Anda di halaman 1dari 6

HUKUM PERIKATAN

DAN PERJANJIAN
 PERIKATAN --- LAHIR DARI SEBUAH PERJANJIAN DAN
UNDANG-UNDANG
 PERJANJIAN --- PERBUATAN DENGAN MANA SATU ORANG
ATAU LEBIH MENGIKATKAN DIRINYA KEPADA ORANG LAIN
 CONTOH:
2 orang ingin membuat perjanjian jual beli dan mereka datang ke
seorang notaris untuk membuat akta jual beli.
PENGERTIAN
Maka perjanjiannya adalah AKTA JUAL BELI (perjanjian selalu
berbentuk tertulis dan nyata). Sedangkan perikatannya adalah hak
dan kewajiban yang muncul karena perjanjian tsb. Yaitu penjual
mempunyak hak untuk mendapatkan uang penjualan.
Kewajibannya adalah menyerahkan barang yang di jual. Sedangkan
pembeli hak nya adalah memperoleh barang yang di beli dan
kewajibannya adalah menyerahkan sejumlah uang pembelian
kepada penjual
1. Asas system terbuka – hokum perjanjian sifatnya terbuka dan
fleksibel krn aturan perjanjian bergantung pada kesepakatan pihak
2. Asas konsensualitas – lahirnya perjanjian apabila adanya
KESEPAKATAN
3. Asas personalitas – perjanjian sifatnya personal tidak bias di
wakilkan
4. Asas itikad baik – niat baik dari para pihak dari awal perjanjian
ASAS-ASAS 5.
hingga selesai
Asas pacta sunt servada – perjanjian memiliki kekuatan layaknya
PERJANJIAN undang-undang bagi para pihak yang menandatanganinya
6. Asas force majeur – debitur bebas dari segala tanggung jwb
membayar ganti rugi apabila ia tdk melanggar isi perjanjian di
karenakan adanya keadaan memaksa (bencana alam, kecelakaan,
kebakaran, kematian dll)
7. Asas exeptio non adiempletie contractus – debitur dapat membela
dirinya atas tuduhan pelanggaran perjanjian dengan cara
menyatakan bahwa kreditur lah yang terlebih dulu melakukan
pelanggaran
PASAL 1320 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA:
1. SEPAKAT – perjanjian hanya bias lahir apabila adanya
kesepakatan antar pihak. Yang biasanya di tandai dgn
pembubuhan tanda tangan
SYARAT SAH 2. CAKAP – pihak yg membuat perjanjian cakap hokum, artinya
cukup umur (dewasa), tidak sakit mental, dalam keadaan sadar
PERJANJIAN
3. SUATU HAL TERTENTU – dalam perjanjian harus ada objeknya
dan objek harus di jelaskan secara jelas dan terbuka
4. KAUSA YANG HALAL – objek perjanjian harus halal artinya
tidak boleh melanggar peraturan perundang-undangan
 PRESTASI adalah hal-hal (kewajiban) para pihak yang di sebutkan
dalam perjanjian
 Contohnya: dalam perjanjian sewa menyewa. Prestasinya adalah
penyewa prestasinya membayar uang sewa. Pemberi sewa
prestasinya adalah menyerahkan barang sewa kepada penyewa
 Jenis prestasi:
PRESTASI 1. Memberikan sesuatu – prestasi dalam jual beli yaitu wajib
memberikan barang yang di jual kpd pembeli
2. Berbuat sesuatu – prestasi dalam perjanjian kerja yaitu
karyawan wajib menjalankan tugasnya sesuai SOP
3. Tidak berbuat sesuatu – prestasi dalam perjanjian kerjasama,
yaitu para pihak tidak boleh melakukan kecurangan. Dgn tdk
melakukannya maka pihak telah melaksanakan prestasinya
 WANPRESTASI adalah pelanggaran tehadap isi perjanjian
 Misal: pihak yang tidak membayar cicilan motor maka ia disebut
melakukan wanprestasi
 Jenis wanprestasi:
WANPRESTASI 1. Tidak melaksanakan sama sekali
2. Melaksanakan tetapi tidak tepat waktu/terlambat
3. Melaksanakan tetapi tdk seperti yang di perjanjikan
4. Melaksanakan yang tidak boleh di lakukan

Anda mungkin juga menyukai