Anda di halaman 1dari 29

KONSEP KEBUTUHAN NUTRISI

GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. ASTY PUTRI PRATIWI 13. NUR FADLIN


2. TIEN AYU SAFIRA 14. FAUZIAH
3. ANGELINA CANTIKA DINDA 15. MEYTI GINA CAROLINE
4. RISKA ISTIANA 16. FEMY LINA MANDAGI
5. HAIRUNNISA 17. ANATAZYA
6. SURYANTI JERY 18. NURHALISA
7. ANISA RIFDAH 19. HASPINAH
8. CINTA KIRANA 20. ARSY RAMADHANI
9. ANRIANSYAH 21. ALIYAH RAMADHANI
10. ANDRI 22. GISKA SAKINAH
11. RISKI ANGGA BIMA 23. IIN FAHIRA
12. PARDY 24. MOH. TRI RANDY

POLTEKKES KEMENKES PALU

PRODI DIII KEPERAWATAN TOLITOLI

TAHUN AJARAN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Konsep
Kebutuhan Nutrisi, Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Dan Asuhan Keperawatan
Dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi ” ini tepat pada waktunya.
Shalawat beriring salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menerangi semua umat di muka bumi ini dengan cahaya kebenaran.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah ikut membantu
dalam penyelesaian penyusunan makalah ini. Khususnya kepada Ibu Masda, SST. M. Keb.
Selaku dosen Mata kuliah Keperawatan Dasar, teman-teman kami yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu serta berbagai macam sumber bantuan yang kami dapatkan untuk
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaan makalah ini.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.Aamiin.

                                                                                    Tolitoli, 10 Maret 2020

                                                                                  Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ................................................................................................................1
KATA
PENGANTAR .................................................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................................3
BAB I               PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang  ...............................................................................................................4
B.     Ruang Lingkup ...............................................................................................................5
BAB II                PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Nutrisi ..............................................................................................6
1. Pengertian ........................................................................................................6
2. Etiologi ..............................................................................................................8
3. Fisiologi Nutrisi & Metabolisme ..........................................................................9
4. Nutrisi Esensial ..................................................................................................10
5. Sistem Tubuh yang Berperan Dalam Kebutuhan Nutrisi .......................................14
B.     Gangguan Kebutuhan Nutrisi ...................................................................................16
C.     Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi ........................................19
1. Pengkajian ........................................................................................................19
2. Diagnosa Keperawatan .......................................................................................22
3. Intervensi ..........................................................................................................24
4. Implementasi ....................................................................................................26
5. Evaluasi .............................................................................................................26
BAB III             PENUTUP
A.   Kesimpulan ...................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Nutrisi merupakan suatu ikatan kimia yag diperlukan oleh tubuh untuk melakukan
fungsinya sehingga membentuk suatu energi didalam tubuh. Kebutuhan gizi adalah
sejumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang yang harus dipenuhi dari konsumsi
makanan, agar terhindar dari munculnya gejala- gejala defisiensi. Nilai kebutuhan gizi tiap
individu berbeda, antara lain tergantung dari faktor genetik. Sedangkan kecukupan gizi
yang dianjurkan atau lebih dikenal dengan angka kecukupan gizi (AKG), merupakan
terjemahan bebas dari Recommended Dietary Allowance (RDA), diartikan sebagai suatu
kecukupan rata-rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur,
jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktifitas untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Karena AKG dimaksudkan hanya untuk golongan orang yang sehat, maka
penyimpangan-penyimpangan khusus kebutuhan gizi sebagai akibat kelainan
metabolisme (termasuk malnutrisi), perawatan khusus dan lainnya tidak diperhitungkan
dalam Angka Kecukupan Gizi.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa
lapar, melainkan mempunyai banyak fungsi. Adapun fungsi umum dari nutrisi diantaranya
adalah sebagai energi, memelihara jaringa n tubuh, dan lain-lain (Asmadi, 2008). Oleh
karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat gizinya (nutrien).
Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan dalam makanan
dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi sebaik-baiknya. Untuk itu, maka intake nutrisi
ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya, nutrisi yang kita makan harus mengandung
nutrien esensial tertentu yang seimbang. Nutrisi esensial tersebut meliputi karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air (Asmadi, 2008).
Pada umumya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan kalori pada
makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori melebihi kebutuhan
energi, maka berat badan seseorang akan menambah. Dan ketika pemasukan kalori gagal
untuk memenuhi kebutuhan energi, maka seseorang akan kehilangan berat badan (Potter
& Perry, 2005)

4
B. Ruang Lingkup
1. Konsep Kebutuhan Nutrisi
2. Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
3. Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DASAR NUTRISI


1. PENGERTIAN
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung, aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit. (Wartonah, 2010).
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Jenis-jenis Nutrien :
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
1) Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal
yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida
(molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa +
glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
2) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
3) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak
dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi
dapat meningkatkan volume feces.
b. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas
gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :

6
1) Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan
memberikan 9 kal/gr.
2) Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3) Perlindungan.
4) Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
5) Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan
mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
6) Vitamin larut dalam lemak.
c. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan
dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino
yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
1) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang
normal dan proses pengausan yang normal.
2) Protein menghasilkan jaringan baru.
3) Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi
khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
4) Protein sebagai sumber energi.
d. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin :
1) Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
2) Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus
ada didalam diet setiap harinya).
e. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat
penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen
esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian
besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat
makanan. Tiga fungsi mineral :

7
1) Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
2) Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan
tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
Bahan dasar enzim dan protein.
2. ETIOLOGI - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA KEBUTUHAN NUTRISI
1) Fisiologis
a. Intake nutien
- Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
- Pengetahuan
- Gangguan menelan
- Perasaan tidak nyaman setelah makan
- Anoreksia
- Nausea dan vomitus
- Intake kalori dan lemak yang berlebih
b. Kemampuan mencerna nutrient
- Obstruksi saluran cerna
- Malaborbsi nutrient
- DM
c. Kebutuhan metabolisme
- Pertumbuhan
- Stres
- Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)
- Kanker
2) Gaya hidup dan kebiasaan
Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler
3) Kebudayaan dan kepercayaan
Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok
4) Sumber ekonomi
5) Obat dan interaksi nutrient
6) Gender

8
3. FISIOLOGI NUTRISI DAN METABOLISME
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energi untuk fungsi organ
dan pergerakan badan, untuk menyediakan material mentah, untuk fungsi enzim,
pertumbuhan, penempatan kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada
semua reaksi biokimia dalm tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic
(membangun) atau katabolic (merusak). Energy adalah kekuatan untuk bekerja,
manusia membutuhkan energy untuk terus menerus berhubungan dengan
lingkungannya.
1) Pemasukan energy
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan.
Makanan merupakan sumber utama energi manusia. Besarnya energi yang
dihasilkan dengan satuan kalori. 1 kalori juga disebut 1 kalori besar ( K ) atau kkal
adalah jumlah panas yang di butuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °c.
1 kkal = 1 K atau sama dengan 1000 kalori. 
2) Pengeluaran energy
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk men- support
jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi tubuh berbentuk
senyawa phospat seperti ATP. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh BMR
dan aktivitas fisik. 
3) Basal metabolisme rate (MBR)
Basal Metabolisme Rate adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat
yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,  perbafasan,
peristaltic usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Makanan di dalam tubuh mengalami beberapa proses. Mulai dari pencernaan,
absorbsi, metabolisme, dan penyimpanan hingga eliminasi.
a) Pencernaan
Pencernaan dimulai dari mulut, tempat makanan di pecah secara mekanik
dengan mengunyah. Protein dan lemak dipecahkan secara fisik tetapi tetap tidak
berubah secara kimia karena enzim dalam mulut tidak bereaksi dengan nutrisi ini.
Makanan yang telah ditelan memasuki esopagus dan bergerak sepanjangnya dan
dengan kontraksi otot seperti gelombang (peristaltik). Massa makanan yang
berada pada kardiak spinkter, berlokasi pada pembukaan atas lambung,
menyebabkan spinkter relaksasi dan memungkinkan makanan masuk lambung.

9
Di dalam lambung, pepsinogen di sekresikan dan diaktifkan oleh asam
hidrokolik menjadi pepsin, enzim pemecah protein. Lambung juga mengeluarkan
sejumlah kecil lipase dan amilase untuk mencerna lemak dan zat tepung secara
berturut-turut. Lambung juga bertindak sebagai penyimpanan dan makanan
menetap di dalam perut kira-kira 3 jam, dengan rentang dari 1-7 jam. Makanan
meninggalkan lambung pada spinkter pilorik sebagai asam, massa cair yang
disebut kimus. Kimus mengalir ke duodenum dan bercampur cepat dengan
empedu, getah intestinal, sekresi pangkreas. Peristaltik terjadi terus menerus
dalam usus kecil, mencampur sekresi dengan kimus.
b) Absorbsi
Usus kecil merupakan tempat penyerapan utama nutrien. Sepanjang daerah
ini terdapat penonjolan seperti jari yang disebut vili, untuk meningkatkan area
permukaan absorbsi. Nutrient diabsorbsi oleh difusi pasif dan osmosis, transport
aktif, dan pinositosis. 
c) Metabolisme
Nutrien diabsopsi dalam intestinal, termasuk air, yang ditransportasikan
melalui system sirkulasi ke jaringan tubuh. Melalui perubahan kimia dari
metabolisme, nutrien diubah ke jumlah substansi yang diperlukan oleh tubuh. Dua
tipe dasar metabolisme adalah anabolisme dan katabolisme. Anabolisme
merupakan produksi dari substansi kimia yang lebih kompleks dengan sintesis
nutrient. Katabolisme merupakan pemecahan substansi kimia menjadi substansi
yang lebih sederhana.
d) Penyimpanan
Beberapa, tapi tidak semua, nutrient yang diperlukan tubuh disimpan dalam
jaringan tubuh. Bentuk pokok tubuh dari energi yang disimpan adalah lemak, yang
disimpan sebagai jaringan adiposa. Glikogen disimpan dalam cadangan kecil di hati
dan jaringan otot dan protein dan protein disimpan dalam massa otot. Ketika
keperluan energi tubuh melebihi persediaan energi dari nutrient yang dimakan,
maka energi yang disimpan digunakan. Sebaliknya energi yang tidak digunakan
harus disimpan terutama lemak.
4. NUTRISI ESENSIAL
Nutrisi dikatakan esensial bagi tubuh jika tubuh tidak bisa memproduksinya
sendiri sehingga harus dipenuhi dari sumber makanan seperti karbohidrat, protein,

10
lemak dan berbagai vitamin dan mineral. Jadi, nutrisi esensial pentingagar tubuh dapat
memproduksi nutrisi nonesensial.
1. Karbohidrat tersusun atas unsur C, H, O
Karbohidrat adalah kelompok nutrien yamh penting dalam susunan
makanan. Fungsinya adalah sebagai sumber energi bagi tubuh. Senyawa ini
mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen yang dihasilkan oleh tanaman
melalui proses fotosintesis. Ada beberapa jenis karbohidrat, tetapi secara
umum kita dapat mengelompokkannya menjadi tiga berdasarkan ukuran
molekulna, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Ukuran molekul
monosakarida lebih kecil dari pada disakarida. Sedangkan disakarida lebih kecil
dari pada polisakarida. Dalam hal ini ukuran molekul polisakarida adalah yang
paling besardan termasuk kedalam golongan senyawa nongula. Sedangkan
monosakarida dan disakarida termasuk kedalam golongan senyawa gula.

2. Lemak tersusun atas unsur C, H, O.


Lemak adalah suatu senyawa yang mengandung unsur karbon, hidrogen
dan oksigen. Lemak sendiri adalah ester dari gliserol dan asam lemak. Gloserol
adalah alkohol trihidrat yang mempunyai tiga gugus hidroksil-OH. Sedangkan
asam lemak adalah molekul yang memiliki rumus umum R.COOH, dengan R
menunjukkan rantai hidrokarbon. Setiapgugus-OH gliserol beraksi dengan –
COOH asam lemak membentuk. Berdasarkan strukturnya, lemak yang tersusun

11
atas satu moekul gliserol dan mengandung tiga atau lebih molekul asam lemak
disebut dengan trigliserida. Trigliderida ini mengandung dua atau tiga asam
lemak yang berbeda, yang dikenal sebagai trigliserida majemuk. Lemak alami
adalah campuran dari beberapa trigliserida majemuk. Dengan demikian, lemak
alami juga mengandungsejumlah asam lemak yang berbeda. Fungsi dari lemak
adalah penyedia energi terbanyak dibandingkan karbohidrat dan protein, 1gram
lemak bernilai 9,3 kalori, sebagai pelarut vitamin (A, D, E, dan K), sebagai
insulator sehinga tubuh dapat mempertahankan suhu normal, serta sebagai
pelindung organ-organ tubuh vital seperti bola mata dan ginjal.

3. Protein tersususn stas C, H, O, S, dan P.


Protein merupakan kelompok nutrien yang sangat penting bagi makhlik
hidup. Senyawa ini dijumpai dalam sitoplasma semua sel hidup, baik hewan
maupun tumbuhan. Protein adalah substansi organik dengan kandungan unsur
karbon, hidrogen dan oksigen yang mirip dengan karbohidrat dan lemak. Di
samping itu, protein juga mengandung nitrogen dan beberapa diantaranya
mengandung belerang dan fosfor. Tumbuhan dapat menyintesis protein dari
bahan-bahan anorganik yang terdapat dialam. Kandungan karbondioksida di
udara air tanah menyediakan suplai karbon, hidrogen dan oksigen yang penting
untuk sintetis protein. Sedangkan suplai nitrogen diproeh dari tanah dalam
bentuk senyawa anorganik, umumnya berupa nitrat dan nitrit. Protein berfungsi

12
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan (protein penting untuk pembentukan
enzim, antibodi dan beberapa hormon), dan sebagai sumber energi (kelebihan
protein dapat digunakan sebagai sumber energi, setiap 1 gram protein
menyediakan 17 kj).

4. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik komplek yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam jumlah kecil agar tetap sehat. Vitamin pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1912 oleh Hopkins. Secara umum vitamin dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, dan K) dan
vitamin larut air (vitamin C dan kelompok vitamin B).
5. Mineral
Unsur mineral adalah unsur kimia selain karbon, hidrogen, oksigen dan
nitrogen yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam makanan, unsur-unsur tersebut
kebanyakan terdapat dalam bentuk garam-garam organik, seperti natrium
klorida. Namun, beberapa mineral juga terdapat dalm bentuk senyawa organik,
seperti sulfur dan fosfor. Sekitar 4% berat tubuh manusia tersusun atas unsur
mineral, seperti kalsium dan fosfor, terdapat dalam jumlah yang relatif besar
didalam sel tubuh. Mineral lain yang terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit
dikenal dengan istilah unsur kelumit (trace element). Unsur mineral mempunyai
beberapa fungsi didalam tubuh. Sebagai contoh kalsium, fosfor dan magnesium
penting untuk penyusunan tulang dan gigi. Dari segi nutrisi, kalsium dan zat besi
adalah unsur mineral yang paling penting karena terdapat dalam jumlah yang
sedikit disusunan makanan. Sedangkan unsur kelumit yang terpenting bagi
tubuh adalah iodin, sebab unsur ini dibutuhkan oleh kelenjar tyroid untuk

13
embentukan tiroksin, yakni hormon yang berperan dalam pengaturan kecepatan
oksidasi nutrien dalan sel tubuh.

5.  Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Kebutuhan Nutrisi


Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ aksesori. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ
aksesori terdiri dari hati, kantong empedu, dan pankreas. Ketiga organ ini membantu
terlaksananya sistem pencernaan makanan secara kimiawi.
1.      Saluran Pencernaan
a.       Mulut
merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri atas dua bagian
luar (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, dan pipi, serta bagian
dalam yang terdiri dari rongga mulut.
b.      Faring dan esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang
hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar
di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal keenam. Faring
langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki otot
dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang trachea dan di depan
tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esophagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring
menuju lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang
2 cm. Kedua ujungnya dilindungi oleh sphincter. Dalam keadaan normal
sphincter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke
dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke
organ bagian atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan
dengan kerja peristaltic.
c.       Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas
(disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang horizontal (disebut
antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung dengan esophagus
melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.
Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
 Fungsi motoris adalah menampung makanan, memecsssah makanan
menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.
 Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin,
dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat
memecah protein menjadi proteosa dan peptone.
d.      Usus halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar. Usus
halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m dalam

14
keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa,
terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter
yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi
usus halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat
makanan yang telah halus diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada
duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin D,
serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.

e.       Usus besar
Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari katup
ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi utama
usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan sedikit
glukosa.

2.      Organ aksesori

f.       Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar didalam tubuh yang terletak di bagian
paling atas rongga abdomen, disebelah kanan di bawah diafragma, dan
memiliki berat kurang lebih 1.500 gram (kira-kira 2,5% orang dewasa). Hati
terdiri atas dua lobus, yaitu lobus kanan dan kiri yang dipisahkan oleh
ligamen falsiformis. Pada lobus kanan bagian belakang kantong empedu
terdapat sel yang bersifat fagositosis terhadap bakteri dan benda asing lain
dalam darah. Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis
bakteri, dan benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan
menyimpan glikogen.

g.      Kantong empedu
Kantong empedu merupakan sebuah organ berbentuk seperti kantong yang
terletak dibawah kanan hati atau lekukan permukaan bawah hati sampai
pinggiran depan yang memiliki panjang 8-12 cm dan berkapasitas 40-60 cm 3.
Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu,
memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH
optimum enzim-enzim pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu,
mengelmusi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh
tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu kuning kehijau-hijauan
(dihasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu mengandung air, garam
empedu, lemak, kolesterol, pigmen fosfolipid, dan sedikit protein.

h.      Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah
dan memiliki panjang kurang lebih 15 cm. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu
fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah
pankreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yang tersebar
diantara alveoli pankreas.

15
B. GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
1. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak
berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan asupan
nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.
Tanda klinis :
- Berat badan 10-20% dibawah normal
- Tinggi badan dibawah ideal
- Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
- Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
- Adanya penurunan albumin serum
- Adanya penurunan transferin
Kemungkinan penyebab:
- Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat
penyakit infeksi atau kanker.
- Disfagia karena adanya kelainan persarafan
- Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi laktosa
- Nafsu makan menurun 
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai
resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara
berlebihan.
Tanda klinis :
- Berat badan lebih dari 10% berat ideal
- Obesitas (lebih dari 20 % berat ideal)
- Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
- Adanya jumlah asupan berlebihan aktivitas menurun atau monoton.
Kemungkinan penyebab :
- Perubahan pola makan
- Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman. 

16
3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20%
berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan asupan kalori dan
penurunan dalam penggunaan kalori.

4. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan
otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa, konjungtiva dan lain-
lain.

5. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebihan. 

17
6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan. 

7. Penyakit jantung koroner


Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan oleh
adanya peningkatan kolesterol darah dan merokok. Saat ini, penyakit jantung koroner
sering dialami karena adanya perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas dan
lain-lain.

8. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian
lemak secara berlebihan.

18
C. ASUHAN KEPERAWATAN dengan GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
1. PENGKAJIAN
a. Status nutrisi seseorang dalam hal ini klien dengan gangguan status nutrisi
dapat dikaji :
1) Data pasien / Data biomedis (biomedical data) pasien
2) Pengukuran antropometik (antropometik measuremant)
3) Riwayat penyakit, diet, dan penggunaan obat-obatan
4) Tanda-tanda klinis status nutrisi (clinical sign)
5) Pemeriksaan Fisik (head to toe)
6) Pemeriksaan laboratorium/biokimia
Tujuan mengkaji kebutuhan nutrisi :
- Mengidentifikasi adanya defisiensi nutrisi dan pengaruh terhadap
status kesehatan.
- Mengumpulkan informasi khusus guna menetapkan rencana asuhan
keperawatan terkait nutrisi.
- Menilai keefektifan asuhan keperawatan terkait nutrisi dan
kemungkinan untuk memodifikasi asuhan tersebut (Potter & Perry,
1992).
- Mengidentifikasi kondisi kelebihan nutrisi yang berisiko menyebabkan
obesitas, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi.
- Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi pasien (Barkauskas, 1994).
b. Kaji data pasien sampai kebutuhan Biopsikososial
c. Pengukuran Antropometik
1) Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita
dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi
dilakukan dalam posisi berbaring.

19
2) Berat badan
- Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali
menimbang.
- Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
- Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang.
- Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah
makan.
3) Tebal lipatan kulit
- Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada
hasil pengukuran.
- Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
- Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.
- Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan
olekranon.
- Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
- Alat yang digunakan adalah kaliper
4) Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran
ini adalah kepala, dada dan otot bagian tengah lengan atas.
d. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan yang dilakukan pada klien merupakan penilaian kondisi fisik yang
berhubungan dengan masalah malnutrisi. Prinsip pemeriksaan ini adalah head
to toe yaitu dari kepala sampai ke kaki.
e. Pemeriksaan biokimia
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total limfosit,
albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin, hemotokrit,
keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).
f. Tanda dan gejala klinis defisiensi nutrisi
Bagian tubuh Tanda klinis Kemungkinan kekurangan
Tanda umum Penurunan berat badan, lemah, lesu -Kalori
Rasa haus adanya dehidrasi -Cairan
Pertumbuhan terhambat -Vitamin A
Rambut Kusut, kekuningan, kekurangan pigmen Protein
Kulit Adanya radang pada kulit atau dermatitis Niasin, riboflavin dan biotinemak

20
Sedangkan pada bayi terjadi dermatosis Asam asetat
adanya petechial hemorhagik
Eksema Rodoksin
Mata Fotofebia atau penglihatan ganda - Roboflavin
Rabun senja - Vitamin A
Mulut Stomatis - Riboflavin
Glositis - Niasin, asam volat, sianokobalamin
(vit B12) dan zat besi
Gigi Karies gigi Fluorida
Sistem Kejang - Vitamin D
neuramuskular Lemah otot - Kalium
Tulang Riketsia Vitamin D
Sistem Anoreksia atau nafsu makan menurun - Tiamin
gastrointestinal Mual dan muntah - Garam dapur
Sistem Gondok Iodium
endrokin
Sistem Adanya pendarahan - Vitamin K
kardiovaskular Penyakit jantung - Tiamin
Anemia - Piridoksin dan zat besi
Sistem saraf Kelainan mental - Sianokobalamin
Kelainan saraf perifer
g. Riwayat Diet
Berikut ini adalah faktor yang menyebabkan gangguan nutrisi
1) Riwayat diet
- Gangguan pada fungsi mengunyah dan menelan
- Asupan makanan tidak adekuat
- Diet yang salah atau ketat
- Kurangnya persediaan bahan makanan selama 10 hari atau lebih
- Pemberian nutrisi melalui intravena selama 10 hari atau lebih
- Tidak adekuatnya dana untuk penyediaan bahan makanan
- Tidak adekuatnya fasilitas penyiapan bahan makanan
- Tidak adekuatnya fasilitas penyimpanan bahan makanan
- Ketidakmampuan fisik
- Lansia yang tinggal dan makan sendiri
2) Riwayat penyakit
- Adanya riwayat berat badan berlebih atau berkurang

21
- Penurunan berat badan dan tinggi badan
- Mengalami penyakit tertentu
- Riwayat pembedahan pada sistem gastrointestinal
- Anoreksia
- Mual dan muntah
- Diare
- Alkoholisme
- Gangguan yang mengenai organ tertentu (kanker)
- Disabilitas mental
- Kehamilan remaja
- Terapi radiasi
h. Riwayat pemakaian obat-obatan : aspirin, antibiotik, antasida, anti-depresan,
agens anti-hipersentivitas, agens anti-imflamasi, agens anti-neoplastik,
digitalis, laksatif, diuretik, natrium klorida dan vitamin atau preparat nutrien
lain.

2. DIAGNOSA KEPERAWATA YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan pada mulut, mual, muntah.
b. Penurunan absorpsi nutrisi
c. Muntah, anoreksia, gangguan digesti
d. Depresi, stres, isolasi social
e. Ketidakmampuan klien dalam mengelola rasa nyeri
Kriteria hasil :
- Klien akan mengonsumsi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkat
aktivitas dan kebutuhan metabolik.
- Klien mampu mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan
penurunan nafsu makan
- Klien dapat merasa nyaman
Indikator
 Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
 Mengidentifikasi kekurangan atau defisiensi dalam asupan sehari-hari
 Menyebutkan metode-metode untuk meningkatkan nafsu makan

22
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Perubahan pada indera pengecapan dan penciuman.
b. Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi.
c. Penurunan kebutuhan metabolisme.
d. Kelebihan asupan nutrisi.
e. Perubahan gaya hidup.
f. Risiko peningkatan berat badan sebesar 12,5-15 kg selama kehamilan.
g. Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolik.
Kriteria hasil
- Klien akan menjelaskan mengapa dia berisiko mengalami peningkatan
berat badan.
- Klien akan menjalani program diet sesuai dengan anjuran yang diberikan.
- Klien mampu mengontrol jumlah kalori yang dikonsumsi.
- Teridentifikasinya kebutuhan nutrisi dan berat badan terkontrol
Indikator
 Menjelaskan alasan peningkatan asupan pada kondisi defisit pengecapan
atau panciuman.
 Mendiskusikan kebutuhan nutrisi selama manjalani diet berhubungan
dengan penyakit yang dialami
 Mendiskusikan pengaruh olah raga terhadap pengontrolan berat badan.

3. Ketidakseimbangan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan tubuh


Pada dasarnya diagnosis keperawatan ini mirip dengan risiko
ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh. Diagnosis ini
menggambarkan individu yang memiliki riwayat obesitas pada keluarga, yang juga
memperlihatkan pola berat badan yang lebih tinggi serta individu yang pernah
memiliki riwayat peningkatan berat badan yang berlebihan (misalnya, kehamilan
sebalumnya). Sampai penelitian klinis membedakan diagnosis tersebut
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (aktual atau risiko) atau risiko
ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh untuk memberikan
penyuluhan langsung guna mambantu klien dan keluarga mengidentifikasi pola
diet yang tidak sehat.
3. INTERVENSI

23
1) Diagnosa 1
Intervensi umum
Mandiri :
a. Menjelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral
dan cairan yang adekuat.
b. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan
jenis makanan yang sesuai dengan klien.
c. Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.
d. Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan.
e. Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering.
f. Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan
hindari mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan sesudah makan.
g. Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik.
h. Atur agar posisi makanan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat klien
biasanya paling lapar.
i. Lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan :
 Tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan tersebut tersaji
apabila memungkinkan.
 Hilangkan bau dan pemandangan yang tidak sedap dari area makan.
 Kontrol rasa nyeri dan mual sebelum makan.
 Anjurkan orang terdekat klien untuk membawa makanan yang
diperbolehkan dari rumah apabila memungkinkan.
 Ciptakan lingkungan yang santai saat makan.
j. Beri klien daftar materi nutrisi diet yang terdiri atas :
 Asupan tinggi karbohidrat kompleks dan serat.
 Pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total dan lemak jenuh.
 Penggunaan alkohol hanya dalam jumlah sedang.
 Asupan kalori yang sesuai untuk mempertahankan berat badan ideal.
k. Mengendalikan rasa nyeri yang berhubungan dengan penyakitbyang diderita:
 Mengajarkan teknik-teknik untuk mengurangi rasa nyeri
 Menjaga lingkungn tetap bersih guna meningkatkan kenyamanan pasien
 Mengkolaborasikan pemberian obat untuk menghilangkan rasa nyeri
Kolaborasi

24
- Pemberian nutrisi melalui enteral ( melalui NGT ) dan parenteral ( pemberian
nutrisi berupa cairan infuse yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah
vena)
2) Diagnosa 2
Intervensi umum
a. Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan, seperti penurunan
indera pembau dan perasa pengaruh medikasi, atau riwayat penambahan
berat badan lebih dari 15 kg misalnya selama kehamilan, obesitas, kolesterol
dll.
b. Jelaskan pengaruh penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi
kenyang setelah makan. Anjurkan klien untuk mengevaluasi asupan
berdasarkan penghitungan jumlah kalori, bukan perasaan kenyang.
c. Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan obat-obatan
tertentu (misalnya, steroid, androgen).
d. Diskusikan tentang asupan nutrisi dan peningkatan berat badan selama
kehamilan.
e. Tingkatkan kesadaran klien mengenai berbagai tindakan yang bisa
menyebabkan peningkatkan asupan makanan.
 Minta klien menuliskan seluruh makanan yang dikonsumsinya dalam 24
jam terakhir.
 Instruksikan klien untuk membuat buku harian diet selama 1 minggu yang
menjelaskan hal-hal berikut : jenis makanan, kapan, dimana, dan mengapa
klien makan, serta kehadiran orang lain saat makan.
 Tinjau kembali buku harian diet untuk mengetahui pola makan klien yang
mempengaruhi asupan makannya.
 Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan obat-
obatan tertentu (misalnya, steroid, androgen).
f. Ajarkan teknik-teknik modifikasi prilaku untuk mengurangi asupan kalori,
seperti:
 Jangan makan pada saat melakukan kegiatan.
 Minum satu gelas air sesaat sebelum makan.
 Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan manis
dan alkohol.

25
 Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu kali
makan dan buang sisanya.
 Makan dengan perlahan dan kunyah makanan hingga sempurna.
g. Instrusikan klien untuk memperbanyak aktivitas guna membakar kalori.
3) Diagnosa 3
Pada dasarnya diagnosis keperawatan ini mirip dengan risiko
ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh. Diagnosis ini
menggambarkan individu yang memiliki riwayat obesitas pada keluarga, yang juga
memperlihatkan pola berat badan yang lebih tinggi serta individu yang pernah
memiliki riwayat peningkatan berat badan yang berlebihan (misalnya, kehamilan
sebalumnya). Sampai penelitian klinis membedakan diagnosis tersebut
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (aktual atau risiko) atau risiko
ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh untuk memberikan
penyuluhan langsung guna mambantu klien dan keluarga mengidentifikasi pola
diet yang tidak sehat.

4. IMPLEMENTASI
Tindakan keperawatan disesuikan dengan intervensi

5. EVALUASI
Asuhan keperawatan yang kita berikan dikatakan berhasil bila:
- Klien mampu mengatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diet.
- Klien mampu mengontrol pola makan.
- Klien merasa nyaman saat makan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi merupakan suatu ikatan kimia yag diperlukan oleh tubuh untuk
melakukan fungsinya sehingga membentuk suatu energi didalam tubuh. Nutrien adalah
zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk

26
penggunaan fungsi tubuh. Nutrien atau hara adalah unsur atau senyawa kimia yang
digunakan untuk metabolisme atau fisiologi organisme. Nilai kebutuhan gizi tiap individu
berbeda, antara lain tergantung dari faktor genetik. Sedangkan kecukupan gizi yang
dianjurkan atau lebih dikenal dengan angka kecukupan gizi (AKG), merupakan terjemahan
bebas dari Recommended Dietary Allowance (RDA), diartikan sebagai suatu kecukupan
rata-rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh, dan aktifitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Nanda 2005-2006. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika.

Syaifudin.2006.Anatomi Fisiologi untuk mahasiswa keperawatan.Jakarta: EGC

27
Dedi.2011.Pendahuluan Gangguan Pemenuhan. http://they-de.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 15 Juni 2013.

Alchusaini, Alfrizal. 2013. laporan Pendahuluan Gangguan Pola Nutrisi.


http://afrizalalchusaini.blogspot.com. Diakses pada tanggal 15 Juni 2013.

http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/konsep-dasar-kebutuhan-nutrisi.html

https://www.academia.edu/34939985/ASUHAN_KEPERAWATAN_GANGGUAN_KEBUTUHAN_
NUTRISI_PADA_NY?auto=download

https://www.google.com/search?
q=gambar+orang+ANOREKSIA+NERVOSA&tbm=isch&ved=2ahUKEwixrpr2_oXoAhUsHr
cAHTfXAWYQ2-
cCegQIABAA&oq=gambar+orang+ANOREKSIA+NERVOSA&gs_l=img.3...140233.147632.
.148090...0.0..0.289.3538.0j12j5......0....1..gws-wiz-
img.......0j0i8i30.movHjbRwqx0&ei=FVViXvHPG6y83LUPt66HsAY&bih=789&biw=1600&
safe=strict

https://www.google.com/search?
q=gambar+orang+KANKER&tbm=isch&ved=2ahUKEwj9y62o_oXoAhUOhUsFHUwLBvk
Q2-
cCegQIABAA&oq=gambar+orang+KANKER&gs_l=img.3...157792.158770..159558...0.0..
0.230.1231.0j3j3......0....1..gws-wiz-
img.......0.lE1xIkJyuJg&ei=clRiXv3KC46KrtoPzJaYyA8&bih=789&biw=1600&safe=strict#i
mgrc=AbTI1kVj-J51nM

https://www.google.com/search?
q=gambar+orang+PENYAKIT+JANTUNG+KORONER&tbm=isch&ved=2ahUKEwi4tOiV_o
XoAhUaGHIKHU4UDpUQ2-
cCegQIABAA&oq=gambar+orang+PENYAKIT+JANTUNG+KORONER&gs_l=img.3...20305.
33055..33509...5.0..0.1083.9056.0j11j15j6-3j1......0....1..gws-wiz-
img.......35i39j0i67j0j0i8i30j0i30.9tEe6CO4z_M&ei=S1RiXvjiEpqwyAPOqLioCQ&bih=78
9&biw=1600&safe=strict

https://www.google.com/search?
q=gambar+orang+hipertensi&tbm=isch&ved=2ahUKEwia4eDq_YXoAhWohksFHaCAC1
EQ2-
cCegQIABAA&oq=gambar+orang+HIPERTE&gs_l=img.1.0.0j0i8i30l4.68839.70754..7362
6...0.0..0.230.1069.0j6j1......0....1..gws-wiz-
img.......0i30.xxanOZLmr8o&ei=8VNiXtokqI2u2g-
gga6IBQ&bih=789&biw=1600&safe=strict

28
https://www.google.com/search?
q=gambar+orang+dm&tbm=isch&ved=2ahUKEwiMtMTA_YXoAhXXcSsKHa8PCzEQ2-
cCegQIABAA&oq=gambar+orang+dm&gs_l=img.3...37545.37693..38036...0.0..0.421.72
7.3-1j1......0....1..gws-wiz-
img.......0.SUicLKbu690&ei=mFNiXoyIHNfjrQGvn6yIAw&bih=789&biw=1600&safe=stric
t

https://www.google.com/search?
q=gambar+orang+malnutrisi&tbm=isch&ved=2ahUKEwi2s56S_YXoAhXVGXIKHYwPAns
Q2-
cCegQIABAA&oq=gambar+orang+malnutrisi&gs_l=img.3...91313.93720..94289...0.0..0.
433.2305.0j6j2j1j1......0....1..gws-wiz-
img.......0.oNaH96_VqMs&ei=N1NiXva7FtWzyAOMn4jYBw&bih=789&biw=1600&safe=
strict

https://www.google.com/search?
q=gambar+orang+obesitas&safe=strict&sxsrf=ALeKk03lr_uRtzsSLIAwK_tFerX85C84gw:
1583502126232&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwicr_CN_YXoAhVGU30K
HdeaAzkQ_AUoAXoECAsQAw&biw=1600&bih=789

29

Anda mungkin juga menyukai