SURVEI
KERANGKA
SAMPEL
AREA 2020
Metode Lama:
ZERO HUNGER Perlu perbaikan metodologi perhitungan data produksi padi dengan
menggunakan pengukuran obyektif, teknologi terkini, metodologi yang
transparan, dan up to date. menggunakan Kerangka Sampel Area
Perlu data pangan yang akurat
(KSA)
2
LATAR BELAKANG (2)
Pengumpulan Data:
Peta Rupa Bumi (BIG)
Peta Administrasi
PETA BAKU LAHAN SAWAH Seleksi Segmen
Peta Tutupan Lahan
Pembuatan Grid:
(6 km x 6 km) dan (300 m x 300 m)
DATA YANG DIGUNAKAN : 3 Strata-3 : poligon-poligon kemungkinan sawah, dimana dalam praktek
1. Peta Lahan Baku Sawah dari adalah poligon tegalan
Pusdatin Kementan Tahun Asumsi yang dipakai adalah:
(1) Petani ada kemungkinan menanam padi di tegalan dengan sistem gogo,
2015 skala (2) Tegalan pada umumnya berdekatan dengan persawahan sehingga ada kemungkinan ada konversi
penggunaan, dan
1 : 10.000 (3) Persawahan sempit yang bercampur dengan tegalan ada kemungkinan tidak terpetakan dalam peta baku
persawahan dengan skala kecil (1:100000), dan digeneralisasikan menjadi poligon tegalan.
2. Peta RBI dari BIG skala Sampel segmen dialokasikan dalam strata-3.
1 : 25.000
6
SELEKSI SAMPEL SEGMEN
Kode Kabupaten/Kota
Kode Kecamatan
Kode perandoman
Lokasi sampel bersifat tetap dan tidak
boleh dipindah
7
PENETAPAN LAHAN BAKU
SAWAH
Lahan baku sawah (LBS) terbaru yang
2015 2018 2019 ditetapkan ATR/BPN pada tahun 2019, belum
sempurna mencakup lahan sawah secara
keseluruhan.
9
NILAI 1. Vegetatf 1 (V1) 2. Vegetatif 2 (V2)
Others
Name Here
SURVEI KSA Programmer
11
DATA HASIL AMATAN KSA UNTUK PERENCANAAN KEBIJAKAN
Amatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
V1 V1 V1 V1 V1 V1 V1 V1 V1 V1 V1 V1 V1
V2 V2 V2 V2 V2 V2 V2 V2 V2 V2 V2 V2 V2
G G G G G G G G G G G G G
P P P P P P P P P P P P P
V1 V2 G
12
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (1)
1. FASE VEGETATIF 1
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (2)
2. FASE VEGETATIF 2
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (3)
3. FASE GENERATIF
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (4)
4. PANEN
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (5)
Fase pada saat lahan sedang atau sudah diolah baik yang
akan ditanami padi maupun tidak ditanami padi.
5. PERSIAPAN LAHAN
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (6)
6. PUSO
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (7)
7. LAHAN PERTANIAN
BUKAN (TIDAK
DITANAMI) PADI
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (8)
8. BUKAN LAHAN
SAWAH/LADANG
VISUALISASI SETIAP FASE TUMBUH (9)
Menu pemeriksaan oleh PMS; Menu pemeriksaan oleh PMS; feedback dibuat per PMS dapat memeriksa nilai dan foto amatan per subsegmen;
feedback nilai dan foto dibuat per segmen jika ada salah satu dari nilai atau foto dari suatu subsegmen
subsegmen yang salah/tidak sesuai, maka akan dikembalikan ke petugas
untuk diperbaiki
User menggunakan email User menggunakan nomor handphone untuk Lebih aman dan terkontrol
community (organik) dan log-in
nomor databse mitra
Bentuk foto dan ukuran Bentuk foto yang diambil sesuai dengan cara Kualitas foto lebih baik dan bentuk seragam antar pengamatan
distandarkan di aplikasi memfoto (portrait/landscape) dan ukuran
dikompres sesuai dengan ukuran maksimum
size
Penambahan kode amatan Kode amatan hanya 1-8 Mengakomodir jika ada subsegmen yang tidak dapat diakses
tidak dapat diakses (kode 12) karena kasus khusus seperti masalah perijinan dan lokasi
yang berbahaya sehingga amatan subsegmen lain di segmen
yang sama tetap dapat dikirim
JADWAL PENGAMATAN LAPANGAN
23
TATA CARA PENGAMATAN FASE TUMBUH PADI DI SEGMEN
TERPILIH
Setiap PMS mengawasi 3 sampai 5 PCS (atau disesuaikan dengan jumlah segmen yang ada di wilayah tsb.)
Verifikasi: Mulai hari pertama pengamatan lapangan sampai tanggal 5 setiap bulan berikutnya
Pengawasan dilakukan dengan menggunakan aplikasi pengawas KSA yang di-install di handphone android
PEMERIKSAAN PENGAWAS: INKONSISTENSI AMATAN ANTAR
BULAN
Potensi inkonsistensi amatan antar bulan
Amatan Bulan Sebelumnya
Amatan Bulan Ini (m)
Amatan Bulan Sebelumnya Amatan Bulan Ini (m) Tidak konsisten bukan berarti
(m-1)
(m-1) salah
5 8
1 4
6 4
1 8
6 5
2 5
6 7
2 6 Pengecekkan terutama untuk
6 8
2 7
7 2 mengantisipasi/mencegah amatan
2 8
3 4
7 3 panen (kode 4) yang muncul tiba-tiba
7 4
3 5
7 5
3 6
7 8
3 7
8 1
3 8
8 2
4 1
8 3
4 5
8 4
4 6
8 5
4 8
8 6
5 1
8 7
5 2
5 7
PEMERIKSAAN PENGAWAS: INKONSISTENSI KODE AMATAN DAN
FOTO
Setiap subsegmen
mewakili luasan 1 ha
32
PENGOLAHAN DATA (2)
Misal berikut hasil amatan
sampel ke-1 di Kecamatan A
untuk strata s1/s2 (sawah) 0 0 1
Asumsi: yang ingin dihitung
adalah luasan fase
Vegetatif 1 Vegetatif 1 Generatif
generatif 0 1 0
G=3
Vegetatif 1 Generatif Vegetatif 2 V1 = 4
V2 = 1 0 1 0
Panen = 1
1 3/9
Rata-rata proporsi
2 2/9
fase generatif di
3 4/9 kecamatan A
Rata-rata 1/3
PENGOLAHAN DATA (4)
3) Hitung luas fase amat j di kecamatan menurut strata
Misal luas strata S1/S2 kecamatan A adalah 180 hektar,
𝐴h𝑗 =𝐷h ´𝑝 h𝑗 maka perhitungan luasan fase generatif untuk strata S1/S2
di kecamatan A sebagai berikut:
Segmen Proporsi Fase
Generatif
Luas fase generatif di Strata
Luas wilayah
S1/S2 di kecamatan A
pada strata h 1 3/9
1
2 2/9 ¿ 180 × =90 h𝑎
3 4/9 3
Rata-rata 1/3
Perhitungan dilakukan untuk masing-masing strata (S1/S2 dan S3) dan kemudian
diagregatkan untuk setiap fase amat
TERIMA
KASIH