Bronkopneumoni
Don’t add picture
KELUHAN UTAMA
SESAK
Slide 2
ANAMNESIS KHUSUS
Slide 3
ANAMNESIS UMUM
Keluhan sesak nafas diawali dengan panas badan, batuk dan pilek sejak 3 hari
sebelum masuk Rumah Sakit. Batuk dirasakan tidak berdahak. Pilek dirasakan tanpa
disertai adanya cairan yang keluar dari hidung. Riwayat trauma tidak ada. Sejak
dirasakan sesak, pasien menjadi kurang aktif dan sering menangis merintih serta
pasien menjadi malas menetek.
Slide 4
ANAMNESIS UMUM
Keluhan sesak tidak disertai dengan kebiruan pada bibir, dada, perut atau ujung-
ujung jari. Keluhan tidak disertai penurunan kesadaran. Keluhan tidak disertai adanya
suara nafas tambahan berupa mengi saat menghembuskan nafas dan keluhan sesak
nafas tidak dipengaruhi oleh cuaca atau debu. Riwayat tersedak sebelum timbul
keluhan sesak nafas tidak ada. Riwayat kontak dengan penderita dewasa dengan
keluhan batuk lama dan batuk berdarah tidak ada. Riwayat adanya ungags yang mati
mendadak di sekitar pasien tidak ada
Slide 5
ANAMNESIS UMUM
Riwayat dengan keluhan serupa sebelumnya tidak ada. Anak dari kakak ibu pasien
yang tinggal serumah sedang sakit batuk sejak lebih dari 1 bulan yang lalu. Terdapat
riwayat merokok di keluarga yaitu ayah pasien. Riwayat asma atau alergi pada pasien
maupun keluarga tidak ada. Ibu pasien mengaku lingkungan rumah sekitar padat
penduduk dan rumah kurang ventilasi
Slide 6
ANAMNESIS KHUSUS
Satu bulan yang lalu, ibu pasien mengatakan bahwa pasien batuk pilek dan sempat
dibawa berobat ke dokter lalu diberi terapi nebul serta obat antibiotic, Ventolin,
rhinos, dan obat puyer berwarna oranye. Dua minggu kemudian keluhan dirasakan
sembuh, namun 3 hari yang lalu keluhan batuk kembali dirasakan dan disertai dengan
demam serta sesak yang semakin memberat. Ibu pasien memberikan Ventolin dan
sanmol. Saat dilakukan pemeriksaan pasien sudah mendapatkan dan diberikan
oksigen 4L via nasal kanul.
Slide 7
RIWAYAT KESEHATAN
Makanan
Ayah : Sehat
Ibu : Sehat
Saudara : Terdapat saudara serumah (anak) yang sedang sakit batuk
Slide 8
RIWAYAT IMUNISASI
Slide 9
MAKANAN
Slide 10
PEMERIKSAAN FISIK
Slide 11
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala Leher
Bentuk Kepala: Simetris, Normocephal KGB : Tidak teraba
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut Kaku Kuduk : Tidak ada
Mata : Edema palpebra -/-, Konjungtiva anemis -/-, Lain-lain : Tidak ada
Sklera ikterik -/-, konjungtiva injeksi -/-
Pupil : RC +/+, Bulat, isokor
Air mata : Ada
Hidung : PCH +/+ , Rhinorea -/- , epistaksis -/-
Telinga : Tidak ada kelainan
Tenggorokan: Tonsil : T1 – T1 , tenang
Faring : Tidak hiperemis
Mulut : Mukosa basah
Lidah : Bentuk normal, bersih
Slide 12
PEMERIKSAAN KHUSUS
THORAX
Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris, retraksi Inspeksi : Bentuk dan gerak simetris
suprasternal +, retraksi intercostae +/+
Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
Palpasi : Vokal fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor kanan = kiri
Perkusi : Sonor kanan = kiri
Auskultasi : VBS kanan = kiri, Ronkhi +/+,
Auskultasi : VBS kanan = kiri, Ronkhi +/+, Wheezing Wheezing -/-
-/-
Slide 13
PEMERIKSAAN KHUSUS
Jantung Abdomen
Inspeksi : datar, retraksi epigastrik (-)
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Lembut, nyeri tekan (-)
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Hepar : tidak teraba
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal, dull Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II murni regular
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Bunyi Jantung tambahan tidak ada Perkusi : tympani
Asites : tidak ada
Slide 14
PEMERIKSAAN KHUSUS
Genitalia Ekstremitas
Jenis Kelamin : Laki - laki Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)
Kelainan : Tidak ada kelainan Sendi : Tidak ada kelainan
Maturitas seks : Tidak dilakukan pemeriksaan Otot : Tidak ada kelainan
Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-)
Sendi : Tidak ada kelainan
Otot : Tidak ada kelainan
Slide 15
RESUME
RESUME
Seorang anak laki-laki berusia 7 bulan diantar oleh ibunya karena tampak sesak
nafas sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Menurut ibu, sesak nafas terlihat dari
hidungnya yang kembang-kempis dan nafas yang menjadi semakin lebih cepat dari
biasanya. Sesak dirasakan perlahan-lahan semakin memberat. Sesak disertai dengan
batuk tidak berdahak dan demam. Sesak seperti ini baru pertama kali dialami oleh
pasien.
Keluhan sesak nafas diawali dengan panas badan, batuk dan pilek sejak 3 hari
sebelum masuk Rumah Sakit. Riwayat trauma tidak ada. Sejak dirasakan sesak,
pasien menjadi kurang aktif dan sering menangis merintih serta pasien menjadi malas
menetek.
Slide 17
RESUME
Keluhan sesak tidak disertai dengan kebiruan pada bibir, dada, perut atau ujung-
ujung jari. Keluhan tidak disertai penurunan kesadaran. Keluhan tidak disertai adanya
suara nafas tambahan berupa mengi saat menghembuskan nafas dan keluhan sesak
nafas tidak dipengaruhi oleh cuaca atau debu. Riwayat tersedak sebelum timbul
keluhan sesak nafas tidak ada. Riwayat kontak dengan penderita dewasa dengan
keluhan batuk lama dan batuk berdarah tidak ada. Riwayat adanya unggas yang mati
mendadak di sekitar pasien tidak ada.
Riwayat imunisasi dasar wajib hingga usia 7 bulan lengkap, riwayat tumbuh
kembang baik sesuai usia. Ibu pasien memberikan Ventolin dan Sanmol di rumah
untuk keluhan saat ini, keluhan demam berkurang namun kembali naik kembali
sedangkan kelugan batuk tidak membaik.
Slide 18
PEMERIKSAAN FISIK
Slide 19
PEMERIKSAAN KHUSUS
Slide 20
Usulan Pemeriksaan
Pemeriksaan Laboratorium
Foto Thoraks
Darah Rutin
Slide 21
Don’t add picture
Diagnosis Kerja
Bronkopneumonia
TERAPI
Non-Farmakologi Farmakologi
Tirah Baring Injeksi Ampisilin 4 x 200 mg
IVFD Kaen 1B 700cc/24 jam Inj Gentamisin 1 x 40 mg
Oksigen 4L/ menit via nasal kanul
Observasi
Slide 23
PENCEGAHAN
Slide 24
PROGNOSIS
Slide 25
Thank You!
Add picture here
Lampiran Follow Up
30 September 2019
S: Pasien masih nampak sesak, Thorax: bentuk dan gerak IVFD kaen 1B 720 cc / 24 jam
disertai batuk pilek. Pasien masih simetris
Ampicillin 4 x 200 mg IV
tampak gelisah dilihat dari tangisan
retraksi suprasternal+, retraksi
yang merintih. Gentamicin 1 x 40 mg IV
intercostae+, vbs kanan=kiri
O: KU: Menangis merintih, gerak O2 nasal 1 LPM
ronkhi +/+, Wheezing -/-
Kurang aktif Observasi KU, TV, Retraksi, O2/jam
BJ I dan II murni reguler
Kesan sakit: sakit sedang Bila distress bertambah, pasang OGT
Abdomen: retraksi epigastric-
TTV: Nadi 164x/menit Tunggu Hasil Roentgen Thorax
Ekstremitas: Sianosis-, CRT<2,
Respirasi 80x/menit,
Akral Hangat, edema-
SpO2 98% dengan O2 1L
Lain-lain dalam batas normal.
Hidung: PCH +/+
Bibir: sianosis -
Slide 28
01 Oktober 2019
S: Pasien masih nampak sesak, Bibir: sianosis - IVFD kaen 1B 720 cc / 24 jam
disertai batuk. Keluhan batuk dan
Thorax: bentuk dan gerak Ampicillin 4 x 200 mg IV
demam sudah berkurang dari
simetris
sebelumnya. Tangisan pasien masih Gentamicin 1 x 40 mg IV
tampak merintih. Semalam retraksi suprasternal+, retraksi
sebelumnya pasien dipasang selang
O2 nasal 1 LPM
intercostae-, vbs kanan=kiri
NGT. Observasi KU, TV, Retraksi, O2/jam
ronkhi +/+, Wheezing -/-
ASI: 30 cc per 3 jam. Sudah diberikan NGT
sebanyak 6 kali dalam sehari BJ I dan II murni reguler
sehingga intake ASI 180 cc dalam 24 Cek AGD
jam terakhir Abdomen: retraksi epigastric-
Nebu NaCl 3% 4cc/8 jam
BAB: 1 kali/hari konsistensi lembek Ekstremitas: Sianosis-, CRT<2,
ASI 30 cc s.d 60 cc per 3 jam naikkan bertahap
berwarna kuning Akral Hangat, edema-
Salbutamol 3 x 0,8 mg pulv
BAK: 3-4 kali/hari Lain-lain dalam batas normal.
Tunggu hasil roentgen thorax
O: KU: Menangis merintih, gerak
Kurang aktif
Respirasi 80x/menit,
Respirasi 80x/menit,
Slide 30
03 Oktober 2019
S: Pasien masih nampak sesak, Bibir: sianosis - IVFD kaen 1B 720 cc / 24 jam
disertai batuk. Keluhan batuk sudah
Thorax: bentuk dan gerak Ampicillin 4 x 200 mg IV
berkurang dari sebelumnya. Pasien
simetris
tampak lebih tenang. Tangisan Cefotaxime 3 x 325 mg IV
pasien sudah tidak merintih. retraksi suprasternal+, retraksi
O2 nasal 1 LPM
ASI: 60 cc x 12 = 760 cc intercostae-, vbs kanan=kiri
Observasi KU, TV, Retraksi, O2/jam
BAB: 1 kali/hari konsistensi lembek ronkhi +/+, Wheezing -/-
berwarna kuning
NGT
BJ I dan II murni reguler
BAK: 3-4 kali/hari Cek AGD
Abdomen: retraksi epigastric-
O: KU: Menangis kuat, gerak Nebu NaCl 3% 4cc/8 jam
Ekstremitas: Sianosis-, CRT<2,
Kurang aktif ASI 60 cc per 3 jam
Akral Hangat, edema+ pada
Kesan sakit: sakit sedang Salbutamol 3 x 0,8 mg pulv
kaki kanan dan kedua tangan
TTV: Nadi 132x/menit REIC
Lain-lain dalam batas normal.
Respirasi 50x/menit,
Slide 31
04 Oktober 2019
S: Pasien masih nampak sesak, Bibir: sianosis - IVFD kaen 1B 720 cc / 24 jam
disertai batuk. Keluhan batuk sudah
Thorax: bentuk dan gerak Ampicillin 4 x 200 mg IV
berkurang dari sebelumnya. Pasien
simetris
tampak lebih tenang. Tangisan Cefotaxime 3 x 325 mg IV
pasien sudah tidak merintih dan retraksi suprasternal-, retraksi
pasien tampak lebih aktif
O2 nasal 1 LPM
intercostae-, vbs kanan=kiri
dibandingkan hari-hari sebelumnya. Observasi KU, TV, Retraksi, O2/jam
ronkhi +/+, Wheezing -/-
ASI: 60 cc x 12 = 760 cc NGT
BJ I dan II murni reguler
BAB: 1 kali/hari konsistensi lembek Cek AGD
berwarna kuning Abdomen: retraksi epigastric-
Nebu NaCl 3% 4cc/8 jam
BAK: 3-4 kali/hari Ekstremitas: Sianosis-, CRT<2,
ASI 30 cc s.d 60 cc per 3 jam naikkan bertahap
O: KU: Menangis kuat, gerak Akral Hangat, edema-
Salbutamol 3 x 0,8 mg pulv
Kurang aktif Lain-lain dalam batas normal.
Coba ASI per dot
Kesan sakit: sakit sedang
Respirasi 52x/menit,
Slide 32
05 Oktober 2019
S: Pasien masih nampak sesak, Bibir: sianosis - IVFD kaen 1B 720 cc / 24 jam
disertai batuk. Keluhan batuk sudah
Thorax: bentuk dan gerak Ampicillin 4 x 200 mg IV
berkurang dari sebelumnya. Pasien
simetris
tampak lebih tenang. Pasien tampak Cefotaxime 3 x 325 mg IV
lebih aktif dibandingkan hari-hari retraksi suprasternal-, retraksi
sebelumnya.
O2 nasal 1 LPM
intercostae-, vbs kanan=kiri
ASI: 65 cc x 12 = 780 cc Observasi KU, TV, Retraksi, O2/jam
ronkhi +/+, Wheezing -/-
BAB: 1 kali/hari konsistensi lembek
Cek AGD
BJ I dan II murni reguler
berwarna kuning Nebu NaCl 3% 4cc/8 jam
Abdomen: retraksi epigastric-
BAK: 3-4 kali/hari ASI 65 cc per 3 jam via NGT
Ekstremitas: Sianosis-, CRT<2,
O: KU: Alert, menangis kuat, gerak Salbutamol 3 x 0,8 mg pulv
Akral Hangat, edema-
aktif
Lain-lain dalam batas normal.
Kesan sakit: sakit sedang
Respirasi 40x/menit,
Slide 33
06 Oktober 2019
S: Pasien masih nampak sesak, Bibir: sianosis - IVFD kaen 1B 720 cc / 24 jam
disertai batuk. Keluhan batuk sudah
Thorax: bentuk dan gerak Ampicillin 4 x 200 mg IV
berkurang dari sebelumnya. Pasien
simetris
tampak lebih tenang. Pasien tampak Cefotaxime 3 x 325 mg IV
lebih aktif dibandingkan hari-hari retraksi suprasternal-, retraksi
sebelumnya.
O2 nasal 1 LPM
intercostae-, vbs kanan=kiri
ASI: 60 cc x 12 = 780 cc Observasi KU, TV, Retraksi, O2/jam
ronkhi +/+, Wheezing -/-
BAB: 1 kali/hari konsistensi lembek
Cek AGD
BJ I dan II murni reguler
berwarna kuning Nebu NaCl 3% 4cc/8 jam
Abdomen: retraksi epigastric-
BAK: 3-4 kali/hari ASI 65 cc per 3 jam via NGT
Ekstremitas: Sianosis-, CRT<2,
O: KU: Alert, menangis kuat, gerak Salbutamol 3 x 0,8 mg pulv
Akral Hangat, edema-
aktif
Lain-lain dalam batas normal.
Kesan sakit: sakit sedang
Respirasi 36x/menit,
Slide 34