Anda di halaman 1dari 9

Akta Jual-

Beli
DISUSUN OLEH:
1. Fuad M. Noorcholish
2. M. Ahyarudin
3. Roy Himawan Saputra
NIM (I2L022011)
NIM (I2L022023)
NIM (I2L022039)
4. Sopia Nopitasari Rahim NIM (I2L022043)

Magister Kenotariatan X (B)


Materi
Presentasi
Berikut adalah materi pembelajaran yang akan kami
baca dan jelaskan selama presentasi

1 2 3 4 5
Pengertian Jual Beli Momentum Terjadinya Subjek dan Objek Jual Bentuk dan Substansi Hak dan Kewajiban
Kontrak Jual Beli Beli Perjanjian Jual Beli Penjual dan Pembeli
Pengertian Jual
Yang dimaksud dengan jual beli adalah suatu persetujuan, dengan mana pihak satu mengikatkan

Beli
dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan pihak lain untuk membayar harga yang dijanjikan
(Pasal 1457 KUH Perdata).

Definisi ini ada kesamaannya dengan definisi yang tercantum dalam Artikel 1493 NBW. Perjanjian
jual beli adalah persetujuan di mana penjual mengikatkan dirinya untuk menyerahkan kepada
pembeli suatu barang sebagai milik (en eigendom te leveren) dan menjaminnya (vrijwaren) pembeli
mengikat diri untuk membayar harga yang diperjanjikan.

Secara umum bisa dikatakan bahwa jual beli adalah suatu perjanjian yang dibuat antara pihak
penjual dan pembeli. Di dalam perjanjian itu pihak penjual berkewajiban untuk menyerahkan objek
jual beli kepada pembeli dan berhak menerima harga dan pembeli berkewajiban untuk membayar
harga dan berhak menerima objek tersebut.

Unsur-unsur jual beli:


adanya subjek hukum, yaitu penjual dan pembeli;
adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli tentang barang dan harga;
adanya hak dan kewajiban yang timbul antara pihak penjual dan pembeli.
Momentum Terjadinya
Jual Beli
Pada dasarnya, terjadinya kontrak jual beli antara pihak
penjual dan pembeli adalah pada saat terjadinya persesuaian
kehendak dan pernyataan antara mereka tentang barang dan
harga, meskipun barang itu belum diserahkan maupun
harganya belum dibayar lunas (Pasal 1458 KUH Perdata).
Walaupun telah terjadinya persesuaian antara kehendak dan
pernyataan, namun belum tentu barang itu menjadi milik
pembeli, karena harus diikuti proses penyerahaan (levering)
benda.
Penyerahan (levering)
Penyerahan ini tergantung pada jenis bendanya

Benda Bergerak Penyerahan benda bergerak dilakukan dengan penyerahan nyata dan kunci atas
benda tersebut.

Piutang atas nama


Penyerahan akan piutang atas nama dan benda tak bertubuh lainnya dilakukan
dan benda tak dengan sebuah akta autentik atau akta di bawah tangan.
bertubuh
Untuk benda tidak bergerak, penyerahannya dilakukan dengan pengumuman
Benda Tidak akan akta yang bersangkutan, di Kantor Penyimpan Hipotek.
Bergerak

Benda yang sudah Benda/barang yang sudah ditentukan dijual maka barang itu saat pembelian
ditentukan menjadi tanggungan si pembeli, walaupun barang itu belum diserahkan
(Pasal 1460 KUH Perdata).
Benda Menurut
Berat, Jumlah, Barang yang dijual menurut berat, jumlah, atau ukuran, tetap menjadi tanggungan
atau Ukuran si penjual hingga barang itu ditimbang, dihitung, atau diukur

Jika barang yang dijual menurut tumpukan maka sejak terjadinya kesepakatan
Jual Beli Tumpukan tentang harga dan barang maka sejak saat itulah barang-barang itu menjadi
tanggung jawab si pembeli, walaupun barang itu belum ditimbang, dihitung, atau
diukur.

Jual Beli Jual beli percobaan merupakan jual beli dengan syarat tangguh.
Percobaan

Jual beli dengan Jual beli dengan sistem panjar merupakan suatu jual beli yang diadakan
antara penjual dan pembeli. Di dalam jual beli itu pihak pembeli
sistem panjar menyerahkan uang perschot/panjar atas harga barang, sesuai kesepakatan
antara kedua belah pihak tersebut.
Subjek dan Objek
Jual Beli
Pada dasarnya semua orang atau badan hukum dapat menjadi subjek dalam perjanjian
jual beli, yaitu bertindak sebagai penjual dan pembeli, dengan syarat yang
bersangkutan telah dewasa dan atau sudah nikah. Namun, secara yuridis ada beberapa
orang yang tidak diperkenankan untuk melakukan perjanjian jual beli, sebagaimana
dikemukakan berikut ini.
• Jual Beli antara Suami dan Isteri.
• Jual Beli oleh para Hakim, Jaksa, Advokat, Pengacara, Juru Sita, dan Notaris.
• Pegawai yang memangku jabatan umum
Sedangkan yang tidak diperkenankan untuk diperjualbelikan adalah:
• Benda atau barang orang lain
• Barang yang tidak diperkenankan oleh undang-undang, seperti jual beli narkotika
• Bertentangan dengan ketertiban, dan
• Kesusialaan yang baik
Bentuk dan Substansi
Perjanjian Jual Beli
Di dalam KUH Perdata tidak ditentukan secara tegas tentang bentuk
perjanjian jual beli. Bentuk perjanjian jual beli dapat dilakukan secara
lisan maupun tertulis. Perjanjian jual beli secara lisan cukup dilakukan
berdasarkan konsensus para pihak tentang barang dan harga.

Sedangkan perjanjian jual beli secara tertulis merupakan perjanjian


yang dibuat oleh para pihak dalam bentuk tertulis, apakah itu dalam
bentuk akta di bawah tangan maupun akta autentik. Di dalam
perjanjian jual beli tanah, biasanya dibuat dalam akta autentik yang
dibuat oleh pejabat yang berwenang untuk itu
Hak dan Kewajiban Penjual
dan Pembeli
Berikut adalah perbedaan antara hak dan kewajiban dari Penjual dan pembeli

Hak dan Kewajiban Penjual Hak dan Kewajiban Pembeli

Hak penjual adalah menerima harga barang yang telah Hak pembeli adalah menerima barang yang telah
dijualnya dari pihak pembeli. dibelinya, baik secara nyata maupun secara yuridis.
sedangkan kewajiban pihak penjual adalah sebagai Sedangkan kewajiban pembeli adalah sebagai berikut:
berikut: • Memeriksa barang -barang yang dikirim oleh
• Menyatakan dengan tegas tentang perjanjian jual penjual
beli tersebut • membayar harga barang sesuai dengan kontrak
• Menyerahkan barang • menerima penyerahan barang seperti disebut
• Kewajiban Menanggung Pembeli dalam kontrak

Anda mungkin juga menyukai