F EN O M E N A P E R M U K A A N

DAN A N T A R P E R M U K A A N
HOKIANTO RINALDI
DESPRIYOZI ZALIANTI
LYRA ALDA
ALYA NABILLAH
ANGELINA MIRANDA
FENOMENA PERMUKAAN DAN ANTAR PERMUKAAN

• TEGANGAN PERMUKAAN ADALAH GAYA PER SATUAN PANJANG YANG HARUS DITERAPKAN SEJAJAR
DENGAN PERMUAAN UNTUK MEMPERLUAS PERMUKAAN, TEGANGAN PERMUKAAN MEMPUNYAI SATUAN
GAYA PER SATUAN PANJANG, MISALNYA DYNE/CM.

• TEGANGAN ANTAR MUKA ADALAH GAYA PER SATUAN PANJANG YANG HARUS DITERAPKAN SECARA
PARALEL PADA ANTARMUKA UNTUK MEMPERLUAS ANTARMUKA, MENGIMBANGI TARIKAN KE DALAM
BERSIH DARI DUA FASE.
TEGANGAN ANTARMUKA CAIR CAIR
• ISTILAH TEGANGAN PERMUKAAN DIGUNAKAN UNTUK ANTARMUKA CAIR-GAS DAN PADAT-GAS, ISTILAH
TEGANGAN ANTARMUKA UMUMNYA DIGUNAKAN UNTUK ANTARMUKA CAIR CAIR. TEGANGAN
ANTARMUKA MEMILIKI SIMBOL ( Γ ) DAN SATUAN (DYNE/CM) YANG SAMA DENGAN TEGANGAN
PERMUKAAN DAN DITURUNKAN DENGAN CARA YANG SAMA DARI JUMLAH GAYA YANG DIPERLUKAN
UNTUK MEMBUAT ANTARMUKA BARU. SUBSKRIP BIASANYA DIGUNAKAN UNTUK MEMBEDAKAN
KETEGANGAN ANTARMUKA YANG BERBEDA. MISALNYA, Γ L/L ADALAH TEGANGAN ANTAR MUKA ANTARA
DUA CAIRAN (DISEBUT “L”), DAN Γ L/V ADALAH TEGANGAN PERMUKAAN ANTARA CAIRAN DAN UAPNYA
(DISEBUT “V”) DALAM FASE GAS.
• BIASANYA TEGANGAN ANTAR MUKA (CAIR-CAIR) SUATU CAIRAN HIDROFILIK LEBIH KECIL
DARI TEGANGAN PERMUKAANNYA (CAIR-UAP). HAL INI KARENA GAYA REKAT ANTARA DUA FASA CAIR
YANG MEMBENTUK SUATU ANTARMUKA UMUMNYA LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN ANTARA FASA CAIR
DAN FASA GAS. MISALNYA, PADA SUHU ~20°C, TEGANGAN ANTAR MUKA ANTARA AIR DAN KARBON
TETRAKLORIDA ADALAH 45 MN/M, SEDANGKAN TEGANGAN PERMUKAAN AIR ADALAH 72,8 MN/M.

• SIFAT ZAT CAIR : SEMAKIN BESAR GAYA KOHESIF ANTAR MOLEKUL ZAT CAIR, SEMAKIN TINGGI TEGANGAN
PERMUKAANNYA. JADI, TEGANGAN PERMUKAAN AIR (72,8 MN/M PADA 20°C) LEBIH TINGGI
DIBANDINGKAN METANOL (22,7 MN/M). PENCAMPURAN DUA PELARUT YANG DAPAT BERCAMPUR
MENGHASILKAN TEGANGAN PERMUKAAN SEDANG. MISALNYA, LARUTAN METANOL 7,5% DALAM AIR
MEMILIKI TEGANGAN PERMUKAAN 60,9 MN/M.
FENOMENA ANTARMUKA
• JIKA 2 FASE ATAU LEBIH BERADA BERSAMA-SAMA, MAKA AKAN ADA BIDANG BATAS YANG DINAMAKAN:
ANTARMUKA, ANTARMUKA DAPAT TERJADI ANTARA FASE CAIR-GAS, FASE CAIR-CAIR DAN CAIR-PADAT

• JIKA BERBATASAN DENGAN UDARA DINAMAKAN : PERMUKAAN

• FENOMENA PERMUKAAN DI BIDANG FARMASI :
• MEMPENGARUHI ADSORPSI OBAT
• PENETRASI MOLEKUL OBAT MELALUI MEMBRAN BIOLOGIK
• PEMBENTUKAN EMULSI DAN STABILITASNYA
• DISPERSI PARTIKEL TIDAK LARUT DALAM MEDIUM CAIRMEMBENTUK SUSPENSI
• MACAM-MACAM METODA YANG DIGUNAKAN DALAM TEGANGAN PERMUKAAN, PENGUKURAN TEGANGAN
PERMUKAAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN BEBERAPA METODE ANTARA LAIN :

• A. METODE CINCIN DE-NOUY

• CARA INI DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR TEGANGAN PERMUKAAN DAN TEGANGAN ANTAR
PERMUKAAN ZAT CAIR. PRINSIP KERJA ALAT INI BERDASARKAN PADA KENYATAAN BAHWA GAYA YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MELEPASKAN CINCIN YANG TERCELUP PADA ZAT CAIR SEBANDING DENGAN
TEGANGAN PERMUKAAN ATAU TEGANGAN ANTAR MUKA. GAYA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MELEPASKAN
CINCIN DALAM HAL INI DIBERIKAN OLEH KAWAT TORSI YANG DINYATAKAN DALAM DYNE.
• B. METODE KENAIKAN KAPILER ADA BEBERAPA METODE PENENTUAN TEGANGAN MUKA DIANTARANYA ADALAH
METODE KENAIKAN PIPA KAPILER.

• METODE KENAIKAN PIPA KAPILER MERUPAKAN METODE BILA SUATU PIPA KAPILER DIMASUKKAN KEDALAM
CAIRAN YANG MEMBASAHI DINDING MAKA CAIRAN AKAN NAIK KEDALAM KAPILER KARENA ADANYA
TEGANGAN MUKA. KENAIKAN CAIRAN SAMPAI SUHU TINGGI TERTENTU SEHINGGA TERJADI KESEIMBANGAN
ANTARA GAYA KEATAS DAN KEBAWAH.

• GAYA KEBAWAH : F = ΠR2 H Ρ G

• DIMANA, H : TINGGI MUKA
• G : PERCEPATAN GRAVITASI
• Ρ : BERAT JENIS
• R : JARI-JARI KAPILER