Anda di halaman 1dari 16

Risiko

Kecelakaan
Truk Over
Dimensi
Over dimensi : Truk yang dirubah menjadi lebih
besar, lebih panjang, lebih lebar, atau lebih
tinggi dari biasanya, dan biasanya digunakan
untuk mengangkut kargo yang sangat besar,
seperti kontainer pengiriman, peralatan
industri, dan rumah prefabrikasi.
Truk over dimensi meningkatkan
risiko kecelakaan, karena:
• Memperpanjang Jarak Berhenti.
Menambahkan lebih banyak massa ke kendaraan akan meningkatkan jumlah kekuatan yang
dibutuhkan untuk menghentikannya, sehingga memperpanjang jarak berhenti. Hal ini
meningkatkan risiko tabrakan rear-end yang fatal.
• Risiko kematian lebih besar.
Truk over dimensi oleh karena dirubah spesifikasi teknisnya cenderung menyebabkan lebih
banyak kerusakan karena ukuran dan beratnya. Seiring bertambahnya massa truk, demikian juga
risiko kematian jika terjadi tabrakan.
• Risiko Tinggi Ban Pecah.
Perubahan fisik pada bak/ box yang menyalahi spesifikasi teknis dapat mempengaruhi
kemampuan ban untuk menangani tekanan, dan akibatnya ban mudah meledak. Ledakan ini
sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan pengemudi benar-benar kehilangan kendali atas
truknya.
Ukuran Sangat
AS TRUCKS GROW BIGGER, Berpengaruh Khususnya
Bila Berkaitan dengan
SO DO ACCIDENT RISKS ! Keselamatan Truk
Salah satu bahaya paling nyata saat mengemudi di dekat
truk over dimensi adalah ukurannya. Semakin besar truk,
semakin besar potensinya untuk :
• Kehilangan kendali ;
• Sulit memantau kendaraan lain disekitarnya, khususnya
pada area Blind Spot ;
• Kehilangan stabilitas, hilang keseimbangan, bahkan
terjungkal dan menimpa kendaraan terdekat ;
• Kehilangan kemampuan untuk berhenti.

Dan INGAT bahwa kecelakaan


serius yang melibatkan truk over
dimensi dapat menyebabkan
Anda mengalami cedera
permanen dan tagihan medis
yang banyak !
Dengan memperbesar ukuran truk, maka
dapat membatasi jumlah truk di jalan,
dan dampaknya akan mengurangi risiko

KONSEKUENSI TRUK OVER DIMENSI


lalu lintas truk. Sepintas logikanya
benar...
Namun, perhatikan dengan seksama
beberapa hal berikut:
1. Jalan rusak lebih cepat ketika truk terus dibiarkan bertambah besar. Jika Pemerintah tidak segera
mengambil tindakan untuk melarang perubahan spesifikasi teknis/ over dimensi, maka truk-truk
besar ini akan terus mengancam jiwa serta menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki
pada jalan-jalan yang digunakan sehari-hari.

2. Pengemudi truk sendiri sebenarnya mengetahui batas kendaraan yang dapat dikendarai dengan
aman.(Jika mereka jujur). Pengemudi truk belum tentu merasa nyaman dengan tugas
mengoperasikan truk yang over dimensi. Bahkan banyak pengemudi truk setuju bahwa truk yang
mengalami perubahan/ over dimensi lebih sulit dikontrol dibandingkan truk normal. Hanya saja
mereka para pengemudi truk over dimensi masih perlu makan.

3. Truk over dimensi dapat memperburuk lalu lintas jalan raya. Jauhkan pikiran truk over dimensi
akan mengurangi kemacetan lalu lintas, truk over dimensi justru akan menjadi alternatif
pengiriman/ pengambilan barang yang sebenarnya dapat dilakukan melalui kereta api. Manuver
ini, meskipun bagus untuk perusahaan angkutan truk, namun tidak menutup kemungkinan akan
membuat kereta barang berhenti beroperasi !
Kecelakaan Truk
KECELAKAAN TRUK AKIBAT GAGAL Akibat Kegagalan
MENJAGA JARAK YANG TEPAT  untuk Menjaga
Jarak Yang Aman
Banyak kecelakaan truk disebabkan oleh kegagalan pengemudi menjaga jarak yang aman. Karena
ukuran dan bobotnya yang besar, truk membutuhkan waktu lebih banyak untuk berhenti dibandingkan
kendaraan lebih kecil lainnya. Pengemudi harus memberikan banyak ruang untuk berhenti dengan
aman dalam keadaan darurat, dan kegagalan untuk melakukannya membuat pengemudi truk
bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan.

Mempertahankan/ Menjaga Jarak yang Aman


Truk membutuhkan jarak sekitar sepertiga lebih dari kendaraan penumpang lainnya untuk
berhenti total. Risiko ini diperkuat oleh kondisi cuaca yang membatasi jarak pandang dan
traksi, seperti kabut, asap dan hujan. Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan
kecelakaan ini termasuk:
• Ngebut. Pengemudi truk berada di bawah tekanan konstan untuk memenuhi tenggat
waktu pengiriman yang padat, hal ini mendorong mereka untuk mempercepat laju
kendaraan. Kecepatan kendaraan memiliki dampak besar pada jarak berhenti, secara
dramatis meningkatkan risiko tabrakan.
• Mengemudi terganggu dan ceroboh. Penggunaan smartphone dan perangkat elektronik
lainnya dapat dengan mudah mengalihkan perhatian pengemudi truk, yang
menyebabkan kecelakaan serius ketika mereka mengikuti kendaraan lain terlalu dekat.
• Kelelahan pengemudi. Pengemudi truk sering
bekerja berjam-jam dengan waktu istirahat/
tidur yang sedikit. Pengemudi yang mengalami
kelelahan memiliki waktu reaksi yang mirip
dengan pengendara dalam keadaan mabuk, hal
ini berdampak pada lambatnya reaksi mereka
untuk berhenti dengan cepat dan tepat untuk
menghindari kecelakaan.
• Berkendara di bawah pengaruh alkohol atau
narkoba. Seperti halnya pengemudi yang
kelelahan, narkoba dan alkohol memperlambat
waktu reaksi pengemudi truk, sehingga
menambah jarak berhenti.
• Peralatan yang rusak atau tidak berfungi
dengan baik. Perusahaan angkutan truk
terkadang atau bahkan sering mencoba
menghemat uang dengan melewatkan inspeksi
dan perawatan kendaraan rutin. Ketika hal ini
terjadi, maka risiko pengemudi truk mengalami
kecelakaan menjadi semakin besar !
PENYEBAB UMUM Situasi Umum yang
Menyebabkan

KECELAKAAN TRUK Tabrakan/ kecelakaan


Truk 
Tidak peduli entah Anda seorang pengemudi pemula atau Anda telah mengemudi selama empat puluh
tahun, berkendara di sekitar truk (apalagi Truk ODOL) bisa menjadi pengalaman yang menegangkan!
Ini bukan sesuatu yang memalukan, truk memang bisa mengintimidasi. Selain ukuran dan beratnya,
truk memiliki reputasi sebagai penyebab cedera parah saat tabrakan, dan bahkan kematian tragis ...

Penyebab umum.
Berdasarkan data IRSMS Korlantas, penyebab utama kecelakaan truk meliputi:

1. Kelalaian Supir Truk


a. Pengemudi kelelahan. Jam kerja yang panjang menyebabkan hilangnya fokus dan
perhatian !
b. Ngebut. Pengemudi mengemudi terlalu cepat alias ngebut tanpa
mempertimbangkan situasi dan kondisi ! Kejar setoran.
c. Ketidakpedulian atau gangguan pengemudi. Mengemudi sambil gunakan HP,
mengubah saluran radio, mengemudi sambil makan, dll !
d. Penyalahgunaan obat-obatan. Pengemudi dibawah pengaruh alkohol, atau obat-
obatan !
e. Ketidakmampuan pengemudi, termasuk kegagalan menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah mengemudi (itupun kalau pernah ikut kursus mengemudi) !
2. Masalah
Pemeliharaan Truk

a. Masalah rem. Rem tidak dapat


berfungsi semestinya !
b. Masalah ban. Ban gundul dan ban
vulkanisir alternatif menghemat
biaya harwat !
c. Kargo yang kelebihan muatan.
Terlalu banyak kargo atau muatan
yang tidak dimuat dengan benar
berdampak pada keseimbangan dan
membuat truk lebih sulit
dikendalikan !
3. Kelalaian Pengemudi
Mobil
Terkadang penyebab utama kecelakaan truk adalah
pengemudi kendaraan penumpang lain.
Hal ini disebabkan pengemudi mobil tidak waspada akan
fakta betapa sulitnya melakukan manuver atau
menghentikan truk berukuran besar !
a. Pengemudi gagal melewati/ melambung dengan
benar !
b. Pengemudi gagal mengimbangi hambatan udara
truk. Ini berakibat pengemudi kehilangan kontrol
karena mobil terjebak diantara truk yang
bersilangan !
c. Pengemudi gagal memperhatikan pergerakan truk.
Ini termasuk bersembunyi di titik buta truk atau
tidak memahami pergerakan truk yang melambat,
berbelok, atau berputar.
Kecelakaan Truk dan
Pengereman Yang Buruk
Kecelakaan truk sering disebabkan oleh rem yang rusak atau
tidak dirawat dengan baik. Ketika terjadi tabrakan terkait
rem, sejumlah individu dan entitas mungkin bertanggung
jawab, termasuk:
a. Supir. Pengemudi diharuskan melakukan inspeksi harian
truk yang akan dikemudikan, termasuk memeriksa
komponen rem yang longgar; mendengarkan kebocoran
udara di sistem rem; dan memeriksa kondisi kampas
rem.
b. Pabrik rem. Truk harus dapat memenuhi persyaratan
sistem penyesuaian rem otomatis, mengembangkan gaya
pengereman tertentu, dan melambat hingga berhenti
pada laju minimum yang telah ditentukan sebelumnya.
Jika rem truk gagal memenuhi standar minimum ini,
pabrikan mungkin dianggap bertanggung jawab karena
gagal merancang rem dengan benar atau mengabaikan
cacat dalam proses pembuatan.
Kecelakaan Truk dan
Pengereman Yang Buruk
c. Perusahaan yang memuat truk. Jika beban didistribusikan
secara tidak merata, rem mungkin terlalu panas dan tidak
berfungsi. Hal ini dapat menyebabkan tabrakan dahsyat,
dan perusahaan yang bertanggung jawab atas pemuatan
truk dapat dimintai pertanggungjawaban.
d. Pemilik - operator. Operator truk diharuskan memelihara
rem truk dengan benar, dan mereka harus menyimpan
catatan pemeliharaan yang menunjukkan bahwa perawatan
truk telah dilakukan sesuai jadwal reguler. Pemilik juga
mungkin bersalah jika pabrikan memberi tahu dia bahwa
remnya rusak, dan jika dia tidak melakukan apa pun untuk
memperbaiki masalah tersebut.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
AKBP ALDO SIAHAAN, S.IK, MT

Anda mungkin juga menyukai