Anda di halaman 1dari 10

“HUKUM JUAL BELI”

M ATA KU L IAH :H U K U M B ISN IS

Dosen Pengampu : Dr. Sri Rezeki, SE., M,Si


Kelompok 4
Neng Ilma Kumala (22PMM076)
Rita RamadhanI (7203210038)
Yulia Rahma (7203510022)
PENGERTIAN JUAL BELI

Menurut Pasal 1457 KUHPerdata, jual beli adalah suatu


perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk
menyerahkan suatu kebendaan dan pihak yang lain untuk
membayar
Click here to add harga
the text, yang
the texttelah
is the dijanjikan.
extraction of your thought, please try to explain your point

Jual-beli adalah suatu perjanjian dimana suatu pihak mengikat


of view as succinctly as possible.

dirinya untuk menyerahkan hak milik atas suatu barang dan pihak
yang lain untuk membayar harga yang telah diperjanjikan. Dengan
kata lain, Satu pihak menyerahkan benda, di pihak lain menentukan
dan menetapkan harga benda.
Unsur Dalam Jual Beli
Terdapat 2 unsur penting dalam jual beli,
yaitu:
1. Barang/benda
Barang/benda yang diperjual belikan Bahwa
yang harus diserahkan dalam persetujuan jual
beli adalah barang berwujud
benda/zaak.Barang adalah segala sesuatu yang
dapat dijadikan objek harta benda atau harta
kekayaan.
2. Harga
Harga berarti suatu jumlah yang harus
dibayarkan dalam bentuk uang.Pembayaran
harga dalam bentuk uang lah yang
dikategorikan jual beli.Harga ditetapkan oleh
para pihak.
KEWAJIBAN PENJUAL
* Menyerahkan hak milik atas * Menanggung kenikmatan tenteram atas barang tersebut dan
barang yang diperjual menanggung terhadap cacat-cacat tersembunyi.Konsekuensi
dari jaminan oleh penjual diberikan kepada pembeli bahwa
belikan.Kewajiban menyerahkan
barang yang dijual itu adalah sungguh-sungguh miliknya
hak milik meliputi segala sendiri yang bebas dari sesuatu beban atau tuntutan dari
perbuatan yang menurut hukum suatu pihak. Dan mengenai cacat tersembunyi maka penjual
diperlukan untuk mengalihkan menanggung cacat-cacat yang tersembunyi itu pada barang
hak milik atas barang yang yang dijualnya meskipun penjual tidak mengetahui ada cacat
diperjual belikan itu dari si yang tersembunyi dalam objek jual beli kecuali telah
diperjanjikan sebelumnya bahwa penjual tidak diwajibkan
penjual kepada si pembeli.
menanggung suatu apapun. Tersembunyi berarti bahwa cacat
itu tidak mudah dilihat oleh pembeli yang normal.
PENYERAHAN MENURUT HUKUM
INTERNASIONAL

Pasal 30 sampai 52 United Nations Convention on


Contract for The International Sale of Goods
mengatur tentang kewajiban pokok dari penjual
yaitu:
1. menyerahkan barang;
2. 2. menyerahkan dokumen;
3. 3. memindahkan hak milik,
MENJAMIN AMAN HUKUM
• Kewajiban untuk menanggung kenikmatan tentram merupakan
konsekuensi dari pada jaminan yang oleh penjual diberikan
kepada pembeli bahwa barang yang dijual itu adalah
sungguhsungguh miliknya sendiri yang bebas dari suatu beban
atau tuntutan dari pihak lain.

• Oleh karena itu, hukum perjanjian itu pada asasnya merupakan


hukum pelengkap, kedua belah pihak diperbolehkan dengan
janjijanji khusus memperluas atau mengurangi kewajiban. Mereka
diperbolehkan mengadakan perjanjian bahwa si penjual tidak akan
diwajibkan menanggung sesuatu apapun.
Kewajiban Pembeli       
Menurut Abdulkadir Muhammad, kewajiban pokok pembeli itu ada dua
yaitu menerima barang-barang dan membayar harganya sesuai dengan
perjanjian diaman jumlah pembayaran biasanya ditetapkan dalam
perjanjian.
Kewajiban utama si pembeli ialah membayar harga pembelian pada
waktu dan di tempat sebagaimana ditetapkan menurut perjanjian. (Pasal
1513 KUHPdt) Harga tersebut harus berupa sejumlah uang. Perjanjian jual
beli yang harganya harus ditetapkan oleh pihak ketiga pada hakekatnya
adalah suatu perjanjian dengan suatu syarat tangguh karena perjanjiannya
baru akan jadi kalau harga sudah ditetapkan oleh orang ketiga.       
Jika pada waktu membuat persetujuan tidak ditetapkan hal-hal itu
(tempat dan waktu), pembeli harus membayar di tempat dan pada waktu
penyerahan. Jika si pembeli tidak membayar harga pembelian, maka
merupakan wanprestasi yang memberikan alasan kepada si penjual untuk
menuntut ganti rugi atau pembatalan pembelian menurut ketentuan pasal
1266 dan 1267.
RESIKO JUAL-BELI
* Risiko adalah Kewajiban memikul * Mengenai barang tertentu (Pasal 1460)
kerugian yang disebabkan karena Mengenai barang tertentu bahwa barang
suatu kejadian di luar kesalahan salah itu sejak saat pembelian adalah atas
satu pihak yang menimpa barang yang tanggungan si pembeli, meskipun
menjadi obyek perjanjian. Persoalan penyerahannya belum dilakukan. Yang
tentang risiko itu berpokok pangkal dimaksudkan dengan barang tertentu
pada terjadinya suatu peristiwa di luar adalah barang yang pada waktu
kesalahan salah satu pihak. Peristiwa perjanjian dibuat sudah ada dan
itu dinamakan “keadaan memaksa” ditunjuk oleh si pembeli. Pada Pasal
atau overmacht. 1460 dibatasi lagi, yaitu ia hanya di
pakai jika yang terjadi itu adalah suatu
keadaan yang memaksa yang mutlak.
KESIMPULAN
Jual-beli merupakan suatu bentuk perjanjian yang melahirkan    kewajiban    atau  
 perikatan untuk  memberikan  sesuatu,  yang  dalam hal ini terwujud dalam bentuk
penyerahan  kebendaan  yang  dijual  oleh penjual    dan    penyerahan    uang    oleh
pembeli  kepada  penjual. Dalam  jual  beli senantiasa terdapat dua sisi, yaitu hukum
kebendaan dan hukum perikatan, karena jual beli melahirkan hak bagi kedua belah
pihak atas tagihan, yang berupa penyerahan  kebendaan  pada  satu  pihak dan
 pembayaran  harga  jual  pada  pihak yang     lainnya.
Sedangkan dari sisi perikatan   melahirkan   kewajiban   dalam bentuk  
 penyerahan    kebendaan    yang dijual oleh penjual, dan penyerahan uang oleh pembeli
kepada penjual. KUHPerdata   mengatur   jual   beli   hanya dari  sisi  perikatan,  yaitu
 dalam  bentuk kewajiban dalam lapangan harta kekayaan     dari     masing-masing    
pihak timbal   balik,   karenanya   diatur   dalam Buku Ketiga tentang Perikatan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai