ASUHAN KEPERAWATAN
ANEMIA
PENGERTIAN
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar
•
darah.
•
Anemia aplastik disebabkan terhentinya pembuatan
sel darah oleh sumsum tulang (kerusakan sumsum
tulang).
JENIS ANEMIA
1. Anemia Defisiensi Besi
– Kebutuhan Fe dalam makanan sekitar 20 mg
sehari, dari jumlah ini hanya kira-kira 2 mg yang
diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2 –
ikterik
• pusing
•
tachikardi, palpitasi
•
bising sistolik anorganik,
bising karotis,
•
pembesaran jantung.
Manifestasi khusus pada anemia:
•
Anemia aplastik: ptekie, ekimosis, epistaksis, ulserasi
oral, infeksi bakteri, demam, anemis, pucat, lelah,
takikardi, ikterus, hepatosplenomegali.
•
Anemia defisiensi: konjungtiva pucat (Hb 6-10 gr/dl),
telapak tangan pucat (Hb < 8 gr/dl), iritabilitas, anoreksia,
takikardi,
•
Kadar B12 serum rendah pd anemia pernisiosa
Test comb direk positif jk ada anemia hemolitik
•
autoimun
•
Test Schilling
•
Benzidine test
Kelainan laborat sederhana untuk masing-masing
–
tipe anemia
Anemia :
defisiensi asam folat : makro/megalositosis
– Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin
indirek dan total naik, urobilinuria.
– Anemia aplastik : trombositopeni, granulositopeni,
Anemia
Prosedur
Anoreksia Resti Ggn nutrisi invasif : cairan
Kadar HB
kurang dari iv, tranfusi
Lemas kebutuhan
Komparten sel
Cepat lelah penghantar oksigen/ Resiko infeksi
Tonus otot zat nutrisi ke sel <
Mi Resiko ggn
integritas jaringan
PENATALAKSANAAN
•
Anemia pasca perdarahan:
ttransfusi dar h.
–
– makanan adekuat
– diberikan SF 3x10mg/kg BB/hari.
– Transfusi darah hanya diberikan pada Hb <5
gr/dl.
•
Anemia aplastik:
– Prednison dan testosteron
Transfusi darah
–
–
–
PMPeankgaonbantayng ibnee
f rgkiszi
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Riwayat atau adanya faktor-faktor penyebab :
–
Kehilangan darah kronis, Riwayat ulkus gastrik kronis
atau reseksi gastrik.
– Penggunaan kemotherapi, Penggunaan antibiotik
kronis.
– Gagal ginjal.
– Defisiensi nutrisi.
Luka bakar luas .
2. Pemeriksaan fisik : (head to toe)
–
– Kelelahan, kelemahan
– Palpitasi
– Sakit kepala ringan, sesak nafas saat aktivitas
atau
kebutuhan.
•
Kegagalan untuk mencerna atau ketidakmampuan mencerna
3. Ggn kebutuhan nutrisi, perubahan : < dari kebutuhan
makanan
tubuh b.d : atau absorbsi nutrien yang diperlukan untuk pembentukan
SDM normal.
•
Perubahan gusi, membran mukosa mulut.
•
•
Tidak mengenal sumber informasi.
C. Intervensi
1. Diagnosa Keperawatan
A.
Independen :
– Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit atau membran
mukosa, dasar kuku.
Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi.
–
–
Awasi upaya pernafasan ; auskultasi bunyi nafas perhatikan bunyi
adventisius,.
Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi.
–
–
Kaji untuk respins verbal melambat, mudah terangsang,
agitasi, gangguan memori, bingung.
Orientasi/orientasikan ulang klien sesuai kebutuhan. Catat jadwal
–
askorbat (vitC)
– Besi dextran (im/iv)
4. Diagnosa
Keperawatan 4.
Independen
–
:
Kaji integritas kulit, catat perubahan pada turgor,
gangguan warna, hangat lokal, eritema, ekskoriasi.
– Ubah posisi secara periodik dan pijat permukaan tulang
indikasi.
– Berikan obat anti diare jk ada diare
6. Diagnosa Keperawatan
6. Independen :