Anda di halaman 1dari 13

PERAN PERAWAT SEBELUM DAN SESUDAH DALAM PEMBERIAN OBAT PADA PASIEN

KELOMPOK 3

1. AHMAD SUAIB
2. ANGELINA CHANTIKA ADINDA
3. ARMY SIAHAYA
4. MUH. TRI RANDY
5. MIRANTI
6. NUR ANISA
7. FATUR RAHMAN
8. SYAMSIAR H. ABDULLAH
9. HAIRUNNISA
10. SURYANTI JERRY
11. LUSIYANI
12. SOVA MARWA LATIFA
 
Pengertian perawat
• Perawat adalah seorang yang memiliki kemampuan dan
kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu
yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan
(UU kesehatan No 23 tahun 1992)

• Jadi perawat merupakan seseoarang yang telah lulus pendidikan


perawat dan memiliki kemampuan serta kewenangan melakukan
tindakan kerpawatan berdasarkan bidang keilmuan yang dimiliki
dan memberikan pelayanan kesehatan secara holistic dan
professional untuk individu sehat maupun sakit, perawat
berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio-psiko-
sosio dan spiritual.
Pengertian obat

Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang


dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok
atau memperindah badan atau bagian badan manusia
termasuk obat tradisional.
Peran Perawat Sebelum dan Sesudah Dalam Pemberian Obat pada pasien

Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak


sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui
pembuluh darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien
terhadap pemberian obat tersebut.
Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat
penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama
dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan
mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan.
Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang
benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat
yang dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan
keputusa tentang pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lain.
Next
Perawat dalam memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan harus tepat,
hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan selalu menggunakan prinsip 12 benar :

1. Benar Klien
a. Selalu dipastikan dengan memeriksa identitas pasien dengan memeriksa gelang
identifikasi dan meminta menyebutkan namanya sendiri.
b. klien berhak untuk mengetahui alasan obat
c. Klien berhak untuk menolak penggunaan sebuah obat
d. Membedakan klien dengan dua nama yang sama

2. Benar Obat
a. Klien dapat menerima obat yang telah diresepkan
b. Perawat bertanggung jawab untuk mengikuti perintah yang tepat
c. Perawat harus menghindari kesalahan, yaitu dengan membaca label obat minimal tiga kali:
a) Pada saat melihat botol atau kemasan obat
b) Sebelum menuang/menghisap obat
c) Setelah menuang/ mengisap obat
d. Memeriksa apakah perintah pengobatan lengkap dan sah
e. Mengetahui alasan mengapa klien menerima obat tersebut
f. Memberikan obat-obatan tanda: nama obat, tanggal kadaluarsa
4. Benar Waktu Pemberian
a. Pemberian obat harus sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Dosis obat harian diberikan pada waktu tertentu dalam sehari. Misalnya seperti dua kali sehari,
tiga kali sehat, empat kali sehari dan 6 kali sehari sehingga kadar obat dalam plasma tubuh dapat
dipertimbangkan.
c. Pemberian obat harus sesuai dengan waktu paruh obat (t ½ ). Obat yang mempunyai waktu paruh
panjang diberikan sekali sehari, dan untuk obat yang memiliki waktu paruh pendek diberikan beberapa kali
sehari pada selang waktu tertentu.
d. Pemberian obat juga memperhatikan diberikan sebelum atau sesudah makan atau bersama makanan
e. Memberikan obat obat-obat seperti kalium dan aspirin yang dapat mengiritasi mukosa lambung bersama-sama
dengan makanan.
f. Menjadi tanggung jawab perawat untuk memeriksa apakah klien telah dijadwalkan untuk memeriksa diagnostik
, seperti tes darah puasa yang merupakan kontraindikasi pemeriksaan obat.

5. Benar Cara Pemberian (rute)


a. Memperhatikan proses absorbsi obat dalam tubuh harus tepat dan memadai.
b. Memperhatikan kemampuan klien dalam menelan sebelum memberikan obat-obat peroral.
c. Menggunakan teknik aseptik sewaktu memberikan obat melalui rute parenteral
d. Memberikan obat pada tempat yang sesuai dan tetap bersama dengan klien sampai obat oral telah ditelan.
e. rute yang lebih sering dari absorpsi adalah :
1.  Oral ( melalui mulut ): cairan , suspensi ,pil , kaplet , atau kapsul .
2. Sublingual ( di bawah lidah untuk absorpsi vena ) ; bukal (diantara gusi dan pipi)
3. topikal ( dipakai pada kulit ) ;
4. inhalasi ( semprot aerosol ) ;
5. instilasi ( pada mata, hidung, telinga, rektum atau vagina )
6. parenteral : intradermal , subkutan , intramuskular , dan intravena
6. Benar Dokumentasikan.
Pemberian obat sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah sakit.
Dan     selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang telah diberikan serta
respon klien terhadap pengobatan.

7.  Benar pendidikan kesehatan perihal medikasi klien


Perawat mempunyai tanggungjawab dalam melakukan pendidikan kesehatan pada
pasien, keluarga dan masyarakat luas terutama yang berkaitan dengan obat seperti
manfaat obat secara umum, penggunaan obat yang baik dan benar, alasan terapi obat
dan kesehatan yang menyeluruh, hasil yang diharapkan setelah pembeian obat, efek
samping dan reaksi yang merugikan dari obat, interaksi obat dengan obat dan obat
dengan makanan, perubahan-perubahan yang diperlukan dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari selama sakit.

8.   Hak klien untuk menolak


Klien berhak untuk menolak dalam pemberian obat. Perawat harus memberikan
Inform consent dalam pemberian obat.

9.   Benar pengkajianiksa TTV (Tanda-tanda vital) sebelum pemberian obat.


10.  Benar evaluasi
Perawata selalu melihat/ memantau efek kerja dari obat setelah pemberiannya.

11.  Benar reaksi terhadap makanan


 Obat memiliki efektivitas jika diberikan pada waktu yang tepat. Jika obat itu harus
diminum sebelum makan (ante cimum atau a.c) untuk memperoleh kadar yang
diperlukan harus diberi satu jam sebelum makan misalnya tetrasiklin, dan sebaiknya ada
obat yang harus diminum setelah makan misalnya indometasin.

12.  Benar reaksi dengan obat lain


 Pada penggunaan obat seperti chloramphenicol diberikan dengan omeprazol
penggunaan pada penyakit kronis.Perawat mempunyai tanggung jawab dalam
sampainya obat keada pasien dan digunakannya obat oleh pasien sehingga obat
tersebut efektif dala membantu mengatasi masalah pasien. Secara terperinci peran
perawat dalam penatalaksanaan obat di rmah sakit jiwa adalah :
1. Mengumpulkan data sebelum pengobatan
2. Mengkoordinasikan obat dengan terapi modalitas
3. Pendidikan Kesehatan
4. Memonitor efek samping obat
Kesalahan Pemberian Obat

Kesalahan pemberian obat, selain memberi obat yang


salah, mencakup faktor lain yang  mengubah terapi obat
yang direncanakan, misalnya lupa memberi obat, memberi
obat dua sekaligus sebagai kompensasi, memberi obat yang
benar pada waktu yang salah, atau memberi obat yang
benar pada rute yang salah.Jika terjadi kesalahan pemberian
obat, perawat yang bersangkutan harus segera
menghubungi dokternya atau kepala perawat atau perawat
yang senior segera setelah kesalahan itu diketahuinya.
Pedoman KIE Perawat kepada Pasien atau Keluarga

Kepatuhan terjadi bila aturan pakai obat yang diresepkan serta pemberiannya di rumah sakit diikuti
dengan benar. Jika terapi ini akan dilanjutkan setelah pasien pulang, penting agar pasien mengerti dan dapat
meneruskan terapi itu dengan benar tanpa pengawasan. Ini terutama penting untuk penyakit-penyakit
menahun, seperti asma, artritis rematoid, hipertensi, TB, diabetes melitus, dan lain-lain.Terapi obat yang
efektif dan aman hanya dapat dicapai bila pasien mengetahui seluk beluk pengobatan serta kegunaanya.
Untuk itu sebelum pasien pulang ke rumah, perawat perlu memberikan KIE kepada pasien maupun
keluarga tentang :
1.  Nama obatnya.
2.  Kegunaan obat itu.
3.  Jumlah obat untuk dosis tunggal.
4.  Jumlah total kali minum obat.
5.  Waktu obat itu harus diminum (sebelum atau sesudah makan, antibiotik tidak
diminum bersama susu)
6.  Untuk berapa hari obat itu harus diminum.
7. Apakah harus sampai habis atau berhenti setelah keluhan menghilang
8. Rute pemberian obat.
9. Kenali jika ada efek samping atau alergi obat dan cara mengatasinya
10. Jangan mengoperasikan mesin yang rumit atau mengendarai kendaraan bermotor
pada terapi obat tertentu misalnya sedatif, antihistamin.
11. Cara penyimpanan obat, perlu lemari es atau tidak
12. Setelah obat habis apakah perlu kontrol ulang atau tidak
Dalam membahas tentang prinsip peberian obat hal ini dibagi
menjadi 3 yaitu persiapan peberian dan evaluasi.

1) Persiapan
Peratama erawat harus melihat obat apa yang akan di berikan. Kemudian mengkaji
obat (tujuan peberian cara kerja efek samping dosis dan lainnya). Setelah itu elakukan
persiapan yang berkaitan dengan pasien yaitu mengkaji riwayat pengobatan pasien,
pengetahuan pasien dan kondisi sebelum pengobatan.
2) Pemberian
Ada 6 tahap yang harus diperhatikan perawat dalam pemberian obat :
a. benar obat
b. benar dosis
c. benar pasien,
d. benar waktu pemberian
e. benar cara pemberian
f. benar pendokumentasian
3) Evaluasi
Perawat bertanggung jawab untuk memonitor respon pasien terhada pengobatan.
Untuk obat-obatan yang sering digunakan di rumah sakit jiwa efek samping biasanya
terlihat sampai 1 jam setelah pemberian.
Metode pendekatan khusus dalam pemberian obat.

1) Pendekatan khusus kepada pasien curiga


2) Pendekatan khusus kepada pasien yang potensial bunuh diri.
3) Pendekatan khusus pada pasien ketergantungan obat
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai