Anda di halaman 1dari 96

My Biodata Taryat, S.

Pusdiklatkar

Bumi Indah City,Tangerang

085718295413

Taryatfire@gmail.com
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti materi ini para peserta


diharapkan dapat mengetahui dan
memahami dalam melakukan penyelamatan
kecelakaan kendaraan.
Mengetahui dan memahami
Tujuan Instruksional pengertian Penyelamatan Kecelakaan
Kendaraan
Khusus
Mengetahui dan memahami
Anatomi kendaraan

Click to edit Master title


Memahami Standar Operasi
penyelamatan kecelakaan
kendaraan
style Memahami
Click to edit Master subtitle style Prosedu opeasional
penyelamatan kecelakaan
kendaraan

Memahami Penyelamatan
kecelakaan kendaaraan

11/29/22 PUSDIKLATKAR PROVINSI DKI JAKARTA


4
PENGANTAR

• Pemadam kebakaran harus mengerti proses Ekstrikasi.


- Harus memiliki beberapa kemahiran dalam
keterampilan Ekstrikasi.
- Sebagian besar pemadam kebakaran terlibat dalam
beberapa bagian dari proses Ekstrikasi.
• Anggota tim penyelamat khusus harus menyelesaikan
kursus teknik penyelamatan.
Pendahuluan

• 110 .000 - 116.411 kasus


Kecelakaan terjadi di
Indonesia setiap tahun
• Pelatihan Ekstrikasi
kendaraan harus
menjadi prioritas.
- Harus terus
menerus
- Memiliki pedoman
dasar
DEFINISI KECELAKAAN LALU-LINTAS
Apa itu
Kecelakaan
Suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga
dan tidak disengaja melibatkan
kendaraan dengan atau tanpa pengguna
jalan lain yang mengakibatkan korban
manusia dan/atau kerugian harta benda.
Pasal 1 angka 24 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Jenis-jenis Kecelakaan di Jalan
• TUNGGAL
• TABRAK HEWAN
• DEPAN-DEPAN

• TABRAK
• DEPAN-BELAKANG
MANUSIA
KEELAKAAN

• DEPAN-SAMPING
• BERUNTUN

• SAMPING-SAMPING
Empat posisi umum kendaraan pasca kecelakaan
yang dapat ditemui di lokasi kecelakaan:

Kendaraan bertumpu pada 4 roda /Normal Kendaraan bertumpu pada Sisinya

Kendaraan posisi terbalik bertumpu pada Posisi kendaraan bertumpu diatas atap
atapnya kendaraan atau objek lainnya
Faktor yang Mempengaruhi Kecelakaan

Faktor Kelalaian Pengguna Jalan Faktor kendaraan

Faktor Jalan Faktor Alam


PENYELAMATAN KECELAKAAN KENDARAAN

Proses memindahkan korban yang terjebak


dalam kendaraan dengan menggunakan
peralatan yang memadai.

• Extrication/Pelepasan/Ekstrikasi – Mengeluarkan korban yang


terperangkap dari kendaraan mesin

• Disengtanglement /Penguraian – Spreading, Cutting atau


pemidahan kendaraan dan/atau mesin dari korban yang
terperangkap.
APA YANG ANDA
1 RESCUE
KETAHUI ?
2 KENDARAAN

3 TINGKAT KECELAKAAN

4 TINGKAT CIDERA

5 SITUASI & KONDISI

6 KORBAN

7 PERALATAN
JENIS-JENIS KENDARAAN YANG
DIGUNAKAN DI INDONESIA
Kendaraan Konvensional

• Sebagian besar kendaraan di jalan


• Gunakan mesin pembakaran dalam
• Bahan Bakar bensin atau solar
• Bahaya :
- Kebocoran bahan bakar
– Hubungan arus pendek
– Kebocoran asam baterai
Kendaraan Bertenaga - Alternatif

• Didukung bahan bakar CNG atau


propana
- Silinder biasanya dibagasi
- Bus kota dan kendaraan armada
lainnya Diidentifikasi oleh stiker CNG
• Setelah tabrakan, silinder atau saluran
bahan bakar bisa rusak
- CNG bisa lolos.
- Ancaman atau BLEVE
Kendaraan Bertenaga Listrik

• Motor listrik ditenagai oleh baterai


• Berisi sejumlah besar baterai
• Bahaya
- Sejumlah besar energi yang tersimpan
dalam baterai
- Potensi korsleting listrik
- Kebocoran dari baterai yang rusak
- Tegangan lebih tinggi dari aki mobil
12 volt
Kendaraan Hibrida

• Motor listrik bertenaga baterai dan


mesin bertenaga bensin
• Tenaga listrik pada kecepatan rendah,
tenaga gas pada kecepatan tinggi
• Saat berhenti kedua sumber mati
• Bahaya yang ditimbulkan sama
dengan kendaraan bertenaga gas dan
listrik.
Anatomi Kendaraan

• Bagian depan kendaraan adalah


tempat kap mobil berada dan
berjalan di jalan terlebih dahulu.
• Bagian belakang mobil adalah
tempat bagasi duduk dan turun
ke jalan terakhir.
• Sisi kiri mobil dan Sisi kanan
kendaraan adalah tempat duduk
penumpang berada.
• Selalu merujuk ke kiri dan kanan
saat berhubungan ke kendaraan.
Tiang (Post) Kendaraan

• Hubungkan bodi mobil ke atap mobil


dan merupakan penyangga
structural.
• Tiang "A" terletak paling dekat
dengan bagian depan kendaraan.
• Tiang "B" terletak di antara pintu
depan dan belakang.Dan merupakan
penopang bagian tengah dan
samping dari atap,dengan kontruksi
yang kuat dan keras.
• Tiang "C" terletak di belakang pintu
belakang.
Sekat (Bulkhead)
• Membagi ruang mesin dari
ruang penumpang
- Kompartemen penumpang
termasuk kursi depan
dan belakang!
* Kadang-kadang disebut
sangkar penghuni atau
kompartemen penghuni
Rangka platform (Chassis)

• Rangka platform menggunakan


balok kuat untuk membuat rangka
penahan beban.
– Komponen mesin, transmisi,
dan bodi terhubung ke rangka.
– Menyediakan tempat yang baik
untuk menstabilkan kendaraan
dan titik jangkar untuk
memasang kabel atau alat
pelepasan
Kontruksi Bodi Kendaraan

• Terdiri dari 3 Jenis


- Kontruksi Ladder Frame
- Kontruksi Monocoq
- Kontruksi Unibodi
Kontruksi composite (terpisah ) /
Ladder Frame

Kontruksi ini biasanya digunakan


pada kendaraan sedan
lama,kendaraan penumpang dan
mobil angkutan barang seperti
truk,bus,pick up,dsb.

https://www.viarohidinthea.com/2015/11/bodi-
kendaraan.html
Kontruksi monocoq (menyatu)

Kontruksi ini digunakan pada mobil sedan dan


MPV (Multipurpose vehicle).

https://www.viarohidinthea.com/2015/11/bodi-
kendaraan.html
Kontruksi Frame Unibody
• Digunakan di sebagian besar mobil
modern
- Menggabungkan rangka dan bodi
kendaraan menjadi komponen
tunggal (Frame ladde dgn
Monocoq).
- Memungkinkan produsen untuk
mengembangkan kendaraan
dengan bobot yang lebih ringan
- Ingatlah bahwa kendaraan
unibody tidak memiliki rel rangka
yang terdapat pada kendaraan
rangka platform.
KACA Kaca kendaraan terdiri dari 2
jenis :

1. Laminated safety glass


kaca yang digunakan pada
kaca depan (windshield)
kendaraan,yang terdiri dari 2-
3 lapis

2.tempered glass
merupakan kaca yang diperkeras
dengan proses pemanasan
hingga suhu sekitar (± 650ºC -
750ºC) derajat
Celcius,digunakan pada kaca
samping kendaraan
Jenis Kendaraan Berdasarkan
Fungsi
• Kendaraan SUV singkatan dari Sport Utility Vehicle Mobil ini dirancang untuk bisa dipakai
disegala medan. Contoh : Toyota Fortuner TRD,Toyota Land Cruiser,Nissan X-Trail
• Kendaraan MUV adalah singkatan dari Multiporpuse Utiity kendaraan yang dirancang
seperti bentuk van memiliki dimensi sasis yang lebih besar, kapasitas tempat duduk yang
lebih besar.Contoh :Toyota Innova, Mahindra Xylo, Tata Sumo dan Mahindra Bolero
• Kendaraan MPV singkatan dari Multi Purpose Vehicle merupakan jenis mobil yang
memang memiliki desain nyaman dan cocok untuk dijadikan sebagai mobil keluarga. Kursi
penumpangnya banyak, interior lega dan memiliki bagasi yang besar.contoh : Toyota
Calya,Daihatsu Sigra
Toyota Sienta
• Kendaraan Coupe merupakan jenis mobil yang ukurannya kecil dengan jumlah pintu yang
terbatas dan jok penumpangnya hanya ada 2 Contoh : BMW Seri 3 Coupe,Nissan Silvia
Mercedes Benz C
• Kendaraan hatchback merupakan jenis mobil yang bagian kabinnya menyatu dengan ruang
bagasi mobilnya. Dimana mobil ini umumnya memiliki 5 pintu.Contoh : Mini Countryman
Honda Brio RS, Suzuki Baleno
• Kendaraan Sedan Mobil ini memiliki bodi yang pendek dan memanjang. Selain itu
desainnya juga mewah dan anggun. Contoh : Toyota Vios,Honda Civic,BMW M3
• Kendaraan Niaga :
- Bus
- Truk
- Vans
Sistem Kelistrikan Kendaraan
Sebagian besar voltase sistem
kelistrikan kendaraan adalah
12 atau 24 volt. Kendaraan
penumpang dan truk ringan
biasanya memiliki voltase 12
volt sedangkan truk yang lebih
besar, kendaraan rekreasi,
dan kendaraanmiliter
beroperasi pada voltase 24
volt. Bahaya yang terkait
dengan kendaraan listrik dan
hibrida adalah penyimpanan
tegangan tinggi di dalam
baterai dan dijalankan melalui
kabel yang terhubung ke listrik
kendaraan motor.
SISTEM KEAMANAN KENDARAAN
(VEHICLE SAFETY SYSTEM)

Seat Belt
Air Bag
Air Bag

• Merupakan alat pelindung diri


yang fungsi utamanya adalah
melindungi pengendara
terutama saat terjadi benturan di
perjalanan.
• Semua sistem airbag tidak sama
tetapi mengandung komponen
yang serupa.
Komponen Utama Air Bag

Crash Sensor
Air Bag Control Unit
Bag Inflator
Cover
Jenis Sensor

BALL & MAGNET SPRING & ROLLER


Bag Inflator

• Sebagai actuator yang akan mengembang


apabila airbag module mendeteksi getaran
yang kuat akibat adanya tabrakan atau
kecelakaan.
• Terbuat dari kain nilon tipis, yang dilipat ke
roda kemudi atau dasbor atau, kursi atau pintu.
• Bag Inflator dilengkapi dengan Zat tepung
jagung atau bedak talkum yang digunakan
untuk mencegah airbag lengket ketika masih
dalam kondisi terlipat. Sangat berbahaya bila
airbag lengket ketika ada kecelakaan
CARA KERJA AIRBAG

• AirBags dirancang untuk mengembang dalam benturan


frontal pada kecepatan 16 – 24 Kilometer per jam.
• Setelah tabrakan, sensor mengirimkan arus listrik ke system
penyala /pemantik
• Arus listrik memanaskan filamen (kawat pemantik),
membakar bahan kimia yg terdapat di tabung inflator yang
pada gilirannya bahan kimia berubah jadi gas.
• Gas mengembang dengan cepat dan dengan demikian terjadi
inflasi airbag, yang menembus penutup plastik di roda kemudi
• Seluruh proses memakan waktu sekitar 0,1 detik.

Jenis-Jenis Kantung Udara Modern
Tas Kepala Tenggorokan
( Head Thorax Bag)
Airbags untuk tabrakan dari depan.

Struktur Tubular Tiup (Inflateble


Tubular Stucture /ITS)
Airbags untuk tabrakan dari
samping Supir

Kantong Udara Tirai (Curtain Air


Bags)
Airbags untuk tabrakan dari
samping penumpang
Dimana Letaknya Air Bag?
• Kantong udara terletak di roda
kemudi dan dasbor di depan
pengemudi & penumpang.
• Kantong udara samping yang utuh
mungkin terletak di pintu atau kursi.
• Kantong udara harus dikerahkan dan
dikempiskan pada saat Anda tiba.
• Kantung udara yang tidak digunakan
dapat mengembang secara spontan
saat Anda memberikan perawatan
kepada pasien.

• CYLINDERS
- Pintu Belakang
- Tiang Mobil (Seatbelt retention
systems)
Airbags dan tabung bertekanan
Meledaknya airbag dan
tabung bertekanan
merupakan bahaya
bagi petugas
penyelamat dan
pasien.

Kenali posisi Airbag dan


Tabung bertekanan.
BERHATI-HATI TERHADAP AIRBAG :
• IKAT / TUTUP TEMPAT AIRBAG KELUAR
• JAGA JARAK DENGAN AIRBAG :
• 30CM DRIVER AIRBAG
• 90CM PASSENGER AIRBAG
• 60CM AIRBAG UTK PENUMPANG BELAKANG
SEAT
    BELT
Sabuk pengaman adalah sebuah alat yang
dirancang untuk menahan seorang penumpang
mobil atau kendaraan lainnya agar tetap di
tempat apabila terjadi tabrakan, atau, yang
lebih lazim terjadi, bila kendaraan itu berhenti
mendadak.

• POTONG SEGERA
• TAMBAH 5 – 15 CM
KEKENCANGANNYA
SETELAH
TABRAKAN/KECELAKAA
N
Ingat
:
• Diperlukan peralatan yang
memadai untuk
memotong.
• Diperlukan alat pelindung
Airbag dan alat pemotong
sabuk pengaman

• Perhatikan keadaan korban


STANDAR OPERASI

Penyelamatan sistematis NFPA 1006, 1670 & 472


1 2 3 4 5
Get overview Safety Create Remove
of environment Stabilize objects Preparation Space victim
and patient Sharp Create entry Stabilize the
Use power
Traffic safety object/glass/airba to stabilize and cervical Vertebra.
tools to
Coordination g protect victim Place immobil-
create space
medical + management ization splint.
for spinal
rescuer board Support victim
with backboard

TRAUMA CARE
Standar Operasi

1. Size-up/Penilaian situasi
mendapatkan gambaran umum tentang lingkungan dan pasien
Keselamatan lalu lintas, Koordinasi medis + penyelamat

2. Keamanan, Keselamatan menstabilka bahaya dari benda tajam / kaca


/ manajemen kantung udara dan pengendalian terhadap sumber
bahaya lainnya.

3. Stabilkan kendaraan, Persiapan, menciptakan jalan masuk untuk


menstabilkan dan melindungi korban
4. Ekstrikasi kendaraan , Buat ruang, gunakan peralatan bertenaga
listrik untuk membuat ruang untuk papan tulang belakang . Mulai
proses ekstrikasi Potong pintu , atap dan bagian lainnya bila diperlukan
5. Pindahkan korban, Stabilkan Vertebra serviks, Tempatkan bidai
imobilisasi, dukung korban dengan papan belakang/penyangga korban
dengan Long spinal Board ( melakukan evakuasi korban dengan Lifting &
Moving, lakukan perawatan) pindahkan korban dari kendaraan

Motor Vehicle Rescue by Wiyono Cipularang 8


Agustus 2007
GOLDEN HOUR

Filosofi Jam emas menyatakan bahwa


kebutuhan mendesak dan kondisi pasien
menentukan metode yang digunakan untuk
melepaskannya.

Cepatnya tindakan pertolongan


yang menentukan :

• Peralatan yang memadai


• Personil berpengalaman
• Unit terlatih segera tiba di
lokasi kecelakaan
GOLDEN HOUR STANDAR
60 MENIT
5 Menit 10 Menit 30 Menit 5 Menit 10 Menit
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
kejadian pemberita untuk pemindah untuk
sampai huankedat menyelesa an pasien membawa
diterima angan ikan dan korban ke
pemberita unit pembebas persiapan RS rujukan
huan pertama an pasien transporta
laporan / korban si
PERSONIL
(standar operasi : 6 orang )

• No.1 Komandan Regu


• Penilaian (assessment)
• Koordinasi (co-ordination / command)

• No. 2 Pengemudi
• Distribusi peralatan
• Menyiapkan Peralatan.
• membantu Proses Penyelamatan.
• No 3 Petugas Medis (1)
• Menjaga ketahanan hidup (life-saving actions)
• Asisten Kru Ambulan (assistant
to the ambulance crew)
• Perlindungan pada saat
membongkar (protection of
wreckers)
• No. 4 Pelindung (Protector)
• Pengoprasian alat pemadam dan
mengendalikan bahan bakar yg tumpah (fire
extinguisher, fuel)
• Memeriksa Stabilisasi (checking the
stabilisation)
• Menjaga tempat kerja bersih (keeping the
place of work clean)
• Perlindungan pada saat membongkar (protection
of the wreckers)
• Melindungi bagian yang tajam (covering sharp-
edged part
• No. 5 dan 6 Petugas Rescue (2)
• Stabilisasi menyeluruh (complete stabilisation)
• Managemen Kaca (glass management)
• Operator Peralatan (operators of the equipment )

Pembagian tugas personil adalah titik awaldapat


disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat digunakan dalam
situasi apapun
Prosedur Operasional
Penyelamatan
10 Tahapan penyelamatan korban pada kendaraan.
• 1.Size Up (Penilaian)
• Penilaian TKP.
• Penilaian Kendaraan.
• Penilaian Korban
• 2.Amankan tempat
kejadian
• Aman Tempat Kejadian.
• Aman Petugas.
• Aman Korban
• 3. Kendalikan bahaya
• 4. Menetapkan untuk area
kerja.
• 5. Menstabilkan kendaraan
Petunjuk penyelamatan korban pada kendaraan.

6. Membuat Akses ke Korban.


7. Stabilkan Korban.
8. Ekstrikasi kendaraan
9. Pemindahan korban
10. Penghentian
operasi
/Menstabilkan
Tempat kejadian.
1. Size-Up / Penilaian Tempat Kejadian:

• Apa yang telah terjadi?


• Apa yang terjadi?
• Apa yang mungkin terjadi?
• Sumber daya apa yang
akan dibutuhkan untuk
menyelesaikan
situasi?
Kedatangan dan Penilaian Awal
(Size-Up) Bahaya Lalu Lintas

• Pemadam kebakaran harus terlihat


-PPE harus cerah.
- PPE yang digunakan pada malam hari perlu
dilengkapi dengan bahan reflektif.
• Waspadai kendaraan apa pun yang dapat
menyebabkan Anda cedera.
• IC harus melakukan size-up.
2. Amankan Tempat Kejadian.

• Tempatkan Unit rescue


dengan posisi melintang
menutup TKP dari arah
kedatangan unit.

• Tempatkan unit ambulan


berada di posisi depan
mengarah kepada akses
keluar
• Jauhkan masyarakat dari
tempat kejadian.

• Pasangkan Kerucut atau suar


lalu lintas
AmankanTempat Kejadian.

• Lalu lintas harus diperlambat


atau dihentikan saat pengendara
mendekati tempat kejadian.
• Bahaya lalu lintas paling baik
ditangani oleh lembaga penegak
hukum yang sesuai.
• Bekerja dengan aparat penegak
hukum untuk mengontrol lalu
lintas dengan cara yang aman.
Pemasangan Rambu Lantas

• Dalam Kota 60 M
• Luar Kota 100 – 200 M
• Jalan Tol 2000 M
• Buat Tanda Helipad Jika
Perlu Lokasi Tidak Berdebu
Dan Berpasir
3. Mengendalikan Bahaya

• Cari bahan bakar yang tumpah


dan bahaya lain yang mudah
terbakar.
• Cari keberadaan api.
• Api dapat menjebak penumpang
kendaraan dan membutuhkan
pemadaman.
• Cairan tubuh yang menular
• Tepi dan objek yang tajam
• .Bahaya aliran listrik dari
baterai/accu
4. Menetapkan Area Kerja

10 mtr 5 mtr

dump
In the 5 meter circle: In the 10 meter circle:
• Petugas Medis • Alat dan perlengkapan medis yang dibutuhkan
• Pemadam Kebakaran hanya yang bertugas • Petugas pemadam kebakaran: Hanya
mereka yang memiliki tugas

Outside dump: Tempat meletakan hasil


Truk, peralatan
potongan,penempatan
tambahan, polisi atau dukungan dari
instansi terkait.
Menetapkan Area Kerja
WORKING AREA
 A. Radian 3-5 m di sekeliling
Tempat
kendaraan hanya team rescue dan
peralatan team medic yg berada di dlm area,
seluruh pecahan kaca yg
Tempat
Potongan 3-5M berbahaya serta potongan dari
kendaraan kendaraan harus dibawa keluar
5-10M dari area ini.
 B. Radian 5-10 m adalah
penempatan peralatan rescue yg
belum terpakai.
 C. Diluar 10 M adalah tempat
meletakkan potongan kendaraan.
LINGKARAN KERJA
:
5. STABILISASI KENDARAAN
Suatu proses menghentikan kendaraan dari Gerakan
atau guncangan pada saaat melakukan penyelamatan
pada kendaraan untuk mencegah lebih lanjut
cedera pada korban dan melindungi penyelamat.
• Sangat penting untuk
mencegah lebih lanjut cedera
• Menggunakan
cribbing/perangkat penopang
• Kendaraan :
- Matikan Mesin
- Diganjal
- Dikempeskan Bannya
- Diikat
- Disangga
Tindakan yang harus diperhatikan

Tujuan stabilisasi adalah membuat situasi kendaraan aman


tanpa ada Gerakan. Untuk itu kenyamanan dan keselamatan
dalam melaksanakan penyellamatan yang diutamakan , dan
tidak boleh membuat banyak goncangan pada kendaraan
STABILISASI KENDARAAN
Memenstabilkan Menstabilkan
kendaraan dalam posisi kendaraan pada posisi
normal miring
• Mengganjal roda • Memiliki pusat gravitasi yang
sangat tinggi dan alas yang relatif
kendaraan dan menahan sempit yang akan menyebabkannya
struktur kendaraan dari mudah terguling
guncangan. • Tujuannya adalah untuk
menurunkan pusat gravitasi
kendaraan dengan memperluas
• Jangan mengandalkan tapak kendaraan, atau area
kendaraan yang bersentuhan
system mekanis dengan tanah.
• Menyangga struktur kendaraan
dengan struts, cribbing, dan ratchet
strapping
STABILISASI KENDARAAN
Menstabilkan Kendaraan di atas
Menstabilkan Kedaraan terbalik Kendaraan atau Objek di atas
bertumpu pada atapnya Kendaraan
• Lakukan stabilisasi dengan • Stabilisasi posisi ini
cribbing dan struts yang Tujuannya adalah untuk
lengkap untuk dikerjakan menstabilkan kendaraan
seperti, wedges, shims, dan bagian bawah dan
step chocks. kemudian menggabungkan
• Standar baru yang mulai kedua kendaraan bersama-
berlaku pada tahun 2012 sama, menghilangkan
persyaratan kekuatan atap gerakan independen apa
menjadi 3 kali berat pun.
kendaraan dengan berat
6000 pon (3 short ton)
6.Buat akses ke korban
(Gain Access to the Victim)

• Melepas satu atau beberapa


pintu
• Melepas atau menembus atap
•Masuk/keluar melalui palka
belakang
Buat akses ke korban

• Melalui pintu yang beroperasi


secara normal
• Melalui jendela
• Dengan memotong bagian
bodi kendaraan seperti Atap
dan Panel lantai
Paksa Pintunya
Force the Door

• Pilih pintu yang tidak akan


membahayakan
keselamatan korban.
• Gunakan perkakas tangan
atau dengan peralatan
bertenaga seperte
spreader hidraulik untuk
menekuk lembaran logam
menjauh dari tepi pintu.
Pecahkan Kaca Tempered
Break Tempered Glass

• Pertimbangkan untuk memecahkan jendela jika


kondisi korban serius dan pintu tidak dapat dibuka.
• Jangan mencoba mendobrak dan masuk melalui
kaca depan.
- Terbuat dari kaca kaca yang dilaminasi
- Sulit untuk dipatahkan
Pecahkan Kaca Tempered
Break Tempered Glass

• Jendela samping dan belakang.


• .Hancurkan jendela dari korban.
• Keluarkan serpihan kaca untuk
menghindari cedera pada
penolong.
Pecahkan Kaca Tempered
Break Tempered Glass

• Bidik sudut rendah jika


menggunakan sesuatu selain
pukulan pegas.
• Saat jendela pecah dan kaca
terlepas, coba buka kunci pintu.
• Mendobrak jendela belakang
terkadang akan memberikan celah
yang cukup besar untuk
memungkinkan penyelamat
mendapatkan akses ke korban.
7. Menstabilkan Korban.

• Segera setelah Anda


mendapatkan akses yang
aman, berikan perawatan
medis darurat.
• Perawatan yang diberikan
selama pelepasan.
• Dapatkan korban stabil dan
pindahkan.
Tindakan untuk Manajemen Pasien

• Pilih rute termudah untuk mendapatkan akses


• Penolong yang memiliki keahlian medis darurat
harus memasuki kendaraan untuk
menstabilkan/melindungi korban
• Penolong di dalam kendaraan harus memakai APD
• Perawatan dapat dilakukan bersamaan dengan
persiapan untuk dikeluarkan dari kendaraan
Tindakan untuk Manajemen Pasien

• Stabilisasi Jalan napas


• Dukungan Ventilasi
• Kontrol Syok & Perdarahan
• Immunobilisasi Skeletal (Pembidaian)
• Resusitasi
PENTING !
SEBELUM MELAKUKAN EKTRIKASI
Secepat mungkin, petugas medis yang terlatih
masuk ke kabin, melakukan pertolongan
pertama, seperti menghentikan pendarahan,
menopang leher korban, memberi bantuan
dengan oksigen, memotong sabuk pengaman, ?
8. Ekstrikasi Kendaraan / Potong atau
buka bagian kendaraan
• Melepaskan kaca depan dari sekitar korban
• Mengurai kolom kemudi
• Mengurai dasbor
• Menjatuhkan Deck bawah
• Mengurai tiang-B
• Mengurai dan melepas kursi
• Melepas pedal
Melepas kaca depan

• Dua Metode untuk melepaskan kaca


depan :
- Menarik Kaca (Pulling Glass)
- Menghancurkan Kaca (Pulverizing
Glass )
• Penolong harus sangat berhati-hati
saat melakukan operasi ini.
Mengurai kolom kemudi

• Untuk membebaskan korban


terjepit di bawah roda
kemudi , penyelamat harus
mengurai tiang kemudi. 
• Penyelamat dapat
menggunakan Chainset dan
spreader untuk melakukan
pengangkatan Roda kemudi
Mengurai Dasboard

• Mungkin diperlukan untuk korban yang


terjebak di bawah kemudi atau terjepit
di bawah dashboard.
• Menggunakan metode push/roll
dashboard
• Setelah memindahkan
dasbor, penyelamat harus
mencegahnya kembali ke posisi semula
dengan alat cribbing atau stabilisasi lain
yg sesuai dibawah tiang A.
Menjatuhkan Deck bawah

• Menjatuhkan Deck bawah


Penolong dapat menjatuhkan
Deck bawah untuk
melepaskan kaki korban. 
• Penyelamat membuat
potongan di tiang-A bawah
dan panel goyang untuk
memungkinkan mereka
menurunkan Deck bawah.
Mengurai B-Post

• Beberapa teknik memungkinkan


penyelamat untuk mengurangi
intrusi dan mengurai sisi yang
terkena dampak dari luar karena
kerusakan akibat benturan
samping.
• Membuat bukaan yang lebih
besar di sisi kendaraan yang
dapat digunakan untuk
perawatan korban atau pelepasan
segera sebagaimana mestinya
Mengurai dan melepas kursi

• Pada saat Tabrakan


depan,Kaki Pengemudi
/korban dapat masuk di
bawah dashboard terjepit di
bawah dashboard dan
tersangkut di roda kemudi
atau pedal rem.
• Potong dudukan kursi pada
titik pemasangan ke trek
dengan pemotong hidrolik
Melepas pedal

• Metode untuk melepas pedal:


- Tekuk pedal dengan penyebar
hidrolik hydraulic
- Memasang rantai, tali web, atau
tali di sekitar lengan pedal di
dekat alas kaki dan menarik ke
samping.
• Menggunakan Spreader & Cutter hidrolik,
pengikat, atau tali untuk melepaskan
pedal menjauh dari kaki korban atau
melepaskan pedal sepenuhnya.
9. Pemindahan Korban
Lakukan penilaian primer • lmmobilisasi tulang belakang
lengkap setelah pasien - K.E.D
bebas.
- L.S.B/S.S.B
• Pertahankan & kontrol
tulang belakang - Perangkat lain
• Tinjau Mekanisme Cidera • Pindahkan pasien, bukan
(Mechanism of injury) perangkat
• Mengobati cidera • Mengevaluasi kebutuhan
personel
• Pilih jalur dengan hambatan
paling kecil
• Waspadai Bahaya
Pemindahan Pasien

• Kemas pasien tepat


• Tutup tepi tajam pada bagian kendaraan
• Akses Jalan keluar lebar
• Lakukan Prosedur pemeriksaan korban
sebelum ditransportasikan
10. Penghentian Operasi (Termination)

• Penghentian meliputi pengembalian unit darurat ke


Pos masing-masing unit.
- Semua peralatan yang digunakan di tempat kejadian
harus diperiksa.
- Periksa dan bersihkan ambulans, ganti perbekalan
bekas.
- Lengkapi semua laporan yang diperlukan.
• Stabilkan tempat kejadian
Peralatan yang di gunakan dalam
Penyelamatan Kecelakaan Kendaraan

• Perangkat Pengamanan area


• Peralatan Pengendali bahaya
• Peralatan Stabilisasi
• Peralatan Ekstrikasi
• Peralatan Medis
Alat yang Digunakan dalam Pengaman
Area & Pengendali Bahaya

• Kerucut lalin (Trafic Corn) • Alat Pemadam api ringan


• Lampu suar / Flash Light • Bolt Cutter
• Rambu penanda lainnya • Unit Pemadam kebakaran
(bila dibutuhkan)
Alat yang Digunakan dalam
Stabilisasi Kendaraan
• Cribbing • Kotrek /Come along
• Wedges • Webing Besar
• Shims • Lifting Bags
• StepChocks • Chain Sets Weber Rescue
• Palu -
• Buttress Tension straps,
Stabfast (Weber Rescue)
• Shoring Res Q Jack
Alat yang Digunakan dalam
Ekstrikasi Kendaraan
• Per pemecah kaca • Mesin pompa Hydraulic
(Centre Punch) • Ramjack Hydraulic
• Resciprocating • Spreadder Hydraulic
• Hooligan Tool • Ram Support
• Flat Heead Axe • Glass Management
• Selimut pengaman • Spidol warna
serpihan • Tang potong
• Lakban
Alat yang Digunakan memberikan
bantuan Medis

 Neck kollar  Short spinal board (SSB)


 Kain mitela 1 set (12  KED
buah)  Selimut
 Bidai 1 Set  Head Immobilizer
 Alkohol Swab  Tas P3K
 Tandu Long Spinal Board  Oksigen
(LSB)
REFERENSI
1. UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan
2. Peraturan Kapolri No.5 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Penanganan Kecelakaan
Lalu lintas
3. International Association Of Fire Chief, Vehicle Extrication Levels I & II
4. Internasional Fire Service Training Association, Essentials of Fire Fighting,Chapter
10 , Scene Lighting, Rescue Tools, Vehicle Extrication, and Technical Rescue.
5. Principles and Practice, Chapter 8 Vehicle Stabilization, David Sweet.
6. International Association Of Fire Chief, Vehicle Rescue and Extrication, Principles
and Practice Second Edition,David Sweet
7. Fire and Rescue Service Manual Volume 2,Fire Service Operations Incidents
Involving Rescue From Road Vehicles,HM Fire Service Inspectorate
United Kingdom Rescue Organisation The Fire Service . Fire Service College
College Scottish Fire Service College.Victim Disentanglement and Extrication-
Section C, Chapter 8
8. Buku Teknik Bodi Otomotif Jilid 1,Gunadi
EVALUASI
PENGAJAR

• Scan barcode diatas


• Isilah setiap pertanyaan
• Setelah selesai kirim atau submit jawaban anda
• Jawaban anda bersifat rahasia dan tidak mempengaruhi nilai
akademis saudara
• Jawaban dan saran yang anda berikan akan sangat bermanfaat bagi
kemajuan Pusdiklat Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan
Provinsi DKI Jakarta

Anda mungkin juga menyukai