Anda di halaman 1dari 19

ABSES HATI AMEBIK

Adinda Suci Putri (102016174)


Fendy (102013345)
Fransisca Angelia (102013436)
Clarita (102016045)
Raditya Karuna Linanda (102016046)
Serlie (102016116)
Zoey Abigail Idnani (102016242)
Andika Prasetyo Arifin (102016244)
SKENARIO 5
Seorang laki laki usia 38 tahun datang dengan keluhan nyeri
perut kanan atas sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit .

Rumusan masalah
Laki laki 38 tahun mengalami nyeri perut kanan atas

Hipotesis
Diduga laki laki tersebut terkena abses hati amebik
MIND MAP
Pemeriksaan
Anamnesis penunjang

Diagnosis Pemeriksaan Etiologi


kerja fisik

Diagnosis Patofisiologi
Rumusan
banding
masalah

Penatalaksanaan
Epidemiologi
Epidemiologi
pencegahan
Prognosis
ANAMNESIS
1. Identitas pasien meliputi nama pasien, usia (38 tahun), jenis kelamin
(laki-laki)
2. Keluhan utama pasien : nyeri perut kanan atas terutama bagian sisi
kanan dibawah dada.
3. Riwayat penyakit sekarang yaitu menanyakan yang berhubugan
dengan keluhan utama seperti :
• Sejak kapan : 1 hari smsrs
• Intensitas nyeri : terus menerus atau hilang timbul
• Jenis nyeri : seperti tertusuk-tusuk, panas dll
• Generalisata atau lokalisata
• Kapan nyeri dapat membaik dan memburuk? : nyeri memburuk saat
tidur terlentang da berkurang bila kaki ditekuk atau membungkuk.
• Menanyakan apakah sebelumnya sudah mengkonsumsi obat atau pergi ke
dokter dan bagaimana hasilnya
• • Menanyakan pencetus keluhan utama : trauma, makan sembarangan dll
• • Apakah ada keluhan penyerta/tambahan? Seperti demam, mual,
muntah, anorexia, diare, ikterus dll
• 4. Riwayat penyakit dahulu : apakah sebelumnya pasien sudah mengalami
seperti yang dikeluhan dan kapan tepatnya?
• 5. Riwayat sosial ekonomi : tanyakan bagaimana riwayat makan pasien
apakah bersih, riwayat pembersihan badan dan lingkungan. Riwayat
mengkonsumsi obat-obatan, alkohol atau merokok.
• 6. Riwayat penyakit keluarga : tanyakan penyakit yang sedang atau
pernah dialami oleh keluarga yang dapat memungkinkan pasien tersebut
mengalami hal yang sama dalam penyakit genetic dan tanyakan keadaan
mereka.
PEMERIKSAAN FISIK

1. Tingkat kesadaran
2. TTV keluhan utama sakit berat,
tinggi badan 174 cm, berat badan
60 kg, tekanan darah
100/70mmHg, frekuensi napas Inspeksi
86x/menit, suhu 37,5 C, Abdomen Palpasi
Hepar teraba 3 jari dibawah arcus
costae, 2 jari dibawah processus
Perkusi
xyphoideus tepi tumpul lunak Auskultasi
nyeri tekan. Fluktuasi(+),
permukaan licin, nyeri tekan
abdomen kanan atas (+), murphy
sign (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan serologi
Pemeriksaan radiologi : foto thoraks
Pemeriksaan ultrasonografi
DIAGNOSIS BANDING
WORKING DIAGNOSIS
EPIDEMIOLOGI
Abses hati amebic
-Pria : wanita berkisar 3:1 sampai
22:1
-Usia berkisar antara 20-50
tahun, terutama didewasa, muda
jarang pada anak anak
-penularan dapat melalui oral-
anal-fekal ataupun melalui vektor
(lalat dan lipas)
-Individu yang mudah terinfeksi
adalah penduduk didaerah
endemis, wisatawan kedaerah
endemis atau para homoseksual.
ETIOLOGI

Entamoeba histolytica
bentuk kista
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS
cara timbulnya abses hati amebic biasanya tidak akut, terjadi dalam
waktu lebih dari 3 minggu. Demam , rasa sakit diperut atas yang sifat
sakit berupa perasaan ditekan atau seperti ditusuk rasa sakit akan
bertambah bila penderitaan berubah posisi atau batuk. Penderita merasa
lebih enak bila berbaring sebelah kiri untuk mengurangi rasa sakit selain
itu dapat pula sakit dada kanan bawah atau sakit bahu bila abses terletak
diafragma dan sakit epigastrium bila abses di lobus kiri. Selain itu
anoreksia, mual dan muntah perasaan lemah badan dan penurunan berat
badan merupakan keluhan yang biasa didapatkan. Batuk batuk dan
gejala iritasi pada diafragma seperti cegukkan (hiccup) bisa ditemukan
walaupun tidak ada rupture abses melalui diafragma.
TERAPI
Medikamentosa
• Metronidazole adalah amebisid jaringan yang saat ini merupakan pilihan pertama.
Dosisnya bevariasi antara 3x750 mg hingga 3x800 mg per/hari selama 10 hari.
Amebisid jaringan lainnya ialah klorokuin. Dosis yang diberikan 600 mg klorokuin yang
basah (4 tablet) selama dua hari, diteruskan 500mg/ hari (2 tablet) sampai 21 hari.
Non medikamentosa
Tirah baring
Gizi seimbang
Mengkonsumsi makanan/minuman yg matang
Menghindari faktor pencetus kerusakan hati
KOMPLIKASI
• komplikasi yang paling sering adalah rupture abses sebesar 5-5,6% rupture
dapat terjadi ke pleura, paru, pericardium, usus, intraperitoneal, atau kulit.
Kadang kadang dapat terjadi superinfeksi. terutama setelah aspirasi atau
drainase saat diagnosis ditegakkan, menggambarkan keadaan penyakit
yang berat, seperti peritonitis generalisata dengan mortalitas 6-7%.
PROGNOSIS
prognosis buruk apabila terjadi keterlambatan diagnosis dan pengobatan, jika
hasil kultur darah yang memperlihatkan bacterial penyebab multiple, tidak
dilakukan drainase terhadap abses, aanya icterus, hipoalbunemia efusi pleura
atau adanya penyakit lain .
PENCEGAHAN
Untuk abses hati amebik, pencegahan dapat dilakukan dengan meminum air
matang dan tidak makan sayuran mentah ketika bepergian di negara-negara
tropis dengan sanitasi yang buruk. Pola hidup sehat tidak merokok ataupun
minum alkohol untuk menjaga kesehatan hati juga penting.
KESIMPULAN
• Abses hati merupakan infeksi pada hati yang disebabkan oleh
infeksi bakteri,parasite, jamur yang berasal dari system
gastrointestinal dan bilier yang ditandai dengan proses supurasi
dengan pembentukan pus, yang terdiri dari jaringan hati
nekrotik, sel inflamasi dan sel dalam parenkim hati.

Anda mungkin juga menyukai