Anda di halaman 1dari 18

Penanganan Awal pada

Pasien Syok Hemoragik


akibat Trauma

Mury Teresa Tahun


102016229
SKENARIO 6
Seorang laki-laki berusia 29 tahun, dibawa ke IGD RS setelah jatuh dari
sepeda motor 1 jam yang lalu. Pasien mengemudikan sepeda motornya
dengan helm saat menghindari lubang kemudian jatuh ke sisi kiri. Pingsan

disangkal terdapat luka lecet di lengan kiri nya.

Hipotesis
Rumusan Masalah Korban mengalami Syok
Hemoragik suspek trauma
Laki-laki 29 tahun jatuh dari lien, fraktur costae
sepeda motor 1 jam yang sinistra,Ekskoriasis
lalu,jatuh kesisi kiri memanjang dan jejas pada
pinggang kiri
MIND Pencegahan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik

MAP dan
Prognosis
dan
Penunjang

Penatalaksanaan Diagnosis
Banding

RM
Gejala
Diagnosis
Klinis
Kerja

Patofisiologi Epidemiologi

Etiologi
ANAMNESIS
Identitas : Laki-laki 29 tahun Pemeriksaan Fisik
KU : Jatuh dari sepeda motor 1 jam
yang lalu, terdapat luka lecet di • Airway clear
• Breathing RR: 22X/menit
lengan kirinya, pingsan disangkal
• Pergerakan kiri sama dengan
kanan
• Status lokalis pada brachii sinistra
• Circulation T: 100/70 mmHg
terdapat ekskoriasi memanjang
• N: 110x/menit
dan jejas pada pinggang kiri • Capillary refill time
• Abdomen: Nyeri di perut kiri atas, memanjang
bising usus menurun • Urine output 0,1 cc/kg/jam
• Thorax foto: Diskontinuitas costae berwarna kuning jernih
• Disabilty: GCS 15
5-7 aspek lateral, costophrenic
• Pupil isokor
angle tajam
• Sensorik dan motorik normal
Pemeriksaan
Penunjang
1. FAST/eFAST Focus Assesment Pemeriksaan
Sonography for Trauma
(mendeteksi ada tidaknya cairan Penunjang
intraperitoeneal) Alat diagnosis
didapatkan :
yang aman dan cepat serta dapat
dengan mudah untuk dipelajari. X-ray thoraks
2. X-Ray Thoraks Prosedur ini
diskotinuitas costae
merupakan bagian dari
pemeriksaan penunjang untuk 5-7 aspek
keperluan penegakan diagnosa
yang lebih akurat. lateral(fraktur
3. CT scan abdominal (mengevaluasi costae sinistra)
organ-organ perut seperti hati,
limpa, pankreas, ginjal, kelenjar
getah bening, vaskular, lambung,
duodenum, usus kecil, usus besar,
dan rektum, kandung kemih)
DIAGNOSIS KERJA

Syok Hemoragik suspek trauma lien, fraktur costae


sinistra,Ekskoriasis memanjang dan jejas pada
pinggang kiri
SYOK HEMORRHAGIC

Satu kondisi kehilangan volume intravaskular secara


cepat dan signifikan yang menyebabkan penurunan
perfusi jaringan sehingga suplai oksigen dan nutrisi
ke jaringan tidak adekuat.

• Syok hemoragik dapat berupa eksternal dan internal.


Hal ini mengakibatkan kebutuhan • Penyebab yang paling umum terjadi adalah cedera
oksigen seluler akan meningkat dan traumatik berupa laserasi, trauma tembus pada
syok akan terjadi apabila kebutuhan
bagian toraks dan abdomen, serta ruptur pembuluh
oksigen lebih besar daripada suplai.
darah.
LIEN
Trauma tumpul pada Lien
Cedera yang disebabkan oleh benda tumpul
Merupakan organ abdomen yang seperti pukulan, benturan dan penekanan.
paling sering mengalami cedera Keadaan ini mungkin disertai kerusakan usus
akibat trauma tumpul, cedera lien halus, hati dan pancreas.
terjadi pada seperempat dari trauma
tumpul organ viscera.

• Proyeksi letak lien pada abdomen yaitu berada di


hypocondriaca sinistra.
• Organ ini terletak di kuadran kiri atas dorsal abdomen,
menempel pada permukaan bawah diafragma dan
terlindung oleh lengkung iga.
• Sumbu panjangnya terletak sepanjang iga 10. Sejajar
bagian posterior iga 9, 10, 11 terpisah dari diaphragma
dan pleura.
FRAKTUR COSTAE

Terputusnya kontinuitas jaringan tulang / tulang rawan yang
disebabkan oleh rudapaksa pada spesifikasi lokasi pada tulang
costae.

Penyebab trauma tumpul yang sering mengakibatkan adanya fraktur costae 
antara lain :
Kecelakaan lalu lintas, kecelakaan pada pejalan kaki ,jatuh dari ketinggian, atau jatuh
pada dasar yang keras atau akibat perkelahian
syok kardiogenik syok septik syok anafilaktik syok neurogenik

Syok anafilatik merupakan


salah satu manifestasi terjadi karena hilangnya
Gangguan yang disebabkan klinik dari anafilaktik yang tonus pembuluh darah
oleh penurunan curah jantung ditandai dengan adanya secara mendadak di seluruh
sistemik hipotensi dan kolaps tubuh.
Keadaan dimana terjadi sirkulasi darah
penurunan tekanan darah
(tekanan darah sistolik
kurang dari 90 mmHg atau
penurunan tekanan darah
sistolik lebih dari 40 disebabkan oleh cedera
mmHg) disertai kegagalan medula spinalis, anastesi
sirkulasi, meskipun telah Secara umum: lesu, lemah,
rasa tak enak yang sukar spinal, dan kerusakan
dilakukan resusitasi cairan sistem saraf.
etiologi koroner dan non secara adekuat atau dilukiskan, rasa tak enak Syok ini juga dapat terjadi
koroner. Koroner, disebabkan memerlukan vasopresor didada dan perut, rasa sebagai akibat kerja obat-
oleh infark miokardium, untuk mempertahankan gatal di hidung dan
palatum. obat depresan atau
Sedangkan Non-koroner tekanan darah dan perfusi kekurangan glukosa
disebabkan oleh organ. Kardiovaskular : pingsan, (misalnya : reaksi insulin
kardiomiopati, kerusakan takikardi, hipotensi sampai atau syok). Syok neurogenik
katup, tamponade jantung, syok, aritmia
spinal ditandai dengan kulit
dan disritmia Gastro intestinal : mual, kering, hangat dan bukan
muntah, kolik, diare
dingin, lembab seperti
terjadi pada syok
hipovolemik.
Etiologi Syok Hemoragik
• Trauma: Penyebab tersering perdarahan akut seperti pada laserasi, trauma tembus pada toraks dan abdomen

serta ruptur pada pembuluh darah besar

• Perdarahan Gastrointestinal: Varises esofagus, esophagogastric mucosal tear, kanker kolon, kanker gaster dan

esofagus serta gastritis

• Obstetrik/ Ginekologi: Perdarahan sampai syok hemoragik seperti plasenta previa, solusio plasenta, ruptur

kehamilan ektopik serta ruptur kista ovarium

• Koagulopati: Demam berdarah, disseminated intravascular coagulation (DIC)

• Ruptur Aneurisma

• Terapi Antitrombotik: Antikoagulan (heparin, warfarin dan direct thrombin inhibitors) serta antiplatelet (aspirin,

clopidogrel dan glycoprotein IIb/IIIa receptor antagonists) dapat menyebabkan perdarahan sampai syok

hemoragik

• Pulmonal: Emboli pulmonal, kanker paru-paru, penyakit tuberkulosis, aspergillosis serta Goodpasture's

syndrome dapat menyebabkan terjadinya perdarahan akut sampai syok


Epidemiologi Syok Hemoragik
• Syok hemoragik sebagian besar disebabkan oleh trauma.

• Sebanyak 50% kasus trauma berupa perdarahan akut sehingga


meningkatkan mortalitas.

• Di Amerika Serikat, trauma merupakan penyebab kematian ketiga


terbesar pada individu berusia antara 1 sampai 44 tahun.

• Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, persentase terjadinya


cedera meningkat dari tahun 2007 sebesar 7,5% menjadi 9,2% pada
tahun 2018.
Patofisiologi syok hemoragik

dihasilkan oleh disfungsi Jika ada salah satu faktor


empat sistem yang terpisah ini bermasalah dan
Syok
namun saling berkaitan faktor lain tidak dapat
(jantung, volume darah, melakukan kompensasi
resistensi arteriol (beban
akhir), dan kapasitas vena)

Menurut patofisiologinya, syok terbagi atas 3 fase

Fase Kompensasi
Mekanisme kompensasi Fase Progresif 
dilakukan melalui Fase
vasokonstriksi untuk Terjadi jika tekanan darah Irrevesibel/Refrakter 
menaikkan aliran darah arteri tidak lagi mampu
ke jantung, otak dan otot mengkompensasi Karena kerusakan seluler
skelet dan penurunan kebutuhan tubuh. Faktor dan sirkulasi sedemikian
aliran darah ke tempat utama yang berperan luas sehingga tidak dapat
yang kurang vital. adalah jantung diperbaiki.
Gejala Klinis
• Denyut jantung atau nadi yang cepat

• Napas yang cepat

• Dilatasi pupil (perubahan ukuran pupil karena cahaya)

• Kulit pucat dan dingin

• Berkeringat

• Pada fase yang semakin memberat pasien dapat nampak lesu, bingung, dan tidak

sadarkan diri

• Apabila syok terjadi karena faktor eksternal, penderitanya dapat mengalami muntah dan

diare disertai darah dapat ditemukan, apabila syok disebabkan oleh perdarahan dari

sistem pencernaan
Penatalaksanaan

Primary Survey 1.Tentukan defisit cairan (kristaloid dan keloid)

2.Atasi syok : berikan infus RL (NaCl 0,9%) 20


ml/kgBB dalam sampai 1 jam, dapat diulang.
Airway Apabila pemberian cairan kristaloid tidak adekuat/
gagal, dapat diganti dengan cairan koloid seperti
HES, gelatin, dan albumin.

3.Bila dosis maksimal, cairan koloid tidak dapat


Breathi mengoreksi kondisi syok, dapat diberi
ng & noradrenaline, selanjutnya bila tidak terdapat
Oxygen perbaikan dapat ditambahkan dobutamine.
ation
4.Sisa defisit 8 jam pertama : 50% defisit + 50%
kebutuhan rutin, 16 jam berikutnya : 50% defisit +
50% kebutuhan rutin.

5.Apabila dehidrasi melebihi 3-5% BB, periksa


Circulation kadar elektrolit, Terapi resusitasi cairan dinyatakan
berhasil dengan menilai perbaikan outcome
Pencegahan
– Memberhentikan Pendarahan yang terjadi

– Memberikan cairan yang cukup sesuai perdarahan yang keluar

– Lakukan pemasangan infus dengan mengguyur agar cairan


yang masuk sesuai dengan cairan yang keluar
– Menghindari terjadinya luka bakar
– Banyak minum air putih minimal 2 hingga 3 liter per hari

– Jumlah cairan yang diberikan harus seimbang dengan jumlah


cairan yang hilang.
komplikasi prognosis
• syok hemoragik memiliki tingkat
• utama dari syok hemoragik akibat mortalitas yang tinggi.
• Dalam kasus-kasus syok hemoragik
berkurangnya perfusi jaringan mengakibatkan
berat, dapat menyebabkan kematian
pengiriman oksigen dan nutrisi yang tidak • Orang tua yang mengalami syok lebih
memadai untuk fungsi seluler adalah kematian. cenderung memiliki hasil yang buruk
• Prognosis baik apabila ditangani secara
• komplikasi lainnya yang dapat terjadi adalah
cepat dan tepat.
kegagalan multi-organ seperti gagal ginjal,
gagal jantung serta gagal napas yang dapat
bersifat ireversibel.

Kesimpulan
Syok hemoragik adalah suatu sindrom yang terjadi akibat gangguan
hemodinamik dan metabolic ditandai dengan kegagalan system sirkulasi untuk
mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ-organ vital tubuh yang
biasanya terjadi akibat perdarahan yang massif. Hipotesis diterima korban
mengalami Syok Hemoragik suspek trauma lien, fraktur costae
sinistra,Ekskoriasis memanjang dan jejas pada pinggang kiri

Anda mungkin juga menyukai