dan Derivatifnya
Terminologi
Efek = securities
Pengakuan hutang = debt acknowledgement
Surat berharga komersial = commercial papers
Saham = shares atau stock
Obligasi = bonds
Ciri-Ciri Efek sebagai Surat Berharga
Berbentuk dokumen (baik dengan warkat (script) ataupun tanpa warkat
(scriptless)
Diterbitkan oleh penerbitnya (atau dikenal dengan istilah issuer).
Apabila penerbitan efek dilakukan dalam konteks penawaran umum, maka
penerbit efek dikenal dengan istilah “emiten”
Memiliki hak tagih
pemenuhan suatu prestasi berupa pembayaran sejumlah uang sehingga
berfungsi sebagai alat bayar yang di dalamnya berisikan suatu
perintah untuk membayar kepada pihak-pihak yang memegang surat
tersebut
Hak tagih dapat dialihkan
Efek di pasar modal dapat diperjual-belikan tanpa persetujuan pihak ketiga
Contoh Efek (dengan warkat)
Perdagangan Efek Tanpa Warkat
Scriptless trading: tata cara perdagangan efek tanpa adanya fisik efek berupa sertifikat saham, obligasi,
dan lainnya
Perdagangan saham dilakukan secara elektronik yang ditindaklanjuti dengan penyelesaian transaksi secara
pemindahbukuan (book entry settlement) yaitu perpindahan efek maupun dana hanya melalui mekanisme
debit kredit atas suatu rekening efek (securities account) yang tanda bukti kepemilikan efeknya tidak lagi akan
berbentuk fisik sertifikat efek, tetapi diwujudkan dalam rekening efek pada lembaga kustodian
“Kustodian yang menyelenggarakan kegiatan penitipan bertanggung jawab untuk menyimpan Efek milik
pemegang rekening dan memenuhi kewajiban lain sesuai dengan kontrak antara Kustodian dan pemegang
rekening dimaksud.”
Pasal 44 ayat (1) UU 8/1995
“Pendaftaran pemilikan Efek dalam buku daftar pemegang Efek Emiten dan pembagian hak yang berkaitan
dengan Efek dapat dilakukan oleh Biro Administrasi Efek berdasarkan kontrak yang dibuat oleh Emiten
dengan Biro Administrasi Efek..”
Pasal 49 ayat (1) UU 8/1995
Perdagangan Efek Tanpa Warkat
C-BEST
Sebuah aplikasi milik PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang digunakan sebagai sarana
penitipan kolektif tertinggi di Bursa Efek Indonesia yang anggotanya adalah Bank Kustodian,
perusahaan Efek. C-BEST digunakan sebagai scripless settlement.
E-Clear
Aplikasi yang dimiliki oleh PT. Kliring penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang digunakan dalam
menjalankan fungsi kliring dan penjaminan transaksi sesuai dengan namanya, sehingga yang
menjadi bukti kepemilikan atas saham bagi pemilik Efek adalah rekening Efek yang berbentuk
seperti buku tabungan pada Bank Umum dan proses peralihan hak atas saham dilakukan dengan
cara pemindahbukuan dengan adanya sistem Scripless Trading ini sistem mutasi efek yang
digunakan hampir samadengan sistem mutasi rekening pada Bank umum, yaitu dimana pihak
pembeli akan menerima Efek dan pihak penjual akan menerima pembayaran yang telah ditentukan
tanpa serah terima Efek dan uang dalam bentuk nyata, melainkan hanya penambahan (mendebet)
dan/atau pengurangan rekening Efek para investor di LPP (KSEI) sesuai dengan transaksi di bursa
secara elektronik.
Efek yang Bersifat Ekuitas, atau Saham
Secara hukum, saham adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan yang
merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan.
Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang menjadi salah satu
instrumen investasi untuk jangka panjang.
Keuntungan Saham:
Mendapatkan Capital Gain (keuntungan dari kenaikan harga saham)
Mendapatkan Dividen (Pembagian keuntungan perusahaan)
Risiko Saham
Capital Loss (penurunan harga saham)
Risiko Likuidasi (jika perusahaan bangkrut)
Efek Bersifat Hutang (1)
Obligasi (bonds)
merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak
yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada
waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Derivatif dari efek, berarti adalah “efek yang nilai atau peluangnya
terkait dengan/bergantung dari kinerja efek lain (underlying
securities)”
Waran adalah Efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang Efek untuk
memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak Efek
dimaksud diterbitkan.
Biasanya menjadi pelengkap IPO
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset "KIK-EBA" adalah kontrak antara Manajer Investasi
dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang Efek Beragun Aset dimana Manajer Investasi
diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi
wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif, sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf
a Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.K.1 tentang Pedoman Kontrak Investasi Kolektif Efek
Beragun Aset (Asset Backed Securities)
Contoh:
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset Danareksa Bank Tabungan Negara 04 (KIK EBA DBTN04) resmi
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan total penerbitan instrumen investasi Rp 1 triliun. DBTN04 memiliki
underlying asset 34.452 rekening tagihan kredit pemilikan rumah (KPR). Aset portofolio tagihan KPR yang
disekuritisasi ini diseleksi berdasarkan kriteria.
Kontrak Berjangka atas Efek
Kontrak Berjangka adalah suatu perjanjian yang mewajibkan para
Pihak untuk membeli atau menjual sejumlah Underlying pada harga
dan dalam waktu tertentu di masa yang akan datang.”