Anda di halaman 1dari 36

KONSEP PATOLOGI

Oleh:
Ninis Indriani, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An

1
Definisi
Patologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penyakit yang disebabkan oleh karena ada
perubahan struktur dan fungsi sel dan
jaringan tubuh.

Tujuan  mengidentifikasi penyebab sebuah


penyakit  memberikan petunjuk pada program
pencegahan, pengobatan dan perawatan terhadap
penyakit yang diderita pasien.

2
Berasal dari Yunani yaitu pathos artinya menderita
dan ology artinya ilmu  patologi adalah ilmu
penyakit.

Berkembang sejak seorang ahli patologi yang


bernama Rudolf Virchow (1821-1902) menemukan
bahwa bagian terkecil yang membentuk tubuh
manusia adalah sel.

Perubahan sel yang diamati melalui mikroskop


dapat menyebabkan kelainan struktur dan
gangguan fungsi tubuh yang berwujud penyakit.
3
Contoh
Selhepar mengalami infeksi virus hepatitis  sel
dan jaringan hepar akan mengalami perubahan 
Susunan hepatoseluler menjadi kacau serta
nampak mengalami edema  fungsi hepar dalam
metabolisme haemoglobin akan mengalami
gangguan  diamati pada tubuh pasien dalam
bentuk ikterus.

Jikaterjadi kelainan struktur kelenjar pankreas 


perubahan fungsi pankreas  penurunan
produksi insulin  DM
4
Jadi ...
Bila terjadi kelainan struktur sel, organ
atau jaringan maka akan terjadi
perubahan atau gangguan fungsi sel,
organ atau jaringan tersebut

5
4 aspek yang dipelajari dalam patologi

1. Etiologi / penyebab
2. Patogenesis / mekanisme
perkembangan penyakit
3. Perubahan molekuler dan morfologik
4. Perubahan fungsional dan manifestasi
klinis

6
Pembagian Patologi
1. Patologi Anatomi
a. Histopatologi
b. Sitopatologi
2. Patologi Klinik
3. Patologi forensik
4. Patologi molekuler

7
1. Patologi Anatomi
Menentukan diagnosis penyakit berdasarkan pada
pemeriksaan makroskopik, mikroskopik, dan
molekuler atas organ, jaringan, dan sel.

Example:

Dalam mendiagnosa penyakit tumor yang diderita


pasien, maka dilakukan pemeriksaan patologi
anatomi terhadap sel tumor sehingga diketahui
apakah tumor tersebut jinak atau tumor ganas

8
Jenispemeriksaan yang dilakukan dalam Patologi
anatomi
1. Histopatologi
 Example: pemeriksaan jaringan dengan cara
biopsi sehingga diperoleh diagnosa definitif.
 Biopsi adalah pengambilan sampel kecil dari
jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop.
 Biopsi dapat di lakukan dari hampir di seluruh
tubuh, termasuk hati, sumsum tulang, kulit dan
ginjal serta paru
 Biopsi dilakukan untuk mengidentifikasi sel-sel
abnormal dan untuk membantu mendiagnosa serta
untuk mengukur tingkat keparahan penyakit
9
10
11
12
13
14
2. Sitopatologi
 Mempelajari dan mendiagnosa penyakit
berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis
atas sel seseorang secara keseluruhan yg
diperoleh dari usapan atau aspirasi jarum
tajam..
 Sebagai contoh adalah pemeriksaan sel
neoplasma untuk mengetahui tipe sel
tersebut termasuk ganas atau jinak.

15
16
17
18
19
2. Patologi Klinik
Mempelajari dan mendiagnosa penyakit
berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia tubuh
sehingga bahan pemeriksaannya berupa urine,
darah dan cairan tubuh lainnya.

Example:

Dalam menentukan diagnosa penyakit gagal


ginjal maka pemeriksaan patologi klinik yang
dilakukan menggunakan bahan urine pasien.

20
Kegunaan Patologi Klinik

1. Membantu dalam menegakkan diagnosa


penyakit.
2. Menetapkan diagnosa penyakit.
3. Memberi terapi yang adekuat pada pasien.
4. Memonitor perjalanan penyakit.
5. Membuat prognosa penyakit yang diderita
pasien

21
3. Patologi Forensik
Mempelajari dan menemukan sebab kematian
pada kondisi tertentu.

Example:

Menentukan penyebab kematian korban yang


diduga bunuh diri.
Pemeriksa akan mempelajari apakah benar korban
bunuh diri atau dibunuh terlebih dahulu kemudian
direkayasa seperti bunuh diri.

22
4. Patologi Molekuler
Mempelajari dan mendiagnosa penyakit
berdasarkan hasil pemeriksaan struktur kimiawi
molekul.

Example:

Dalam mendiagnosa penyakit sickle cell yaitu


penyakit dimana kondisi molekul haemoglobin
dalam keadaan abnormal.

23
Teknik Pemeriksaan Patologi

1. Patologi makroskopik
2. Mikroskop cahaya
3. Histokimiawi
4. Mikroskop elektron
5. Teknik biokimia
6. Teknik hematologi
7. Kultur sel
8. Mikrobiologi medis

24
1. Patologi Makroskopik
Penggunaan mata telanjang dalam mempelajari
suatu penyakit sebelum mikroskop digunakan.

Salahsatu pemeriksaan patologi makroskopik


yang masih digunakan hingga saat ini seperti
pemeriksaan otopsi.

Pemeriksaan otopsi adalah pemeriksaan bedah


mayat, berasal dari bahasa Yunani yang berarti
"lihat dengan mata kepala sendiri"
25
Jenis Otopsi:
1. Otopsi klinis: dilakukan untuk tujuan
pembelajaran dan riset mencari penyebab medis
kematian juga untuk kasus kematian yang tidak
diketahui atau tidak pasti.

2. Otopsi forensik: Dilakukan atas permintaan


penegak hukum ketika penyebab kematian
mungkin menjadi masalah pidana.

26
27
2. Mikroskop Cahaya
Diperlukan jaringan yang dipotong tipis sehingga
cahaya mampu menembusnya dan bilamana
diperlukan dilakukan pengecatan untuk
memperjelas perbedaan dari bagian jaringan atau
sel yang akan diamati.

28
3. Histokimiawi
 Histokimiawi adalah ilmu yang mempelajari
kondisi kimiawi sebuah jaringan setelah
mendapatkan perlakuan menggunakan reagen
khusus.

 Dengan teknik ini secara mikroskopik berbagai


keadaan jaringan dan sel terlihat.

29
4. Mikroskop elektron
 Pemeriksaan dapat dilakukan hingga
tingkat organel serta menemukan adanya
virus dalam jaringan pun dapat
dilakukan.

30
31
5. Tekhnik biokimiawi
 Mempelajari jaringan tubuh dan cairan tubuh.
 Berbagai penyakit mempunyai dampak
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit 
tergambar kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh pasien sehingga terapi lebih
tepat dapat diberikan.

32
6. Tekhnik Hematologi
 Mempelajari kelainan darah mulai dari teknik
yang sederhana yaitu hitung sel sampai dengan
pemeriksaan terkini dengan peralatan
elektronik untuk memeriksa faktor koagulasi
darah.

33
7. Kultur sel
 Pemeriksaan kultur banyak dilakukan karena
mudahnya memonitor respons sel pada
berbagai media.
 Example: kultur darah, kultur urine

34
8. Mikrobiologi medis
 Pemberian antibiotik yang tepat pada pasien
yang mengalami infeksi akan mudah dilakukan
dengan bantuan pemeriksaan mikrobiologi
medis.
 Organisme seperti jamur, bakteri, virus dan
parasit akan mudah dikenali di bawah mikroskop
setelah bahan pemeriksaan dicat secara khusus
seperti pada nanah.
 Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui
sensitivitas bakteri terhadap bermacam macam
obat sehingga diketahui obat mana yang paling
tepat diberikan pada pasien.
35
TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai