Anda di halaman 1dari 8

KEPAILITAN &

PKPU
HUKUM KEPAILITAN 1202
GRACE DARMAWAN

MEETING 011 – PEMBERESAN HARTA PAILIT


& REHABILITASI
INSOLVENSI: AWAL
PEMBERESAN HARTA
PAILIT
 Dalam tahap pencocokan piutang ditentukan nasib debitor
 apakah hartanya habis dibagi-bagi sampai menutupi
utangnya, ataupun debitor masih dapat “bernapas” jika
rencana perdamaian diajukan dan diterima.
 Insolvensi adalah (Penjelasan Ps. 57 ayat (1)):
a. Ketidaksanggupan untuk memenuhi kewajiban finansial
ketika jatuh waktu seperti layaknya dalam bisnis, atau
b. Kelebihan kewajiban dibandingkan dengan asetnya dalam
waktu tertentu.
 Bahwa insolvensi ini terjadi demi hukum jika tidak terjadi
perdamaian dan harta pailit berada dalam keadaan tidak
mampu membayar seluruh utang yang wajib dibayar.
HUKUM KEPAILITAN 1202 - GRACE DARMAWAN 2
 Secara prosedural, dalam suatu proses kepailitan, harta
pailit dianggap berada dalam keadaan tidak mampu
membayar jika (Ps. 178):
a. Dalam rapat verifikasi tidak ditawarkan perdamaian, atau
b. Bila perdamaian yang telah ditawarkan ditolak, atau
c. Pengesahan perdamaian ditolak berdasarkan putusan
inkracht.
 Dengan dinyatakan insolvensi berarti harta debitor akan
segera dijual dan dibagi-bagi untuk pembayaran utangnya,
walaupun bukan berarti bisnis dari perusahan pailit tersebut
tidak dapat dilanjutkan (Ps. 179 ayat (1)).

… LANJUTAN
HUKUM KEPAILITAN 1202 - GRACE DARMAWAN 3
PEMBERESAN HARTA
PAILIT
Ps. 178 – Ps. 203

 Pemberesan  likuidasi  menjual boedel pailit kpd


pihak manapun, sehingga diperoleh uang tunai  sesuai
prosedur yang berlaku dan sesuai dengan kebiasaan,
kepatutan, serta sesuai pula dengan syarat-syarat yang
ditetapkan oleh Ps. 185 UU 37/2004 atau UU lainnya.
 Apakah seluruh aset debitor pailit harus dijual/dilikuidasi?
 Kenapa dibutuhkan uang tunai untuk membayar utang? 
Ps. 188.
 Kuratormembuat daftar pembagian (Ps. 189)  Kreditor
dapat melakukan perlawanan thd daftar pembagian (Ps.
192 – Ps. 196)  keberatan  upaya hukum: kasasi.
HUKUM KEPAILITAN 1202 - GRACE DARMAWAN 4
PEMBAYARAN UTANG
 Pembayaran hanya dilakukan thd:
 Piutang yg telah diverifikasi dan tidak dibantah; dan
 Piutang yg dibantah namun diberi status sbg piutang yang
diakui setelah prosedur renvoi.
 Perlakuan pembayaran thd piutang yg belum diverifikasi
padahal sudah lewat batas waktu  Ps. 200:
 Presentase pembayaran dilakukan pro rata dgn pembayaran
kepada kreditor lainnya yg diakui;
 Jika kreditor yg punya hak didahulukan  kehilangan hak
atas hasil penjualan barang, jika hasil penjualan barang
tertentu diperuntukkan utk piutang preferen.
 Kapan pembayaran dilakukan? Ps. 201.
HUKUM KEPAILITAN 1202 - GRACE DARMAWAN 5
PEMBAYARAN UTANG
SELESAI
 Pembayaran dianggap selesai jika:
 Seluruh kreditor telah mendapatkan pembayaran penuh;
atau
 Daftar pembagian penutup telah mengikat.
 Kurator mengumumkan berakhirnya kepailitan di BNRI dan
koran, menyerahkan LPJ kepada hakim pengawas, dan
mengembalikan dokumen terkait harta pailit kepada debitor
dgn tanda terima.
 Jika setelah daftar pembagian penutup ternyata masih
ditemukan harta debitor yg termasuk harta pailit atau ada
sejumlah uang cadangan yg jatuh dalam harta pailit  Ps.
203.
HUKUM KEPAILITAN 1202 - GRACE DARMAWAN 6
1. KEADAAN HUKUM
DEBITOR SETELAH
BERAKHIRNYA
2.PEMBERESAN
REHABILITASI
Kreditor yg piutangnya diakui masih dapat melaksanakan
haknya thd debitor  Ps. 204-206.
 Akhir dari kepailitan:
 Dibatalkan  upaya hukum
 Dicabut  harta pailit tidak cukup
 Perdamaian  pengesahan perdamaian inkracht
 Pemberesan  likuidasi
 Prosedur rehabilitasi  Ps. 215-221.

HUKUM KEPAILITAN 1202 - GRACE DARMAWAN 7


ANY QUESTIONS? Hukum Kepailitan 1202
Grace Darmawan

Anda mungkin juga menyukai