Anda di halaman 1dari 4

SOAL TUGAS KELOMPOK PLKH 2

Berikut ini adalah bahan putusan yang akan anda buat dokumen-dokumen yang
dibutukan mulai dari Penyidikan sampai dengan pentuntutan dan dan putusan.

Tugas anda adalah membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan


contoh tugas mahasiswa PLKH sebelumnya yang telah dikopi.

Kasus Tahun 2018 : Putusan Nomor:845/Pid.B/2018/PN.Tng

I. Identitas terdakwa
Nama lengkap : Asep Hidayat Bin Ahmad Hudori
Tempat lahir : Tangerang
Umur/tanggal lahir : 27 tahun/11 Juni 1991
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Kp.Sempur Rt.002/003, Ds Peusar, Kec.Panongan.
Kab Tangerang
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Pendidikan : SMP

Terdakwa Asep Hidayat Bin Ahmad Hudori pada hari Jumat tanggal 07 April 2017
sekitar jam 10.00 WIB (Waktu Indonesia Barat) datang ke Dealer Sepeda Motor Honda
yang berlokasi di daerah Peusar, untuk membeli kendaraan bermotor dengan secara kredit
menggunakan Lembaga pembiayaan ke perusahaan PT. FIF (Federal Internasional Finance)
Group. Pengkreditannya menggunakan atas nama terdakwa sendiri dan permohonan kredit
terdakwa telah disetujui pada tanggal 12 April 2017 oleh PT. FIF, untuk 1 (satu) Unit sepeda
motor Honda Vario dengan harga motor sebesar Rp 16.825.000,- (enam belas juta delapan
ratus duapuluh lima). Down Payment (Uang muka) Rp 900.000,- (Sembilan ratus ribu rupiah)
dan cicilan sebesar Rp 1.013.000,-( satu juta tiga belas ribu rupiah), dengan ciciclan selama
23 bulan (3 tahun) dan barangnya dikirim kerumah terdakwa (Asep Hidayat). Setelah unit di
terima oleh debitur (terdakwa), pada cicilan pertama debitur (terdakwa) telah membayar
kendaraannya dan cicilan kedua debitur tidak melakukan pembayaran cicilan motornya,
maka dengan kenyataannya debitur (terdakwa) lalai tidak membayar angsurannya selama 3
bulan 60 hari.
Pada hari minggu tanggal 09 Juli 2017 sekitar jam 19.30 WIB (Waktu Indonesia
Barat), Terdakwa (Asep Hidayat) telah menggadaikan motor ECBS AD Nopol A 5750 ZO ke
Ahmad Gozali Bin H. Muhammad Ilyas dengan alasan sedang butuh uang, karena (saksi)
Ahmad Gozali kasihan akhirnya (saksi) Ahmad Gozali mau menerima gadai sepeda motor
tersebut, dan pada saat itu terdakwa Asep Hidayat meminta uang gadai sebesar Rp.
3.000.000,- (tiga juta rupiah), Kemudian setelah Ahmad Gozali serahkan uang tersebut
selanjutnya Asep Hidayat menyerahkan sepeda motor tersebut kepada Ahmad Gozali, namun
pada tanggal 16 juli 2017 terdakwa Asep Hidayat datang kembali kerumah (saksi) Ahmad
Gozali untuk meminta uang tambahan gadai sebesar Rp 500.000,-(ratus ribu), sehingga total
uang gadai sepeda motor tersebut sebesar Rp 3.500.000,- (tiga juta lima ratus
ribu rupiah).
Pada hari kamis tanggal 24 Agustus 2017 Ahmad Gozali meminta uang tebusan gadai
sepeda motor kepada Asep Hidayat, kemudian tanggal 30 Agustus 2017 (Terdakwa) Asep
Hidayat menukar sepeda motor merek Honda Vario ACBS yang digadai kepada (saksi)
Ahmad Gozali dengan sepeda motor Suzuki. Pada tanggal 02 September 2017 (terdakwa)
Asep Hidayat melunasi barang yang digadai berupa motor Suzuki, sebesar Rp
3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) kepada Ahmad Gozali.
Setelah barang kendaraan bermotor sudah di tangan Asep Hidayat, kemudian Asep
Hidayat mengalihkan lagi dengan menjual kendaraan bermotor yang masih dalam perikatan
perjanjian kredit (PT.FIF) kepada seseorang yang baru dikenal bernama Acim (DPO) dengan
harga Rp. 3.800.000,- (tiga juta delapan ratus ribu rupiah) tanpa sepengetahuan dan
seijin pihak yang memberikan pembiayaan dalam kredit sepeda motor tersebut yaitu PT.
Federal Internasional Finance (FIF) dan sepeda motor 1 (satu) unit sepeda motor merk
Honda/D1A02N18M1A AT warna abu-abu, tahun 2017, No. rangka MHIFX112HK243449,
No. mesin JFX1E127282
Dimana pihak Asep Hidayat telah terikat perjanjian pembiayaan motor nomor :
12500868117 dengan pihak PT. Federal Internasional Finance (FIF) cabang Cikupa, yang
tertuang dalam surat perjanjian pembiayaan tertangga 12 April 2017 yang ditanda tangani
oleh (terdakwa) Asep Hidayat selaku debitur dan Roni Afrizal selaku kreditur, berlakunya
perjanjian tersebut sejak tanggal 12 mei 2017 hingga tanggal 12 Maret 2019. Sampe sekarang
barangnya hilang dan tidak diketahui dimana keberadaannya, sampai akhirnya terdakwa Asep
Hidayat dilaporkan kepihak kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Akibat perbuatan terdakwa tersebut pihak PT. Federal Internasional Finance (FIF) mengalami
kerugian kurang lebih sebesar Rp. 16.825.000 , (enambelas juta delapan ratus duapuluh lima
ribu rupiah).

Pasal yang didakwakan pada kasus ini yaitu :


Dakwaan Pertama :
Terdakwa Asep Hidayat Bin Ahmad Hudori, pada hari Minggu tanggal 09 Juli 2017
dan pada hari Sabtu tanggal 02 September 2017, di Kp. Sempur, RT.002/003, Desa Peusar.
Kec. Panongan, Kab. Tangerang, Pengadilan Negeri Tanggerang, yang berwenang
memeriksa dan menggadili ; Dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu
yang seluruhnya atau Sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan. Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam
pidana dalam Pasal 372 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana).
Dakwaan Kedua :
Terdakwa Asep Hidayat Bin Hudori, pada tanggal, bulan, tahun dan tempat tinggal
sama yang telah diuraikan diatas. Pengadilan Negeri Tangerang yang berwenang memeriksa
dan mengadili; Pemberi Fidusia mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan benda yang
menjadi objek jaminan fidusia dilakukan tanpa persetujuan tertulis dahulu dari penerima
fidusia. Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 36
Undang-undang Republik Indonesia tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

Amar Putusan
Dalam surat dakwaan Alternatif Jaksa Penuntut Umum tindak pidana yang dilakukan
oleh terdakwa tindak pidana berbeda tapi hampir sama dan cara pembuktiannya Jaksa
Penuntut Umum memilih salah satu dakwaannya yang pertama atau dakwaan yang kedua.
Maka dengan ini Hakim memutuskan putusan mengadili Terdakwa Asep Hidayat bin Ahmad
Hudori terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana “jaminan Fidusia”
Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Asep Hidayat bin Ahmad Hudori dengan pidana
penjara selama 1 (satu) tahun serta pidana denda sebesar Rp 2.000.000,- (dua juta rupiah)
dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan
selama 1 (satu) bulan dan menetapkan lamanya terdakwa dalam tahanan dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Memerintahkan agar terdakwa tetap berada dalam
tahanan, menetapkan barang bukti berupa : 1 (satu) lembar asli Sertifikat Jaminan Fidusia,
yang diperlihatkan dipersidangan, barang bukti tersebut dikembalikan kepada PT. Federal
Internasional Finance (FIF). Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp
2000 (dua ribu rupiah).

Pertimbangan Majelis Hakim


Terdakwa di dalam Persidangan Pengadilan Negeri Tangerang yang didakwakan oleh
Jaksa Penuntut Umum adanya dakwaan pertama dan kedua yang telah dijelaskan diatas, yang
dalam dakwaanya tersebut terdakwa telah mengerti dan tidak mengajukan eksespi ataupun
keberatan dan untuk membuktikan dakwaannya Penuntut Umum telah mengajukan saksi-
saksi, dimana terdapat adanya 3 (tiga) saksi dihadirkan di dalam pengadilan untuk
memberikan keterangan saksi yang sebenar-benarnya pada pokok dihadapan Majelis Hakim.
Dipersidangan juga mendengarkan keterangan Terdakwa yang pada pokok masalahannya,
yang menjelaskan posisi kasus yang dilakukan terdakwa. Dimana adanya barang bukti dan
Terhadap barang bukti tersebut telah dilakukan penyitaan untuk dapat diperlihatkan kepada
saksi-saksi serta Terdakwa yang secara sah menurut hukum. Adapun keterangan saksi-saksi
dan keterangan Terdakwa serta dihubungkan dengan keberadaan barang bukti yang diajukan
dalam perkara ini di Pengadilan Negeri menemukan Fakta-fakta hukum yang akan
dipertimbangkan apakah Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang
didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka dipertimbangkan unsur-unsur dari dakwaan
Jaksa Penuntut Umum. Terdakwa didakwa oleh Jaksa Penuntut umum dengan dakwaan
secara alternatif yaitu: Pertama Pasal 372 KUHP dan Kedua Pasal 36 UU RI No. 42 tahun
1999 tentang Jaminan Fidusia. Selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah
berdasarkan fakta-fakta hukum diatas, terdakwa dapat dinyatakan telah melakukan tindak
pidana yang didakwakan kepadanya. Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum dengan
dakwaan alternatif, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan dakwaan ke dua
sebagaimana diatur dalam Pasal 36 UU RI No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia yang
terdapat unsur-unsur sebagai berikut : adanya unsur Setiap orang adalah siapa saja yang dapat
menjadi subjek hukum yang mampu menyandang hak dan kewajiban sebagai pelaku dari
suatu tindak pidana, unsur kedua yaitu unsur Pemberi Fidusia mengalihkan, menggadaikan
atau menyewakan benda yang menjadi objek jaminan fidusia dilakukan tanpa persetujuan
tertulis terlebih dahulu dari penerima fidusia. Dari unsur yang dijelaskan diatas telah
terpenuhi dan terbukti secara sah menurut hukum. Berdasarkan yang terurai diatas oleh
karena semua unsur Pasal 36 UU RI No. 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia telah
terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan perbuatan sebagaimana yang didakwakan
dalam dakwaan kedua, yaitu “Jaminan Fidusia” sehingga dengan demikian terdakwa harus
dinyatakan bersalah atas perbuatan tersebut. Dalam selama pemeriksaan perkara ini
berlangsung, Selama pemeriksaan perkara ini berlangsung Majelis Hakim tidak menemukan
hal-hal atau keadaan-keadaan yang meniadakan atau yang menghapuskan hukuman pada diri
Terdakwa, baik alasan pemaaf maupun alasan pembenar, sehingga Terdakwa adalah dalam
keadaan mampu untuk mempertanggungjawabkan kesalahan yag telah diperbuatannya.
Berdasarkan uraian dan pertimbangan diatas maka Majelis Hakim berkesimpulan Terdakwa
telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana
tersebut dalam dakwaan penuntut umum dan Terdakwa oleh karena itu harus di pidana
setimpal dengan kesalahan yang telah diperbuatanya untuk menentukan pidana yang
dijatuhkan terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang
meringankan pidana tersebut;

a. Hal-hal yang memberatkan


adalah akibat perbuatan Terdakwa, PT. Federal Internasional Finance (FIF) cabang
Cikupa
b. Hal-hal yang meringankan :
1. Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya.
2. Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya.
3. Terdakwa belum pernah dihukum.
Terhadap barang bukti yang diajukan dalam perkara ini, statusnya akan ditentukan
sebagiana diktum putusan. Tentang biaya perkara oleh karena Terdakawa dinyatakan
bersalah dan di pidana maka biaya perkara dibebankan kepada terdakwa; Terdakwa ditahan
selama pemeriksaan perkara berlangsung maka lamanya Terdakwa ditahan dikurungkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Terdakwa dinyatakan bersalah dan di pidana serta
tidak ada alasan untuk mengalihkan atau menanggugkan penahanan tersebut, maka adalah
beralasan memerintahkan terdakwa tetap dalam tahanan.

Anda mungkin juga menyukai