Anda di halaman 1dari 11

DASAR

A. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN


REPUBLIK INDONESIA

B. UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS


DAN ANGKUTAN JALAN
DASAR

Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai


gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedangkan yang
dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan
bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan
fasilitas pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan
yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien
melalui manajemen lintas dan rekayasa lalu lintas.
Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan
menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas,
jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan
KOMPONEN LALU LINTAS
MANUSIA SEBAGAI PENGGUNA:
Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam
keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda-beda (waktu reaksi,
konsentrasi dll). Perbedaan-perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan phisik dan
psykologi, umur serta jenis kelamin dan pengaruh-pengaruh luar seperti cuaca,
penerangan/lampu jalan dan tata ruang.

KENDARAAN:
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang untuk
bisa bermanuver dalam lalu lintas..

KENDARAAN::
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor
maupun kendaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk
mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan
sumbu kendaraan serta aman, sehingga dapat meredam angka kecelakaan lalu-lintas.
SYARAT PENGEMUDI

1. Selalu menggunakan helem SNI


SEPEDA MOTOR 2. Memiliki SIM-C
3. Dalam keadaan sehat
4. Tidak dalam keadaan mabuk narkoba

1. Selalu menggunakan sabuk pengaman


2. Memilik SIM-A
MOBIL PRIBADI 3. Dalam keadaan sehat
4. Tidak dalam keadaan mabuk/narkoba
KATEGORI
SIM
SIM A diperuntukan bagi para pengemudi mobil pribadi dengan total berat
SIM A kendaraan tidak melebihi 3.500kg (tiga ribu lima ratus kilogram).

SIM B1 diperuntukan bagi para pengemudi mobil penumpang atau


SIM B1 kendaraan barang dengan berat kendaraan di atas 3.500kg (tiga ribu lima
ratus kilogram).

SIM B2 diperuntukan bagi pengemudi kendaraan penarik, alat berat, dan


SIM B2 truk gandeng perseorangan dengan berat kendaraan lebih dari 1.000kg
(seribu kilogram).

SIM C SIM C diperuntukan bagi pengendara roda dua atau sepeda motor

SIM C SIM D dikhususkan untuk penyandang disabilitas.


KATEGORI SIM UMUM
SIM A umum diperuntukan bagi pengendara mobil yang difungsikan
SIM A UMUM untuk kendaraan umum, baik itu untuk mengangkut penumpang maupun
barang. Dengan catatan berat kendaraan maksimal 3.500kg (tiga ribu
lima ratus kilogram).

SIM B1 umum diberikan pada pengemudi mobil penumpang atau


SIM B1 UMUM barang dengan tujuan komersil serta memiliki berat kendaraan lebih dari
3.500kg (lebih dari tiga ribu lima ratus kilogram), seperti bus pariwisata,
minibus, elf, dan truk engkel.

SIM B2 umum diberikan bagi pengemudi kendaraan penarik, alat berat,


dan truk gandeng untuk kebutuhan komersial, seperti truk gandeng, truk
SIM B2 UMUM kontainer, dan truk tangki. Dengan ketentuan berat lebih dari 1.000kg
(lebih dari seribu kilogram)..
SYARAT KENDARAAN DAN
KELENGKAPANNYA
SEPEDA MOTOR
• Lampu utama dekat
• Lampu utama jauh apabila mampu mencapai kecepatan 40
kilometer per jam pada jalan datar
• Lampu penunjuk arah secara berpasangan dibagian depan
dan belakang kendaraan,
• Satu lampu rem
• Satu lampu posisi depan dan belakang,
• Satu lampu penerangan tanda lampu penerangan bermotor
di bagian belakang kendaraan
• Satu pemantul Cahaya berwarna merah secara
berpasangan dan tidak berbentuk segitiga
• STNK dan BPKB
SYARAT KENDARAAN DAN
KELENGKAPANNYA
RODA 4
• Lampu utama dekat secara berpasangan
• Lampu utama jauh apabila mampu mencapai kecepatan 40
kilometer per jam pada jalan datar
• Lampu penunjuk arah secara berpasangan dibagian depan dan
belakang kendaraan,
• Satu lampu rem secara berpasangan
• Satu lampu posisi depan dan belakang secara berpasangan
• Satu lampu penerangan belakang kendaraan
• Lampu mundur
• Lampu bahaya
• Lampu tanda batas secara pemasangan
• Pemantul Cahaya berwarna merah secara berpasangan dan tidak
berbentuk segitiga
PENYEBAB UTAMA TERJADINYA KECELAKAAN
ADALAH PELANGARAN SEPERTI

• PENGEMUDI YANG TIDAK DISIPLIN


• TIDAKTERAMPI DALAM BERKENDARA
• EMOSIOAL / NGANTUK
• KECEPATAN TINGGI
• TIDAK MEMELIHARA JALUR DENGAN BAIK DAN JARAK AMAN
• KENDARAAN TIDA LAIK JALAN
• BAN PECAH
• JALAN LICIN, RUSAK
• PANDANGAN TIDAK BEBAS
• MABUK KARENA MENGKONSUMSI MINUMAN KERAS ATAU
NARKOBA
MATUR SUWUN

Anda mungkin juga menyukai