Anda di halaman 1dari 15

ASMA BRONKHIAL EKSASERBASI

KELOMPOK B6

NOVALIA (102012079)
RAVANDA FERROCHA (102014064)
KIKI RIZKI PARAMITA LESTARI (102015178)
ANDRE OKTAVIAN MISSA (102016003)
LISA LESTARI (102016059)
ROSWITA SISILIA TOSI (102016127)
EGGY FHERDYANSA (102016148)
GRATIA ERLINDA TOMASOA (102016187)
NOR ZULAIKHA BINTI ZULKIFLI (102016262)
SKENARIO 1

• Seorang perempuan 32 tahun dibawa ke UGD karena sesak napas memberat sejak 3 jam lalu.

• RM : Perempuan 32 tahun dibawa ke UGD karena sesak napas yang memberat 3 jam yang lalu
MIND MAP
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN
PENATALAKSAAN
FISIK

EPIDEMIOLOGI RM PEMERIKSAAN
PENUNJANG

PATOFISIOLOGI DIAGSOSIS
KERJA DAN
ETIOLOGI DIAGNOSIS
BANDING
ANAMNESIS

• Seorang perempuan 32 tahun dibawah ke UGD karena sesak napas memberat sejak 3 jam lalu
dikarena sebelumnya membersihkan gudang sebelumnya sering sesak napas yang hilang timbul
sejak kecil sampai SMA, namun sejak SMA hingga sekarang belum pernah kambuh lagi. Pasien
mempunyai riwayat alergi terhadap susu dan setiap pagi ibu dan kakaknya sering bersin-bersin.
PEMERIKSAAN FISIK

• Seorang perempuan 32 tahun tampak sakit sedang dengan kesadaran compos mentis dengan TD
110/70 mmHg, Nadi 112x/menit, RR 28x/menit, Suhu 36,7oC, rongkhi basah kasar -/- , wheezing
+/+
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Radiologi
• Spirometri
• Pemeriksaan tes kulit
DIAGNOSIS KERJA
• Asma bronkhial eksaserbasi
DIAGNOSIS BANDING
ASMA PPOK
Klinis respon saluran napas, penyempitan saluran Overdistensi ruang udara distal
napas, keluar lendir, batuk, mengi, sesak bronkiolus terminalis dengan destruksi
septum alveoli dan obstruksi kronis
batuk dengan sedikit mukoid
Faktor yang memperparah Alergen, iritan infeksi pernapasan, olahraga, Iritan yang terhirup, infeksi
emosi pernapasan

Faktor yang memperingan Tidak terkena faktor penyebab Menghindar dari bahan iritan yang
terhirup

Keadaan yang mencetus Keadaaan lingkungan dan emosi Riwayat merokok


ETIOLOGI

• Ekstrinsik
• Intrinsik
• Gabungan
EPIDEMIOLOGI

• Asma adalah penyebab tunggal terpenting untuk mordibitas penyakit pernapasan dan menyebabkan
2000 kematian/tahun. Prevalensinya, sekarang sekitar 10-15%, semakin meningkat di masyarakat
barat. Insiden mengi tertinggi pada anak-anak (satu dari tiga anak mengalami mengi dan satu dari
tujuh anak sekolah terdiagnosis asma)
PATOFISIOLOGI

• Hiper-responsivitas pada jalan napas setelah terpajan satu atau lebih rangsangan iritan. Stimulus
yang diketahui memicu reaksi asmatik antara lain respons alergik terhadap debu, sebuk sari,
tungau, bulu binatang, pajanan dingin. Karena jalan napas yang rentan dan hiper-responsif,
reaksi inflamasi dan bronkokontriksi terjadi secara bersamaan. Adapun sumber hipersensitivitas
hasil akhirnya adalah bronkospasme, produksi dan akumulasi mukus, edema dan obstruksi aliran
udara.
PENATALAKSANAAN

• Salbutamol
• Kortikosteroid
• Symbicort
EDUKASI

• Pasien di edukasi agar selalu membersihkan rumah maupun kamar agar rumah terhindar dari
debu, ketika membersihkan disarankan menggunakan masker, mencuci karpet bulu dan semua
boneka apabila terdapat boneka di kamar, mengganti semua seprai dan gorden
KESIMPULAN

• Wanita tersebut menderita asma bronkhial eksaserbasi dimana asma bronkhial eksaserbasi yang
merupakan suatu peningkatan respon dari saluran napas terhadap bermacam-macam rangsangan
yang ditandai dengan penyempitan saluran napas yang disertai keluarnya lendir yang berlebihan
dari kelenjar-kelenjar di dinding saluran napas yang menimbulkan gejala batuk-batuk, mengi dan
sesak yang terjadi secara progresif dan cepat dan harus ditangani secara cepat dengan
memberikan symbicort

Anda mungkin juga menyukai