Anda di halaman 1dari 19

Bab 4

Pencemaran Lingkungan
Tujuan Pembelajaran

 Menjelaskan dampak penebangan hutan terhadap


kerusakan lingkungan dan upaya mengatasinya.
 Menjelaskan aktivitas manusia yang dapat
menyebabkan terjadinya pencemaran air, tanah,
udara, dan suara.
 Menjelaskan dampak pencemaran lingkungan
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
 Menjelaskan cara pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan.
A. Penebangan Hutan
 Hutan merupakan ekosistem darat yang kaya akan tumbuhan dan
satwa.
 Fungsi hutan :
• Mempertahankan siklus oksigen,karbon dioksida,dan air
• Sebagai penampung air tanah
• Pencegah erosi, banjir, dan mempertahankan kesuburan tanah
• Menahan angin
• Tempat dan sumber makanan
tumbuhan dan satwa
• Penghasil obat-obatan alami
• Sumber bahan industri dan perumahan
 Eksploitasi hutan dilakukan dengan cara pembakaran hutan,
penggundulan hutan atau penebangan liar.
 Penebangan hutan mengakibatkan punahnya organisme, suhu
lingkungan meningkat, terjadinya erosi, tanah longsor, kekeringan
ketika musim kemarau, dan banjir ketika musim hujan.
 Upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan hutan :
• Memberi pemahaman kepada masyarakat tentang manfaat hutan dan
dampak kerusakan hutan.
• Penebangan dan penanaman kembali harus seimbang.
• Reboisasi dan penghijauan untuk memperbaiki kerusakan hutan.
B. Pencemaran Lingkungan
 Pencemaran (polusi) lingkungan = masuknya bahan anorganik atau
organik (organisme) ke lingkungan yang dapat membahayakan
organisme di lingkungan tersebut.
 Terjadi secara alami dan buatan.
 Terdiri dari 4, yaitu pencemaran :
• Air
• Udara
• Tanah
• Suara
1. Pencemaran Air

 Adalah masuknya bahan pencemar (polutan) ke


lingkungan air.
 Polutan berasal dari limbah industri, rumah
tangga, pertanian, dan peternakan.
 Limbah cair (air limbah) tergolong menjadi :
a) Air limbah domestik, dari limbah rumah
tangga dan pasar.
b) Air limbah nondomestik, dari limbah
industri, pertambangan, peternakan,
pertanian, dsb.
 Dampak pencemaran air :
a. Timbulnya endapan, koloid, dan bahan terlarut
b. Perubahan derajat keasaman (pH)
c. Perubahan warna, bau, dan rasa
d. Eutrofikasi
Gambar Proses Eutrofikasi
 Upaya mengatasi pencemaran air :
a. Mengolah limbah cair industri sebelum dibuang ke perairan.
b. Tidak membuang sampah ke perairan atau selokan.
c. Tidak membuang sisa pestisida ke perairan.
d. Secara rutin membersihkan perairan.
e. Menggunakan sabun dan detergen yang dapat terurai di lingkungan.
2. Pencemaran Tanah

 Adalah masuknya bahan pencemar (polutan) ke dalam tanah.


 Polutan tanah dibedakan atas :
a) Biodegradable, polutan yg dapat diuraikan secara alami oleh dekomposer.
Contoh : sisa hewan dan tumbuhan.
b) Nonbiodegradable, polutan yg tidak dapat diuraikan secara alami. Contoh
: pestisida, logam, plastik, dan kaleng.
 Dampak pencemaran tanah :
a. Kualitas tanah menurun.
b. Aktivitas dekomposer terganggu.
c. Tidak dapat digunakan untuk pertanian.

No Komponen Persentase
.
1. Kertas 41
2. Limbah bahan makanan 21
3. Gelas 12
4. Logam besi 10
5. Plastik 5
6. Kayu 5
7. Karet dan kulit 3
8. Kain (serat tekstil) 2
9. Logam aluminium 1

Tabel Komponen Polutan Tanah


 Upaya mengatasi pencemaran tanah :
a. Memilah sampah yang mudah terurai & sulit terurai.
b. Menggunakan sampah organik sebagai pupuk kompos.
c. Menggunakan kembali sampah yang sulit terurai, seperti kardus dan
plastik.
d. Membuang sampah pada tempat yang disediakan.
e. Mengurangi penggunaan pestisida buatan.
f. Mengolah limbah industri sebelum dibuang ke lingkungan.
g. Mengadakan penyuluhan tentang pengelolaan sampah kepada
masyarakat.
3. Pencemaran Udara

 Adalah masuknya bahan pencemar (polutan) ke lingkungan udara.


 Zat pencemar udara ada 2 tipe, berupa :
a) Partikel, merupakan butiran halus seperti uap air, debu, asap, & kabut.
b) Gas, dapat dirasakan penciuman, seperti SOX, NOX, CO, CO2.
 Dampak pencemaran udara:
a. Rusaknya lapisan ozon
b. Pemanasan global
c. Hujan asam
d. Pengaruh polusi udara pada organ tubuh manusia
 Upaya mengatasi pencemaran udara :
a. Lokalisasi kawasan industri.
b. Tidak membakar sampah di pekarangan.
c. Tidak menggunakan lemari es yang memakai CFC.
d. Membuat taman kota dan jalur hijau.
e. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
f. Mengharuskan pabrik yang menghasilkan gas pencemar
untuk memasang filter gas.
g. Mencegah penebangan dan kebakaran hutan.
h. Menggunakan bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan.
4. Pencemaran Suara

 Sumbernya adalah suara bising.


 Suara bising = bunyi yang tidak diinginkan dari suatu usaha (kegiatan) dalam
tingkat dan waktu tertentu yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan.
 Asal suara bising : suara mesin pabrik, mesin kendaraan, dan mesin pesawat.
 Dampak pencemaran suara :
a. Tingkat kebisingan 80 – 90 dB selama 8 jam  pendengaran hilang.
b. Tingkat kebisingan 120 dB  telinga sakit.
c. Tingkat kebisingan 180 dB  kematian.
 Upaya mengatasi pencemaran suara :
a. Membuat dinding kedap suara.
b. Menanam tanaman untuk meredam suara di sekitar rumah, jalan,
dan pabrik.
c. Mesin-mesin yang dapat mengeluarkan suara bising harus
dilengkapi alat peredam suara.
d. Para pekerja harus menggunakan penutup telinga untuk mencegah
ketulian.

Anda mungkin juga menyukai