Anda di halaman 1dari 12

PERAN PEMERINTAH TERHADAP

PERLINDUNGAN
KETENAGAKERJAAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
ELIDA
DARMA
20090320007
A. PENDAHULUAN
INDONESIA NEGARA DENGAN PENDUDUK USIA PRODUKTIF TERBANYAK DAN
MAYORITAS MUSLIM
PERMASALAHAN TENAGA KERJA DI
INDONESIA
 Tenaga kerja di Indonesia dilindungi oleh Undang-Undang
 Kewajiban negara untuk memberikan perlindungan, rasa aman dan
kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
 Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam namun karena
bentuk pemerintahan yang dianut adalah demokrasi, maka produk
hukum yang dihasilkan tidak bisa mengadopsi nilai-nilai yang sudah
diterangkan dalam AlQuran dan hadis.
 Ketidakpastian status tenaga kerja di era outsourcing sekarang ini
 Dipandang perlu untuk mengetahui bagaimana Islam mengatur tentang
sistem ketenagakerjaan dan bagaimana tugas pemerintah untuk
membuat regulasi yang adil bagi perusahaan dan karyawan
B. UNDANG-UNDANG SEBAGAI
PERLINDUNGAN TERHADAP PEKERJA
 1. UUD Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen, Pasal 27 ayat (2) yaitu
“Tiap- tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan”;

 2. UU Nomor 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia, Pasal 38 ayat (1); Ayat (2);
Ayat (3); Ayat (4); dan

 3. UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan

 4. Omnibus Law yang didalamnya terdapat UU Cipta Kerja.


UU CIPTA KERJA
(OMNIBUS LAW)
UU CIPTAKERJA 2020 VS UU Nomor 13 Tahun
2003
 Perusahaan melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
atau pemisahan perusahaan
 1.Perusahaan melakukan efisiensi  1. Perusahaan Bangkrut
 2.Perusahaan tutup yang disebabkan karena perusahaan mengalami
kerugian secara terus menerus selama dua tahun  2. Perusahaan tutup karena merugi
 3.Perusahaan tutup yang disebabkan karena keadaan memaksa (force
majeur)
 3. Perubahan status perusahaan
 4.Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban pembayaran utang  4. Pekerja melanggar perjanjian kerja
 5. Perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan niaga  5. Pekerja melakukan kesalahan berat
 6.Perusahaan melakukan perbuatan yang merugikan pekerja
 6. Pekerja memasuki usia pensiun
 7.Pekerja mengundurkan diri atas kemauan sendiri
 8.Pekerja mangkir selama lima hari kerja atau lebih secara berturut-
 7. Pekerja mengundurkan diri
turut tanpa keterangan secara tertulis
 8. Pekerja meninggal duni
 9. Pekerja melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama  9. Pekerja mangkir (bolos)
 10.Pekerja ditahan pihak yang berwajib
 11.Pekerja mengalami sakit berkepanjangan atau cacat akibat
kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah
melampaui batas dua belas bulan
 12.Pekerja memasuki usia pensiun
C. KETENAGAKERJAAN DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
1. Surat Al-Baqarah Ayat 286 misalnya yang menjadi pijakan bagi buruh untuk mendapat hak
beristirahat dan bekerja sesuai dengan kemampuan terbaiknya.
َ ‫اخ ۡذنَ ۤا اِ ۡن نَّ ِس ۡینَ ۤا اَ ۡو اَ ۡخ‬ ‫ہّٰللا‬
 ‫ص ًرا َک َما َح َم ۡلت َٗہ‬ ۡ ِ‫ط ۡانَا ۚ َربَّنَا َو اَل ت َۡح ِملۡ َعلَ ۡینَ ۤا ا‬ َ َ‫سبَ ۡت َو َعلَ ۡیہَا َما ۡاکت‬
ِ ‫سبَ ۡت ؕ َربَّنَا اَل تُ َؤ‬ َ ‫سا اِاَّل ُو ۡس َعہَا ؕ لَہَا َما َک‬ ً ‫اَل یُ َکلِّفُ ُ نَ ۡف‬
‫ص ۡرنَا َعلَی ۡالقَ ۡو ِم ۡال ٰکفِ ِر ۡی َن‬ ُ ‫ اَ ۡنتَ َم ۡو ٰلىنَا فَ ۡان‬ٝ ‫ َو ۡار َحمۡ نَا‬ٝ ‫اغفِ ۡر لَنَا‬ ۡ ‫ َو‬ٝ ‫اعفُ َعنَّا‬ َ ‫َعلَی الَّ ِذ ۡی َن ِم ۡن قَ ۡبلِنَا ۚ َربَّنَا َو اَل تُ َح ِّم ۡلنَا َما اَل‬
ۡ ‫طاقَۃَ لَنَا بِ ٖہ ۚ َو‬
 Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
 Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan)
yang diperbuatnya.
 (Mereka berdoa),
 “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan.
 Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami.
 Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.
 Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
 Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Surat At-Taubah Ayat 105
 
َّ ‫ل‬UU‫ل َغ ۡي ِب َوا‬UU‫ ۡا‬U‫لى ٰع ِل ِم‬UU‫ستُ َرد ُّۡو َن ِ ٰا‬ ‫هّٰللا‬
‫ ۡع َملُ ۡوَۚ‌ن‬UU‫ َت‬U‫ ۡنتُ ۡم‬U‫ َما ُك‬UU‫ ِب‬U‫يُنَبِّئُ ُك ۡم‬UUU‫ا َد ِة َف‬U‫ش َه‬ َ ‫ل ُم ۡؤ ِمنُ ۡوَ‌ؕن َو‬UU‫ َو ۡا‬U‫س ۡولُ ٗه‬
ُ ‫ َو َر‬U‫سيَ َرى ُ َع َملَ ُك ۡم‬َ UUU‫ع َملُ ۡوا َف‬Uۡ ‫ُ ِل ا‬U‫َوق‬
Artinya:
Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu
juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan."
Surat Al Anfal ayat 27
‫س ْو َل َوتَ ُخ ْونُ ْٓوا اَ ٰم ٰنتِ ُك ْم َواَ ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُم ْو َن‬ ‫هّٰللا‬
 ُ ‫ٰيٓا َ ُّي َها الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْوا اَل تَ ُخ ْونُوا َ َوال َّر‬
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui.
1. ‫ن ماجة‬U‫ (رواه إب‬.ُ‫ َي ِجفَّ َع َرقُه‬U‫ أَ ْن‬U‫ َق ْب َل‬Uُ‫ير أَ ْج َره‬
َ ‫طوا اأْل َ ِج‬
ُ ْ‫لَّ َم أَع‬U‫س‬
َ ‫ َو‬U‫لَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه‬U‫ص‬ ُ ‫ َر‬U‫ قَا َل‬U‫ ُع َم َر قَا َل‬U‫ َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن‬U‫َع ْن‬
َ ِ ‫و ُل هَّللا‬U‫س‬
)‫والطبراني‬
“Dari Abdullah bin Umar ia berkata, “Rasulullah saw bersabda: “Berikanlah upah kepada
pekerja sebelum kering keringatnya” (HR Ibnu Majah dan at-Thabrani).
2. ‫ (رواه‬.‫ى َم ِل ٍّي َف ْليَ ْتبَ ْع‬U‫ َع َل‬U‫ أَ َح ُد ُك ْم‬U‫ َفإِ َذا أُ ْت ِب َع‬U‫ظ ْل ٌم‬
ُ ‫ ا ْل َغ ِن ِّي‬U‫ َم ْط ُل‬U‫لَّ َم قَا َل‬U‫س‬
َ ‫ َو‬U‫لَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه‬U‫ص‬ ُ ‫ُ أَنَّ َر‬U‫ هَّللا ُ َع ْنه‬U‫ض َي‬
َ ِ ‫و َل هَّللا‬U‫س‬ ِ ‫ َر‬Uَ‫ي ُه َر ْي َرة‬U‫ْن أَ ِب‬U ‫َع‬
)‫البخاري ومسلم‬
”Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda: “Menunda membayar hutang
(termasuk upah pekerja) bagi orang yang mampu adalah kezaliman dan apabila seorang dari
kalian dialihkan kepada orang yang mampu, maka hendaknya dialihkan” (HR Al-Bukhari
dan Muslim).
3. ‫ان َي ْأ ُك ُل ِمنْ َع َم ِل َي ِد ِه‬ َّ ‫او َد َع َل ْي ِه ال‬
َ ‫ساَل ُم َك‬ ِ ‫ط َعا ًما قَ ُّط َخ ْي ًرا ِمنْ أَنْ َي ْأ ُك َل ِمنْ َع َم ِل َي ِد ِه َو ِإنَّ َن ِب َّي‬
ُ ‫هللا َد‬ َ ‫َما أَ َك َل أَ َح ٌد‬

Artinya: Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari
makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud as.
memakan makanan dari hasil usahanya sendiri (HR. Bukhari).
SOLUSI ISLAM UNTUK PEKERJA DAN PENGUSAHA
 ABDUL JALIL (TEOLOGI BURUH)
NEGARA (PEMERINTAH)  WASIT
Kebutuhan hidup minimum, sektor kesehatan dan pendidikan adalah kebutuhan dasar
masyarakat yang harus dipenuhi oleh negara. Kedua sektor tersebut termasuk dalam katagori
pemeliharaan kemaslahatan umum. Negara harus menjamin seluruh fasilitas kesehatan dan
pendidikan yang memadai sehingga dapat dinikmati oleh seluruh warga negara

Pada bagian lain, pemerintah juga berkewajiban membentuk lembaga seperti Wilayat al-Hisbah,
Wilayat al-Qadha atau Wilayat al-Mazhalim. Ketiga lembaga ini mempunyai tujuan yang sama
yaitu menciptakan ketertiban dan keadilan di masyarakat.
Solusi relasi hubungan industrial yang ideal menurut Islam,
salah satunya adalah konsep Syirkah Inan-Ijarah. Ijarah sendiri
sederhananya adalah kontrak kerja antara pekerja-pemilik yang
memuat hak dan kewajiban masing-masing.

 Sementara Syirkah Inan mirip dengan perjanjian kemitraan atau kerja sama


dalam lapangan hukum perdata. Dengan kombinasi syirkah inan-ijarah ini,
maka buruh tak lagi menjadi entitas terpisah dengan alat produksi seperti
dalam kapitalisme. Sebaliknya, konsep itu pun tak menjadikan buruh sebagai
penguasa mutlak atas alat produksi seperti yang diidam-idamkan pendukung
sosialisme.  Kepemilikan bersama antara majikan-buruh atas suatu alat
produksi, adalah relasi hubungan industrial yang ideal.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

MOHON MAAF (KARENA PASTI ADA


SALAH)
SEMOGA BISA LEBIH BAIK
 WAALAIKUMSALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
 "Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga engkau
dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum dan harta
terhukum. Harta itu kurang apabila dibelanjakan, tapi ilmu
bertambah bila dibelanjakan.“ (ALI BIN ABI THALIB)

Anda mungkin juga menyukai