Nim : 165010107111091
Pembiayaan Konsumen
• Perjanjian pembiayaan konsumen merupakan perikatan yang lahir dari kontrak atau
persetujuan. Konrak merupakan persetujuan yang bentuknya tertulis. Persetujuan adalah
suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain
atau lebih. Tidak semua perjanjian bisa menimbulkan perikatan. Perjanjian yang tidak
menimbulkan perikatan, tidak menimbulkan akibat. Hanya perjanjian yang dibuat sesuai
dengan undang-undang saja yang dapat menimbulkan perikatan. Hal ini sesuai dengan
ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata, yang bunyinya menentukan:
• Semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang-undang berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya. Persetujuan itu tidak dapat ditarik kembali selain
dengan kesepakatan kedua belah pihak, atau karena alasan-alasan yang ditentukan oleh
undangundang. Persetujuan harus dilaksanakan dengan itikad baik.
• Dalam KUHPerdata, Perjanjian pembiayaan konsumen diatur dalam Buku Ketiga, Bab II,
Pasal 1313 - Pasal 1319. Pasal 1319 menyatakan bahwa semua persetujuan, baik yang
mempunyai nama khusus maupun yang tidak dikenal dengan suatu nama tertentu, tunduk
pada peraturan umum yang termuat dalam bab ini dan bab yang lain. Oleh sebab itu
maka Perjanjian Pembiayaan Konsumen terikat oleh semua peraturan umum yang
termuat dalam Buku Ketiga KUHPerdata, salah satunya adalah ketentuan Pasal 1266
KUHPerdata. Pasal ini menjelaskan mengenai syarat batal dan wewenang pembatalan.
Bunyi Pasal 1266 sebagai berikut:
• Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam persetujuan yang timbal balik, andaikata
salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Dalam hal demikian persetujuan tidak
batal demi hukum, tetapi pembatalan harus dimintakan kepada Pengadilan.
Permintaan ini juga harus dilakukan, meskipun syarat batal mengenai tidak dipenuhinya
kewajiban dinyatakan di dalam persetujuan. Jika syarat batal tidak dinyatakan dalam
persetujuan, maka Hakim dengan melihat keadaan, atas permintaan tergugat, leluasa
memberikan suatu jangka waktu untuk memenuhi kewajiban.
• Berdasarkan ketentuan 1338 KUHPerdata, Perjanjian pembiayaan konsumen yang
mengandung klausul“apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan, debitur cedera
janji atau lalai memenuhi kewajibannya kepada kreditor maka tanpa melalui
siapapun barang tersebut berada dan menjual dengan kekuasaan sendiri dimuka
umum atau secara dibawah tangan. Hasil penjualan tersebut digunakan sebagai
biaya pelunasan utang debitur, apabila terdapat sisa penjualan maka akan
• Perbuatan kreditur untuk mengambil dimanapun dan ditempat siapapun barang yang
• Capital lease
• Operating Lease
• Sales type lease (Lease Penjualan)
• Leverage Lease
• Cross Border Lease
Keuntungan Leasing
• Fleksibel
• Tidak diperlukan jaminan
• Cepat dalam pelayanan
• Capital saving
• Pembayaran angsuran diperlakukan sebagai biaya operasional
• Sebagai pelindung inflasi
Perjanjian Anjak Piutang
• Anjak piutang atau factoring adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian
dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan atas transaksi perdagangan dalam atau luar negeri. Intinya, adalah adanya
pengalihan piutang salah satu pihak ke pihak lain. Selama ini pengaturan anjak piutang
masih terpaku pada asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata (KUH Perdata). Kontrak anjak piutang dianggap sah bila sudah
memenuhi persyaratan Pasal 1320 KUH Perdata.
Manfaat Anjak Piutang
• Recourse Factoring
• Nonrecourse factoring