Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

APENDISITIS AKUT
TRIAGE

Trauma
Nontrauma √
Maternity

 Red
 Yellow
 Green √
PRIMARY SURVEY
 Airway
Clear/Unclear

 Breathing
Clear/Unclear

 Circulation
Clear/Unclear
Pasien datang
 Sendiri
 Diantar oleh : Keluarga

Pengkajian Assesment
 Auto Anamnesa
 Allo Anamnesa
Your Picture Here

Pukul Periksa: 20.58


Pukul Rawat/Plg/Time care: 23.00

Petugas Triage: Siti Wulansari


ANAMNESIS
• Keluhan Utama: Nyeri perut kanan bawah
• Anamnesis:
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 10
hari sebelum masuk RS. Awalnya, pasien merasakan nyeri
pada perut bagian tengah, lalu berpindah ke perut kanan bawah.
Nyeri bersifat terus-menerus semakin lama semakin kuat tidak
tertahankan, bertambah dengan pergerakan dan batuk.
ANAMNESIS (lanjutan)
Keluhan disertai dengan demam sejak 5 hari yang lalu. Pasien merasakan mual
tetapi tidak sampai muntah. Pasien mengalami penurunan nafsu makan.
BAK pasien tidak nyeri, tidak berdarah, berwarna kuning jernih, riwayat
keluar batu (-). Riwayat nyeri pinggang (-), Riwayat nyeri panggul (-), Riwayat
nyeri yang menjalar ke punggung (-). Riwayat menstruasi teratur, nyeri
menstruasi (-).
Pasien merupakan rujukan dari RSUD Cililin dan sebelum dibawa ke RS Dustira
sudah diberikan ranitidin, antibiotik, dan antinyeri.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :


(-)
ANAMNESIS (lanjutan)

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat hipertensi pada orang tua tidak ada
 Riwayat diabetes mellitus pada orang tua tidak ada
 Riwayat penyakit lain pada keluarga tidak ada

 Riwayat alergi obat-obatan dan makanan pada pasien tidak


ada
Pemeriksaan Fisik

Tingkat kesadaran : CM, GCS = 15 (E= 4, M=6, V=5)


Keadaan umum : Sakit sedang

TANDA VITAL
• Tekanan darah = 110/70 mmHg
• Nadi = 77x/menit
• Respirasi = 20 x/menit
• Suhu = 37,1°C
• SpO2 = 98%
Cedera/Jatuh: Ya/Tidak
Status fungsional: Mandiri/ perlu bantuan/ alat bantu
Survey Sekunder
• Kepala: tidak ada kelainan
Mata: Konjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/-,
pupil bulat isokor, refleks cahaya +/+
• Leher: tidak ada kelainan
• Dada: cor dan pulmo tidak ada kelainan
• Perut: nyeri tekan McBurney (+), nyeri lepas
(-), nyeri pindah (-), obturatoar sign (-),
PSOAS sign (+), rovsing sign (-)
• Alat gerak: akral hangat, CRT < 2 detik
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan Hasil
Urinalisa
Makroskopis
Warna Kuning jernih
Berat Jenis 1,010
PH 7,0
Nilai Absolut Eritrosit
Protein Negatif
Glukosa Negatif
Bilirubin Negatif
Urobilinogen 0,2
Keton urin Negatif
Darah samar Negatif
Nitrit Negatif
Sedimen urin
Lekosit -
Eritrosit -
Epitel -
Silinder -
Kristal -
Lain-lain -
Pemeriksaan Hasil

Hemoglobin 11, 2 g/dl

Eritrosit 4 106/uL

Leukosit 7,8 103/uL

Hematokrit 33 % ↓

Trombosit 335 103/uL

Hitung jenis leukosit 0,3//91,4/5,7/2,6


DIAGNOSIS BANDING
• Apendisitis akut
• Ureterolithiasis
• Divertikulum Merkle
DIAGNOSIS
• Apendisitis akut
Penanganan dan Penilaian Ulang

• Airway : clear
• Breathing : clear
• Circulation : clear
• Disability : GCS 15
• Exposure :clear
• Monitoring
– Keadaan umum
– Tanda Vital
Penatalaksanaan Khusus

• Umum : Perbaiki KU

• Khusus :
operatif : appendektomi
Konsul dr. Sp.B
• IVFD RL 20 TPM
• Ranitidine 2x1 amp
• Ceftriaxone 2x1 amp
• Rencana apendektomi besok pagi
• Puasa dari jam 01.00
Kesimpulan

 Perbaikan
 Stabil √
 Perburukan
Tindak Lanjut

 Rujuk
 Rawat
 Pulang Paksa
 Pulang

Tujuan: RS Setempat
SAAT PASIEN KELUAR

• Kondisi: Stabil
• GCS: 15
E= 4 M= 6 V= 5
• Tanda Vital:
Tekanan darah= 120/80 mmHg
Nadi= 70x/menit
Respirasi= 24 x/menit
Suhu= 36,8°C
SpO2= 98%
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Appendisitis adalah peradangan yang terjadi pada
Appendix vermicularis, dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering pada anak-anak
maupun dewasa.
Appendisitis akut merupakan kasus bedah emergensi yang
paling sering ditemukan pada anak-anak dan remaja.
Terdapat sekitar 250.000 kasus appendisitis yang terjadi di
Amerika Serikat setiap tahunnya dan terutama terjadi pada
anak usia 6-10 tahun
Manifestasi Klinis
Diagnosis

≤3 4-6 6-8 9-10

Skor Alvarado ≤ 3, kemungkinan bukan apendisitis (unlikely appendicitis).


Skor Alvarado 4-6, mungkin apendisitis (possible appendicitis).
Skor Alvarado 6-8, kemungkinan besar apendisitis (probable/likely
appendicitis).
Skor Alvarado 9-10, pasti apendisitis (definite appendicitis).
Penyebab Obstruksi
Hiperplasi limfonodi sub mukosa dinding apendiks.
·      Fekalit,
·      Benda asing
·      Tumor.
·      infeksi bakteri
·      striktur
·      benda asing dalam tubuh
·      cacing askaris
Patofisiologi
Appendisitis merupakan peradangan appendiks yang mengenai semua lapisan
dinding organ tersebut. Tanda patogenetik primer diduga karena obstruksi
lumen dan ulserasi mukosa menjadi langkah awal terjadinya appendisitis.
Obstruksi intraluminal appendiks menghambat keluarnya sekresi mukosa dan
menimbulkan distensi dinding appendiks. Sirkulasi darah pada dinding
appendiks akan terganggu. Adanya kongesti vena dan iskemia arteri
menimbulkan luka pada dinding appendiks. Kondisi ini mengundang invasi
mikroorganisme yang ada di usus besar memasuki luka dan menyebabkan
proses radang akut, kemudian terjadi proses irreversibel meskipun faktor
obstruksi telah dihilangkan.       
Penatalaksaan Awal
 Tirah baring
 Observasi keadaan umum
• Bila dari hasil diagnosis positif
apendisitis akut, maka tindakan yang
paling tepat adalah segera dilakukan
APENDIKTOMI. Tetapi sebelumnya
pasien diminta melakukan TIRAH
BARING DAN DIPUASAKAN.
Apendektomi dapat dilakukan dalam
dua cara, yaitu cara terbuka dan cara
laparoskopi.
• Analgetik dapat diberikan pada pasien setelah
diagnosis dari apendisitis sudah dapat
ditegakkan dan manajemen operatif telah
direncanakan

• Perlu diingat bahwa tujuan utama dari pemberian


antibiotic bukan untuk memberantas apendisitis
itu sendiri. Pada kasus yang tidak disertai
dengan komplikasi, antibiotic umumnya diberikan
untuk mengurangi insidens infeksi dari luka dan
peritoneum bagian dalam setelah operasi dan
melindungi terhadap kemungkinan terjadinya
bakteremia.

Anda mungkin juga menyukai