BAB II
DISTRIBUSI TEGANGAN
DI DALAM TANAH
1
2.1 Cara Analisis
Sederhana
Merupakan cara yg paling sederhana untuk menghitung penyebaran
tegangan pada kedalaman tertentu akibat suatu pembebanan adalah mengunakan
cara 2 : 1.
Cara ini merupakan pendekatan empiris didasarkan atas anggapan bahwa bidang
dimana beban bekerja bertambah luasnya secara sistematis terhadap kedalaman
dan semakin ke bawah, tegangan terdistribui akan mengecil.
Gambar di samping adalah penampang suatu pondasi
lajur. Pada suatu kedalaman Z, pertambahan Iuas bidang
bahan adalah sebesar Z/2 pada tiap sisinya, jadi lebar
bidang beban pada kedalaman Z adalah B + Z. 2
3
Contoh Cara Analisis Sederhana
Data :
Suatu timbunan setinggi 2, m (ˠ=2,04 tan/m3) dipadatkan diatas suatu daerah. Diatas
timbunan tersebut diletakkan pondasi setempat berukuran 3 x 4 m2 yang memikul beban
sebesar 140 Ton. Berat jenis tanah = 1,68 tan/m, muka air tanah sangat dalam.
Tentukan :
a) Hitung dan gambarkan grafik tegangan effektip vertikal terhadap kedalaman sebelum
penimbunan dilakukan.
b) Hitung dan gambarkan penambahan tegangan, Teg z akibat timbunan.
c) Hitung dan gambar tegangan terhadap kedalaman akibat pondasi, bila dasar pondasi
diletakkan 1 m dibawah muka tanah timbunan dengan cara 2 : 1
4
Contoh Cara Analisis Sederhana
Penyelesaian :
a) Tegangan akan mulai dari nol pada permukaan dan Dengan cara 2.1 perubahan cara tegagan akan
menjadi sebesar 33,6 ton/m2 pada kedalaman 20 m berubah sesuai dengan kedalaman (gambar 2.4).
( Teg z = 1,68 x 20 =33,6 ton/m2 ). Dapat dilihat ditabel/gambar tersebut, tegangan akibat
b) Tambahan tegangan akibat timbunan setinggi 2 m beban pondasi berkurang dengan cepat terhadap
adalah sebesar = 2 x 2,04 = 4,08 ton/m2. Yang kedalaman.
digambarkan sebagai garis sejajar garis grafik
tegangan effektip.
c) Teg o : tegangan tepat dibawah beban (dasar
pandasi) = 140 : (3x4) = 11,7 ton/m2
5
Contoh Cara Analisis
Sederhana
6
2.2.1 Beban Titik
𝑸 (𝟑 𝒛𝟑 )
𝝈 𝒛= 𝟓
… … … (𝟐 .𝟑)
𝟐 𝝅 ( 𝒛 𝟐+𝒓 𝟐 ) 𝟐
9
2.2.2 Beban Garis
10
2.2.3 Beban Merata Persegi
Dengan mengintregasi persamaan untuk beban garis pada suatu bidang terbatas. Newmark ( 1935 ) menurunkan persamaan
untuk menentukan tegangan vertikal di bawah sudut bidang beban merata persegi :
Keterangan:
qo = tegangan dibawah beban (tegangan kontak)
11
2.2.3 Beban Merata Persegi
12
Contoh Beban
Merata Persegi
Data :
Suatu pondasi persegl ukuran 3 x 4 M2 di:bebani merata 11,7 ton/m2.
Diminta :
a) Menentukan tegangan vertikal dibawah sudut pondasi pade kedalaman 2 m.
b) Menentukan tegangan vertikal ditengah pondasi pada kedalaman 2 m.
c) Bandingkan hasil perhitungan diatas dengan hasil yang didapat dari contoh 1.1
Penyelesaian :
a) x = 3m
y = 4m
z = 2m
Jadi persamaan (2.7) dan (2.8),
m= x/z = 1,5
n= y/z = 2
Dari gambar 2.7, ditentukan harga I sebesar 0,223. Dengan persamaan 2.9,
= qo . I
= 11,7 . 0,223 13
= 2,6 ton/ m2
Contoh Beban
Merata Persegi
b) Untuk menghitung tegangan dibawah tengah pondasi.
(iii) Tegangan vertikal yang didapat dari perhitungan (n) diatas dikalikan empat (prinsip
superposisi) Jadi tegangan vertikal ditengah pondasi :
Jadi tegangan vertical di tengah pondasi total = 4 x 1,860 = 7,440 ton/m2.
Dari hasil perhitungan tersebut diatas dapat dilihat bahwa tegangan vertikal ditengah pondasi kira-
kira 3 x tegangan vertikal disudut pondasi pada kedalaman yang sarna. Hal ini cukup beralasan 14
karena bagian tengah pondasi dibebani diseluruh sisinya sedang disudut pondasi tidak.
Contoh Beban
Merata Persegi
c) Pada kedalaman 2 m dibawah pondasi berukuran 3 x 4 m2, tegangan vertikal menurut cara
2 : 1 adalah sebesar 4,7 tan/m2. (lihat gambar 2.4).
Harga ini menyatakan tegangan vertikal rata-rata dibawah pondasi dikedalaman - 2 m. Harga
rata-rata dari tegangan vertikal disudut dan tengah pondasi yang didapat dengan cara elastis
adalah (2,6+7,4) / 2 = 5 ton/m2. Berarti dengan metode 2 : 1, tegangan vertikal ditengah
dengan cara elastis, sedang disudut pondasi lebih besar.
Andaikata diminta untuk menentukan tegangan vertikal pada kedalaman z dibawah, disebelah
luar bidang beban, maka buatlah bidang beban merata persegi lain yang mana semuanya
ujungnya bertemu diatas titik yang akan ditinjau, dan tambah atau kurangnya kontribusi
(sumbangan) tegangan sedemikian sehingga kondisi beban tetap seperti yang ditentukan. 15
2.2.4. Beban Merata Lingkaran
Keterangan
z = kedalaman yang ditinjau
r = jari-jari bidang beban merat
x = jarak horizontal dari pusat bidang lingkaran
qo = beban kontak permukaan per satuan Iuas, dalam
ton/m2.
16
2.2.4. Beban Merata Lingkaran
17
Contoh Beban
Merata Lingkaran
Data :
Suatu tangki berdiameter 3,91 dibebani berat sebesar 11,7 ton/m2.
Diminta :
a. Besar tegangan dibawah titik pusat tangki pada kedalaman 2 m dibawahnya.
b. Besar tegangan dibawah sisi luar tangki pada kedalaman 2m
Penyelesaian :
a. Lihat gambar 1.5
untuk z = 2 M
r = 3,91/2 = 1/95 M
x=0
z/r= 1,02
x/r= 0
didapat ; I = 0,63, dengan persamaan 2.9 : = 11,7 x 0,63 = 7,4 ton/m2.
(Bandigkan dengan hasil perhitungan contoh 1.2b, perlu diperhatikan ternyata
hasil kedua perhitungan harnpir sarna dengan luas pandasi yang sarna )
18
Contoh Beban
Merata Lingkaran
b. Dari gambar 2.8 : untuk sisi luar bidang beban lingkaran :
untuk z = 2 M
r = 1,95 m
x = r = 1,95 m
x/r = 1,0
z/r =1,02
didapat : I = 0,33
= qo .I = 11,7 x 0,33 = 3,9 ton/m2
( Bandingkan dengan perhitungan cantoh 1.2a, luas pondasi sama ).
19
2.2.5 Beban Trapesium
21
Contoh Beban Trapesium
Data :
Suatu timbunan untuk jalan dibuat seperti gambar 2.9a. Apabila berat jenis rata-rata tanah timbunan = 2 ton/m2.
Dirninta :
Menghitung besar ~egangan vertikal titik digaris sumbu simetri pada kede.laman 3 dan 6 M.
Penyelesaian :
(i) Hitung tekanan permukaan qo :
qo = h = 2.3 = 6 ton/m2.
b=5Ma=2x3M=6M
(ii) Hitung tegangan vertikal pada titik dikedalaman Z =3M pada garis sumbu beban
a/z = 6/3 = 2
b/z = 5/3 = 1,67
Dari gambar 1.6, didapat I = 0,49
= qo .I = 6. 0,49 = 2,9 ton/m2. Untuk setengah beban, jadi untuk beban total :
= 2. 2,9 = 5,8 ton/rn2.
Dapat dilihat dari hasil tersebut bahwa besar tegangan vertikal dikedalarnan yang rnasih dangkal hampir sama
dengan tegangan perrnukaannya. 22
Contoh Beban Trapesium
(iii)Hitung tegangan vertikal pada titik dikedalaman z = 6M, pada garis sumbu
beban a/z = 6/6 = 1
b/z = 5/6 = 0,87
Dari gambar 1. 6, didapat I = 0,44
= 6 X 0,44 = 2,64 ton/m2
total = 2 X 2,64 = 5,28 ton/m2
23
2.3 Grafik Pengaruh
Newmark
Newmark (1942) membuat suatu grafik pengaruh untuk
menghitung tegangan vertikal (bahkan tegangan geser dan
horizontal).
Keterangan:
z = kedalaman titik yang ditinjau
p = bebena tiap satuan luas
A = proporsl “antar space” yang tertutup oleh beban
R = jari-jari lingkaran no. 1 dengan pusat yang sarna dibuat
lingkaran-lingkaran proposional dari lingkaran 1 , 2 , 4 , 6 , 8 ,
10 , 12 , 16 , 20. 24
2.3 Grafik Pengaruh
Newmark
27
Contoh Penyebaran Tegangan
Vertikal Tanah Berlapis.
Data: Penyelesaian:
Suatu tangki penyimpan dengan diameter = 20 M diletakakan H = jari – jari = 10 m
diatas tanah yang sifat-sifatnya seperti dalam gambar sketsa
dibawah ini. Beban tekanan tangki ke tanah lapis 1 = 50 ton/m2
Diminta :
Perhitungan besar tegangan vertikal ditengah-tengah tangki pada
kedalaman 15 m
28
THANK
YOU!
29