Anda di halaman 1dari 17

PENGANTAR PENDIDIKAN

FILSAFAT PENDIDIKAN
Anggota Kelompok
1 Fazza Firjatullah Al-khulaifi

2 Habibah

Harsa Naunik Qudraty


3

4 Hasita Pebrianti

Heny Wardani
5
Makna Pendidikan
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000), pendidikan adalah:
Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan; proses atau cara, perbuatan mendidik.

• Sedangkan menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dalam pasal 1, pendidikan adalah “usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Tujuan Pendidikan
Salah satu tujuan utama dari pendidikan adalah mengembangkan
potensi dan mencerdaskan individu dengan lebih baik. Sesusai yang
diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia, seperti :

• UU No. 2 Tahun 1985


Tujuan pendidikan menurut UU No. 2 Tahun 1985 adalah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki
pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur,
mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap
bangsa.

• MPRS No. 2 Tahun 1960


Sesuai dengan MPRS No. 2 Tahun 1960, tujuan pendidikan adalah
untuk membentuk manusia yang memiliki jiwa Pancasilais sejati
berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan
UUD 1945 dan isi UUD 1945.
Pendidikan sebagai Proses Transformasi

Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan


semua aspek kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuannya, nilai dan
sikapnya, serta keterampilannya (Sadulloh, 2011:57)

Unsur yang harus ditransformasikan mencakup: nilai religi, nilai kebudayaan, nilai
sains dan teknologi, nilai seni, dan nilai keterampilan. Transformasi tersebut dalam
rangka mempertahankan, mengembangkan, bahkan kalau perlu mengubah
kebudayaan.
Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat
Dalam arti luas pendidikan sepanjang hayat (Lifelong Education) adalah bahwa
pendidikan tidak berhenti hingga individu menjadi dewasa, tetapi tetap berlanjut sepanjang
hidupnya.

Pengertian pendidikan sepanjang hayat menurut beberapa pakar pendidikan antara lain:

1. Delker (1974) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat adalah perbuatan


manusia secara wajar dan alamiah yang prosesnya tidak selalu memerlukan
kehadiran guru, pamong, atau pendidik.

2. Gestrelius (1977) mengemukakan bahwa pendidikan sepanjang hayat mencakup


interaksi belajar (pembelajaran), penentuan bahan belajar dan metode belajar, lembaga
.
penyelenggara, fasilitas, administrasi, dan kondisi lingkungan yang mendukung
kegiatan belajar berkelanjutan.
Pendidikan Berlangsung Sepanjang Hayat

Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang


dilontarkan pada sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam
menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini
dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau tuntutan-tuntutan manusia yang
semakin meningkat.

Melalui proses belajar sepanjang hayat inilah manusia mampu meningkatkan


kualitas kehidupannya secara terus-menerus, mampu mengikuti perkembangan ilmu dan
teknologi serta perkembangan masyarakat yang diakibatkannya dan budaya untuk
menghadapi tantangan masa depan, serta mau dan mampu mengubah tantangan
menjadi peluang.
.
Pendidikan dalam Pengembangan Manusia

Pendidikan dan manusia adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dima
napun manusia berada pasti akan membutuhkan pendidikan, hal ini disebabkan kare
na fungsi pendidikan adalah memanusiakan manusia, yaitu mengembangkan sel
uruh potensi yang ada ke arah yang lebih baik. Pendidikan tidak akan berjalan jika tid
ak ada manusia, baik manusia yang menjalankan pendidikan tersebut maupun ma
nusia yang di didik.
Pendidikan merupakan sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dala
m segala aspek kehidupan. Dalam sejarah umat manusia, hampir tidak ada kelo
mpok manusia yang tidak menggunakan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan
peningkatan kualitasnya.
Fungsi Pendidikan dalam Pengembangan
Manusia
1. Memberantas kebodohan
2. Menghilangkan kesalah pengertian.
3. Turut andil dalam memberikan corak dan arah pada kehidupan pada
masyarakat mendatang.
4. Sistem untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek
kehidupan.
5. Alat pembudayaan, maksudnya adalah dengan pendidikan, budaya-budaya
yang mulai punah akan dikembangkan lagi karena pendidikan dengan
cara belajar seni.
6. Menyiapkan generasi yang cendikia
7. Transformasi budaya
8. Mengurangi pengangguran
Pengertian Filsafat Pendidikan

Istilah filsafat (Inggris: philosophy; Arab: falsafah) berasal dari dua


kata dalam bahasa Yunani kuno, yaitu philein atau philos yang berar
ti cinta atau sahabat, dan sophia atau sophos yang berarti ke
bijaksanaan.
Jika diartikan secara lengkap maka filsafat dapat diartikan se
bagai kajian mendalam yang dilakukan terhadap ilmu pengetahuan
didasarkan atas kecintaan seseorang terhadap ilmu pengetahuan
tersebut.
Jika diterapkan dalam pendidikan, maka lahirlah apa yang dise
but dengan filsafat pendidikan yang artinya adalah sebuah ilmu fils
afat yang terfokus pada bidang pendidikan.
Filsafat Dalam Pendidikan
Landasan filosofis pendidikan merupakan seperangkat as
umsi atau suatu gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat atau
pernyataan yang sudah dianggap benar, yang dijadikan titik tolak dalam
rangka berpikir (melakukan suatu studi) dan/atau dalam rangka
bertindak (melakukan suatu praktik).

Landasan filosofis pendidikan berisi tentang gagasan-


gagasan atau konsep-konsep yang bersifat normatif atau
preskriptif. Landasan filosofis pendidikan dikatakan bersif
at normatif atau preskriptif, sebab landasan filosofis pendidikan tidak ber
isi konsep-konsep tentang pendidikan apa adanya (faktual), melainkan b
erisi tentang konsep- konsep pendidikan yang seharusnya a
tau yang dicita-citakan (ideal), yang disarankan oleh filsuf te
rtentu untuk dijadikan titik tolak dalam rangka praktek pendidi
kan dan/atau studi pendidikan.
Orientasi Psikologis Filsafat Pendidikan

Teori-teori psikologis merupakan pandangan-


pandangan dunia yang komprehensif yang berfungsi sebagai
basis bagi guru dalam pendekatan praktek pengajaran.
Orientasi-orientasi pengajaran pada pokoknya berhubun
gan dengan pemahaman kondisi-kondisi yang diasosiasi
kan dengan pengajaran.
Orientasi Psikologis yang mempengaruhi
Filsafat Pendidikan

a. Psikologi Humanistik
Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dime
nsi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pe
ngembangan teori psikologis.
Psikologi Humanistik menekankan kebebasan pe
rsonal, pilihan, kepekaan dan tanggung jawab personal,
psikologi humanistik memfokuskan pada prestasi, motivasi,
perasaan tindakan dan kebutuhan. Tujuan pendidikan dalam
kajian psikologi humanistik ini, adalah aktualisasi diri indiv
idual.
Orientasi Psikologis yang mempengaruhi
Filsafat Pendidikan

b. Psikologi Behavioristik
Behavioristik didasarkan pada prinsip bahwa perilaku manu
sia yang diingikan merupakan produk desain, dan bukan
kebetulan. Kalaupun seakan-akan kita bebas, perilaku kita
bener-bener ditentukan oleh tekanan-tekanan lingkungan yang
membentuk perilaku kita.
Psikologi behaviorisme memaknai psikologi sebagai stud
i tentang perilaku. Dalam pandangannya, perilaku yang dapa
t diamati dan dikuantifikasi memiliki maknanya sendiri, buka
n hanya berfungsi sebagai perwujudan peristiwa-peristiwa ment
al yang mendasarinya.
Orientasi Psikologis yang mempengaruhi
Filsafat Pendidikan

c. Psikologi Konstruktifistik
Psikologi konstruktifistik memfokuskan pada proses- p
roses pembelajaran bukannya pada perilaku belajar. Kaum
konstruktivis memfokuskan pada proses-proses dan strategi-
strategi mental yang digunakan para siswa untuk belajar.
Konstruktivisme mengetahui bahwa pembelajaran adala
h suatu proses pembentukan makna yang aktif, dimana para
siswa bukanlah pasif informasi.
Peran Filsafat Pendidikan
dalam Dunia Persekolahan
Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, ya
kni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, me
mberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan
pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik
di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori
pendidik.
Filsafat pendidikan memberikan gagasan orisinil tent
ang semua aspek pendidikan khususnya tujuan pendidikan. Dik
atakan bahwa filsafat pendidikan memberikan pandangan ya
ng berbeda, namun situasi ini tidak berbahaya, melainkan me
mbantu dalam memberikan pendidikan sesuai kebutuhan ma
syarakat.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai