MENGEBU T , M E N GE M U D I

DENG A N A M A N , D AN
KECEL A K A A N D I JA L A N
EB U T MA K IN DE K A T M AUT
MAKIN K
PENGANTAR
FIN IS IK A N S EB A GA I M E LE BIHI BATAS
• MENGEBUT DAPAT DIDETAPKAN DAN MENGEMUDI TERLALU
KECEPATAN YANG DITE
AT U N TU K K O N D IS I T ER T EN T U .
CEP
R A N G TI D AK M E M A N D AN G BAHWA
• IRONISNYA, BANYAK O PATAN SEBAGAI CARA UTAMA UNTUK
MEMATUHI BATAS KECE
R A K A N / K E C EL AK AA N LA LU LINTAS !
MENGHINDARI TAB
WHO CLAIMS THAT !
• WHO MENYEBUT, PENINGKATAN KECEPATAN KENDARAAN SECARA LANGSUNG
TERKAIT DENGAN KEMUNGKINAN TERJADI KECELAKAAN. BAHKAN, SEMAKIN
NGEBUT KENDARAAN SEMAKIN PARAH DAMPAK KECELAKAANNYA.

• MISALNYA, PENINGKATAN 1 PERSEN KECEPATAN RATA-RATA MENGHASILKAN 4

PERSEN LEBIH BESAR RISIKO KECELAKAAN FATAL DAN PENINGKATAN 3
PERSEN RISIKO KECELAKAAN SERIUS.

• RISIKO KEMATIAN BAGI PEJALAN KAKI YANG DITABRAK DARI DEPAN MOBIL
DENGAN KECEPATAN TINGGI PUN LEBIH BESAR. RISIKO KEMATIAN PEJALAN
KAKI LEBIH BESAR 4,5 KALI KETIKA MOBIL DIPACU 50 KM/JAM SAMPAI 65
KM/JAM.
 FAKTA YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
TENTANG SPEEDING SEBAGAI BERIKUT:

• KECEPATAN MENGURANGI JUMLAH WAKTU YANG TERSEDIA YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGHINDARI TABRAKAN/
MENGHENTIKAN KENDARAAN ;

• KECEPATAN MEMPERPANJANG JARAK YANG DITEMPUH KENDARAAN SAAT PENGEMUDI BEREAKSI TERHADAP SITUASI
BERBAHAYA ;

• KECEPATAN MENGURANGI KEMAMPUAN PENGEMUDI UNTUK MENGEMUDI DENGAN AMAN DI SEKITAR TIKUNGAN
ATAU OBJEK DI JALAN ;

• KECEPATAN MENINGKATKAN KEMUNGKINAN TERJADINYA TABRAKAN ;

• KECEPATAN MENINGKATKAN KEPARAHAN/ FATALITAS TABRAKAN !
 UPAYA MENEKAN JUMLAH ANGKA
LAKA LANTAS AKIBAT SPEEDING :
1. DIKMAS LANTAS, MASYARAKAT PERLU DISADARKAN AKAN BAHAYA NGEBUT, MELALUI SOSIALISASI, DISEMINASI DENGAN GUNAKAN
MEDIA ELEKTRONIK, MEDIA SOSIAL ATAU DENGAN KAMPANYE KE SEGENAP MASYARAKAT;
2. JIKA NGEBUT INGIN DIPERANGI SECARA LEBIH EFEKTIF, POLANTAS HARUS MENGERAHKAN SUMBER DAYA YANG LEBIH BANYAK
UNTUK PENEGAKAN HUKUM YANG LEBIH BAIK. TERMASUK LEBIH BANYAK PETUGAS HUKUM UNTUK BERPATROLI DI JALAN DAN
DIDUKUNG DENGAN KEMAJUAN TEKNOLOGI SEPERTI KAMERA VIDEO ["RADAR FOTO"] UNTUK MENARGETKAN PENGEMUDI YANG
NGEBUT SECARA AGRESIF;
3. JUGA HARUS MEMPERTIMBANGKAN PENGEMBANGAN EFEKTIF PERANGKAT PEREDA KECEPATAN/ SPEED CALMING DALAM REKAYASA
JALAN, TERUTAMA DI DAERAH PEDESAAN TERTENTU;
4. TERUS BERKOLABORASI PROGRAM DENGAN INSTANSI TERKAIT DALAM RANGKA MENEKAN JUMLAH ANGKA LAKA LANTAS AKIBAT
SPEEDING.
PERLU DICAMKAN !
• ALKOHOL DAN NGEBUT ADALAH KOMBINASI YANG MEMATIKAN.
PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA PERSENTASE PENGEMUDI YANG
MABUK YANG TERLIBAT DALAM KECELAKAAN FATAL JAUH LEBIH
TINGGI DARIPADA PENGEMUDI YANG SADAR YANG TERLIBAT DALAM
KECELAKAAN FATAL.

• BANYAK UPAYA MENEKAN JUMLAH ANGKA TABRAKAN/ LAKA LANTAS

TERKAIT KECEPATAN, DIANTARANYA DENGAN MEMANFAATKAN
STRATEGI 5E YAITU EDUCATION/ PENDIDIKAN, ENFORCEMENT/
PENEGAKAN, EMPOWERMENT/ PEMBERDAYAAN, ENGINEERING/
REKAYASA, DAN EVALUATION/ EVALUASI. NAMUN, MERUPAKAN
TANGGUNG JAWAB PENGEMUDI UNTUK MEMATUHI PERATURAN LALU
LINTAS DAN UNTUK MEMASTIKAN BAHWA SEMUA PENUMPANG
DUDUK DAN GUNAKAN SAFETY BELT.
 FAKTA TENTANG KECEPATAN DAN PENEGAKAN HUKUM
KECEPATAN SECARA GLOBAL
• KECEPATAN MERUPAKAN FAKTOR RISIKO KRITIS UNTUK KECELAKAAN LALU LINTAS. KARENA KECEPATAN LALU LINTAS RATA-RATA
MENINGKAT, BEGITU PULA KEMUNGKINAN TERJADINYA KECELAKAAN. JIKA KECELAKAAN BENAR-BENAR TERJADI, RISIKO KEMATIAN
DAN CEDERA PARAH LEBIH BESAR PADA KECEPATAN YANG LEBIH TINGGI, TERUTAMA BAGI PEJALAN KAKI, DAN PENGENDARA SEPEDA
MOTOR. PENGEMUDI PRIA DAN MUDA LEBIH CENDERUNG MENGEBUT, SEMENTARA FAKTOR LAIN YANG MUNGKIN MEMPENGARUHI
KECEPATAN TERMASUK ALKOHOL, TATA LETAK/ KONDISI JALAN, KEPADATAN LALU LINTAS, DAN KONDISI CUACA.

• KESELAMATAN HARUS MENJADI INTI DARI MANAJEMEN KECEPATAN (MEMBAWA PENGGUNA JALAN KE KECEPATAN YANG AMAN
MENGGUNAKAN SERANGKAIAN TINDAKAN TERINTEGRASI), NAMUN PEMERINTAH DAN MEREKA YANG TERLIBAT DALAM MANAJEMEN
KECEPATAN BIASANYA MENGHADAPI TANTANGAN SAAT MENYEIMBANGKAN MOBILITAS DAN KESELAMATAN.

• DALAM KERANGKA INI, BATASAN KECEPATAN PADA SUATU RUAS JALAN HARUS MEMPERHATIKAN PERTIMBANGAN KESELAMATAN,
MOBILITAS DAN LINGKUNGAN, SERTA PENGARUH KECEPATAN TERHADAP KUALITAS HIDUP MASYARAKAT YANG TINGGAL DI
SEPANJANG/ SEKITAR JALAN.
FAKTA TENTANG KECEPATAN DAN PENEGAKAN HUKUM
KECEPATAN SECARA GLOBAL

• JIKA LALU LINTAS KENDARAAN BERMOTOR BERBAUR DENGAN PEJALAN KAKI, PENGENDARA SEPEDA, DAN
PENGENDARA MOTOR, BATAS KECEPATAN HARUS DI BAWAH 40 KM / JAM. HAL INI DISEBABKAN OLEH
KERENTANAN PARA PENGGUNA JALAN DIATAS DENGAN KECEPATAN YANG MENINGKAT. PEJALAN KAKI
DEWASA MEMILIKI PELUANG KEMATIAN KURANG DARI 20% JIKA DITABRAK MOBIL DENGAN KECEPATAN
KURANG DARI 50 KM / JAM, TETAPI HAMPIR 60% BERISIKO MENINGGAL JIKA TERTABRAK PADA
KECEPATAN 80 KM / JAM. JENIS KECELAKAAN YANG MUNGKIN TERJADI DALAM SITUASI TERTENTU JUGA
MENJADI INDIKATOR UNTUK MENENTUKAN KECEPATAN YANG AMAN. 
BATAS KECEPATAN NASIONAL SANGAT PENTING UNTUK
MANAJEMEN KECEPATAN YANG EFEKTIF DAN PENEGAKAN
BATAS KECEPATAN SANGAT PENTING UNTUK MEMBUATNYA
BENAR-BENAR EFEKTIF.

• MENETAPKAN DAN MEMBERLAKUKAN BATAS KECEPATAN

NASIONAL MERUPAKAN LANGKAH PENTING DALAM
MENGURANGI KECEPATAN. SEBAGIAN BESAR NEGARA
MENETAPKAN BATAS KECEPATAN NASIONAL UMUM YANG
TERBATAS, MISALNYA UNTUK JALAN RAYA, PERKOTAAN,
DAN JALAN PEDESAAN, DENGAN BEBERAPA MEMBERIKAN
PEMBAGIAN LEBIH LANJUT (MISALNYA ANTARA KAWASAN
“PEMUKIMAN PERKOTAAN” DAN “INDUSTRI PERKOTAAN”).
DARI 180 NEGARA PESERTA FORUM KESELAMATAN JALAN,
97 NEGARA MENETAPKAN BATAS KECEPATAN PERKOTAAN
MAKSIMUM KURANG DARI ATAU SAMA DENGAN 50 KM /
JAM, SEJALAN DENGAN PRAKTIK TERBAIK/ BEST PRACTICE.
 SE KI AN D A N
TER I M A K AS I H

DIK M AS DIT K A M SEL K ORLANTAS

SIE MITRA SUBDIT