Anda di halaman 1dari 9

HAUL ROADS SAFETY / KESELAMATAN

DI JALAN HAULING (BAGIAN 1)


GALLERY APRIL 5, 2015 RIDHARENALD1 LEAVE A COMMENT

Bismillahirrahmaanirrahiim

Pada kesempatan kali ini saya ingin menyampaikan terjemahan saya yang
bersumber dari http://www.msha.gov mengenai Haul Roads Safety….saya fikir
informasi ini sangat penting untuk diketahui oleh seluruh pihak yang terlibat
dalam proses perencanaan, pembuatan, pengawasan serta pengguna jalan di
tambang….selamat menikmati…

Siapa yang membuat perencanaan jalan hauling di tambang anda? Apakah anda mempunyai kru
yang membuat perencanaan jalan dan membuatnya dengan baik? Atau, apakah anda, seperti
banyak perusahaan lainnya, memiliki operator dozer yang membuat semua jalan di tambang?
Pengawas berkata, “saya menginginkan jalan dari sini ke sana,” dan operator dozer pun
membuatkannya. Operator belum pernah diberi pelatihan perihal bagaimana jalan hauling
seharusnya dibuat, dan kemungkinan dia membuatnya terlalu sempit atau terlalu menanjak untuk
haul trucks.
Ini adalah sketsa dari jalan yang dibuat oleh operator dozer yang tidak mendapat pelatihan
mengenai bagaimana membuat jalan hauling yang baik.

Sebuah truk datang. Truk memiliki berat dan kecepatan tertentu. Pada sisi lain dari bukit, sebut
saja dalam hal ini sebuah kotak kecil berwarna hijau, adalah merupakan sebuah bahaya. Yang
dapat berupa sebuah kendaraan yang berhenti di sisi jalan, seseorang di jalan atau bahaya
lainnya.

Dengan truk yang memiliki berat dan kecepatan tertentu pada saat berjalan, jarak yang
dibutuhkan oleh truk untuk berhenti adalah seperti yang ditunjukan diatas. Anda dapat lihat garis
pandang bagi supir truk. Supir tersebut tidak dapat melihat bahaya pada jarak yang
diperlukannya untuk berhenti. Jadi meskipun kita mengeluarkan banyak biaya untuk
memberikan pelatihan pada supir, memastikan rem berjalan dengan baik dan melakukan
perawatan terhadap truk; dikarenakan operator dozer tidak membuat jalan dengan baik, supir
tersebut tidak bisa menghindari kecelakaan ini.
Jika kita memberikan sedikit pelatihan kepada operator dozer mungkin dia akan membuat jalan
seperti gambar diatas yang bagian bawah. Kita memiliki truk yang sama, bahaya yang sama,
jarak yang dibutuhkan untuk berhenti yang sama; tapi sekarang supir dapat melihat bahaya dan
waktu yang cukup untuk berhenti. Yang perlu dilakukan adalah melebarkan kurva vertikal. Hal
yang sama juga perlu dilakukan untuk belokan (kurva horisontal). Kita harus dapat melihat
cukup jauh kedepan agar dapat berhenti. Jarak ini tergantung pada tipe kendaraan, beratnya dan
kecepatannya. Jika kita tidak dapat berhenti dalam jarak pandang, kita harus memperlambat
kendaraan atau mengurangi beban supaya dapat berhenti secara aman.

Gambar ini menunjukan sebuah truk yang memiliki berat rata-rata (110-ton end-dump) akan
digunakan untuk menjelaskan area yang tidak dapat dilihat dan pandangan terbatas disekitar truk
tersebut.

Pertama -tama, kita akan memperlihatkan seseorang yang memiliki tinggi 180 cm (6 kaki)
dibeberapa area sekeliling truk.
Ini merupakan apa yang disebut “garis pandang enam kaki / six-foot visibility line” dan “titik
pandang enam kaki / six-foot visibility point.”
Ketika seorang supir duduk dibangku dan melihat ke sisi kanan, “garis pandang enam kaki / six-
foot visibility line” nya ialah sejauh 21 meter (70 kaki). Jika melihat kearah depan truk ialah
sejauh 12 meter (40 kaki). Jika melihat ke sisi kiri ialah 2.7 meter (9 kaki).

Supir truk ini tidak bisa melihat tanah yang lebih dekat dari 30 meter (105 kaki) disisi kanan, 5
meter (16 kaki) disisi kiri, dan 30 meter (62 kaki) didepan truknya. Supir truk selalu beroperasi
“dalam kondisi buta.” Mereka hanya dapat melihat yang jauh didepan dan terus melaju, berharap
kondisi akan selalu sama sampai ditujuan. Anda dapat bayangkan area yang tidak dapat dilihat
disekeliling truk yang lebih besar yang memiliki kapasitas 320 ton atau 340 ton. Lebih dari 63
meter (200 kaki) jauhnya sebelum supir dapat melihat permukaan tanah.
Ini adalah pandangan dari tempat duduk supir dari haul truk 240 ton. Truk pickup berwarna
hitam yang diparkirkan dengan jarak sekitar 23 meter (68 kaki). Jika jaraknya 1.8 meter (6 kaki)
lebih dekat, kemungkinan besar tidak akan terlihat oleh supir.
Ini adalah spion truk sebelah kiri yang digunakan oleh supir. Spion yang kotak, panjang, datar
adalah yang paling sering digunakan oleh supir. Spion yang atas adalah convex. Yang membantu
meluaskan area pandang. Tetapi pandangannya terdistorsi dan tidak sejelas spion datar. Ketika
mundur biasanya supir melihat spion datar yang memperlihatkan bagian bawah ban belakang
sebelah kiri sampai bagian atas vessel.

Pandangan dari tempat duduk supir ini anda dapat melihat spion convex pada sisi kanan. Spion
ini dapat berjarak 6.3 meter (20 kaki) sampai 8.1 meter (25 kaki) dari posisi supir di truk yang
lebih besar. Anda dapat melihat benda tidak terlalu besar, dan kadang tidak jelas. Kadang-kadang
spion memantulkan bayangan warna yang sama dengan latar belakang benda yang dilihat.
Sangat sulit bagi supir untuk melihat benda yang jaraknya jauh. Pemberian warna yang terang
disekeliling spion dapan membantu supir untuk dapat melihat spion tersebut dengan cepat.
Beberapa perusahaan menambahkan beberapa barang di jalur jalan, seperti alat pemadam api
ringan di pagar. Hal ini dapat mengurangi pandangan. Segala sesuatu yang menghalangi
pandangan meningkatkan resiko untuk berada disekitar truk tersebut.

Anda mungkin juga menyukai