Disusun Oleh:
2023
Bab 4 Bagian Jalinan
Bab 4 Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 membahas tentang bagian jalan atau
jalinan. Disebut jalinan karena dalam hal ini merujuk pada berbagai jenis jalan yang ada,
seperti jalan bebas hambatan, jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lingkungan. Setiap
jenis jalan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, seperti lebar jalan, jumlah lajur, dan
kecepatan maksimum yang diizinkan. Untuk menentukan kapasitas jalan, perlu dilakukan
perhitungan yang berbeda-beda untuk setiap jenis jalan tersebut. Bab ini menjelaskan
secara detail tentang karakteristik dan perhitungan kapasitas untuk setiap jenis jalan atau
jalinan.
Berikut definisi dari berbagai jalan yang ada di Indonesia dan yang sering dijumpai
1. Jalan Bebas Hambatan Jalan bebas hambatan merupakan jalan yang dirancang
untuk memungkinkan kendaraan untuk berjalan pada kecepatan tinggi tanpa
hambatan yang signifikan. Jenis jalan ini memiliki beberapa kelas, yaitu kelas I,
II, dan III.
2. Jalan Arteri Jalan arteri merupakan jalan yang digunakan sebagai penghubung
antara jalan bebas hambatan dan jalan kolektor. Jenis jalan ini memiliki beberapa
kelas, yaitu kelas utama, kelas I, dan kelas II.
3. Jalan Kolektor Jalan kolektor merupakan jalan yang digunakan sebagai
penghubung antara jalan arteri dan jalan lingkungan. Jenis jalan ini memiliki
beberapa kelas, yaitu kelas utama, kelas I, dan kelas II.
4. Jalan Lingkungan Jalan lingkungan merupakan jalan yang digunakan untuk
mengakses perumahan, kawasan industri, dan kawasan perdagangan. Jenis jalan
ini memiliki beberapa kelas, yaitu kelas utama, kelas I, dan kelas II.
• Bundaran UGM
• Bundaran stadion Kridosono
• Bundaran Flyover Jombor
• Bundaran tugu Jogja
• Jalinan Maguwo
Variabel-variabel yang diperhitungkan dalam penentuan kapasitas bundaran
Perilaku lalu lintas pada bundaran sangat penting untuk diperhatikan, karena
kesalahan dalam memahami aturan lalu lintas di bundaran dapat menyebabkan
kemacetan dan kecelakaan. Berikut adalah penjelasan perilaku lalu lintas pada
bundaran:
Dengan memahami perilaku lalu lintas pada bundaran, diharapkan dapat membantu
mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kelancaran lalu lintas di
persimpangan bundaran.