Anda di halaman 1dari 20

Perjanjian Jual-Beli

By dhoni yusra

copyright by dhoni yusra 1


Sumber Hukum dan Definisi
 Ps. 1457 –Ps. 1540 Bab V Buku III BW
 Perjanjian jual-beli adalah suatu perjanjian
timbal-balik dimana pihak yang satu (penjual)
berjanji untuk menyerahkan hak milik atas
suatu barang, sedang pihak lainnya (pembeli)
berjanji untuk membayar harga yang terdiri
atas sejumlah uang sebagai imbalan dari
perolehan hak milik tersebut

copyright by dhoni yusra 2


Saat terjadinya jual-beli
 Berdasarkan asas yang menjiwai hukum
perikatan dalam BW yaitu “asas
konsensualisme”, maka perjanjian jual-beli
itu sudah dilahirkan pada saat tercapainya
SEPAKAT mengenai barang dan harga,
meskipun barang itu belum diserahkan
maupun harganya belum dibayar (Ps.
1458 BW)
copyright by dhoni yusra 3
Saat beralihnya hak
 Jual-beli menurut BW adalah perjanjian
OBLIGATOIR, yakni baru meletakan hak dan
kewajban kepada keduabelah pihak dan BELUM
MEMINDAHKAN HAK MILIK
 Hak milik baru BERALIH apabila telah dilakukan
LEVERING atau PENYERAHAN.
 Levering merupakan suatu perbuatan yuridis
guna memindahkan hak milik
 Umumnya dilakukan perjanjian tersendiri yang
menjadi perjanjian turunan/ derivatif dari
perjanjian jual-beli
copyright by dhoni yusra 4
Macam Levering
 Untuk benda bergerak cukup dengan penyerahan
kekuasaaan atas barang (dengan dibuatkan berita
acara penyerahan, ini menjadi klausula dalam
perjanjian)
 Benda tidak bergerak, dengan cara balik nama
(overschrijving) di depan petugas balik nama, dan
dalam perjanjian pun tetap harus dipersyaratkan
(Khusus untuk tanah, hak milik beralih bila dibuat
dan ditandatanganinya akata di depan PPAT

copyright by dhoni yusra 5


 Untuk benda tidak bertubuh (contoh :
jual-beli jasa) dengan cara CESSIE yaitu
penyerahan piutang atas nama dan
kebendaan tak bertubuh lainnya dengan
membuat akta otentik atau dibawah
tangan dimana hak kebendaan itu
dilimpahkan.

copyright by dhoni yusra 6


Sistem Kausal
 Dalam BW, sahnya levering ada pada 2
syarat :
 Sahnyaa titel yang menjadi dasar
dilakukannya levering (maksudnya merujuk
pada perjanjian jual-belinya)
 Levering dilakukan oleh orang YANG BERHAK
berbuat bebas terhadap barang yang di lever
(maksudnya adalah si PEMILIK BARANG)

copyright by dhoni yusra 7


 Adapun yang dimaksud dengan sistem
kausal ini, apabila perjanjian jual-beli
menurut hakim itu batal, maka perjanjian
leveringnya pun ikut menjadi batal,
sehingga konsekuensinya barang
dianggap tidak pernah di lever
 Hal inilah yang perlu diantisipasi dalam
klausula perjanjian jual-beli
copyright by dhoni yusra 8
 Namun demikian khusus untuk benda
bergerak ada asas SIAPA YANG
MENGUASAI DIANGGAP SEBAGAI PEMILIK
(Bezits geldt als volko men titel), hal ini
diatur dalam Pasal 1977 BW

copyright by dhoni yusra 9


Hal Essentialia dalam perjanjian
Jual-Beli
 Kecakapan, adapun yang dimaksud adalah
subyeknya yang membuat perjanjian
harus cakap menurut hukum dan
WENANG (ingat ini adalah mata kuliah
Penyusunan KONTRAK DAGANG)
 Barang yang diperdagangkan, apakah
menurut berat atau jumlah, kaitannya
dengan resiko yang harus ditanggung si
penjual
copyright by dhoni yusra 10
 Apabila barang yang dijual menurut
tumpukan, maka resiko harus ditanggung
pembeli (1461 BW)

copyright by dhoni yusra 11


Hak dan Kewajiban Penjual
 Hak penjual adalah menuntut harga
pembayaran atas barang yang diserahkan
 Hak ini dalam perjanjian dielaborasi dengan
membuat klausula tentang harga, mata
uang yang dipakai dan termasuk metoda
pembayarannya seperti apa, apakah cash,
transfer, atau cicil. Kalau cicil berapa terms,
dengan nilai cicilan berapa rupiah
copyright by dhoni yusra 12
 Kewajiban Penjual yang pokok adalah
menyerahkan barang kedalam kekuasaan
pembeli, ini ditindak-lanjuti dalam
perjanjian dengan membuat klasula kapan
dan dimana barang akan diserhakan,
metoda pengangkutannya bagaimana
(apalagi kalau jual-beli internasional/
export-import)
copyright by dhoni yusra 13
 Menanggung kenikmatan tenteram atas
barang tersebut dan menanggung
terhadap cacat yang tersembunyi, ini pun
dielaborasi dengan membuat klausula
garansi, atau klausul penggantian barang
reject

copyright by dhoni yusra 14


Hak dan Kewajiban Pembeli
 Hak pembeli adalah berhak menuntut
penyerahan barang yang telah ia beli
 Kewajiban pokok pembeli adalah
membayar harga yang telah ditetapkan
dalam perjanjian

copyright by dhoni yusra 15


Tempat dan waktu pembayaran
 Dalam perjanjian biasanya ditentukan
tempat dimana harus dilakukan
pembayaran, caranya dengan membuat
kalusul tersendiri, termasuk kapan
dilaksanakannya pembayaran, serta
konsekuensi bila terjadi wanprestrasi
pembayaran apakah terlambat, atau keliru

copyright by dhoni yusra 16


Resiko
 Resiko adalah kewajiban untuk memikul/
menanggung kerugian yang disebabkan
suatu keadaan di luar kesalahan para pihak
(overmacht/ force majeur/ keadaan kahar)
 Resiko ini timbul meliputi :
 Keadaan yang tidak diduga sebelumnya
 Keadaan yang tidak dapat dihindari
 Keadaan yang tidak disengaja
copyright by dhoni yusra 17
 Masalah resiko umumnya diatur tersendiri dalam
perjanjian, sebab berhubungan dengan barang yang
diperjual-belikan, dan pelaksanaan dari perjanjian tersebut.
 Yang dimaksud dengan keadaan kahar (Force Majeur) antara lain
adalah hal-hal sebagai berikut : peperangan (baik yang diumumkan
maupun yang tidak diumumkan), pemberontakan, kerusuhan
massal, huru-hara, gempa bumi, banjir, kebakaran, pencurian,
perampokan, peledakan dari dalam/ luar, pemogokan, kilat/guntur,
pemberontakan militer, atau penyebab-penyebab lain diluar
kekuasaan dan kemampuan kedua belah pihak dan yang setelah
diteliti sebab-sebab tersebut tidak dapat diatasi dan tidak mampu
dihindari oleh kedua belah pihak, yang mengakibatkan tidak dapat
terlaksananya ketentuan-ketentuan dalam Kesepakatan ini baik
sebagian maupun seluruhnya

copyright by dhoni yusra 18


Hal Penting lainnya
 Umumnya biaya penyerahan barang
dipikul oleh si penjual, atau biaya
pengambilan di pikul oleh pembeli atau
berdasarkan kesepakatan yang diatur
dalam perjanjian
 Kewajiban menyerahkan barang meliputi
segala sesuatu yang menjadi kelengkapan
barang seperti surat bukti hak milik
copyright by dhoni yusra 19
 Adanya potensi tuntutan, apakah itu
dicantumkan atau tidak dalam perjanjian
apabila pembeli tidak membayar harga
barang, maka penjual dapat menuntut
dibatalkannya perjanjian jual-beli

copyright by dhoni yusra 20

Anda mungkin juga menyukai