Anda di halaman 1dari 15

ANEMIA DEFISIENSI

BESI PADA KEHAMILAN


Kelompok 11
Isak Kase Waicang 20161811014002
Lala Claudia Sasarari 20161811014015
Natalia I Mumpu 20161811014026
Melfiana M Mubalus 20161811014014
Merie Wila I Mandowen 20161811014029
Ruth Citra I.P.ramandey 20161811014009

 
Dosen pengajar dr. Jefferson Munthe, SpOG (K), M.Kes
Definisi Anemia

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar


hemoglobin di bawah 11 gr % pada trismester I dan II
atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 gr % pada
trimester II . (Saifuddin. A. B. 2001)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi dimana kadar
hemoglobin kurang dari 10 gr / 100 ml. (Wiknjaksatro,
2002.)
Patofisiologi
Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah
(hypervolemia). Hypervolemia merupakan hasil dari
peningkatan volume plasma dan eritrosit (sel darah merah)
yang berada dalam tubuh tetapi peningkatan ini tidak
seimbang yaitu volume plasma peningkatannya jauh lebih
besar sehingga member efek yaitu konsentrasi hemoglobin
berkurang dari 12 g/100 ml.
Etiologi
Beberapa penyebab anemia yaitu :
1. Zat besi yang masuk melalui makanan tidak mencukupi
kebutuhan.
2. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, terutama
ibu hamil, masa tumbuh kembang pada remaja, penyakit
kronis, seperti tuberculosis dan infeksi lainnya.
3. Perdarahan yang disebabkan oleh infeksi cacing
tambang, malaria, haid yang berlebihan dan melahirkan.
Karakter Trias Epidemiologi.
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil bila dikaji secara epidemiologi dapat dikategorikan:
• Umur
• Paritas
• Unsur gizi
• Infeksi dan Penyakit
• Jarak kehamilan
• Faktor kandungan dan kondisi/riwayat kesehatan
• Faktor lingkungan meliputi fisik, biologis dan sosial ekonomi
Klasifikasi Anemia dalam kehamilan
Berdasarkan klasifikasi dari WHO kadar Secara umum anemia dalam kehamilan
hemoglobin pada ibu hamil dapat di bagi diklasifikasikan menjadi:
menjadi 4 kategori yaitu :
• Anemia defisiensi besi sebanyak 62,3%
 Hb > 11 gr% Tidak anemia (normal)
• Selama kehamilan yaitu trimester I & III.
 Hb 9-10 gr% Anemia ringan
• Anemia Megaloblastik sebanyak 29%
 Hb 7-8 gr% Anemia sedang
• Anemia Hipoplastik dan Aplastik
 Hb <7 gr% Anemia berat
sebanyak %
• Anemia Hemolitik sebanyak 0,7%
Tanda dan Gejala
Anemia Defisiensi Besi

• Berkurangnya konsentrasi Pada pemerikasaan tanda-tanda


hemoglobin selama masa dan gejala anemia dapat meliputi:
kehamilan mengakibatkan - Kulit Pucat
suplay oksigen keseluruh - Mukosa dan Gusi
jaringan tubuh berkurang - Kuku-kuku Jari Pucat
sehingga menimbulkan tanda
- Takikardi/Murmut Lambat
dan
- Rambut Dan Kuku Rapuh
Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis anemia defisiensi
besi dapat dilakukan dengan anamnese. Hasil
anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual
muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan metode sahli, dilakukan minimal 2
kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III.
Bahaya Anemia dalam Kehamilan
 Resiko terjadi abortus
 Persalinan permaturus
 Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
 Mudah menjadi infeksi
 Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6 gr %)
 Mengancam jiwa dan kehidupan ibu
 Mola hidatidosa
 Hiperemesis gravidarum
 Perdarahan anterpartum
 Ketuban pecah dini(KPD)
Bahaya Anemia dalam Bahaya anemia dalam
Persalinan masa nifas
• Gangguan kekuatan his
• Perdarahan post partum karena
• Kala pertama dapat berlangsung lama, dan
atonia uteri dan involusio uteri
terjadi partus terlantar
memudahkan infeksi puerperium
• Kala dua berlangsung lama sehingga dapat
melelahkan dan sering memerlukan • Pengeluaran ASI berkurang
tindakan operasi kebidanan. • Terjadi dekompensasi kordis
• Kala tiga dapat di ikuti retensio placenta mendadak setelah persalinan
dan perdarahan post partum karena atonia • Mudah terjadi infeksi mammae
uteri.
• Kala empat dapat terjadi perdarahan post
partum sekunder dan atonia uteri.
Bahaya Anemia Terhadap Janin
Sekalipun tampaknya janin mampu menyerap berbagai keutuhan dari ibunya, tetapi
dengan anemia akan mengurangi kemampuan metabolism tubuh sehingga menggangu
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Akibat anemia dapat terjadi gangguan dan bentuk :
Abortus
Terjadi kematian intra uteri
Persalinan prematuritas tinggi
Berat badan lahir rendah (BBLR)
Kelahiran dengan anemia
Dapat terjadi cacat bawaan
Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
Intelengensi rendah, oleh karena kekurangan oksigen dan nutrisi yang menghambat
pertumbuhan janin
PENGUKURAN KADAR ANEMIA
Pada pemerikasaan tanda-tanda dan gejala anemia dapat meliputi : kulit pucat,
mukosa, gusi, dan kuku-kuku jari pucat, takikardi/murmut lambat, rambut dan kuku
rapuh dan juga lidah licin. Berkurangnya konsentrasi hemoglobin selama masa
kehamilan mengakibatkan suplay oksigen keseluruh jaringan tubuh berkurang
sehingga menimbulkan tanda dan gejala anemia secara umum, sebagai berikut;
Lemah, mengantuk, pusing, lelah, malaise, sakit kepala, nafsu makan turun, mual
dan muntah, konsentrasi hilang dan nafas pendek. Dengan adanya tanda-tanda klinis
pada seorang maka akan dilakukan pemeriksaan menunjang.

Metode yang paling sering digunakan di laboratorium dan paling sederhana adalah
metode Sahlia tau cara kalorimetrik visual dan dilakukan di laboratorium Patologi
Klinik. Pada cara ini hemoglobin diubah menjadi asam hematin dengan
menggunakan larutan HCl, kemudian warna yang terjadi dibandingkan secara visual
dengan standar dalam alat itu. Ferritin adalah cadangan besi tubuh yang sensitif,
kadarnya menurun sebelum terjadi anemia. Feritin dinilai dengan menggunakan
pemeriksaan kuantitatif otomatik VIDAS® dengan indikator <100 mg/L disebut
anemia defisiensi besi.
Pencegahan anemia

Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil


melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat di ketahui
data dasar kesehatan ibu tersebut, dalam pemeriksaan kesehatan
di sertai pemeriksaan laboratorium termasuk pemeriksaan tinja
sehingga di ketahui adanya infeksi parasit.
Penanganan pada Anemia
Anemia Ringan
Pada kehamilan dengan kadar Hb 9-10 gr% masih di anggap ringan sehingga hanya perlu
di perlukan kombinasi 60 mg/hari zat besi dan 500 mg asam folat peroral sekali sehari.

Anemia Sedang
Pengobatan dapat di mulai dengan preparat besi feros 600-1000 mg/hari seperti sulfat
ferosus atau glukonas ferosus.

Anemia Berat
Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 mg, 6 bulan selama hamil, dilanjutkan
sampai 3 bulan setelah melahirkan.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

 Kelompok 11

Anda mungkin juga menyukai