Anda di halaman 1dari 52

Macam-Macam Perjanjian Part 10

Menurut Sifat Menurut Tujuan Menurut Sumber

BW & WvK
MACAM-MACAM PERJANJIAN Part 10

1. Perjanjian Cuma” & Perjanjian Atas Beban

- Perjanjian Cuma” (PS 1314 BW):

 perjanjian dgn mana pihak yg satu memberikan suatu keuntungan kpd


pihak lain, tanpa menerima suatu manfaat bagi dirinya sendiri.

contoh: hibah, penitipan barang Cuma”, pinjam pakai Cuma”.

- Perjanjian Atas Beban (Ps 1314 (3) BW Yaitu :

 suatu perjanjian yg mewajibkan masing” pihak memberikan sesuatu,


berbuat sesuatu, atau tdk berbuat sesuatu.

contoh : perjanjian pinjam pakai, perjanjian hutang piutang.


2. Perjanjian Sepihak & Perjanjian Timbal Balik

- Perjanjian Sepihak :

 perjanjian yg menimbulkan kewajiban pada satu pihak saja


sedangkan pada pihak yg lain hny ada hak” saja.

contoh : perjanjian hibah, pemberian hadiah

- Perjanjian Timbal Balik

 perjanjian yg menimbulkan hak dan kewajiban bagi kedua


belah pihak, hak dan kewajiban itu mempunyai hubungan satu
dgn lainnya.
3. Perjanjian Konsensuil, Perjanjian Riil & Perjanjian
Formal

• Perjanjian Konsensuil Yaitu:

 adanya kata “sepakat” saja antara para pihak sudah cukup utk
timbulnya suatu perjanjian.

contoh : perjanjian jual beli

- Perjanjian Riil Yaitu :

 perjanjian baru terjadi apabila barang yg menjadi pokok


perjanjian telah diserahkan. Tdk hny sepakat tapi juga barangnya
diserahkan.

contoh : perjanjian penitipan barang, perjanjian jual beli tanah.


Perjanjian Formil

Yaitu : perjanjian baru sah selain adanya kesepakatan para


pihak juga harus dituangkan dlm bentuk akta otentik /tertulis

Contoh :

- Perjanjian hibah dgn akta notaris

- Perjanjian perkawinan

- Perjanjian perdamaian
4. Perjanjian Bernama & Perjanjian Tidak Bernama

- Perjanjian Bernama Yaitu :

 perjanjian yg diatur dalam buku III BW dan WvK

contoh : perjanjian jual beli, perjanjian tukar- menukar, perjanjian sewa


menyewa, hibah, pinjam pakai.

- Perjanjian Tidak Bernama, Yaitu

 perjanjian yg dikenal dlm praktek sehari-hari dgn nama tertentu tdk


diatur dalam UU.

contoh : perjanjian sewa beli (leasing), perjanjian kartu kredit, kontrak


production sharing.
Macam Macam Perjanjian
BW / Nominat Diluar BW / Innominaat
Jual Beli Kontrak licensi
Tukar Menukar Kontrak waralaba
Sewa Menyewa Kontrak Penggunaan Rahim
Melakukan Pekerjaan Kontrak Pembiayaan
Pengangkutan
Persekutuan
Penghibahan
Penitipan Barang
Pinjam meminjam
Untung Untungan
Penanggungan Utang
Perdamaian, Dll
Perjanjian Bermana

1. Perjanjian Jual-Beli

 JuaL beli termasuk dlm kelompok perjanjian bernama, artinya UU


telah memberikan nama tersendiri & memberikan pengaturan
secara khusus terhadap perjanjian ini.
 Pengaturan perjanjian bernama dpt diatur dlm BW maupun KUHD.
 Perjanjian jula beli diatur dlm pasal 1457-1540 BW
Sumber Hukum & Definisi

 Ps. 1457 –Ps. 1540 Bab V Buku III BW

 Perjanjian jual-beli a/ suatu perjanjian timbal-balik dimana


pihak yg satu (penjual) berjanji utk menyerahkan hak milik
atas suatu barang, sedang pihak lainnya (pembeli) berjanji utk
membayar harga yg terdiri atas sejumlah uang sbg imbalan dari
perolehan hak milik tsb

ray_fenet 9
Saat terjadinya jual-beli

• Berdasarkan asas yg menjiwai hukum perikatan dlm BW yaitu


“asas konsensualisme”, maka perjanjian jual-beli itu sudah
dilahirkan pada saat tercapainya SEPAKAT mengenai barang &
harga, meskipun barang itu belum diserahkan maupun harganya
belum dibayar (Ps. 1458 BW)

10
Saat beralihnya hak
 Jual-beli menurut BW a/ perjanjian OBLIGATOIR, yakni baru
meletakan hak & kewajban kpd keduabelah pihak & BELUM
MEMINDAHKAN HAK MILIK

 Hak milik baru BERALIH apabila telah dilakukan LEVERING


atau PENYERAHAN.

 Levering merupakan suatu perbuatan yuridis guna memindahkan


hak milik

 Umumnya dilakukan perjanjian tersendiri yg menjadi perjanjian


turunan/ derivatif dari perjanjian jual-beli
11
Macam Levering

 utk benda bergerak cukup dgn penyerahan kekuasaaan atas


barang (dgn dibuatkan berita acara penyerahan, ini menjadi
klausula dlm perjanjian)

 Benda tdk bergerak, dgn cara balik nama (overschrijving) di


depan petugas balik nama, & dlm perjanjian pun tetap harus
dipersyaratkan (Khusus utk tanah, hak milik beralih bila dibuat
& ditandatanganinya akta di depan PPAT

12
• utk benda tdk bertubuh (contoh : jual-beli jasa) dgn cara
CESSIE yaitu penyerahan piutang atas nama & kebendaan tak
bertubuh lainnya dgn membuat akta otentik atau dibawah
tangan dimana hak kebendaan itu dilimpahkan.

13
Sistem Kausal

Dlm BW, sahnya levering ada pada 2 syarat :


 Sahnya titel yg menjadi dasar dilakukannya levering
(maksudnya merujuk pada perjanjian jual-belinya)
 Levering dilakukan oleh orang yg BERHAK berbuat bebas
terhadap barang yg di lever (maksudnya a/ si Pemilik Barang)

14
 Adapun yg dimaksud dgn sistem kausal ini, apabila perjanjian
jual-beli menurut hakim itu batal, maka perjanjian leveringnya
pun ikut menjadi batal, sehingga konsekuensinya barang
dianggap tdk pernah di lever

 Hal inilah yg perlu diantisipasi dlm klausula perjanjian jual-


beli

 Namun demikian khusus utk benda bergerak ada asas SIAPA


yg MENGUASAI DIANGGAP sbg PEMILIK (Bezits geldt als
volko men titel), hal ini diatur dlm Pasal 1977 BW

15
Hal Essentialia dlm perjanjian Jual-Beli

 Kecakapan, adapun yg dimaksud a/ subyeknya yg membuat


perjanjian harus cakap menurut hukum & WENANG (ingat ini a/
mata kuliah Penyusunan Kontrak Dagang)

 Barang yg diperdagangkan, apakah menurut berat atau jumlah,


kaitannya dgn resiko yg harus ditanggung si penjual

 Apabila barang yg dijual menurut tumpukan, maka resiko harus


ditanggung pembeli (1461 BW)

Ray_fenet 16
Hak & Kewajiban Penjual

• Hak penjual a/ menuntut harga pembayaran atas barang yg


diserahkan

• Hak ini dlm perjanjian dielaborasi dgn membuat klausula tentang


harga, mata uang yg dipakai & termasuk metode pembayarannya
seperti apa, apakah cash, transfer, atau cicil. Kalau cicil berapa
terms, dgn nilai cicilan berapa rupiah

Ray_fenet 17
• Kewajiban Penjual yg pokok a/ menyerahkan barang kedlm
kekuasaan pembeli, ini ditindak-lanjuti dlm perjanjian dgn
membuat klasula kapan & dimana barang akan diserhakan,
metoda pengangkutannya bagaimana (apalagi kalau jual-beli
internasional/ export-import)

• Menanggung kenikmatan tenteram atas barang tsb & menanggung


thdp cacat yg tersembunyi, ini pun dielaborasi dgn membuat
klausula garansi, atau klausul penggantian barang reject

ray_fenet 18
Hak & Kewajiban Pembeli

• Hak pembeli a/ berhak menuntut penyerahan barang yg telah ia


beli

• Kewajiban pokok pembeli a/ membayar harga yg telah


ditetapkan dlm perjanjian

Ray_fenet 19
Tempat & waktu pembayaran

• Dlm perjanjian biasanya ditentukan tempat dimana harus


dilakukan pembayaran, caranya dgn membuat kalusul
tersendiri, termasuk kapan dilaksanakannya pembayaran, serta
konsekuensi bila terjadi wanprestrasi pembayaran apakah
terlambat, atau keliru

Ray_fenet 20
Resiko

• Resiko a/ kewajiban utk memikul/ menanggung kerugian yg


disebabkan suatu keadaan di luar kesalahan para pihak
(overmacht/ force majeur/ keadaan kahar)

• Resiko ini timbul meliputi :


o Keadaan yg tdk diduga sebelumnya
o Keadaan yg tdk dpt dihindari
o Keadaan yg tdk disengaja

Ray_fenet 21
• Masalah resiko umumnya diatur tersendiri dlm perjanjian, sebab
berhubungan dgn barang yg diperjual-belikan, & pelaksanaan dari
perjanjian tsb.

footnote 22
yg dimaksud dgn keadaan kahar (Force Majeur) antara lain a/ hal”
sbg berikut : peperangan (baik yg diumumkan maupun yg tdk
diumumkan), pemberontakan, kerusuhan massal, huru-hara, gempa
bumi, banjir, kebakaran, pencurian, perampokan, peledakan dari dlm/
luar, pemogokan, kilat/guntur, pemberontakan militer, atau
penyebab” lain diluar kekuasaan & kemampuan kedua belah pihak &
yg setelah diteliti sebab” tsb tdk dpt diatasi & tdk mampu dihindari
oleh kedua belah pihak, yg mengakibatkan tdk dpt terlaksananya
ketentuan” dlm kesepakatan ini baik sebagian maupun seluruhnya

footnote 23
Hal Penting lainnya

 Umumnya biaya penyerahan barang dipikul oleh si penjual, atau biaya


pengambilan dipikul oleh pembeli atau berdasarkan kesepakatan yg
diatur dlm perjanjian

 Kewajiban menyerahkan barang meliputi segala sesuatu yg menjadi


kelengkapan barang seperti surat bukti hak milik

 Adanya potensi tuntutan, apakah itu dicantumkan atau tdk dlm perjanjian
apabila pembeli tdk membayar harga barang, maka penjual dpt menuntut
dibatalkannya perjanjian jual-beli

footnote 24
2. Perjanjian Tukar-Menukar

Tukar-menukar ialah suatu persetujuan, ketika kedua belah pihak


mengikatkan diri utk saling memberikan suatu barang secara timbal-
balik sbg ganti suatu barang lain. Barang yg dipertukarkan hrs
merupakan hak milik. dlm dunia perdagangan, hal ini dikenal dgn
nama “barter”.
Segala sesuatu yg dpt dijual, dpt pula jadi pokok persetujuan
tukar-menukar.
Perbedaan tukar-menukar dgn jual-beli a/ jual-beli a/ mengenai
barang melawan uang, sedangkan tukar-menukar a/ mengenai barang
melawan barang.
Ray_fenet 25
JUAL-BELI TUKAR-MENUKAR
UANG VS BARANG BARANG VS BARANG

Unsur pembentuk perjanjian tukar-menukar a/:


a.Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antara penukar 1 &
penukar 2.
b.Konsensus yaitu kesepakatan utk menukar barang 1 dgn barang 2.
c.Obyek Perjanjian yaitu barang yg dipertukarkan.
d.Para Pihak yaitu penukar 1 & penukar 2.
e.Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka pihak
lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ barang tdk
sesuai kesepakatan dll.
Ray_fenet 26
3.Perjanjian Sewa-Menyewa

Sewa-menyewa a/ suatu persetujuan, ketika pihak yg satu


mengikatkan diri utk memberikan kenikmatan suatu barang kpd
pihak yg lain selama waktu tertentu, dgn pembayaran suatu harga
yg disanggupi oleh pihak tersebut terakhir itu. Orang dpt
menyewakan pelbagai jenis barang, baik yg tetap, maupun yg
bergerak.
Hal lain yg perlu diperhatikan dlm sewa-menyewa a/ unsur
waktu, sebab dlm perjanjian sewa-menyewa pasti ada jangka
waktunya.
Misalnya menyewa mobil selama 12 jam, menyewa rumah
selama 1 tahun, menyewa gedung selama 10 tahun, menyewa
ruang rapat selama 2 jam, dsb.

Ray_fenet 27
Unsur pembentuk perjanjian sewa-menyewa a/:
a. Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antara penyewa &
pemilik;
b. Konsensus yaitu kesepakatan utk menyewa barang dgn harga
tertentu.
c. Obyek Perjanjian yaitu barang yg disewa.
d. Para Pihak yaitu penyewa & pemilik.
e. Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/
jangka waktu tdk sesuai kesepakatan, barang yg disewa tdk
sesuai kesepakatan dll.
footnote 28
4. Perjanjian utk Melakukan Pekerjaan
Saat ini, perjanjian kerja diatur oleh UU Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. dlm BW, diatur tiga perjanjian yaitu:
a.Perjanjian utk melakukan jasa-jasa tertentu.
b.Perjanjian kerja/perburuhan; &
c.Perjanjian pemborongan.

Perjanjian utk melakukan jasa-jasa tertentu ialah perjanjian di


mana satu pihak (pihak A) meminta pihak lain (pihak B) utk
melakukan pekerjaan utk mencapai tujuan tertentu & utk hal
tersebut pihak A memberi upah kpd pihak B. Biasanya pihak B a/
ahli dlm bidang tersebut.
Contoh pekerjaan jasa a/ dokter, dokter gigi, ahli kecantikan, ahli
rias, jasa mengantar barang & surat & lain-lain
Ray_fenet 29
Perjanjian kerja ialah suatu persetujuan bahwa pihak kesatu yaitu
buruh, mengikatkan diri utk menyerahkan tenaganya kpd pihak lain
yaitu majikan, dgn upah selama waktu yg tertentu.
Unsur pembentuk perjanjian kerja sbg berikut.
a.Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antara pemberi kerja & pekerja.
b.Konsensus yaitu kesepakatan utk bekerja dgn gaji tertentu.
c.Obyek Perjanjian yaitu pekerjaan.
d.Para Pihak yaitu pemberi kerja & pekerja.
e.Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka pihak lain dpt
menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ tdk bekerja sesuai perjanjian, tdk
dibayar sesuai perjanjian dll.

Ray_fenet 30
Perjanjian pemborongan kerja ialah suatu persetujuan bahwa
pihak kesatu, yaitu pemborong, mengikatkan diri utk
menyelesaikan suatu pekerjaan bagi pihak lain, yaitu pemberi
tugas, dgn harga yg telah ditentukan

Unsur pembentuk perjanjian pemborongan seperti berikut ini.


a.Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antara pemborong &
pemberi tugas.
b.Konsensus yaitu kesepakatan utk memborong pekerjaan dgn
harga tertentu.
c.Obyek perjanjian yaitu pekerjaan borongan.
d.Para pihak yaitu pemborong & pemberi tugas.
e.Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/
pekerjaan tdk selesai, pemborong tdk dibayar, dll.
footnote 31
5. Perjanjian Persekutuan/Perseroan Perdata

Persekutuan/perseroan perdata a/ suatu persetujuan antara dua


orang atau lebih, yg berjanji utk memasukkan sesuatu ke dlm
perseroan itu dgn maksud supaya keuntungan yg diperoleh dari
perseroan itu dibagi di antara mereka. yg termasuk persekutuan a/
CV Firma & PT (Perseroan Terbatas)

Unsur pembentuk perjanjian persekutuan seperti berikut;


a. Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antar pendiri maupun antara pendiri
dgn pihak ketiga.
b. Kensensus yaitu kesepakatan utk mendirikan persekutuan.
c. Obyek Perjanjian yaitu persekutuan.
d. Para Pihak yaitu para pendiri (& pihak ketiga).
e. Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka pihak lain dpt
menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ tdk memasukkan modal sesuai
kesepakatan dll

footnote 32
6. Perjanjian Perkumpulan
Perjanjian Perkumpulan a/ perhimpunan orang” sbg badan hukum
yg diakui UU, didirikan utk maksud tertentu yg tdk bertentangan
dgn UU atau kesusilaan. Ex; perkumpulan a/ yayasan

Unsur pembentuk perjanjian perkumpulan a/:


a. Perbuatan Hukum yaitu a&ya perjanjian antar pendiri maupun
antara pendiri dgn pihak ketiga.
b. Kesepakatan/konsensus yaitu kesepakatan utk mendirikan
perkumpulan.
c. Obyek Perjanjian yaitu perkumpulan.
d. Para Pihak yaitu para pendiri (& pihak ketiga).
e. Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ tdk
memberikan kontribusi sesuai kesepakatan, melanggar
anggaran dasar & anggaran rumah tangga
footnote 33
7. Perjanjian Hibah

Perjanjian Hibah a/ suatu persetujuan di mana seorang penghibah


menyerahkan suatu barang secara Cuma”, tanpa dpt menariknya
kembali, utk kepentingan seseorang yg menerima penyerahan barang
itu. UU hny mengakui penghibahan” antara orang” yg masih hidup.

Penghibahan hny boleh dilakukan terhadap barang” yg sudah ada


pada saat penghibahan itu tjd. Jika hibah itu mencakup barang” yg
belum ada maka penghibahan batal sekedar mengenai barang” yg
belum ada

footnote 34
Unsur pembentuk perjanjian hibah sbg berikut.
a. Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antar pemberi hibah
& penerima hibah.
b. Konsensus yaitu kesepakatan utk memberikan hibah;
c. Obyek Perjanjian yaitu hibah.
d. Para Pihak yaitu pemberi hibah & penerima hibah.
e. Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ tdk
memberikan hibah, dll

footnote 35
8. Perjanjian Penitipan Barang

Penitipan barang tjd bila orang menerima barang orang lain dgn
janji utk menyimpannya & kemudian mengembalikannya dlm
keadaan yg sama. Ada dua jenis penitipan barang, yaitu: penitipan
murni (sejati) & sekastrasi (penitipan dlm perselisihan).

Penitipan murni dpt dilakukan secara Cuma” atau ada unsur


pembayaran. Contoh penitipan murni a/ menitipkan motor pada
persewaan motor atau dititipkan di rumah saudaranya, seseorang
yg menginap di hotel dianggap menitipkan seluruh barang
miliknya di kamar hotel kpd pemilik hotel.

footnote 36
Sekastrasi ialah penitipan barang yg berada dlm persengketaan
kpd orang lain yg mengikatkan diri utk mengembalikan barang itu
dgn semua hasilnya kpd yg berhak atasnya setelah perselisihan
diputus oleh pengadilan. Penitipan demikian tjd krn perjanjian atau
krn perintah hakim. Contoh: Risqi berhutang 200 juta kpd Yuwana.
Risqi tdk dpt melunasi hutang tersebut sehingga Yuwana membawa
permasalahan tersebut ke pengadilan. dlm sidang Risqi menawarkan
mengganti hutang tersebut dgn sebuah mobil. Yuwana menolak krn
menganggap nilai mobil tersebut tdk setara dgn hutang. dlm
keadaan seperti ini, hakim dpt memerintahkan sekastrasi yaitu
menitipkan mobil tersebut kpd panitera Pengadilan atau orang yg
ditunjuk. dlm keadaan tersebut, Risqi dpt mengajukan gugatan yg
menyatakan bahwa penitipan yg dilakukan a/ sah & dgn
disahkannya penitipan tersebut, maka lunaslah hutang Risqi

footnote 37
Unsur pembentuk perjanjian penitipan barang a/:
a.Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antara yg
menitipkan barang & yg menerima penitipan serta pihak ketiga.
b.Kesepakatan/konsensus yaitu kesepakatan utk menitipkan
barang.
c.Obyek Perjanjian yaitu barang titipan.
d.Para Pihak yaitu yg menitipkan barang & yg menerima
penitipan serta pihak ketiga.
e.Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/
menghilangkan barang titipan dll.

footnote 38
9. Perjanjian Pinjam-Pakai Part 11

Pinjam-pakai a/ suatu perjanjian, di mana pihak yg satu


menyerahkan suatu barang utk dipakai dgn cuma” kpd pihak
lain, dgn syarat bahwa pihak yg menerima barang itu, setelah
memakainya atau setelah lewat waktu yg ditentukan, akan
mengembalikan barang itu. dlm istilah sehari-hari digunakan kata
“pinjam/meminjam” saja

Orang yg meminjamkan barang tetap menjadi pemilik mutlak


barang yg dipinjamkannya itu.
Jika seseorang diserahi suatu barang tanpa membayar, maka hal
ini disebut pinjam-pakai, tetapi jika seseorang diserahi suatu
barang dgn membayar maka hal ini disebut sewa-menyewa.

Ray_fenet 39
dlm pinjam pakai, barang yg dipakai tdk habis & setelah selesai
dikembalikan seperti semula. Ex: jika meminjam mobil maka yg
dikembalikan a/ mobil, dsb.

Unsur pembentuk perjanjian pinjam-pakai a/:


a.Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antara pemberi
pinjaman & peminjam.
b.Konsensus yaitu kesepakatan antara pemberi pinjaman &
peminjam.
c.Obyek perjanjian yaitu barang tdk habis pakai.
d.Para pihak yaitu pemberi pinjaman & peminjam.
e.Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ tdk
mengembalikan barang yg dipinjam, & lain-lain.

footnote 40
10. Perjanjian Pinjam-Meminjam (Pinjam-Pakai Habis)

Pinjam pakai habis a/ suatu perjanjian di mana pihak pertama


menyerahkan sejumlah barang yg dpt habis terpakai kpd pihak
kedua dgn syarat, bahwa pihak kedua itu akan mengembalikan
barang sejenis kpd pihak pertama dlm jumlah & keadaan yg sama.
Berdasarkan perjanjian tersebut, orang yg menerima pinjaman
menjadi pemilik mutlak barang pinjaman itu; & bila barang ini
musnah, dgn cara bagaimanapun, maka kerugian itu menjadi
tanggungan peminjam

Contoh: Bu Ambar meminjam beras dua liter dari warung Bu Broto.


Beras tersebut menjadi milik Mutlak Bu Ambar, kemudian dimasak & dimakan sampai habis bersama anak &
suami Bu Ambar. Hal ini berarti beras tersebut merupakan hak milik Bu Ambar. Seminggu kemudian Bu Ambar
mengembalikan beras ke warung Bu Broto sebanyak dua liter. dlm hal ini, Bu Ambar juga dpt mengganti beras dgn
uang yg dianggap setara dgn harga beras.
Contoh lain: Chantal meminjam uang 500 ribu kpd Dudung. Uang tersebut digunakan Chantal berobat ke dokter
kulit utk merawat kecantikan. Uang tersebut dihabiskan chantal, & 10 hari kemudian Chantal membayar hutangnya
kpd Dudung. dlm kasus ini, uang 500 ribu merupakan hak chantal sepenuhnya utk dihabiskan
footnote 41
Unsur pembentuk perjanjian pinjam-meminjam a/:
a.Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antara pemberi
pinjaman & peminjam.
b.Konsensus berupa kesepakatan antara pemberi pinjaman &
peminjam;
c.Obyek Perjanjian yaitu barang habis pakai.
d.Para Pihak yaitu pemberi pinjaman & peminjam.
e.Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ tdk
mengembalikan barang yg dipinjam dll.

footnote 42
11. Perjanjian Pemberian Kuasa
Pemberian kuasa ialah suatu perjanjian yg berisikan pemberian
kekuasaan kpd orang lain yg menerimanya utk melaksanakan
sesuatu atas nama orang yg memberikan kuasa.
Kuasa dpt diberikan & diterima dgn suatu akta umum, dgn suatu
surat di bawah tangan, bahkan dgn sepucuk surat ataupun dgn
lisan.

Contoh: pemberian kuasa utk mengambil honor/gaji, pemberian kuasa utk


mengambil BPKB sepeda motor, pemberian kuasa utk menjual tanah, menjadi
kuasa atas anak” yg belum dewasa, pemberian kuasa utk mengurus toko,
pemberian kuasa utk mengurus & menerima uang penggantian jaminan
kesehatan, pemberian kuasa utk mengambil uang di Bank, dsb.

footnote 43
Unsur pembentuk perjanjian pemberian kuasa a/:
a. Perbuatan Hukum berupa adanya perjanjian antara pemberi
kuasa & penerima kuasa.
b. Konsensus antara pemberi kuasa & penerima kuasa.
c. Obyek Perjanjian yaitu pekerjaan tertentu.
d. Para Pihak yaitu pemberi kuasa & penerima kuasa.
e. Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ tdk
menjalankan amanat sesuai isi surat kuasa, melakukan hal di
luar yg dikuasakan dll.

footnote 44
12. Perjanjian Penanggungan Hutang
(borgtocht/guaranty)
Penanggungan Utang ialah suatu perjanjian dimana pihak ketiga
mengikatkan diri utk memenuhi perjanjian debitur (pihak yg
berhutang), bila debitur itu tdk memenuhi perjanjiannya. Hal ini
dilakukan utk kepentingan kreditur (pemberi hutang)

Contoh: Edo berhutang 20 juta kpd Fandi & berjanji akan membayar dua bulan
setelahnya. Fandi tdk yakin Edo sanggup membayar hutang sehingga Fandi
meminta pihak ketiga (Gugun, teman Edo) utk menjadi penanggung hutang. Jika
dlm waktu dua bulan Edo tdk sanggup membayar hutang, maka Fandi dpt
menagih hutang tersebut kpd Gugun.

footnote 45
Unsur pembentuk perjanjian penanggungan hutang a/:
a. Perbuatan Hukum yaitu adanya perjanjian antara yg berutang, yg
memberi utang & pihak penanggung.
b. Konsensus yaitu kesepakatan antara yg berutang, yg memberi
utang & pihak penanggung.
c. Obyek Perjanjian yaitu utang.
d. Para Pihak yaitu yg berutang, yg memberi utang & pihak
penanggung.
e. Akibat hukum yaitu bila salah satu pihak ingkar janji, maka
pihak lain dpt menuntut ganti rugi. Contoh ingkar janji a/ tdk
mau menanggung utang sesuai yg diperjanjikan.
footnote 46
13. Perjanjian Perdamaian
Perjanjian Perdamaian ialah suatu perjanjian yg berisi bahwa dgn
menyerahkan, menjanjikan atau menahan suatu barang, kedua
belah pihak mengakhiri suatu perkara yg sedang diperiksa
pengadilan ataupun mencegah timbulnya suatu perkara.
Persetujuan ini hny mempunyai kekuatan hukum, bila dibuat
secara tertulis.
Contoh: Heri & Heru a/ kakak beradik. Keduanya berselisih mengenai rumah
warisan kedua orang tua. krn tdk mempunyai titik temu, keduanya akan
membawa masalah ini ke pengadilan. Paman Heri & Heru berusaha mencegah
agar masalah ini tdk dibawa ke pengadilan krn hny membuat malu keluarga.
Atas saran Paman tersebut, keduanya membuat Perjanjian Perdamaian.

Jika dlm kasus di atas, berkas perkara sudah masuk ke pengadilan, bagaimana kelanjutannya?
Apakah berkas perkara tersebut dpt dicabut?

Ray_Fenet 47
1. Franchise (Waralaba)
Di Indonesia, waralaba mulai dikenal pada awal tahun 1980-an,
seiring masuknya waralaba asing di sektor usaha rumah makan
siap saji seperti Kentucky Fried Chicken (KFC), Texas Chicken,
dll.

Ray-Fenet 48
Secara sederhana waralaba berarti hak utk menjual produk milik
orang lain dgn kewajiban” tertentu. Waralaba diatur dlm PP 42/2007
di mana hrs memenuhi kriteria sbg berikut:
a.memiliki ciri khas usaha;
b.terbukti sudah memberikan keuntungan;
c.memiliki standar atas pelayanan & barang &/atau jasa yg
ditawarkan yg dibuat secara tertulis;
d.mudah diajarkan & diaplikasikan;
e.adanyaya dukungan yg berkesinambungan; &
f.Hak Kekayaan Intelektual yg telah terdaftar.

Ada dua pihak dlm kerja sama waralaba. Pertama, Franchisor


(pemilik/pemegang hak merk/intelektual tertentu). Kedua, Franchisee
(investor) yaitu pihak yg akan menggunakan/menjual merk dari franchisor.
Perjanjian yg dibuat dlm bisnis waralaba dituangkan dlm
Franchise Agreement (Perjanjian Waralaba).
footnote 49
2. Perjanjian Joint Venture

Perjanjian Joint Venture merupakan perjanjian antara dua


perusahaan utk membentuk satu perusahaan baru, perusahaan baru
inilah yg disebut dgn perusahaan joint venture.

Jenis perjanjian joint venture antara lain:


a. Joint venture domestik yaitu joint venture yg didirikan antara
perusahaan yg tdp di dlm negeri.
b. Joint venture internasional yaitu joint venture yg didirikan di
Indonesia oleh dua perusahaan yg salah satunya perusahaan
asing

footnote 50
Salah satu bentuk dari joint venture a/ Kontrak Bangun, Operasi, &
Transfer (Build Operate and Transfer/BOT). BOT merupakan
konsep kerja sama pemerintah & swasta pada pembangunan
konstruksi infrastruktur baru. BOT merupakan cara yg baik utk
pembangunan infrastruktur baru dgn keterbatasan dana pemerintah.
Prinsip BOT secara sederhana a/ pihak swasta membangun
infrastruktur & boleh memanfaatkan dlm jangka waktu tertentu.
Setelah jangka waktu tersebut habis, maka pemerintah berhak
sepenuhnya atas infrastruktur tersebut.

Contoh: PT ABC melakukan kerja sama dgn Pemerintah Daerah DKI


Jakarta utk membangun gedung perkantoran di Jakarta. Setelah gedung jadi, PT
ABC berhak menyewakan gedung tersebut selama 20 tahun. Setelah
20 tahun maka bangunan tersebut menjadi hak sepenuhnya Pemerintah Daerah
DKI Jakarta.

footnote 51
3. Perjanjian Sewa-Beli

Perjanjian sewa-beli a/ gabungan dari dua perjanjian bernama


yaitu perjanjian jual-beli & perjanjian sewa-menyewa. Banyak
perjanjian yg merupakan gabungan dari perjanjian bernama. Prinsip
sewa beli a/ penjual menjual barang & pembeli membayar dgn cara
mengangsur. Selama dlm masa pembayaran, barang masih milik
penjual, tetapi pembeli mempunyai hak penguasaan atas barang.

Contoh: sistem sewa-beli motor lewat dealer. Amir membeli motor dari dealer &
mengangsur sebesar 800 ribu/bulan selama 2 tahun. Amir berhak menguasai &
menggunakan motor tersebut sesuka hatinya. Tetapi pada dasarnya, motor tersebut masih
milik dealer. Setelah motor tersebut lunas, Amir berhak atas kepemilikan sekaligus
penguasaan dari motor tersebut.
footnote 52

Anda mungkin juga menyukai