Devi
Devi
20170611014037
3. Bagaimana merespon risiko-risiko yang terjadi pada proyek pembangunan venue PON XX di
Jayapura?
1. Penelitian ini dibatasi pada proyek pembangunan: Prasarana Olahraga dan Kewirausahaan Universitas Cenderawasih, Stadion Lukas
Enembe, Pembangunan Venue Sepatu Roda, Panahan dan Dayung
2. Parameter penelitian yang digunakan yaitu metode Severity Index dan Promethee yang diukur berdasarkan persepsi responden dan
pemberian respon risiko
4. Jumlah kontraktor dalam penelitian ini sangat terbatas, dimana kontraktor hanya berjumlah tiga kontraktor.
5. Jumlah responden dalam penelitian ini sangat terbatas, di mana responden hanya berjumlah enam responden.
1. Menganalisis risiko keterlambatan yang terjadi pada proyek pembangunan venue PON XX di Jayapura.
2. Menganalisis risiko yang memiliki kategori tertinggi dengan metode promethee pada proyek pembangunan
prasarana olah raga dalam menyambut PON dari perspektif kontraktor.
3. Menentukan respon terhadap risiko pada proyek pembangunan venue PON XX di Jayapura.
1. Dapat memberikan evaluasi dan solusi tentang keterlambatan pada proyek pembangunan venue PON XX di
Jayapura
2. Dapat memberikan referensi tambahan bagi pelaksana jasa konstruksi dan penelitian selanjutnya.
1. Bab I Pendahuluan : Bab ini berisi tentang latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, manfaat
dan sistematika penulisan.
2. Bab II Landasan Teori : Bab ini berisi teori tentang Analisis Risiko Keterlambatan Pada Proyek
Pembangunan Venue PON XX di Jayapura Papua.
3. Bab III Metodologi : Bab ini berisi tentang Metode Penelitian, Rancangan Penelitian, Pengumpulan Data,
Instrumen Penelitian, Pengelolaan Data dan Analisis.
sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia. Awal mula memperkenalkan potensi dibidang olahraga,
PON diadakan di Surakarta ini pada tanggal 9 sampai 12 ekonomi, sosial budaya dan sumber daya
September 1948 ini terbentuk akibat kegagalan atlet alam yang ada di Papua
London. Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) 3. Dibangunnya sarana dan prasarana untuk
dan dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia mendukung PON membuka lapangan
(KORI) mempersiapkan atlet namun Indonesia belum pekerjaan bagi masyarakat Papua
Menurut (Ervianto, 2005), keterlambatan proyek adalah sebagai waktu pelaksanaan yang tidak dimanfaatkan sesuai dengan
rencana kegiatan sehingga menyebabkan satu atau beberapa kegiatan mengikuti menjadi tertunda atau tidak diselesaikan
tepat sesuai jadwal yang telah direncanakan. (Haseeb, 2011) juga menjelaskan bahwa keterlambatan dalam pengerjaan
proyek konstruksi merujuk pada meningkatnya biaya yang terjadi karena waktu pengerjaan menjadi lebih lama,
peningkatan biaya tenaga kerja serta peningkatan biaya bahan bangunan. Sedangkan menurut (Putra, 2014), keterlambatan
proyek sering kali menjadi sumber perselisihan dan tuntutan antara pemiliki proyek dan kontraktor, sehingga akan menjadi
sangat mahal nilainya baik ditinjau dari segi pemilik maupun dari segi kontraktor.
BAB 1
1.1
•
PEMBAHASAN
Ajang olahraga tingkat nasional yang diselenggarakan empat tahun sekali atau yang biasa disebut dengan Pekan
Olahraga Nasional (PON), dimana pada tahun 2016 ajang olahraga ini telah dilaksanakan sebanyak XIX kali dan
memasuki PON ke XX yang akan diselenggarakan di Jayapura, Papua. Dimana lokasi penyelenggaraan PON XX, Ada
lima titik kawasan sebagai tempat pelaksanaan pertandingan, yakni kawasan Jayapura, Merauke, Jayawijaya, Mimika,
dan Kawasan Biak Numfor. Penelitian ini mengambil beberapa venue PON di Kota Jayapura yang terdiri dari
Pembangunan Prasarana Olahraga dan Kewirausahaan Universitas Cenderawasih, Stadion Lukas Enembe serta
Pembangunan Venue Sepatu Roda, Panahan dan Dayung. Pada proyek pembangunan prasarana olahraga dan
kewirausahaan Universitas Cenderawasih dalam kontrak pertama dimulai pada tanggal 29 januari dan selesai pada
tanggal 8 agustus 2020. Pada proyek pembangunan ini mengalami keterlambatan pengerjaan sebesar 50%. Kendala
utama penyebab keterlambatan yaitu mulai dari izin lahan hingga pandemi covid 19 yang tengah terjadi menyebabkan
keterlambatan suplai bahan bangunan, kekurangan peralatan, kekurangan tenaga kerja, serta kondisi lingkungan yang
sangat berpengaruh dalam lama/waktu dan biaya pekerjaan. Diharapkan kedepannya pihak-pihak terkait dapat
mengelola risiko tersebut agar dapat meminimalisir ataupun meniadakan dampak negatif yang diberikan oleh risiko
tersebut. Oleh karena itu penelitian ini akan dibahas tentang Analisis Risiko Pada Proyek Pembangunan Venue PON ke
XX di Kota Jayapura Papua dengan metode Severity Index (SI) dan Promethee (Preference Ranking Organization
Method for Enrichment Evaluation).
Thank You!
Lorem ipsum dolor sit amet, tollit epicuri est ex, exerci accumsan singulis ei mel.