak sesuai dengan norma etis dan keagamaan yang dianut dalam masyarakat.
• Masalah kebijakan : Perilaku-perilaku atau kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh si
pembuat kebijakan. Misalnya kualitas pendidikan yang tidak sesuai dengan tujuan pendidikan, BPJS tidak sesuai
sasaran
• Masalah ilmiah : kenyataan-kenyataan yang tidak sesuai dengan teori. Misalnya Ibu tidak menyusukan bayinya
secara eksklusif, masih banyak bayi BBLR, ketidaktahuan pencegahan Covid-19, prevalensi stunting tinggi dll.
BESAR MASALAH

• Besar masalah merupakan kedudukan masalah penelitian terhadap


permasalahan yang lebih luas atau dapat juga diuraikan dampak yang
ditimbulkan jika masalah tersebut dibiarkan saja, sehingga tergambar
pentinya penelitian dilakukan.
• Ditunjukkan dengan adanya data / prevalensi
• Dari deduktif sampai ke induktif
URUTAN/KRONOLOGIS MASALAH

• Urutan atau kronologis masalah merupakan urutan terjadinya masalah


penelitian atau menguraikan penelitian-penelitian yang sudah pernah
dilakukan yang terkait dengan variabel-variabel penelitian atau masalah
penelitian dengan subyek penelitian, metode penelitian dll yang berbeda
dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
• Jadi pada kronologis terdapat perbedaan penelitian yang akan
dilakukan dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan baik subyek,
metode penelitian dll.
UPAYA PENYELESAIAN

• Dalam latar belakang masalah memuat upaya yang akan dilakukan


dengan penelitian yaitu diuraikan metodologi untuk menjawab masalah
penelitian
RUMUSAN MASALAH

• Rumusan masalah dijelaskan secara spesifik masalah yang akan di teliti


• Dinyatakan dalam bentuk Kalimat Tanya.
• Kalimat tersebut mempermasalahkan suatu variabel atau
mempertanyakan hubungan antar dua atau lebih variabel.
TUJUAN PENELITIAN

• Merupakan pernyataan untuk menjawab masalah


• Tujuan yang ingin dicapai dapat dibedakan menjadi tujuan umum dan
khusus
• Tujuan umum : masih bersifat umum sedangkan tujuan khusus berisi
tujuan untuk mencapai tujuan khusus, jadi lebih rinci atau spesifik.
• Tujuan akan terjawab di Simpulan
MANFAAT PENELITIAN

• Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoritis yaitu untuk


pengembangan ilmu dan manfaat praktis untuk memecahkan masalah-
masalah praktis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
• Referensi terkini, kurang dari 10 tahun atau yang masih relevan
• Gunakan paraphrase untuk menghindari plagiat
PEMBUATAN TINJAUAN PUSTAKA

• Pahami variabel yang akan diteliti


• Fokus pada variabel yang akan diteliti dan teori yang akan digunakan
• Cari sebanyak mungkin literature yang jelas & relevan (diharuskan
banyak jurnal
• Dalam satu paragraph menggunakan beberapa literatur
• Tinjauan pusataka merupakan dasar dalam membuat pembahasan
KERANGKA KONSEP

• Kerangka konseptual merupakan penjelasan tentang konsep-konsep yang terkandung dalam


asumsi teoritis yang akan digunakan untuk mengistilahkan unsur-unsur yang
terkandung didalam fenomena yang akan diteliti dan hubungannya.
• Kerangkan konsep adalah suatu skema dalam penelitian yang menggambarkan hubungan
antar konsep/variable yang diteliti yang diturunkan dalam kerangka teori (Polt & Hungler,
1999)diharapkan
• Hubungan dua atau lebih konsep atau pernyataan (Statement)
• Pernyataan hubungan antar konsep yang digambarkan pada kerangkan konsep menentukan
independen dan dependen variable , hipotesis yang akan dirumuskan, desain yang dipilih,
metode statistic yang akan digunakan, serta, hasil penelitian
TAHAPAN DALAM MENGEMBANGKAN
KERANGKA KONSEP
• Memilih dan mendifinisikan konsep
• Mengembangkan hubungan antar konsep (Relation Statement)
• Mengembangkan hirarti statement sets menyusun peta konsep
(Conceptual Map)
CONTOH KERANGKA KONSEP

(Komitmen
Organisasi)Variabel Kepuasan Kerja Karyawan
Independen (Variabel dependen)

Insentif / jenjang karier


(Variabel Perancu)
KERANGKA TEORI
• Kumpulan konsep yang saling berkait seperti teori-teori dalam menjelaskan logika
penelitian atau kerangka berfikir disebut Kerangka Teori
• Kerangka teori memandu peneliti untuk menentukan hal-hal apa yang akan diukur, dinilai
dan ditafsirkan dan hubungan statistik
• Untuk membuat kerangka teori , kita harus mencari teori-teori atau konsep-konsep yang
berkaitan dengan masalah yang akan di teliti (Variabel bebas, terikat, variable antara,
variable perancu)
• Memberikan gambaran atau batasan dari teori yang digunakan sebagai landasan dalam
penelitian yang akan dilakukan sehingga memperjelas sasaran dan tujuan penelitian.
PROSEDUR PENYUSUNAN TEORI

1. Tetapkan nama variable yang diteliti dan jumlah variabelnya (lihat judul)
2. Melakukan kajian pustaka (buku, artikel, jurnal, laporan penelitian,
skripsi,thesis,disertasi)
3. Melakukan sintesis atau modifikasi antara teori yang satu dengan teori
yang lain
4. Menyusun kerangka pemikiran secara logis, runtut dan rasional
KERANGKA TEORI

18
TUJUAN KERANGKA TEORI

• Mendifinisikan konsep-konsep kunci


• Mengevaluasi, memilih dan menggabungkan teori yang relefan
• Menjelaskan asumsi dan harapan
PARAFRASE

• Parafrase adalah upaya yang dilakukan penulis untuk pernyataan


kembali pernyataan penulis lain baik berupa paragraph maupun kalimat
menjadi paragraph atau kalimat baru tanpa merubah makna atau ide
tulisan yang diparafrasekan tersebut.
• Penulis dapat melakukan paraphrase dari ide/gagasan dalam bahasa yang
berbeda
• Ketrampilan memprafrase adalah ketrampilan penting agar tulisan
yang diproduksinya menjadi tulisan yang bermutu dan tidak plagiasi
LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBUAT PARAFRASE

• Membaca & memahami isi sumber kutipan secara menyeluruh


• Tuliskan item-item substansi/inti gagasan tersebut pada sebuah kertas
• Selajutnya tuliskan kalimat dengan gaya bahasa anda sendiri untuk mengungkapkan sustansi inti/gagasan yang
akan di paraphrase tanpa melihat sumber asli untuk menghindari kontaminasi kosa kata dari sumber aslinya
• Cek ulang tata bahasa dari paraphrase anda, pastikan bahwa tulisan anda disusun telah sesuai dengan kaidah
tata bahasa Indonesia yang baik & benar.
• Sandingkan hasil tulisan paraphrase anda dengan dengan sumber teks aslinya guna memastikan tidak ada
kemiripan bahasa dengan teks asli.
• Anda juga dapat memanfaatkan orang lain untuk mengoreksi paraphrase yang telah anda susun untuk
memastikan tidak plagiasi.
CONTOH PARAPHRASE

• Kalimat asli : computer mampu membawa orang ke tempat-tempat yang


belum pernah bisa mereka kunjungi sebelumnya, termasuk ke permukaan
planet lain.
• Paraphrase : Melalui computer, orang dapat pergi ketempat yang belum
pernah mereka kenal (Krisnawati, 2000,hlm57).
HIPOTESIS
• Hipotesis : Jawaban sementara hubungan dua atau lebih variable yang kebenaranya
akan dibuktikan dalam penelitian (Burn, Grove, 2009)
• Hipotesis Penelitian adalah Pertanyaan yang perlu dibuktikan kebenarannya
• Hipotesis Statistik Berupa notasi matematis :
• Ho (Hipotesis nol/nihil) adalah Hipotesis statistic yang akan diuji/dites
• Ha/H1 (Hipotesis alternative/Hipotesis Kerja) adalah kebalikan atau lawan dari hipotesis nol (Ho)
• Hipotesis Terdiri dari : Hipotesis Diskriptif, Hipotesis Komparatif, Hipotesis
Asosiatif, Hipotesis Kausal
Hipotesis Diskriptif
• Hipotesis diskriptif : Dugaan atau jawaban sementara terhadap masalah
deskripsi yang berhubungan dengan variable tunggal atau mandiri
• Contoh : Seorang peneliti ingin mengetahui apakah bakso direstoran malang
mengandung borak atau tidak
• Maka peneliti membuat Rumusan Masalah : Apakah Bakso di restoran malang
mengandung borak
• H0 : Bakso di Restoran malang tidak mengandung borak
• H1 : Bakso di Restoran malang mengandung borak
Hipotesis Komparatif
• Hipotesis Komparatif : Dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan
perbandingan (komparasi) antara 2 variable penelitian
• Contoh : Seorang meneliti ingin mengetahui bagaimana sikap loyal antara pendukung club sepak bola
Manchester United jika dibandingkan dengan sikap loyal pendukung club sepak bola Chelsea, apakah
pendukung mempunyai tingkat loyalitas yang sama atau berbeda
• Maka peneliti membuat Rumusan Masalah : Apakah pendukung club sepak bola Manchester United dan
Chelsea memiliki tingkat loyal yang sama
• H0 : Pendukung club sepak bola Manchester United memiliki tingkat loyal yang tidak sama dengan
pendukung club sepak bola Chelcea
• H1 : Pendukung club sepak bola Manchester United memiliki tingkat loyal yang sama dengan pendukung
club sepak bola Chelcea
Hipotesis Asosiatif
• Hipotesis Asosiatif : Dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
mempertanyakan hubungan / asosiasi antara 2 variable penelitian
• Contoh : peneliti ingin mengetahui apakah sinatron berjudul anak jalanan mempengaruhi gaya
remaja laki-laki dalam mengendarai motor
• Maka peneliti membuat Rumusan Masalah : Apakah sinetron berjudul anak jalanan
mempengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor?
• H0 : Sinetron berjudul anak jalanan tidak mempengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai
motor
• H1 : Sinetron berjudul anak jalanan mempengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor
Hipotesis Kausal
• Hipotesis Kausal : Dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah
yang mempertanyakan pengaruh factor predictor terhadap variable respon
• Contoh : Peneliti akan meneliti apakah KB hormonal ada pengaruh terhadap
kejadian kanker leher Rahim
• Maka peneliti membuat Rumusan Masalah : Apakah KB hormonal ada
pengaruh terhadap kejadian kanker leher Rahim ?
• H0 : KB hormonal tidak ada pengaruh terhadap kejadian kanker leher Rahim
• H1 : KB hormonal ada pengaruh terhadap kejadian kanker leher Rahim
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

• Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai atau sifat orang, objek atau kegiatan
yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari dan
selanjutnya ditarik kesimpulan (Sugiyono)
• Variabel Bebas / Independen adalah merupakan variable yang mempengaruhi variable
terikat
• Variabel Terikat / Dependen adalah merupakan variable yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variable bebas
• Contoh Kepuasan konsumen (V. Bebas)  Loyalitas konsumen (V. Terikat)
• Contoh Kadar HB (V. Bebas) kejadian BBLR (V.Terikat)
• Variabel Intervening/perantara adalah Variable yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variable independen dengan variable
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati
dan diukur
• Misal Motivasi kerja (V. Bebas )  Kinerja karyawan (V. Terikat)

Kepuasan Kerja
(Y) V. Intervening
• Variabel Perancu / Confounding adalah variable yang merancukan antara variable bebas dan terikat
 Harus dikontrol
• Contoh : V. Bebas : Pengetahuan, V. Terikat : Perilaku, V. Perantara : Sikap, V. Perancu : Situasi/
Kondisi Lingkungan
• Cara mengontrol/menyingkirkan perancu dengan 2 cara yaitu : 1. Analisis Penelitian, 2. Desain
Penelitian
• Menyingkirkan perancu dengan Desain penelitian :
• Retriksi yaitu menyingkirkan subyek yang memiliki variable perancu dengan kriteria inklusi dan eksklusi
• Matching yaitu proses menyamakan variabel perancu diantara dua kelompok yang ingin dibandingkan
• Randomisasi yaitu mengacak seluruh variabel perancu agar disebar disemua kelompok
• Menyingkirkan factor perancu dengan Analisis :
• Stratifikasi yaitu dengan melihat komponen perancu pada masing-masing kelompok, cara lazim
meniadakan factor perancu bila ada 1 perancu bila lebih dari 1 perancu menjadi komponen yang
sulit diinterpretasi
• Analisis Multivariat yaitu tehnik statistic untuk penelitian yang menganalisis lebih dari 2 variab le
bebas secara sekaligus tehnik yang digunakan regresi linier untuk numeric, regresi logistic untuk kategorik
POPULASI

• Populasi dalam penelitian adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai


karakteristik tertentu.
• Subyek dapat berupa manusia, hewan coba, data laboratorium dll,
sedangkan karakteristik subyek ditentukan sesuai dengan ranah & tujuan
penelitian.
• Populasi penelitian dibagi 2 : 1. Populasi Target (Target Population) dan
2. Populasi Terjangkau (Accessible Population) atau Populasi Sumber
(Source Population)
POPULASI TARGET & POPULASI TERJANGKAU

• Populasi target adalah keseluruhan subyek yang dapat didefinisikan dengan jelas,
memiliki sejumlah kesamaan karakteristik & menjadi sasaran utama masalah penelitian.
• Contoh populasi target : (semua orang usia lanjut dengan alzheimer, semua orang
dengan AIDS, semua bayi dengan BBLR, semua anak dengan asma, semua wanita
hamil dengan anemia)
• Populasi Terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dapat dijangkau oleh
peneliti, dibatasi oleh tempat dan waktu.
• Contoh populasi terjangkau : Pasien covid-19 yang berobat di RSUD RA Kartini
Kabupaten Jepara pada bulan januari sampai oktober Tahun 2020.
SAMPEL
• Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggaps mewakili
populasinya.
• Subyek penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu : 1. Subyek terpilih/eligible subject atau sampel yang
dikehendaki/intended sample dan 2. subyek yang benar diteliti
• Subyek terpilih/eligible subject atau sampel yang dikehendaki/intended sample merupakan bagian
dari populasi terjangkau yg direncanakan untuk diteliti langsung.
• Subyek yang benar diteliti adalah subyek yang benar mengikuti penelitian sampai selesai,
kelompok ini merupakan bagian subyek yang terpilih dikurangi dengan drop out.
• Sampel dipilih dengan populasi terjangkau dengan prosedur random dan non random yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
KRITERIA INKLUSI & EKSKLUSI

• Kriteria Inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian pada populasi target
dan populasi terjangkau
• Peneliti harus berhati-hati agar kriteria tersebut relevan dengan permasalahaan
penelitian.
• Kriteria Eksklusi adalah sebagian subyek yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dari studi karena berbagai sebab antara lain : terdapat
keadaan/penyakit yang mengganggu pengukuran, terdapat keadaan yg menganggu
kemampulaksanaan misal pasien tidak mempunyai tempat tinggal tetap, hambatan
etis, subyek menolak berpartisipasi.
KESALAHAN ELEMENTER
• Kesalahan elementer yang sering terjadi adalah menyebut dalam kriteria eksklusi adalah hal-hal yang sudah disebut
masuk dalam kriteria inklusi
• Contoh kesalahan elementer 1 :
• Kriteria Inklusi : Pasien pertusis berusia < 1 bulan
• Kriteria Eksklusi : Pasien pertusis berusia > 1 bulan
• Contoh kesalahan elementer 2 :
• Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur wistar usia 3 bulan dengan berat 250 gram
• Kriteria inklusi : Tikus jantan, usia 3 bulan, berat 250 gram.
• Alur piker tersebut tidak benar, Jika sudah dibatasi dalam populasi tidak perlu diulang dalam kriteria inklusi/eksklusi
• Contoh kesalahan elementer 3 :
• Kriteria inklusi : Tikus Mati, padahal tikus mati tidak biasa disebut kriteria eksklusi tetapi sebagai Dropp Out
• Ingat bahwa penetapan sampel dengan kriteria inklusi/aeksklusi dilakukan sebelum perlakuan, jadi ketika tikus mati
selama penelitian berarti tidak eksklusi tapi dropp out
Definisi Operasional
• Definisi Operasional variabel penelitian merupakan definisi yang
rumusannya menggunakan kata-kata operasional, sehingga variable
bias diukur  bukan definisi arti
• Manfaat Definisi Operasional untuk mengidentifikasi kriteria yang dapat
diobservasi sehingga memudahkan observasi atau pengukuran terhadap
variabel
Skala Data
• Berdasarkan tingkatan pengukuran tipe data dibagi kedalam 4 jenis yaitu :
categoric (nominal, ordinal,) numeric ( interval, rasio)
• Data nominal : Tidak memiliki tingkatan/urutan
• Bersifat kategori dan tidak dapat dihitung secara matematis
• Contoh : macam-macam warna, jenis kelamin, merek, laptop dll
• Data Ordinal : Memiliki urutan/tingkatan
• Bersifat kategori dan tidak dapat dihitung secara otomatis
• Contoh : tingkatan kepuasan, jenjang sekolah, juara perlombaan
Skala Data
• Tipe Data Interval : Mirip dengan ordinal yaitu memiliki tingkatan
• Perbedaanya adalah nilai pada data interval tidak dapat dihitung secara sistematis
• Bersifat nominal dan dapat dihitung secara matematis
• Tidak mulai dari nol
• Contoh : Suhu orang demam, ukuran pakaian (M,L,XL)
• Tipe Data Rasio : Data rasio mirip dengan interval
• Perbedaanya adalah nilai pada data rasio dimulai dari nol poin
• Bersifat nominal dan dapat dihitung secara sistematis
• Contoh : Upah karyawan, jumlah mobil yang terjual, berat badan, tinggi badan
BESAR SAMPEL

• Beberapa hal yang dijadikan pertimbangan peneliti ketika menentukan sampel


antara lain adalah power, yang secara statistic didefinisikan sebagai kemampuan
suatu penelitian untuk mendapatkan beda yang secara statistic bermakna, dengan
kata lain power adalah kekuatan untuk menolak hipotesis nol pada data penelitian .
• Nilai power adalah (1-β). Jika β = 20 % maka powernya adalah 80 %. Dengan
demikian jika ditentukan power 80 % maka nilai Zβ adalah 0,842
• hal lain yang diperhatikan dalam menentukan besar sampel adalah interval
kepercayaan (Convidence Interval)
1. Besar Sampel untuk Data Numerik
A. Uji hipotesis terhadap rerata dua populasi untuk dua kelompok independen
Untuk menentukan besar sampel dua kelompok independen diperlukan 4
informasi :
• Simpangan baku kedua kelompok , s (dari pustaka)
• Perbedaan klinis yang diinginkan X1-X2 (clinical judgment)
• Tingkat kemaknaan α (ditetapkan oleh peneliti )
• Power atau Zβ (ditetapkan oleh peneliti) Rumus yang digunakan adalah
Contoh
• Bila ingin diketahui perbedaan nilai siswa sebelum dad sesudah
penerapan metode PBL, dengan beda 5 dianggap berarti rerata nilai
kelompok 1 = 80 sedangkan simpangan baku kedua kelompok 10 dan α
ditentuka 0,05 dan power 80 % atau Zβ = 0,842 maka berapakah jumlah
subyek yang dibutuhkan ?
B. Untuk Dua Kelompok Berpasangan
• Informasi yang dibutuhkan untuk menentukan jumlah subjek pada penelitian
uji hipotesis untuk dua kelompok berpasangan :
• Selisih rerata dua kelompok yang bermakna, d (berdasarkan clinical judgment)
• Simpangan baku dari selisih rerata, Sd (dari pustaka atau clinical judgment)
• Tingkat kemaknaan α (ditetapkan oleh peneliti)
• β ditentukan oleh peneliti
• Rumus yang dipergunakan
Contoh
• Bila diketahui selisih rerata tekanan diastolic antara kedua kelompok
adalah 5 mmHg dengan simpangan baku selisih 10 mmHg maka α = 0,05
dan power 80 % maka :
2. Besar Sampel Untuk Data Nominal
• Uji hipotesis terhadap 2 proporsi
• untuk uji hipotesis dua proporsi diperlukan informasi :Proporsi efek
standar terhadap P1 (dari pustaka), serta proporsi efek yang diteliti P2
(clinical judgment)
• Tingkat kemaknaan α (ditentukan peneliti)
• Power (ditentukan oleh peneliti)
• Rumus yang digunakan
3. Besar Sampel Untuk Penelitian
Eksperimental dengan Hewan Coba
• Dihitung dengan rumus Frederer
• t : jumlah kelompok perlakuan
• n : jumlah subjek tiap kelompok
• Dapat juga dipergunakan ketetapan WHO yakni jumlah minimal hewan
coba tiap kelompok adalah 5
TEHNIK SAMPLING
• PROBABILITY : Semua orang yang menjadi populasi berpotensi untuk menjadi sampel,
pengambilan sampel secara acak/random dari populasi yang ada
• Simple random sampling : Tehnik pengambilan sampel sederhana karena pengambilan populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata, cara tersebut dilakukan jika anggota populasi
dianggap homogen, dapat dilakukan dengan metode undian (digeneralisasikan) : dpt diterapkan di
populasi yglebih besar
• Proportionate stratified random sampling : Biasanya digunakan pada populasi yang mempunyai
susunan bertingkat/berlapis-lapis, digunakan pada populasi yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional
• Disproportionate stratified random sampling : Digunakan untuk menentukan jumlah sampel
bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional
• Cluster Sampling : Tehnik pengambilan sampel bila mana populasi tidak terdiri dari individu-
individu melainkan terdiri atas kelompok individu/Cluster, menentukan sampel jika objek data
sangat luas
NON PROBABILITY : Suatu tehnik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap
unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
• Systematis sampling : Tehnik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut
• Quota sampling : Tehnik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota
yang diinginkan, biasanya digunakan dengan penelitian sedikit sampel
• Accidental Sampling : Tehnik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan bertemu itu sesuai dengan sumber data,
pengambilan sampel tidak ditetapkan terlebih dahulu
• Sampling Purposive : Tehnik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu, sampel disesuaikan dengan kriteria tertentu,
yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian, atau permasalahan penelitian
• Sampel Jenuh : Tehnik pengambilan sampel jika semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, digunakan jika populasi
relative kecil, kurang dari 30 orang, , semua anggota populasi dijadikan sampel (total populasi)
• Snowball Sampling : Tehnik pengambilan sampel yang awal mulanya jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih
teman-temannya untuk dijasikan sampel, dan begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel makin banyak, ibarat bola salju yang
menggelinding makin lama makin besar
• Consecutive sampling : adalah teknik pengambilan sampel di mana setiap subjek yang memenuhi kriteria inklusi dipilih
sampai ukuran sampel yang diperlukan tercapai.
BAB IV
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
• Sebelum menyampaikan hasil penelitian sebaiknya diberikan uraian tentang apa yang sudah
dikerjakan sampai diperoleh hasil tersebut
• Hasil penelitian adalah bagian yang menyajikan hasil dari penelitian dalam bentuk data
• Selain dengan uraian, data penelitian, dapat juga sebagai ilustrasi (gambar , foto, diagram,
grafik, tabel)
• Dalam menyajikan tabel atau grafik hendaknya tabel dan grafik tersebut berupa self
explanatory, artinya semua keterangan harus ada pada table dan grafik tersebut sehingga
pembaca dapat memahami tanpa harus mengacu ke teks/naskah.
• Yang perlu di sajikan secara naratif adalah hal-hal yang menonjol dari data tersebutmisalnya
persentasi (frekwensi terbesar/terkecil), rerata terbesar/terkecil, perbedaan selisih
terbesar/terkecil, dan atau hubungan yang bermakna
• Informasi lain yang lebih detail disajikan dalam bentuk table & grafik
• Pada bab ini memuat analisis data, jika digunakan analisis statistic secara rinci dimuat di
lampiran.
Pembahasan
• Dibahas dengan penelitian sebelumnya , juga teori
• Pembahasan sesuai dengan hasil analisis
BAB V
SIMPULAN & SARAN
• Simpulan
• Menjawab dari Tujuan

• Saran
• Menjawab dari Keterbatasan penelitian
DAFTAR PUSTAKA (Vancover)

• 1. Mahdiyah D, Pratiwi DIN, Palimbo A, Palupi DA, Sari RK, Nguyen PT.
Coronavirus outbreak causes halal sex tourism to suffer. International Journal
of Advanced Science and Technology. 2020;29(6 Special Issue):993–7.
• 2. Sari RK, Zulaikhah ST, Mahdiyah D. Study on emotional intelligence and
spiritual intelligence as a prediction of students comulative’ grade points
average. Journal of Critical Reviews. 2019;6(5):30–5.
• 3. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2014. XIX + 675.
DAFTAR PUSTAKA (Havard)

Mahdiyah, D. et al. (2020) “Coronavirus outbreak causes halal sex tourism to suffer,”
International Journal of Advanced Science and Technology, 29(6 Special Issue), pp. 993–997.

Sari, R. K., Zulaikhah, S. T. and Mahdiyah, D. (2019) “Study on emotional intelligence and
spiritual intelligence as a prediction of students comulative’ grade points average,” Journal of
Critical Reviews, 6(5), pp. 30–35. doi: 10.22159/jcr.06.05.05.

Soetjiningsih (2014) Tumbuh Kembang Anak. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai