• Perjanjian bernama adalah perjanjian yang sudah mempunyai nama
sendiri, yang dikelompokkan sebagai perjanjian-perjanjian khusus dan jumlahnya terbatas.
• Perjanjian bernama sudah diatur didalam KUHPerdata,dan
berjumlah 15 jenis perjanjian.
• Perjanjian bernama diatur dalam Pasal 1319 KUHPerdata yang
menyebutkan
• Semua perjanjian, baik yangmempunyai nama khusus, maupun
yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan umum yang termuat dalam bab ini dan bab yang lalu KONTRAK NOMINAAT • 1. Jual beli • 2. Tukar menukar • 3. Sewa menyewa • 4. Perjanjian melakukanpekerjaan • 5. Persekutuan perdata • 6. Badan hukum • 7. Hibah • 8. Penitipan barang • 9. Pinjam pakai • 10. Pinjam meminjam (pinjam • pakai habis) • 11. Pemberian kuasa • 12. Bunga tetap/abadi • 13. Perjanjian untung-untungan • 14. Penanggungan utang • 15. Perdamaian PERJANJIAN INNOMINAAT (TIDAK BERNAMA) • PERJANJIAN INNOMINAAT • adalah perjanjian yang timbul, tumbuh dan hidup dalam masyarakat. Kontrak ini belum dikenal pada saat KUHPerdata diundangkan BEBERAPA JENIS KONTRAK INNOMINAAT • 1. SEWA BELI • Dalam sewa beli ada 2 tahap perbuatan hukum, yaitutahap pertama menyewakan benda dan tahap keduapembelian benda.Pada tahap pertama, penyewa dengan membayar hargasewa yang telah disepakati secara angsuran menerima benda untuk dinikmati. Pada tahap kedua, penyewadengan membayar angsuran sewa terakhir berubahstatus menjadi pembeli dan memperoleh hak milik atas benda yang sudah dikuasainya itu • 2. SEWA GUNA USAHA (LEASING) • Sewa guna merupakan kegiatan pembiayaan usaha yangdilakukan dalam bentuk penyediaan barang modaluntuk menjalankan usaha.Dalam SK Menkeu Nomor 48 Tahun 1991 butir amenyatakan bahwa sewa guna usaha (leasing) adalahkegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barangmodal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsimaupun sewa guna usaha tanpa hak opsi untukdigunakan oleh leesie selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala • 3. PERJANJIAN ANJAK PIUTANG (FACTORING) • Anjak piutang merupakan lembaga pembiayaan yangdalam melakukan usaha pembiayaannya dilakukan dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusanpiutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaandari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.Transaksi anjak piutang merupakan pengalihan mutlakyang dilakukan oleh klien (penjual piutang) kepadaperusahaan • factoring • atas utang pihak ketiga (debitur)karena adanya pembelian barang atau jasa dari pihakkreditur (klien). Piutang tersebut umumnya jangkapendek (90 hari). • 4. MODAL VENTURA (JOINT VENTURE) • Karakteristik :a. Modal ventura bersifat “risk capital”, artinya antuan hanya akan diberikan pada perusahaan yang mempunyai potensi untuk b berkembang, inovasi, dan kreasi tanpa mengenaladanya jaminan atau agunan, sehingga apabila terjadi risikoakan ditanggung bersama b. Sifat investasinya jangka panjang 5-10 tahun. • Pembayaran pengembalian dana modal ventura tidak dibebani bunga dan tidak dibayarkan tiap bulan, melainkan dibayarkan saat jangka waktu investasi berakhir. • Investasi modal ventura merupakan bisnis murni, disebabkan perusahaan modal ventura mengharapkan dana penyertaan itu setelah digunakan oleh pengusaha kecil dapat menjadi capital gain (perolehan keuntungan dari modal yangdisetorkan) • 5. Persetujuan Jual Beli • Sama dengan Persetujuan Timbal Balik; Artinya, bahwa hak dan kewajiban antara Penjual dan Pembeli sama dihadapan hukum Bagi si Penjual (Psl 1518, 1145 & 1139 BW); Bagi si Pembeli (Psl 1516, 1496 s.d. 1512 BW). Hak Membeli Kembali (Psl 1519 BW) : Penjual dapat menjanjikan, bahwa ia berhak membeli kembali barangnya yang telah dijualnya, dan harus disebutkan dalam surat perjanjian jual-belinya. Maka konsekuensi logisnya bahwa penjual dapat menuntut kembali barangnya, walau barang tersebut sudah dijual lagi ke orang lain. Psl 1520 BW : Batas waktu Hak Membeli Kembali tersebut maksimal 5 (lima) tahun, di atas 5 (lima) tahun maka pembelinya dapat menjadi pemilik tetap barang tersebut. • STANDAR KONTRAK KONTRAK BAKU) • Adalah suatu kontrak tertulis yang dibuat hanya oleh salah satu pihak dalam kontrak tersebut, yang umumnya sudah tercetak dalam bentuk formulir-formulir tertentu sehingga ketika kontrak ditandatangani umumnya para pihak hanya tinggal mengisi data-data informatif tertentu dengan sedikit atau tanpa ada perubahan dalam klausul- klausulnya. • Apabila dalam suatu perkara, terdapat penjual dan pembeli dikalahkan (dibatalkan) oleh putusan hakim, maka penjual wajib memberikan ganti rugi kepada pembeli. Terdapat 3 (tiga) keadaan Ganti Rugi menurut BW : • 1. Si Pembeli harus menyerahkan seluruh barangnya, termasuk : • a. Pengembalian harga pembelian; • b. Pengembalian bunga atas harga barang; • c. Mengganti biaya-biaya peradilan; • d. Penggantian lain-lain yang telah dikeluarkan atas jual-beli barang tersebut; • 2. Si Pembeli menyerahkan sebagian barang- barangnya; • • Bila bagian itu sangat penting, karena tanpa bagian tersebut jual beli tidak layak terjadi; • • Bila jual beli tidak gagal, pembeli dapat menuntut ganti rugi untuk bagian barang tertentu tersebut. • 3. Hakim dapat menentukan (memutuskan) adanya beban atau biaya atas suatu barang yang dijual tersebut; Syarat Sah perjanjian Ps. 1320 BW :
1.Sepakat Mereka yang mengikatkan dirinya
2.Kecakapan Untuk membuat Suatu persetujuan 3.Suatu Hal tertentu 4.Suatu sebab yang halal • Sepakat mereka yg mengikatkan dirinya Kedua belah pihak harus mempunyai kemauan yg bebas untuk mengikatkan diri dan kemauan itu harus dinyatakanKemauan yg bebas dianggap tidak terjadi ketika perjanjian itu terjadi karena paksaan(Dwang), kekhilafan(dwaling) atau penipuan (bedrof) • Kecakapan u/ membuat persetujuan Kedua belah pihak harus cakap menurut hukum u/ bertindak sendiriUU telah menetapkan “tidak cakap” untuk melakukan perbuatan hukum • Suatu Hal tertentuYang diperjanjikan dlm suatu perjanjian haruslah suatu hal atau suatu barang yg cukup jelas atau tertentuKejelasan mengenai objek perjanjian ialah untuk memungkinkan pelaksanaan hak dan kewajiban • Suatu Sebab (Causa) Yang Halal “Causa” diartikan bahwa isi perjanjian itu yang menggambarkan tujuan yang akan dicapai para pihakJadi isi dari perjanjian tsb tidak boleh melanggar UU, ketertiban umum dan kesusilaan • Akibat Hukum jika tidak terpenuhi syarat sah perjanjian
Syarat 1 dan Syarat 2 disebut sebagai syarat
subyektif, jika syarat ini tidak terpenuhi maka perjanjian itu dapat dimintakan pembatalannya kepada hakim. Pembatalan dapat dimintakan dalam tenggang waktu 5 tahun (ps.1454)
Syarat 3 dan 4 disebut syarat Obyektif, jika syarat
ini tidak terpenuhi perjanjian batal. Perjanjian dianggap tidak pernah ada